NovelToon NovelToon
TEMANKU

TEMANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Dunia Lain / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: xzava

Elsya adalah seorang anak perempuan yang bisa melihat sosok tak kasat mata, saat memasuki taman kanak-kanak ia bertemu dengan sosok perempuan yang kini menjadi temannya, karena hal itu ia kadang terlihat berbicara sendiri dan membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia anak aneh.

Anggapan itu lah yang membuat ia tidak memilih teman di sekolah, dan ada hal lain yang menjadikan Elsya sasaran empuk para preman di sekolah untuk melakukan kejahatan padanya.

Elsya hanya tinggal bersama kakak kandungnya, kalau bukan support dari kakaknya ia tidak akan mampu bertahan.

Hingga suatu hari Elsya harus berpisah selama-lamanya dengan teman gaibnya, itu membuat Elsya sangat sedih dan memutuskan untuk menutup mata batinnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Selesai makan malam, mereka membicarakan soal cafe baik nama maupun desainnya.

Besok rencananya Elzein akan membicarakannya dengan arsitek yang di rekomendasikan oleh Kiano.

Elsya menyerahkan semuanya pada kakaknya, karena ia akan fokus dengan kesembuhan dan ujian kelulusannya terlebih dahulu.

"Jangan khawatir soal tabungan kak, pasti ada aja itu," ucap Elsya, kakaknya hanya mengangguk setuju.

Elzein kuliah jurusan tata boga, ia ingin menjadi chef seperti mendiang ayahnya, dari itu lah ia ingin membuka cafe untuk awal perintisannya.

"Tapi nanti bukanya jam berapa kak? Lu kan sibuk kuliah."

"Paling sore sih, ntar gue sesuaikan sama jadwal kuliah gue."

"Oke oke, kalau gue kerja di situ berarti di gaji dong," ucap Elsya.

"Mau berapa gaji lu?"

"Setara UMR lah."

"Lihat penjualan nanti," jawab Elzein.

"Gue juga mau kerja dong, mau beli baju baru," ucap mbak Kun, seketika Elsya dan Elzein melihat ke arah mbak Kun yang sedang rebahan di sofa.

"Emang setan bisa ganti baju?" tanya Elsya ke kakaknya.

"Kayaknya gak deh Sya."

"Bisa lah, sekarang tuh udah modern, gak mungkinlah gue ketinggalan," ucap mbak Kun.

"Caranya?" tanya Elzein.

"Ntar gue cari tau," jawabnya sambil tersenyum.

"Oke gue beliin baju yang lu mau Kun, tapi lu cari tau tentang cewek baju merah di rumah ini," ucap Elzein.

"Cewek baju merah?" Mbak Kun langsung duduk mendengar ucapan Elzein.

"Gue belum ada lihat cewek baju merah disini," ucap Mbak Kun.

"Gue juga gak yakin Kun, dia pake baju merah atau gak soalnya gue ngelihat sekilas doang."

"Lu lihat dimana?" tanya Elsya.

"Di belakang."

"Apa ada kaitannya ya?" ucap Elsya lirih tapi masih bisa di dengar oleh telinga Elzein.

"Kaitan apa?" tanya Elzein mengerutkan keningnya.

"Tadi waktu gue tidur, gue mimpi ngeliat ada 3 apa 4 cewek gitu lagi adu mulut, salah satu di antara mereka ada cewek yang pake baju merah." Elsya berhenti sejenak untuk menarik nafas.

"Terus terus?" tanya Elzein.

"Sabar aelah, adik lu lagi nafas itu," tegur mbak Kun, Elsya pun mengacungi jempol ke arah mbak Kun.

"Iya iya."

"Gue gak bisa dengerin apa yang mereka obrolkan, suaranya gak kedengaran. Tapi gak lama dari itu mereka berantem terus cewek baju merah itu mukul lawan bicaranya, abis itu gue bangun gara-gara setan satu ini loncat-loncat di kasur," jelas Elsya.

"Yeee mana gue tau lu mimpi, masalahnya lu tidur sambil ngorok," ucap mbak Kun.

"Harusnya lu jangan gangguin Elsya tidur Kun, bener-bener lu ye." Elzein melemparkan bantal ke mbak Kun tapi tentunya tidak kena karena mbak Kun lebih dulu pindah.

"Sebelum tidur, berdoa dulu Sya, kita baru pindah jadi gak tau rumah ini gimana." Elsya pun menganggukkan kepalanya. "Dan tugasmu Kun jagain Elsya, awas aja lu keluyuran.

"Bayar gue ya?"

"Iya iya gue bayar." Mbak Kun pun seketika senang mendengar ucapan Elzein, "Heran bener dah, dimana sih lu mungut dia Sya." ucap Elzein.

"Gak mungut tapi ngikut, dikira kita emaknya kali."

"Stop ya, kalian berdua itu gak boleh ghibah, dosa loh ya kalian," ucap mbak Kun dengan nada centilnya.

"Kak, gue mau istirahat ya, besok gue mau latihan buat kaki gue soalnya."

"Dasar, kek gue setan aja lagi, gak ada yang peduli," omel mbak Kun karena dikacangin dua bersaudara itu.

"Oke Sya, jangan lupa doa lu." Elsya pun menganggukkan kepalanya dan beranjak untuk kembali ke kamarnya.

Seperti pesan kakaknya, sebelum tidur Elsya berdoa dulu. Sebenarnya Elsya berharap bisa memimpikan lagi mimpinya tadi, karena ia benar-benar penasaran apa yang terjadi.

Tak lama setelah adiknya kembali ke kamar, Elzein memutuskan turun ke bawah untuk mengecek semua pintu.

"Woy Kun, temenin gue turun."

"Gak!" tolak mbak Kun.

"Ya sudah." Elzein pun langsung turun setelah di tolak ajakannya oleh mbak Kun.

Setelah memastikan semua pintu telah terkunci, Elzein yang berjalan ke arah tangga di kejutkan oleh sosok perempuan baju merah yang di lihatnya tadi.

Elzein memutuskan untuk berpura-pura tidak melihatnya, "Sial ngapain nongol di situ sih." gerutu Elzein karena sosok itu duduk di anak tangga yang akan di lewati nya.

Elzein pun berjalan seperti biasanya dan mengatur nafasnya sebaik mungkin, sosok perempuan itu pun melihat Elzein saat melewatinya dan berusaha untuk menyapanya.

"Kamu bisa lihat saya?" ucap sosok itu saat Elzein melewati sosok perempuan itu.

"Tolong bantu saya, saya mau bertemu suami saya, dia pergi bersama selingkuhannya, bantu saya, kamu bisa bantu saya kan?" pinta sosok perempuan itu, tapi karena Elzein tidak menanggapi ucapan perempuan itu, ia pun marah dan berteriak ke arah Elzein yang berhasil Elzein kaget.

"BANTU SAYA!!!"

BUUGHH

Mbak Kun mendaratkan tinjunya ke arah kepala sosok perempuan itu, mendapatkan serangan yang tiba-tiba, sosok perempuan baju merah itu marah.

"Heh setan jelek, jangan teriak-teriak." tegur mbak Kun.

"Jelek? Saya jelek? Kamu itu yang jelek." tidak terima di bilang jelek, sosok perempuan itu berusaha memukul mbak Kun tapi tidak berhasil karena mbak Kun lebih dulu menjauh.

Masih dalam keadaan marah, sosok perempuan baju merah itu berusaha mengejar mbak Kun untuk melampiaskan amarahnya.

Elzein hanya duduk di sofa, masih dengan berpura-pura tidak bisa melihat sosok perempuan baju merah itu.

Sampailah dimana, sosok perempuan itu tidak sengaja mendengar Elzein menegur mbak Kun.

"Kun, bermainlah di bawa, Elsya bisa bangun karena ulahmu lagi," ucap Elzein lirih.

Mbak Kun yang mendengar ucapan Elzein, langsung turun ke bawah.

"Kamu bisa melihat saya kan? Bisa kan? Hihihihihi." sosok perempuan itu tertawa senang mengetahui kalau Elzein bisa melihatnya.

"Bisa melihat saya kan? BISAKAN? BANTU SAYAAAAAAA HIHIHIHIHI."

"Sial, mulutmu bau," ucap Elzein menatap tajam ke arah sosok perempuan itu.

"Udah jelek bau mulut lagi, iiish," celetuk mbak Kun.

Mungkin karena malu, sosok perempuan itu pun menghilang.

"Patroli bener-bener lu ye, gue mau tidur jangan ribut-ribut kasian Elsya kalau kebangun."

"Siap pak," ucap mbak Kun sambil hormat ke Elzein.

1
Blue Zia
🥹🥹🥹 bukan cuma Elsya aja yang kangen mbak Kun. sayapun sama bab ini mengandung sedikit bawang
Erwinda Kurniawan
ahirnya kk up jga,,,seneng nya
Rina Indriani
ku nti merah
Rina Indriani
asyikk holiday terus ya sya
Rina Indriani
mbak kun ga asyik deh...
范妮·廉姆
Hai ka gabung yu gc Bcm
jika bersedia km bs follow ak dan ak bs undang kamu mksh.
Leviathan
semangat, mampir juga d chatt story ane
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!