Amelia Angelica nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku, berkat nilai-nilaiku yang bagus sejak SMP kini aku menempuh pendidikan di King's College London dengan beasiswa tahap akhir. Namun kesalahan fatal aku lakukan dan kembali ke tanah air. Disitulah segalanya berawal.
Memulai hidup dengan mengabdikan diri disebuah Rumah Sakit swasta, pada awalnya semua berjalan dengan baik sampai kemudian takdir berkata lain.
Penasaran????? simak yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili Mangatoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35.
Tiba dibandara Soekarno Hatta setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, Rafi yang tertidur digendong oleh Rodrigo, sementara Abraham, Zhaina dan Amelia berjalan bersisian.
Keluar dari bandara, nampak laki-laki yang masih muda menunggu mereka dan langsung memasukkan barang-barang majikannya kedalam bagasi mobil yang didorong oleh porter.
Mereka kemudian menaiki mobil yang berbeda menuju kediaman keluarga Winata. Rodrigo sengaja memesan dua mobil untuk menjemput mereka.
Tiba dikediaman keluarga Winata, nampak para pelayan berjejer menyambut kedatangan majikan mereka.
Amelia segera masuk ke dalam kamar yang telah disiapkan meletakkan kopernya, Rodrigo mengikutinya untuk menidurkan Rafi di tempat tidur yang berukuran besar.
Kemudian Rodrigo keluar meninggalkan Amelia dan Rafi, membiarkan mereka beristirahat.
Abraham dan Zhaina sejak tiba langsung masuk ke kamarnya untuk beristirahat, maklumlah umur dan kondisi mereka tak seperti dulu lagi.
Terasa malam terlalu cepat berganti pagi, mentari pagi menampakkan cahayanya pada penghuni alam semesta berharap cahayanya mampu membuat mereka berbahagia menyambut harinya.
Amelia segera keluar dari kamarnya bersama Rafi setelah membersihkan diri. Rafi langsung menghampiri Rodrigo yang sedang duduk diruang keluarga
"Om,,,,eh pa,,,ini rumah siapa, besar banget,,,". kata Rafi bingung karena Amelia tidak menjawab pertanyaannya ketika sedang memandikannya
"Rafi suka dengan rumahnya???" tanya Abraham meletakkan koran bisnisnya
"Iya opa, Rafi suka,,,kan rumah Rafi kecil ". kata Rafi dengan wajah polosnya
"Mulai sekarang rumah ini akan jadi rumah Rafi, kita semua akan tinggal bersama". ujar Abraham mengangkat Rafi ke pangkuannya.
"Mama juga??? kalo mama gak ikut tinggal disini, Rafi juga gak mau ". kata Rafi merajuk
"Pastinya mama juga tinggal dong, hanya saja nanti Rafi harus tidur sendiri di kamarnya ". ujar Rodrigo
"Tapi kasian mama tidurnya sendiri, biasanya kan sama Rafi ". kata Rafi dengan nada sedih
"Kan ada papa yang temani mama tidur ". ujar Rodrigo tersenyum mencoba memberi pengertian pada anaknya yang cerdas dan pandai menjawab dan menganalisa setiap perkataan orang
"Tapi selama ini papa gak pernah temani mama dan Rafi, papa kan baru ketemu sama mama ". tanya yang sukses membuat seorang Rodrigo yang terkenal dengan kepintarannya memimpin perusahaan tak berkutik
Sementara itu di meja makan, Amelia membantu ART dan calon mama mertuanya menata sarapan pagi.
"Mel,,,selesai sarapan, kita ke butik fitting baju pengantin kalian ". kata Zhaina disela-sela menyiapkan sarapan.
Untuk urusan makanan suami dan anaknya Zhaina terjun sendiri ke dapur, para ART nya hanya membantu menyiapkan bahan-bahan yang akan dimasak saja.
"Harus mengadakan pesta ya, ma,,,,,". tanya Amelia yang sebenarnya kurang setuju jika diadakan pesta yang mewah
"Ya harus dong, supaya seluruh dunia tau jika Rodrigo sudah menikahi wanita cantik dan baik sehingga para j*lang berhenti berharap untuk ditiduri". jawab Zhaina kesal mengingat kelakuan para wanita yang haus belaian yang dengan sukarela menunggu Rodrigo kapan pun
"Bukannya justru mereka akan semakin menggila ma, jika mereka tau pernikahan kami". tanya Amelia yang tak bisa mengerti jalan pikiran wanita cantik yang sebentar lagi akan menjadi mertuanya
"Jika setelah pernikahan kalian dan salah satu dari mereka masih nekad menemui Rodrigo, maka mama sama papa yang akan menghancurkan mereka. ". kata Zhaina berapi-api
"Jika suatu saat ada wanita yang menemuimu dan bercerita yang enggak-enggak, kamu jangan percaya ya sayang??? kamu harus percaya dan yakin pada suamimu. Kamu dengar sendiri kan, jika setelah melewatkan malam bersamamu dia gak pernah lagi bersama wanita lain??? lanjut Zhaina dengan nada lembut
"Iya ma,,,,,Amel akan bersikap dewasa dan berpikir baik-baik sebelum bertindak ". ujar Amelia tersenyum menenangkan Zhaina
'semoga aku akan kuat ma, dan demi anakku semua akan kulakukan. semoga aku gak melihat mereka berbuat yang tidak semestinya karena jika hal itu terjadi, maka aku hanya bisa meminta maaf dan pergi dari kehidupan anakmu'. batin Amelia yang masih mengingat penghianatan mantannya hingga kejadian malam itu yang menghadirkan Rafi didalam hidupnya.
"Maafkan perbuatan anak mama yang membuatmu harus menjalani kehidupan ini dengan sangat berat, sayang ". kata Zhaina dengan tulus hingga menghentikan lamunan Amelia.
"Gak usah dibahas ma,,,semua sudah terjadi, bukan hanya kesalahan Rodrigo karena dalam hal ini Amel juga sama bersalahnya". ujar Amelia menenangkan calon mama mertuanya.
"Tetap saja Rodrigo yang salah karena dia melakukannya dalam keadaan sadar, kamu yang menanggung semuanya ". kata Zhaina yang tetap ngotot menyalahkan putranya yang sangat dia sayangi.
"Bi,.tolong panggilkan tuan untuk sarapan ". kata Zhaina pada bi Siti
"Baik, Nyonya ". balas bi Siti hormat kemudian berlalu untuk memanggil majikannya.
🥀🥀🥀🥀🥀🥀
**selamat menikmati,,,,maaf up_nya agak sorean
jangan lupa dukungannya ya
salam hangat dari author
love you all🤗🤗🤗**