NovelToon NovelToon
Eliza'S Secrat

Eliza'S Secrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Konflik etika / Selingkuh / Romansa
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

Seorang jendral bernama Calsida tewas terbunuh karena sahabat baiknya yang bersekongkol dengan tunangannya. Tapi saat dia terbangun karena cahaya yang datang menghampirinya dia sudah ada di kamar yang tampak berbeda. Calsida yang bertanya kepada dirinya. Saat dia sedang mencari jawaban itu datang pelayan yang memanggil dia dengan sebutan Nyonya Eliza. Pada saat itu juga dia tersadar kalau dirinya berpindah tempat ke tempat lain."Apa ini tubuh milik Eliza,"ucap Calsida.
Tapi apa yang akan terjadi setelah ini. Lalu akankah Celsida menemukan hal yang dia tidak ketahui nantinya tentang Eliza.

jika ingin tahu silakan baca ya kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

E.S 9

Eliza masuk ke dalam toko.”Aku tidak sangka kalau ada pakaian nyaman di sini,”ucap Calisida yang sangat antusias dengan pakaian yang sederhana dan tidak terlalu ribet seperti pakaian yang dia kenakan selama ini.

Nazo menatap ke arah Eliza hanya terdiam dengan hati berkata,”Apa otak nyonya Eliza sedang rusak. Bukan dia tidak suka pakaian seperti ini. Tapi setelah keracunan dan pingsan nyonya Eliza seperti orang yang berbeda.”

Di saat Nezo berpikir Eliza sudah membeli beberapa pakaian sederhana ada yang celana dan gaun serta rok.”Ayo kita pergi lagi Nezo,”ucap Calsida yang sudah membeli apa yang dia inginkan.

“Baik,”ucap Nezo yang segera keluar.

“Nyonya ingin pergi berkeliling kemana lagi,”kata Nezo mencari tahu tujuan selanjutnya.

“Aku akan pikirkan dulu. Oohh iya dimana tempat aku bisa mencari informasi dan membeli beberapa barang langka seperti obat, perhiasan dan barang lain,”kata Calsida.

“Kalau begitu kita pergi ke gedung merah saja. Disana sering dijual beberapa informasi sesuai tingkat kesulitannya. Di sana juga kita bisa menjual dan membeli barang lelangan baik itu dibuat atau di curi dari orang lain,”kata Nezo.

“Apa itu tidak ilegal Nezo,”ucap Calsida sambil berjalan.

“Tidak ada larangan asalan semua barang harus didata dan diberikan ke pada raja untuk diberikan cap persetujuan. Apa nyonya Eliza ingin menjual beberapa barang?,”kata Nezo.

“Untuk sekarang tidak ada. Kalau begitu ayo kita pergi ke sana,”kata Calsida. Nezo yang memimpin mulai pergi ke tempat gedung merah. Tepat yang megah banyak kalangan bangsawan dan rakyat biasa bisa datang ke tempat gedung merah.

“Kita sudah sampai nyonya,”ucap Nezo. Eliza melihat ke depan tampak gedung biasa dengan beberapa lantai. Ada juga penjaga di depan dengan pintu terbuka lebar. Lampu yang menyala menyinari semua bangunan. Tampak mencolok dari gedung lain.

“Ayo masuk aku ingin melihat ke dalamnya,”ucap Calsida. Segera Eliza masuk ke dalam dengan Nezo yang mengantarnya. Setelah Eliza masuk bersama dengan Eliza tampak di lantai dua ada beberapa barang yang dijual ada juga dinding informasi.

“Bisa kamu jelaskan semua ini Nezo,”ucap Calsida.

“Maaf. Di lantai pertama ini adalah informasi orang yang cari termasuk dengan bahan langka untuk mereka yang mencari uang, seperti tentara bayaran yang tidak mengenal siapa yang mendapatkannya. Di lantai ini juga terdapat beberapa barang biasa yang dijual. Kalau ada merasa lelah kita bisa istirahat di ruangan itu, bagaimana nyonya?,”ucap Nezo menujukan lokasi ruangannya.

“Baiklah kita istirahat dulu. Aku juga ingin mendengar tentang tempat ini dari kamu,”ucap Calsida. Pintu terbuka ruangan lain yang tampak seperti kedai teh terlihat dimata Eliza. Setelah duduk pelayan wanita datang memberikan menu untuk melihat apa saja yang disajikan di ruangan itu. Eliza dengan hati-hati melihat menu dengan berbagai jenis.

“Apa ada yang spesial dari menu ini Nezo,”ucap Calsida.

“Nyonya memang habat. Itu benar anda bisa membuka halaman berikutnya dengan menu yang aneh dengan warna yang berbeda. Di menu itu kamu bisa memilih hal yang anda inginkan seperti menjual barang dengan identitas di rahasiakan termasuk informasi yang anda inginkan,”kata Nezo memberitahukan.

“Saya pesan kue dan teh herbal ini ya bisa kamu sajikan. Nezo kamu ingin memesan apa?,”ucap Calsida.

“Saya akan memesan teh saja nyonya,”ucap Nezo.

“Tolong ya teh dua kue dua dengan dua jenis yang berbeda,”ucap Calsida.

“Kalau lantai dua ada apa saja,”kata Calsida kembali menatap ke arah Nezo.

“Lantai dua ada pelelangan yang dibuka dan ruangan penuh informasi yang langkah baik menjual dan membeli informasi,”ucap Nezo. Teh dan Kue telah datang Eliza mengangguk dengan wajah ramah dan tersenyum untuk berterima kasih.

“Ayo kita makan sebelum kita kembali,”ucap Calsida.

“Nyonya ini,”ucap Nezo yang terkejut kalau dia diberikan kue kepada Eliza.

“Apa kamu tidak suka kue?,”ucap Calsida menatap dengan wajah polos.

“Tidak, terima kasih ya nyonya,”ucap Nezo yang merasa hatinya seperti melelah dengan sikap Eliza yang berubah.

“Ohhh iya dimana tempat untuk membeli bangunan kosong dan lahan kosong,”ucap Calsida.

“Ada disisi lain jalan ini nyonya. Apa anda ingin pergi kesana?,”ucap Nezo setelah menyeduh tehnya.

“Untuk sekarang tidak dulu,”ucap Calsida menikmati teh dan kuenya. Setelah menikmati mereka kembali ke kediaman duke tanpa ada masalah. Eliza juga meminta Nezo untuk menutup mulut dan matanya tentang perjalanan dia diluar kediaman duke.

Nezo yang setuju setelah dimana Eliza keracunan dan dalang dibaliknya masih belum ketahuan. Jadi Nezo hanya mengiyakan untuk menyembunyikan apa yang dilakukan Eliza untuk sementara. Eliza yang berbaring menatap ke langit.

“Kasihan sekali kamu Eliza. Ada orang yang berkhianat di belakang kamu sampai kamu keracunan dan ingin di bunuh. Pelayan di sisi kamu saja ingin membunuh kamu. Aku tidak tahu hal apa lagi yang akan aku temukan esok harinya saat aku membuka mataku ini,”ucap Calsida yang sudah tertidur karena kelelahan.

Pagi datang Eliza yang terbangun karena suara langkah dari Mia.”Apa yang kamu lakukan di kamarku Mia?,”ucap Calsida yang merasa gerak-gerik dari Mia sedikit berbeda.

“Maaf nyonya jika saya membangunkan anda. Saya hanya akan bersih-bersih saja,”ucap Mia yang berbohong.

“Baiklah, jika kamu sudah selesai bersih-bersih apa kamu bisa menyiapkan air hangat untukku. Aku ingin membersihkan diriku,”ucap Calsida. Mia segera bergerak setelah mendapatkan perintah. Tapi Eliza menatap dengan santai setelah Mia pergi. Eliza pergi ke lokasi dimana Mia tadi berdiri. Eliza merombak setiap sudut dan menemukan sebuah kalung.

“Ini... tampak tidak asing. Tapi kenapa Mia meletakan kalung ini di kamarku. Apa yang dia rencanakan?,”ucap Calsida sambil berpikir.

Setelah Mia datang membawa air hangat Eliza segera membasuh mukanya.”Apa ada hal lain yang anda tugaskan nyonya,”ucap Mia yang tersenyum.

“Tidak kamu bisa pergi. Aku bisa melakukan sendiri,”ucap Calsida. Mia telah pergi datang Jeni bersama dengan Nezo yang datang bersama. Tapi saat itu Eliza telah selesai berpakaian.

“Nyonya apa ada yang bisa saya bantu,”ucap Jeni yang masuk di susul oleh Nezo.

“Kalian berdua sudah datang ya. Kalau begitu ada hal yang ingin aku katakan kepada kalian berdua. Nezo bisa kamu tetap didepan pintu. Jika ada langkah kaki atau seseorang yang lewat apa kamu bisa memberitahukan aku,”ucap Calsida.

“Baik Nyonya,”ucap Nezo dengan santai.

“Ada apa Nyonya?,”ucap Jeni yang merasa gelisah.

“Aku ingin bertanya apa kamu tahu kalung siapa ini Jeni?,”ucap Calsida yang terus terang. Jeni melihat ke dalam kotak tampak kalung biru dengan anting biru bagaiman air laut dasar. Jeni dengan mata melebar berkata,”Ini perhiasan mendiang ibu tuan muda, Nyonya. Tapi bagaimana ini bisa ada disini?.”

“Jadi ini milik mendiang ibu mertuaku. Kalau begitu apa kamu bisa membantuku Jeni. Tapi aku ingin kamu melakukan dengan hati-hati dan tersembunyi jangan sampai Mia tahu tentang rencana kita ini. Nezo apa kamu bisa membantu Jeni untuk masuk ke kamar Mia tanpa ketahuan,”kata Calsida.

“Tentu saja tapi Nyonya bagaimana kalung itu ada di kamar anda. Apa anda mengambilnya di kamar duke terdahulu,”ucap Nezo yang curiga.

“Bagaimana aku bisa mengambil ke sana, bukan kamu tahu dulu aku seperti apa. Sekarang saja aku amnesia tidak tahu lokasi yang pasti dimana kalung ini berada bukan,”ucap Calsida menjelaskan.

“Itu benar juga kalau begitu bagaimana bisa itu ada dikamar nyonya. Apa mungkin orang yang ingin...,”ucap Nezo yang menutup mulutnya setelah mendapatkan sorotan mata Eliza.

“Jeni apa kamu bisa melakukan tugas ini dengan hati-hati,”ucap Calsida.

Segera Jeni melakukan tugas dari Eliza bersama dengan Nezo, pergi ke kamar Mia untuk meletakan kalung. Tapi apa yang akan terjadi dengan Mia setelah itu. Lalu bagaimana pagi Eliza nantinya?.

1
Cha Sumuk
masa iya ga ada memori ingatan dr yg punya tubuh anehh
Lismawati
lanjuuut thor ceritanya bagus 💪💪💪💪💪
anggita
Like👍buat Eliza, ☝iklan utk author.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!