Dibunuh oleh suaminya sendiri dikehidupan sebelumnya, lalu dia kembali sebelum semua pengkhianatan dari sang suami dia rasakan.
Kembali untuk membalas rasa sakit dan kematiannya dengan cara yang cantik, memabalas dengan begitu tenang namun mematikan.
"Aku tidak akan menyia-nyiakan kehidupanku lagi. Kau pernah membunuhku demi wanita itu, jadi aku akan membuatmu dan wanita itu bersama menikmati apa yang pernah aku rasakan!"
Jangan lupa memberi dukungan pada karya-karya Ana ya 😄
Dukungan kalian memberikan semangat untuk Ana.
Terima kasih atas semua dukungan-dukungan kalian 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Prang!
Gelas yang dilempar oleh Perdana Menteri Dao pecah di atas lantai, terlihat wajah Perdana Menteri Dao sudah sangat merah menahan rasa kesal dan marahnya terhadap Dao Ming An.
"Anak tidak tahu diri, anak tidak berbakti! Apa kau sudah tidak mau lagi mendengarkan dan menuruti perkataan Ayahmu ini?" teriak Perdana Menteri Dao pada putranya.
"Ayah dengarkan aku, aku...."
Plak!
"Dengarkan apa? Semua orang yang berada di ibukota sudah mengetahui jika kau bersama dengan wanita tidak jelas itu, di dalam penginapan semalaman!"
Dao Ming An memegangi pipinya yang ditampar oleh ayahnya, "Ayah, aku sungguh tidak tahu jika akan seperti ini,"
"Itu karena kau bodoh! Aku sudah berkata padamu agar tidak keluar dari rumah beberapa hari lagi. Tapi lihat, kau sama sekali tidak bisa menahan sikap liarmu itu!"
Dao Ming An terlihat kesal atas semua ucapan ayahnya, terlebih pada orang yang sudah berani menyebarkan berita tentang dirinya dan Quan Yu saat di penginapan.
"Sekarang pergi ke aula leluhur, dan berlutut di sana selama 10 hari! Jika kau masih berani keluar, aku tidak akan mengampunimu!" ucap Perdana Menteri Dao.
"Ayah itu tidak mungkin, 5 hari lagi adalah pernikahan Chen Jian Ying. Aku...."
"Apa kau masih berpikir untuk memiliki Yang Mulia Putri, setelah semua berita itu tersebar? Pergi dan lakukan hukuman!"
Kedua tangan Dao Ming An mengepal dengan kuat, dia pun pergi ke aula leluhur keluarga Dao dengan penuh rasa marah.
Perdana Menteri Dao menatap putranya yang pergi dengan tajam, ini bukanlah pertama kali Dao Ming An melakukan hal seperti itu.
Jika dulu dia melakukannya, Jian Ying masih bisa dibodohi dengan ucapan manis Dao Ming An. Namun kali ini, Jian Ying sudah memiliki calon suami, dan itu sudah dikenal oleh para rakyat dan beberapa orang dari kerajaan yang datang di pesta pengenalan dua hari yang lalu.
Dengan adanya berita kali ini, Perdana Menteri Dao khawatir jika nanti keluarganya akan hancur, karena banyak orang yang menghina keluarga mereka.
...----------------...
Di dalam istana, Kaisar yang mendengar berita di luar istana dari pelayan setia Ratu, sangat tidak menyangka dengan perilaku putra Perdana Menteri Dao.
Kaisar berpikir jika dia hanya memiliki hubungan biasa dengan wanita yang pernah Jian Ying katakan, namun ternyata sudah sejauh itu.
"Benar-benar tidak tahu malu! Untung saja putri kita tidak menikah dengan laki-laki itu," ucap Kaisar.
"Benar, Yang Mulia. Jika Ying'er menikah dengan dia, Ying'er pasti akan sangat menderita,"
"Kali ini berita yang beredar pasti membuat keluarga Perdana Menteri Dao merasa sangat malu, terlebih...."
Tok tok tok
"Yang Mulia, saya membawa sebuah surat dari kediaman tuan Xiao!" ucap seorang laki-laki dari luar kamar.
Kaisar menatap Ratu, kemudian beralih pada pintu kamar, "Bawa surat itu padaku!"
Krieet!
Pintu kamar terbuka, Kasim kepala masuk membawa sebuah gulungan di tangannya.
"Yang Mulia, ini adalah surat dari kediaman tuan Xiao!" Kasim kepala menyerahkan gulungan itu pada Kaisar.
Kaisar menerima lalu membuka gulungan kertas itu. Dengan seksama Kaisar membaca isi surat dari tuan Xiao itu.
"Ada apa Yang Mulia?" ucap Ratu Yang terus menatap Kaisar.
"Tuan Xiao ingin bertemu denganku,"
"Apakah ini berkaitan dengan pernikahan Ying'er dan putranya?"
"Sepertinya bukan, karena ini mengenai Perdana Menteri Dao,"
"Perdana Menteri Dao?"
"Benar!"
Ratu hanya mengangguk, sebab dia tidak tahu apa yang ingin dibicarakan oleh tuan Xiao dengan Kaisar.
Kaisar menatap Kasim kepala, "Perintahkan seseorang untuk pergi menjemput tuan Xiao, aku ingin bertemu dengannya hari ini!"
"Baik, Yang Mulia!"
Kasim kepala keluar dari kamar setelah memberi hormat pada Kaisar dan Ratu.
"Hari pernikahan Ying'er dan tuan muda Xiao hanya tinggal beberapa hari lagi, sebenarnya apa yang ingin tuan Xiao katakan?" ucap Ratu.
"Ratuku, jangan khawatir. Pernikahan putri kita akan berjalan dengan baik, dan tidak akan terjadi apapun,"
"Iya, Yang Mulia. Saya hanya khawatir, karena bagaimanapun tuan Dao itu pernah menjadi calon suami Ying'er,"
"Jika mereka masih berani mengaitkan apa yang terjadi pada putra mereka dengan putri kita, aku tentu tidak akan tinggal diam,"
Ratu duduk dengan perasaan cemas, Jian Ying adalah satu-satunya putri mereka yang akan menjadi Ratu di kerajaan Chen kelak. Tentu saja Ratu tidak ingin terjadi hal yang tidak diinginkan pada putrinya itu.
Jian Ying sendiri sekarang tengah melihat pakaian milik Zhao Yan yang telah dikirimkan oleh seorang penjahit hari ini.
Dengan senyum mengembang, Jian Ying melihat satu persatu pakaian itu, "Aku rasa pakaian dengan warna ini akan terlihat lebih bagus setelah dia mengenakannya nanti,"
"Yang Mulia, tuan muda Xiao memiliki kulit yang putih dan bersih. Dia akan terlihat bagus mengenakan pakaian apapun. Dan saya yakin, dia akan menyukai pakaian yang anda berikan ini,"
"Iya, kau benar. Aku harap dia akan menyukainya,"
"Menyukai apa, Jian'er?" ucap seseorang di depan pintu.
Jian Ying menoleh, "Ibu Selir Yun,"
Selir Yun masuk ke dalam kamar dan melihat jika Jian Ying tengah sibuk dengan pakaian-pakaian di depannya.
"Apa kau membuat pakaian lagi?" ucap Selir Yun.
"Tidak Ibu Selir, aku membuat beberapa pakaian untuk tuan muda Xiao nanti,"
"Kalian belum menikah, tetapi kau sudah menyiapkan semua ini,"
"Ketika aku membuat pakaian, aku berpikir jika tidak ada salahnya aku membuat pakaian untuk tuan muda Xiao juga, jadi aku melihat tubuhnya untuk mengukur pakaian yang akan dibuat,"
"Kau mengukur pakaian-pakaian ini hanya dengan melihat tuan muda Xiao?"
"Benar, Ibu Selir. Tubuh tuan muda Xiao hampir mirip dengan Ayah Kaisar. Dia tinggi dan memiliki punggung yang lebar, haya dia lebih tinggi dari Ayah Kaisar,"
"Jika dilihat memang benar, mereka memiliki tubuh yang hampir sama. Kau memang pintar, Jian'er!"
"Terima kasih, Ibu Selir. Apakah Ibu Selir ingin berbicara sesuatu oada Jian'er?"
"Benar, beberapa hari lagi adalah hari pernikahanmu. Nyonya Xiao kemarin bertanya padaku mengenai barang-barang yang harus diantar ke istana,"
"Barang-barang?"
"Benar, karena Yang Mulia Ratu dan Kaisar sedang sibuk, jadi beberapa urusan mengenai pernikahanmu diserahkan padaku dan Ibu Selir An,"
"Jian'er tidak mengerti mengenai hal itu, Jian'er akan menyerahkan semuanya pada Ibu Selir Yun dan Ibu Selir An,"
"Baiklah jika begitu. Tentang istanamu, apakah kau ingin pindah ke istana Yulin setelah menikah nanti?"
"Istana Yulin, apakah yang Ibu Selir maksud adalah istana yang berada di samping istana kerajaan?"
"Benar, istana Yulin adalah istana besar kedua dari kerajaan ini. Dulu Yang Mulia Kaisar membangun istana itu untuk tempat tinggalnya dan Ratu. Namun, karena mereka harus tinggal di dalam istana utama, jadi istana itu tidak lagi ditinggali,"
Jian Ying memikirkan apa yang Selir Yun katakan, dia sendiri tidak tahu apakah harus pindah atau tidak. Sebab sudah sejak dia berusia 13 tahun dia tinggal di istananya yang sekarang.
Aku ga relaaaaàaaaaàaaa.... 😭😭😭😭
jadi lahiranya agak susah