NovelToon NovelToon
PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

PESONA ISTRI DARI DESA (TERPAKSA MENIKAH)

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: NisaJm

Bagaikan petir di siang bolong, Karin yang baru saja menerima perasaan pria yang ia cintai, begitu terkejut ketika mengetahui bahwa pernikahannya dengan orang lain sedang di persiapkan oleh orang tuanya ,bagaimana dengan pria yang ia cintai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisaJm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

Edgar kembali ke dalam bersama papanya, semua orang menoleh kearah mereka, lantaran memang mereka sedang menunggu jawaban dari Edgar, Bambang Edgar kembali duduk di kursi dengan raut wajah datar Edgar yang membuat Retno sedikit gugup, Edgar melirik Karin yang masih tertunduk, apa lehernya tidak sakit? Sejak tadi Karin belum melihat wajah Edgar sedikitpun membuat Edgar merasa kesal.

“Serius pria tampan seperti ku di acuhkan begini?”

Edgar membatin, bisa bisanya ada wanita yang tidak merasakan aura ketampanan Edgar, terlebih gadis kampung seperti itu yang mengacuhkan nya? Edgar benar benar merasa terhina.

“Bagaimana Bambang? Apa keputusan kalian?”

Tanya Retno pada Bambang.

“Edgar setuju untuk menikah, tapi dengan syarat pernikahan Edgar dan Karin berlangsung dengan sederhana, karena Edgar tidak suka hidupnya nya diketahui oleh orang banyak, kau tahu kan seorang pengusaha memiliki banyak musuh?”

Jelas Bambang membuat Retno menganggukkan kepalanya, memang menjadi pengusaha tidak mudah, terlebih ia juga sudah mengambil pelajaran dari kehidupannya yang juga bangkrut karena musuh dan memilih untuk hidup di desa terpencil agar keluarganya tidak ikut terseret.

“Baiklah kami setuju, jadi kapan pernikahan putra dan putri kita akan dilakukan?”

Tanya Retno lagi, bukan sudah tidak sabar tapi mereka hanya ingin mempersiapkan segalanya agar tidak akan kekurangan nanti, Bambang menatap Edgar yang tampak biasa saja, ia bahkan seperti tidak terlalu mengikuti percakapan disana.

“Sekarang saja."

Ucap Bambang tentu saja membuat semua orang menoleh terkejut terutama Edgar dan juga Karin, Karin yang sejak tadi menunduk kini menatap calon mertuanya itu dengan terkejut, lalu tak lama tatapannya tertuju pada Edgar yang juga menatap Bambang, Karin menatap sejenak pria yang diketahui akan menjadi suaminya.

Tampan, tapi tidak ada yang bisa menggantikan Aska dihatinya, meskipun pria dihadapannya itu lebih tampan dari kekasihnya tapi belum tentu dengan hatinya, terlebih saat Karin mendengar bagaimana cara bicara pria itu sebelum nya membuat Karin benar benar tidak tertarik sedikit pun.

“Pa? Sekarang? Yang benar saja?”

Bisik Edgar pada sang papa, Bambang hanya menatap Edgar sekilas, ia tak peduli dengan protesan dari putranya itu, bukankah dia sendiri yang bilang ingin pernikahan sederhana dan tidak diketahui oleh siapapun selain keluarga? Jadi kenapa harus menunggu lebih lama?

“Sekarang? Tapi kami belum mempersiapkan apapun."

Ucap Retno tentu saja terkejut dengan pernikahan tiba tiba ini, Bambang tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

“Mau mempersiapkan apa Retno? Pernikahan sederhana seperti yang putra kami inginkan itu tidak perlu menyiapkan apapun, karena kami sudah menyiapkan semuanya.”

Ucap Bambang menoleh pada istrinya, tak lama Wita mengeluarkan sebuah kotak cincin dari dalam tasnya lalu membukanya, terlihat dua buah cincin yang diukir dengan begitu indahnya Wita menyerahkan kotak cincin itu pada Asri.

“Kami sudah mempersiapkan nya, jadi kalian tidak perlu khawatir.”

Ucap Wita tersenyum.

Sedangkan Edgar lagi lagi dibuat terkejut, ternyata mama dan papa nya benar benar sudah menyiapkan semuanya tanpa sepengetahuan nya, Edgar kemudian melirik Karin yang tengah menatap lekat cincin yang tentu saja berharga sangat mahal, Edgar berdecih begitu melihat wajah Karin yang sepertinya sangat tertarik dengan cincin itu.

“Kelihatan sekali dari wajahnya jika dia hanya mengincar uang.”

Edgar membatin lalu memalingkan wajahnya, dia benar benar membenci gadis kalangan bawah seperti Karin yang rela menikah hanya demi harta, bahkan mungkin jika Edgar sudah tua, gadis itu tetap rela menikah dengannya.

Malam pun tiba, kini di rumah Retno sudah dipenuhi oleh beberapa warga yang menjadi saksi pernikahan Edgar dan Karin, Edgar yang memakai jas yang sudah Erika persiapkan kini menatap dirinya di depan cermin, entah mengapa ia menjadi gugup padahal pernikahan ini tidak ada artinya baginya.

“Tenang Edgar, ini bukan hal yang sulit!”

Edgar membatin lalu merapikan pakaiannya, sedangkan di kamarnya Karin tengah menatap dirinya di cermin, kebaya putih milik sang ibu saat ini tengah melekat di tubuhnya, Karin yang baru saja di polesi make up tipis oleh Erika kini hanya terdiam, apa ini benar benar terjadi padanya? Apa dia benar benar akan menikah dengan pria yang bahkan ia tidak kenal?

Tanpa terasa air mata Karin menetes membasahi pipinya, tak lama Asri pun masuk kedalam kamar putrinya menatap Karin dengan rasa iba, jujur saja ia benar benar bingung harus bahagia atau kasihan dengan Karin, di satu sisi ia bahagia karena putrinya akan menikah dengan pria yang asal usulnya sudah diketahui oleh.

Namun di sisi lain ia merasa kasihan pada putrinya yang harus memendam perasaan nya pada pria lain dan menikahi pria yang tidak ia cintai, tapi apa boleh buat, mungkin memang ini sudah takdir bagi Karin, Asri menyentuh punggung Karin membuat gadis itu tersentak.

“Ibu? Sejak kapan Ibu disini?”

Tanya Karin, Asri hanya tersenyum lalu mengangkat dagu Karin yang terlihat sangat cantik meski hanya memakai riasan yang sangat tipis.

“Karin baik baik saja kan?”

Pertanyaan yang tidak perlu sebenarnya karena tentu Karin tidak baik baik saja saat ini, Karin menganggukkan kepalanya seraya tersenyum, melihat itu sontak saja Asri memeluk putrinya itu seraya mengucapkan kata maaf.

“Maafkan ibu, Karin, tapi ini semua demi kebaikanmu sayang.”

Ucap Asri, Karin pun menganggukkan kepalanya, tangis pecah begitu mendengar permintaan maaf dari sang ibu.

“Tidak apa apa Bu, lagi pula Karin sudah menerima kesepakatan ini, Kang Aska sudah pergi meninggalkan Karin, jadi Karin harus menuruti permintaan Ayah.”

Jelas Karin, Asri pun menganggukkan kepalanya lalu mengusap air mata putrinya itu, tak lama Retno masuk ke dalam kamar Karin membuat anak dan ibu itu menoleh.

“Karin, ayo keluar, semua orang sudah menunggu mu.”

Ucap Retno pada sang putri, Karin mengangguk lalu beranjak dari duduknya, semua orang menatap Karin yang terlihat begitu cantik, tapi tidak dengan Edgar yang justru memalingkan wajahnya setelah ia berhasil mengucapkan ijab qobul dan dinyatakan sah sebagai suami dari Karin Aksara.

“Selamat sayang, akhirnya kau menjadi menantu kami.”

Ucap Wita pada Karin, Karin menganggukkan kepalanya lalu memeluk mama mertuanya itu begitupun dengan Erika yang ikut bahagia karena adiknya sudah menikah dengan gadis pilihan orang tua mereka.

Malam itu kedua keluarga itu diselimuti dengan kebahagiaan tapi tidak dengan kedua pengantin yang bahkan belum berbicara sedikitpun, setelah acara selesai, makan malam pun di lakukan dengan sangat sederhana.

“Malam ini Edgar sudah punya teman tidur.”

Ucap Erika mendorong kecil tubuh Edgar, tentu untuk mengejek adiknya itu namun Edgar tak bereaksi sedikitpun.

“Ck! Sebelumnya juga aku tidur ditemani oleh kekasihku!”

Edgar membatin, mendadak ia teringat pada Laura, bagaimana reaksi Laura saat tahu Edgar sudah menikah dengan gadis lain? Pastinya wanita itu terkejut kan? Salah siapa ketahuan selingkuh!

Setelah makan malam selesai, semua orang kembali ke dalam kamar, Edgar pun diminta untuk masuk kedalam kamar Karin, Edgar sempat menolak namun mengingat ia sudah menikah dengan gadis itu tentu saja ia harus sekamar jika tidak keluarganya akan memarahinya, Edgar yang sengaja berpura pura sibuk menelpon pun tidak bisa mengulur waktu lagi kala senja orang menyuruh nya untuk masuk kedalam kamar.

“Sialan! Kenapa mereka sangat bersemangat? Dan apa yang gadis itu lakukan di dalam kamarnya? Kenapa tidak keluar keluar? Apa jangan jangan dia bersiap untuk ku unboxing? Ck! Jangan berharap lebih padaku gadis kampung!”

Edgar membatin sebelum akhirnya ia membuka pintu kamar Karin, seketika Edgar mengerutkan keningnya ketika ia masuk kedalam kamar Karin.

“Apa? Dia tidur?”

1
Wayan Mira
lanjut
Nurhidayati Iyat
mana smbunganya kk
SRI HANDAYANI
gentle juga aska 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!