NovelToon NovelToon
Mantan Istriku Ternyata Sultan

Mantan Istriku Ternyata Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:57.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rishalin

Jia Andrea selama lima tahun ini harus bersabar dengan dijadikan babu dirumah keluarga suaminya.
Jia tak pernah diberi nafkah sepeser pun karena semua uang gaji suaminya diberikan pada Ibu mertuanya.
Tapi semua kebutuhan keluarga itu tetap harus ditanggung oleh Jia yang tidak berkerja sama sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 13

Pagi harinya keluarga Rangga tengah sarapan bersama. Kali ini Bu Arum memilih untuk membeli beberapa lauk untuk sarapan dari pada dia dan Mayang harus memasak.

"Ga, Gimana? Kamu sudah punya cara belum untuk mengambil alih mobil itu?" Tanya Bu Arum tiba-tiba.

Rangga yang sedang menikmati makanannya pun langsung menoleh dan menggelengkan kepalanya.

"Aku sudah mencari surat-suratnya tapi tidak ketemu Ma. Aku juga udah mikirin gimana caranya tapi otak ku buntu." Jawab Rangga pada Bu Arum.

"Bodoh banget sih kamu Ga. Tau gitu waktu pas kamu beli mobil minta atas nama kamu saja." Ucapan Bu Arum membuat Rangga merasa sedikit sakit hati.

"Aku sudah meminta waktu itu. Tapi Jia menjawab kalau beli pakai uangnya itu harus atas nama dia, begitu pun sebaliknya kalau barang yang di beli pakai uang ku maka atas nama diri ku. Dan kalau memakai uang keduanya maka itu atas nama kita berdua. Aku yang sudah terlanjur janji pada Litta karena dia sudah bisa mendapatkan nilai yang memuaskan mau tidak mau aku iyakan saja." Ucap Rangga menjelaskan yang sebenarnya.

Bu Arum yang mendengar penuturan sang anak pun hanya bisa memijat keningnya yang berdenyut. Bisa-bisanya anak keduanya ini di bodohi oleh Jia dan dia iya-iya saja.

"Kamu itu laki-laki, Rangga. Kepala rumah tangga mu, tapi kamu kalah dan lebih bodoh dari Jia? Itu ajaran siapa ha?" Ucap Bu Arum yang lagi-lagi membuat Rangga sakit hati.

Rangga yang sudah tidak kuat mendengar ucapan Ibunya, dengan cepat menyelesaikan sarapannya.

"Aku sudah selesai, Ma. Aku mau berangkat kerja dulu." Pamit Rangga.

Bu Arum, Litta, Rendi dan Mayang hanya bisa menatap kepergian Rangga yang meninggalkan meja makan.

"Ma, bagaimana pun juga Litta gak mau mobil itu di ambil oleh Mbak Jia. Gimana kata teman ku nanti kalau mobil yang selama ini ku pamerkan ternyata bukan punya ku sendiri?" Rengek Litta yang membuat Bu Arum semakin pusing.

"Kamu tenang saja. Mama pastikan kalau mobil itu akan terus menjadi milik mu." Jawab Bu Arum singkat, padahal dia juga bingung harus menggertak Jia seperti lagi.

"Ma gimana kalau kita suruh Rangga mengancam Jia saja? Bilang saja kalau Rangga tidak mau bercerai dari Jia. Dan kalau Jia kekeh mau bercerai, Jia harus merelakan hak asuh Amira dan mobil itu harus jatuh ke tangan Rangga?" Ucap Rendi yang sejak tadi diam saja.

Bu Arum menimang-nimang ucapan Rendi. Dia sebenarnya setuju dengan apa yang di ucapkan Rendi, tapi ada satu hal lain yang membuat dia takut dengan keputusannya.

"Kalau Jia mau?" Tanya Bu Arum ragu.

"Ya itu akan menjadi senjata kita. Amira bisa kita manfaatkan untuk meminta uang, uang dan uang pada Jia." Jawab Rendi santai.

"Tapi siapa yang akan merawat Amira nanti?" Tanya Bu Arum lagi.

"Ya Mama lah." Jawab Rendi masih santai.

"Enggak, Mama enggak sudi merawat Amira. Kalau kamu mau, kamu suruh saja istri mu itu untuk merawat Amira." Ucapan Bu Arum membuat Mayang membulatkan matanya.

"Apa? Aku harus merawat Amira? Tidak, aku tidak mau Mas." Ucap Mayang yang tidak terima akan pendapat ibu mertuanya.

"Ya mau gimana lagi, satu-satunya cara cuma begitu agar kita bisa menggertak Jia. Jika tidak ada yang mau, ya sudah. Sudah di pastikan Rangga akan kalah telak nantinya." Ucap Rendi seraya meminum airnya.

Bu Arum memikirkan pendapat Rendi tadi. Lalu dia menoleh ke arah Litta, menatap Litta yang terlihat sedang kebingungan.

"Mobil itu akan menjadi milik mu, jadi Amira akan menjadi tanggung jawab mu." Ucap Bu Arum tiba-tiba dan membuat Litta turut membulatkan matanya.

"Apa?" Ucap Litta yang tidak percaya akan ucapan Mamanya.

"Rendi segera carikan pengacara untuk adik mu." Ucap Bu Arum dan langsung di angguki oleh Rendi.

"Jangan fikir kamu akan menang Jia." Batin Bu Arum dengan senyum yang sulit diartikan.

***

"Sayang gimana perasaan mu saat ini?" Tanya Bu Dinda pada Jia.

Jia pun yang sedang menikmati makanannya pun menoleh ke arah Mamanya.

"Sudah sedikit lebih lega Ma. Tapi belum terlalu lega." Jawaban Jia membuat Bu Dinda mengangguk mengerti.

"Kamu harus sabar ya, menghadapi orang-orang seperti itu memang membutuhkan tenaga dan fikiran yang extra." Ucap Pak Rama menimpali percakapan mereka.

Jia menganggukkan kepalanya.

"Intinya kita gak boleh gegabah saja Kak. Lebih baik kita di anggap remeh saja dulu dari pada pada kita menggertak mereka langsung dan malah membuat kita salah langkah." Ucap Jio pada sang Kakak.

"Jujur aku masih tidak terima. Di depan mata kepala ku sendiri Kakak ku di tampar dan di bentak. Saat Kakak belum menikah saja keluarga kita tidak ada yang berani melakukan itu, memangnya mereka siapa, berani sekali seenaknya melakukan itu." Lanjut Jio yang sebenarnya masih tidak terima atas perbuatan keluarga Rangga pada Kakaknya.

Jia meraih tangan Jio dan mengusapnya perlahan agar Jio bisa bersabar.

"Kamu kenapa diam saja selama ini, Nak? Mama dan Papa masih ada untuk kamu. Bahkan adik kamu juga ada. Kenapa kamu lebih memilih memendamnya sendirian?" Tanya Bu Dinda pada Jia.

Jia menunduk dan meremas sendok yang dia pegang.

"Dulu aku fikir Mas Rangga akan berubah, Ma. Tapi ternyata dugaan ku salah. Bahkan aku mengetahui bahwa dia selingkuh pun baru-baru ini. Awalnya aku dapat kabar dari temanku. Aku diamkan, tapi ternyata dia berani membawa selingkuhannya pulang. Dan hebatnya lagi keluarga Mas Rangga malah mendukung itu." Jawab Jia yang masih berusaha menahan air matanya agar tidak terjatuh.

Jio, Pak Alan dan Bu Dinda yang mendengar cerita dari Jia pun merasakan kecewa yang mendalam. Mereka tidak habis pikir 5 tahun melepas putri kesayangan mereka untuk orang lain, ternyata putri mereka di perlakukan begitu buruk dan begitu rendah di mata keluarga Rangga.

"Dua hari lagi, Jio akan pergi ke rumah Rangga. Jio akan mengirimkan surat panggilan dari pengadilan." Ucap Jio dan membuat Jia menoleh ke arahnya.

Jia menggelengkan kepala tak setuju.

"Jangan, biar saja di antar oleh Kurir. Kakak takut kalau mereka akan menyakiti kamu." Ucap Jia dengan nada khawatir.

Kini giliran Jio yang menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak sebodoh itu Kak. Memang aku yang akan kesana tanpa Kakak. Tapi aku juga akan membawa beberapa orang untuk menemani ku. Jadi Kakak gak perlu khawatir. Lagian siapa tahu kalau aku kesana dan mereka keceplosan berbicara sesuatu, itu akan menjadi senjata untuk kita kan?" Jawab Jio yang masih membuat Jia ragu.

"Apa memang tidak bisa kalau bukan kamu?" Tanya Jia masih kekeh dengan khawatirnya.

"Kakak tenang saja. Tanpa kakak bertindak, kita yang akan menang." Jawab Jio meyakinkan sang kakak.

Jia mau tidak mau menganggukkan kepalanya. Sebenarnya dia ragu mengizinkan Jio datang kerumah itu, tapi Jio tetap memaksakan kehendaknya sendiri.

"Kamu hati-hati ya sama mereka. Mereka itu orang-orang licik." Ucap Jia memberi pesan pada Jio.

Jio tersenyum penuh arti ke arah Jia.

"Manusia licik, harus di balas dengan kelicikan." Ucapan Jio membuat Jia sedikit kebingungan.

Entah apa yang akan dilakukan Adiknya pada keluarga biadab itu.

********

********

1
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
bentar lagi Rendy yang akan kena pecat dari tempat kerja nya, tinggal tunggu saja,,,,
Sunaryati
Mimpimu ketinggian Rangga, nanti jatuhnya lebih keras remuk jadinya, pengacara jangan dilawan ya, hancur keluargamu, Jia sudah punya kartu ASnya Rendi, dan bukti keburukanmu tinggal boomnya diledakkan
Ani
preeet enak men uripmu.
Lufthi Beyza
lanjut thor😍😍😍😍
Lufthi Beyza
lanjut thor beri pelajar untuk keluaga sombong yg suka hina orang lain,semangat thor💪💪💪💪😍😍😍
Ma Em
Luar biasa
Sunaryati
Seharusnya tidak diungkap pemilik Kafenya sebelum ketuk palu, agar nyesel sampai ubun- ubun, ungkap siapaJia setelah resmi cerai
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
keluarga benalu susah emang,,,,
arniya
geregetan
Evi 060989
up
Jonathan Simanjuntak
segitu aja tor .tanggung amat
Marianti Setiawan
malunyaaaaa itu buk arum
Ani
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/puas tenan aku
Ani
apakah Rendi 🤔🤔🤔🤔
Ani
/Puke//Puke//Puke//Puke//Puke/ kita lihat saja nanti
Ani
ya ampun dasar serakah
Yuli Ana
hayo... kena mental gk tuh keluarga bu arum... terutama rangga nih....bisa2 gk mau cerai dong... secara udh tau kalau jia kaya. apa lg bu arum pasti ngelarang rangga buat nerusin petceraian..
Ani
ya iyalah anak kandung serasa anak tiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!