Kelanjutan dari cerita 'Dan Cinta itu Kamu'.
Jadi, sebelum baca yang ini, baca dulu cerita sebelumnya ya, 'Dan Cinta itu Kamu'.
Setelah empat tahun berusaha untuk melupakan perasaannya terhadap Khumaira, Yoongi kembali bertemu dengan seorang gadis berjilbab lagi. Pertemuan keduanya terjadi di rumah orangtua Yoongi.
Ternyata bukan hanya Yoongi yang menaruh hati pada Zeera. Jungkook yang saat itu tidak sengaja Bertemu dengan Zeera pun menaruh hati pada gadis tersebut.
Saat Yoongi dan Zeera mulai akrab, Tuhan kembali mempertemukan Yoongi dengan Khumaira dan juga Namira, anak dari Khumaira dan Rangga.
Ternyata Rangga sudah meninggal satu tahun yang lalu saat perjalanan dinas keluar kota. Saat itu usia Namira sudah tiga tahun.
Akankah cinta lama Yoongi kembali tumbuh?
Berhasilkah Jungkook mendapatkan cinta Zeera?
Lalu Husna dan Hobi, yah mereka juga saling jatuh cinta. namun tidak ada kendala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amalia Shah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Tentang Hati
Malam di apartment. Zeera dan Husna yang sudah melaksanakan sholat isya, keduanya memutuskan untuk menonton film Bollywood. Ditemani camilan dan coklat panas, Zeera dan Husna serius menonton film.
Namun baru beberapa menit menonton, Husna sudah tidak tahan untuk bicara mengenai Jungkook dan Yoongi.
"Sepertinya mereka berdua menyukaimu, Zee."
"Siapa?"
"Yoongi oppa sama Jungkook lah. Siapa lagi?"
Mulut Zeera hanya membulat membentuk huruf O.
"Kamu pilih siapa Zee?"
"Nggak tau." Zeera mengangkat bahunya, acuh.
"Eh na, gimana sama Hobi oppa?"
Husna terdiam. Pipinya merona, malu.
"Hayo, pipinya merah tuh." Ledek Zeera menunjuk pipi Husna.
"Dia lagi belajar tentang Islam Zee."
"Wah, seriusan?"
Husna mengangguk.
"Mereka belajar sama ustadz Yusuf, barengan sama Yoongi oppa."
Zeera hanya manggut-manggut. Di kepalanya masih ada pertanyaan tentang, kenapa kedua member BTS itu mempelajari tentang Islam. Apakah hanya karena cinta pada wanita? Atau memang ada alasan lain?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pagi sampai siang, BTS ada syuting video klip. Dan setelahnya, mereka ada jadwal pemotretan sampai jam lima sore. Ketujuh pria itu terkapar di sofa. Ada yang rebahan, ada yang menyenderkan punggungnya sambil menutup mata, bahkan Taehyung yang terkenal random, dia sampai rebahan di lantai.
Hobi melihat jam di handphone nya.
"Astaga!" Dia yang sedari tadi senderan pada punggung sofa, seketika duduk tegak.
"Kau kenapa?" Tanya Jin.
"Sore ini aku ada janji dengan Husna." Tangan Hobi mengetik pesan pada salah satu aplikasi. Tak lama kemudian, pesan dikirim.
"Hyung! Ayo bangun. Kau mau ikut tidak?" Hobi menepuk-nepuk tangan Yoongi. Pria yang mendapat julukan kucing itu menggeliat.
"Kemana?"
"Astaga. Kau juga lupa?" Hobi menepuk jidatnya.
"Sore ini kita akan bertemu dengan ustadz Yusuf, Hyung."
Yoongi segera bangun dari tidurnya.
"Apa kita terlambat?"
"Iya. Tapi Husna baru saja memberi tahu, ustadz Yusuf menunggu kita sampai jam delapan malam ini."
"Ayo kita siap-siap."
"Jungkook-ah, kau ikut tidak?" Suara Yoongi sedikit berteriak karena posisi Jungkook jauh dari tempatnya duduk.
Jungkook hanya mengacungkan jempolnya, karena dia sedang minum. Kemudian bangkit dari duduknya mendekati Yoongi.
"Ada yang mau ikut lagi?" Tanya Yoongi, menatap bergantian pada Namjoon, Jin, Jimin dan Taehyung.
"Aku harus pulang ke rumah orangtuaku." Jin beralasan.
"Aku ada janji sama pacar hehe." Taehyung cengengesan.
"Aku juga." Jimin menyahuti.
"Double date?" Selidik Hobi dengan ekspresi julidnya.
Jimin dan Taehyung saling pandang, mengembangkan senyum.
"Kau joon-ah?"
"Aku hm..." Namjoon menggaruk tengkuknya.
"Dia juga mau ketemuan sama seseorang Hyung." Serobot Taehyung.
"Benarkah? Kau sedang dekat dengan seorang wanita?" Jin merapatkan duduknya pada Namjoon.
"I-iya Hyung." Namjoon tersipu.
"Hati-hati. Jangan sampai ketahuan media." Pesan Yoongi.
Kemudian Yoongi bersama Hobi dan Jungkook pamit lebih dulu.
Sampai di masjid. Husna sudah menunggu di pelataran masjid. Dia menyambut hangat ketiga member BTS. Jungkook celingukan mencari seseorang.
"Zeera tidak ada disini. Dia sedang di apartment." Husna memberitahu, seakan dia tahu siapa yang Jungkook cari.
"Oh begitu."
"Kalian masuklah, ustadz Yusuf sudah menunggu di dalam."
"Terimakasih."
"Sama-sama."
Yoongi dan Jungkook jalan lebih dulu. Sedang Hobi masih diam ditempat.
"Kenapa kau masih disini oppa?"
"Apa kau akan langsung pulang?"
"Iya. Aku sudah janji sama Zeera makan bersama di apartment."
"Baiklah. Kau hati-hati. Kalau sudah sampai apartment, kabari aku ya."
"Hmmmm."
Hobi mengikuti Yoongi dan Jungkook. Sedang Husna, pulang ke apartement. Dia hanya butuh berjalan kaki sekitar lima belas menit an.
Pihak agensi sudah tidak melarang anggota BTS mempunyai kekasih atau bahkan istri sekalipun. Asal mereka tidak go public dulu tentang hubungan asmaranya. Maka tak heran kebebasan itu mereka tidak sia-siakan.
Bahkan Jin, Jimin dan Taehyung sudah mempunyai kekasih jauh sebelum agensi memberi izin mereka berpacaran. Sedangkan Namjoon, Hobi, Yoongi dan Jungkook, sedang berlomba mendapatkan cinta wanitanya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Libur dari jadwal kesibukan idol. Ke tujuh member BTS lebih memilih bersantai di apartment. Disela-sela obrolan dan canda, tetiba Jungkook menyebut nama Khumaira di topik pembicaraan mereka. Jungkook memberitahu member lain bahwa Rangga meninggal dunia dua bulan yang lalu akibat kecelakaan kerja. Kini status Khumaira single mom dengan seorang putri berusia empat tahun.
Saat yang lain sibuk menimpali ucapan Jungkook, Yoongi malah terdiam. Pikiran Yoongi kembali ke masa lalu. Dimana dia jatuh cinta lewat sebuah mimpi pada Khumaira, lalu dipertemukan di dunia nyata.
Sudah hampir empat tahun mereka tidak berkomunikasi. Tapi tidak dengan Jungkook. Dia masih sering bertukar kabar dengan Khumaira meski tidak setiap hari. Maka tidak heran Jungkook tahu apa yang terjadi dengan Khumaira.
"Dan kalian tahu, Aira nuna akan kembali ke Korea."
"Apa dia akan bekerja lagi sini?" Jimin penasaran.
"Bisa iya, bisa tidak. Dia tidak memberitahu ku soal itu."
"Hyung, kenapa kau diam saja?" Jungkook menyenggol perut Yoongi dengan sikutnya.
Yoongi menoleh, tersenyum tipis.
"Kau teringat tentang masa lalu, Yoon?"
"Ah sudahlah Hyung, jangan bicarakan itu." Celetuk Hobi, menatap Jin dengan raut tidak suka.
Hobi tidak mau Yoongi kembali terluka. Hobi hanya ingin Hyung keduanya itu fokus pada masa depannya, Zeera. Bukan masa lalunya.
"Tapi kalau misal Aira nuna ternyata mencintai Yoongi Hyung, bagaimana?"
"Maksudmu?" Hobi menatap tidak suka pada Jungkook.
"I-iya, siapa tahu nuna kembali kesini untuk memperjuangkan cintanya yang belum selesai?" Jungkook melirik Yoongi. Sedang Yoongi hanya diam, menunduk.
"Jangan berandai-andai. Biarkan mereka berjalan pada jalurnya masing-masing. Kau tidak boleh memaksa Yoongi Hyung untuk kembali padanya." Saran Hobi dengan nada suara yang ketus.
Namjoon, Jin, Jimin dan Taehyung saling pandang. Ke empatnya sudah merasakan situasi yang tidak enak dari nada bicara Hobi.
"Tapi kalau ternyata di hati kecil Yoongi Hyung masih ada cinta untuk Aira nuna, kenapa tidak?"
"Kenapa sedari tadi kau ingin sekali menyatukan mereka berdua?"
"Apa kau ingin menyingkirkan saingan cintamu, eoh?" Lanjut Hobi emosi.
"Aku hanya...."
"Cukup!" Yoongi menggebrak meja. Bangkit dari duduknya, kemudian pergi meninggalkan ke enam member.
Dada Hobi naik turun menahan emosi. Jungkook diam-diam melirik Hobi dengan ekspresi mengejek.
"Kook-ah, Hobi-ah. Kenapa kalian harus bertengkar hanya masalah sepele?"
"Dia yang memulai Hyung. Kalau dia tidak terus menerus memojokkan Yoongi Hyung dan Aira nuna,aku juga tidak akan terbawa emosi."
"Kook-ah, kenapa kau tidak bisa mengontrol ucapanmu?" Namjoon menatap tajam Jungkook.
"A-aku, ah maaf hyung. Aku juga terbawa suasana. Apa yang Hobi Hyung katakan benar. Aku tidak mau Yoongi Hyung mendapatkan Zeera. Makanya aku menekan Yoongi Hyung dengan Aira nuna. Maaf hyung." Jungkook menunduk.
Hobi, Jin, Namjoon, Jimin dan Taehyung hanya menghela nafas kasar. Kelimanya dibuat kecewa dengan kecerobohan sang makane.
"Aku tidak mau kejadian tadi terulang kembali. Aku juga tidak mau hubungan persaudaraan kita pecah hanya gara-gara seorang wanita."
"Kalau kau dan Yoongi Hyung mencintai Zeera, bersaing lah yang sehat." Lanjut Namjoon.
"Sekarang temui Yoongi Hyung, minta maaf padanya." Pinta Namjoon.
"Baik Hyung." Jungkook bangkit dari duduknya. Langkahnya gontai menuju kamar Yoongi.
"Dia masih saja belum dewasa." Keluh Jin.
"Sabar Hyung. Seiring berjalannya waktu, dia akan bisa berfikir dan bertindak lebih hati-hati lagi. Waktu yang akan mendewasakannya." Jimin merangkul Jin. Pria yang menjuluki dirinya worldwide handsome itu menatap Jimin terheran-heran.
"Kenapa menatapku seperti itu? Apa Hyung menyukaiku?"
Jin secara paksa melepas lengan Jimin yang melingkar di pundaknya.
"Jangan sembarang. Aku normal." Jin menatap sengit pada Jimin. Namun pria cute itu malah cengengesan.
Semua tertawa dengan tingkah Jin dan Jimin. Jimin sampai terpingkal karena berhasil menjahili Hyung tertua nya itu.