............. Call Me Jade ..........
" Tetaplah seperti ini Jade, sebentar saja, ijinkan aku melepas rinduku." Lirih pria itu ditelingaku sambil melingkarkan tangannya di perutku.
Aku tahu ini salah, hatiku mengakuinya. Tapi kenapa tubuhku berkata lain, aku bahkan membalas perlakuannya.
Aku membalikkan tubuhku, hingga kami saling berhadap-hadapan. Aku menatap indah manik matanya mencoba mencari kebohongan di sana tetapi aku tidak menemukannya. Hanya pancaran kasih sayang dan ketulusan yang aku dapatkan.
Dia semakin mendekatkan wajahnya, kemudian mengecup keningku lama....
Penasaran kan dengan kisah lanjutnya?
Ikuti terus updatenya yuuukk 👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Esma_04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Tepat jam 1 malam, Shawn dan Dandy sudah mendarat di roof top salah satu hotel milik Noor Silk Group. Mereka hanya membutuhkan waktu terbang sekitar 4jam karna menggunakan jet pribadi.
( Ini dalam keadaan darurat ya... Jadi tidak mungkin seorang CEO muda tetap menggunakan maskapai komersial dengan segala time transitnya yang pasti sekitar 10-16 jam untuk jarak Melbourne-Semarang.)
Mereka beranjak ke kamar Dandy yang terletak tepat di lantai paling atas yang memang sengaja dibuat seperti satu buah rumah khusus untuk Dandy.
" Shawn...sekitar jam 3 nanti jemput kakek dan Ayah Ong kesini. Usahakan tidak ada anggota keluarga lain yang tau termasuk Joe." Ucap Dandy.
" Baik Tuan. Apa kita perlu mengundang Tuan Sammy?" Jawab Shawn.
" Tidak perlu. Dia pasti akan langsung ke sini saat mengetahui ada private jet berhasil landing di sini." Sahut Dandy.
" Baik Tuan. Sekarang lebih baik kita istirahat sebentar." Ajak Shawn pada Tuannya.
" Hmm. Kau pergilah ke kamarmu lebih dulu. Biarkan aku menyambut kedatangan tamu tak diundang kita." Jawab Dandy sambil tersenyum smirk.
Dandy menuju mini bar, berniat membuat kopi hangat hingga samar dia mendengar suara seseorang menekan kode akses pintu kamarnya.
Tit...Tit...Tit...Tit...Tit...Tiiiiitt.
...Ceklek....
Terdengar suara pintu terbuka. Nampaklah Pak Sammy Sudibyo, wali kelas Jade disekolahnya dengan nama Hanyu Pinyin "Yang Sham Qiao."
( Untuk kisah lengkapnya Marga Yang ada di sequel Ambillah Darahku, Mr.Ong ).
Author spill dikit ya:
Yang Sham Qiao dan Yang Zisi Qiao adalah keturunan dari Raja Yang di Wilayah Zisi Qiao, China. Yang Zisi Qiao adalah putri pertama Raja Yang, yang demi keselamatannya diasingkan ke Indonesia oleh orang tuanya kemudian dinikahkan dengan seorang muallaf Tionghoa bernama Ong Hong Cheng. Yang Sham Qiao setelah dewasa ditugaskan untuk menyusul kakaknya ke Indonesia yang dititipkan ke seorang Abah Kyai di salah satu Ponpes di Semarang.
Dan..... Yang Zisi Qiao adalah ibu kandung Jade Ong Kah Suan.
_____________ 💓💓💓 ____________
Novel ini bergenre Fanfic, jadi jika nanti ada kesamaan nama, tokoh maupun lokasi harap maklum ya guys...!!!
Dijamin bukan KARYA ILMIAH apalagi Legenda Desa Ular di China.
Kembali ke Novel JADE.
" Dude...apa kau benar-benar sudah membaik." Tanpa ba bi bu, Pak Sammy segera menuju mini bar saat melihat Dandy ada di sana.
" Ayolah Paman...aku baru sampai. Let me take rest, Okay?" Sahut Dandy.
" Aku tahu sifatmu luar dalam Dude. Jadi jangan mengelabuhiku." Jawab Pak Sammy.
" Baiklah Paman. Katakan saja apa yang ingin Paman sampaikan." Pinta Dandy sambil menatap Paman dari gadis pujaannya itu.
" Dude...sebelumnya maafkan Paman. Tapi ini benar-benar urgent." Pak Sammy terlihat menjeda ucapannya sebentar sambil menarik nafas dalam.
" Saat hari Sabtu kemarin, tepatnya saat Sesi Greet & Meet. Aku benar-benar melihatnya sendiri, hal itu benar-benar sudah terjadi pada keponakanku."
Dandy masih mendengarkan cerita Pak Sammy dengan seksama.
" Sepertinya kita melewatkan sesuatu di 10 tahun yang lalu antara Joe dan Jade. Jade terlihat salah tingkah saat harus berhadapan dengan Joe. Dan tubuh Jade bereaksi lain, saat keluar dari ruanganku aku melihat rambut Jade berubah coklat keemasan saat terkena sinar matahari." Papar Pak Sammy.
" Aku tahu Paman, aku juga mendapatkan laporan serupa dari bodyguard yang mengawasi Jade. Hanya saja..apa yang sebenarnya terjadi Paman?" Dandy masih ragu dengan tebakannya sendiri.
" Dude...apa mungkin di saat Jade tidak sadarkan diri waktu itu, Joe juga melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan Jade untuk menyelamatkanmu. Dengan kata lain, bukan hanya bersentuhan fisik, tapi mereka juga bertukar saliva ?" Papar Pak Sammy.
" Maksud Paman, perubahan fisik Jade adalah reaksi alami dari Klan Ular saat bersama dengan Klan terdekatnya?" Tanya Jade.
" Paman tidak tahu jelasnya Dude. Dulu kakakku tidak mengalami hal itu setelah menikah dengan Kak Ong". Sambung Pak Sammy.
" Paman...aku benar-benar bingung. Bisa jelaskan lebih singkat pada inti masalahnya saja. Aku tahu Paman sedang mengulur klimaks di sini." Tegas Dandy.
" Baiklah Dude, tapi sebelumnya Paman minta maaf. Kandungan racun alami dalam tubuh Jade belum pernah keluar sedikitpun karna Jade pasti belum menyadari keajaiban dalam dirinya. Saat Jade merasakan ikatan batin ketika berdekatan dengan Joe karna masa lalu mereka, secara tidak langsung Jantung Jade akan memompa darah lebih cepat dan mengakibatkan racun alami itu terbawa lebih cepat ke seluruh tubuhnya. Dan itulah masalah utamanya, jika Jade sampai bersentuhan dengan seseorang, bisa saja dia melukai orang lain dengan racunnya." Papar Pak Sammy.
" Lalu..?" Dandy menegakkan tubuhnya pada sandaran kursi.
" Darah kalian pernah menyatu, dan kekebalan tubuhmu tidak terpengaruh akan racum alami itu. Jadi...segera nikahi Jade, dan keluarkan racun alami itu sedikit saja." Sambung Pak Sammy.
' Bagaimana caranya?" Tanya Dandy.
" Saat kalian berdekatan, tubuh Jade pasti akan bereaksi lebih dari ini. Kamu hanya perlu merangsang hormon estrogen dalam tubuh Jade meningkat dan melemahkan kadar peptidanya. Tidak harus mencapai klimaks, Paman yakin kamu bisa menahannya. Kamu harus pertimbangkan usia Jade yang bahkan belum genap 17 tahun." Papar Pak Sammy.
" Paman...untuk masalah itu paman tidak perlu merayuku. Masalahnya sekarang adalah mereka saling memendam perasaan dan bagaimana mungkin aku menghancurkan kebahagiaan Joe dan Jade secara bersamaan?" Ungkap Dandy.
" Kita rahasiakan semuanya dari mereka. Lakukan pernikahan siri terlebih dahulu. Setidaknya sampai Jade Lulus SMA kita baru memberitahunya." Ungkap Pak Sammy.
" Apakah ini jalan yang terbaik Paman?" Ragu Dandy.
" Paman sudah membicarakan ini dengan keluarga di Zisi Qiao, dan sebenarnya ini adalah saran dari mereka untuk mencegah Jade berubah menjadi manusia berbisa." Lanjut Pak Sammy.
" Sebaiknya kita tunggu kakek dan Ayah Ong lebih dulu. Aku berniat menjemput mereka sebelum fajar untuk mendiskusikan masalah ini. Tetapi ternyata Paman mengetahuinya lebih dahulu." Sambung Dandy.
" Haaaahhh....kadang aku geram dengan Kak Ong. Bagaimana bisa dia membuat keponakanku hidup dalam serba keterbatasan ekonomi. Dan dia masih saja setia dengan pekerjaan lamanya yang hanya sekedar membeli mobil saja dia belum mampu." Lanjut Pak Sammy.
Dandy tersenyum smirk saat memikirkan betapa calon ayah mertuanya sangat pandai berkamuflase di Indonesia.
" Kopi paman..? Pura pura bahagia juga butuh energi. Ha..ha..ha...." Dandy tergelak saat melihat Pak Sammy justru beranjak dan membaringkan dirinya di sofa.
" Joe...apa yang harus kakak lakukan sekarang? Apakah kelak kamu bisa memaafkan kakak jika mengetahui pujaan hatimu sudah menjadi kakak iparmu sendiri?" Batin Dandy menatap nanar secangkir kopi yang mungkin sudah mulai dingin, sedingin hatinya saat ini.
Ada rasa bahagia saat Dandy tak perlu bersusah payah untuk menghalalkan gadis kecilnya yang pernah menjadi Dewi Penyelamatnya tetapi perasaan bersalah kepada adiknya justru terasa membekukan dirinya.
Benarkah keputusannya itu?
" Astaghfirullah hal'adzhiim. Sepertinya aku harus menemui kakek secepatnya." Gumam Dandy lirih sambil melangkahkan kakinya menuju kamar. Dia ingin mengistirahatkan tubuhnya sejenak dari semua dilema yang ada. Berharap saat bangun esok hari, mentari bersinar cerah.
_____ To Be Continued _____
