Hati Kasandra sangat hancur ketika di hari pernikahannya menonton di layar lebar yang berisi rekaman video tentang perselingkuhan calon suaminya dengan Adik Tirinya.
Kasandra berjalan meninggalkan panggung namun ketika sampai di depan pintu Kasandra melihat seorang pria duduk di kursi roda dan memakai topeng yang menutupi setengah wajahnya yang buruk rupa.
Entah keberanian dari mana Kasandra nekat mengajukan lamaran ke pria tersebut untuk menikahi dirinya dan pria itupun menerima lamarannya. Apa yang terjadi selanjutnya?
Apakah mereka hidup bahagia atau berakhir perceraian mengingat Kasandra seorang gadis cantik dan sangat pintar. Ikuti yuk novelku ini.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Pria
Tidak terasa waktu berjalan dengan cepatnya dan tidak terasa pula waktu menjelang sore. Kasandra menghembuskan nafasnya dengan perlahan karena suaminya sama sekali tidak menghubungi dirinya.
'Mungkin apa yang dikatakan Kevin memang benar kalau Kak Raynald sibuk mencari keberadaan kekasihnya.' Ucap Kasandra dalam hati sambil berdiri di balkon sambil menikmati angin semilir.
"Kasandra." Panggil Amanda tiba-tiba.
Kasandra membalikkan badannya dan melihat Amanda berjalan ke arahnya.
"Kamu tidak ada keinginan untuk melompat dari atas balkon, kan?" Tanya Amanda.
"Aku tidak mungkin melakukan hal itu karena Aku masih ada tanggungan yaitu membayar biaya perawatan Kakakku." Jawab Kasandra.
"Syukurlah. Oh ya kebetulan Aku mendapatkan bonus jadi uangnya bisa kamu gunakan untuk membayar biaya perawatan Kak Albert." Ucap Amanda.
"Aku merasa tidak enak menerima bantuan darimu terlebih Aku tidak tahu kapan bisa menggantinya." Ucap Kasandra.
"Jangan dipikirkan. Terlebih Kak Albert adalah kekasihku jadi sebagai seorang kekasih sudah sepantasnya membantu membayar biaya perawatan." jawab Amanda.
"Oh ya, kita pergi ke rumah sakit namun sebelumnya Aku mau mandi dulu." Sambung Amanda yang sangat merindukan kekasihnya.
Kasandra hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya kemudian Amanda keluar dari kamar Kasandra dan berjalan ke arah kamar mandi.
Skip
Kini Kasandra dan Amanda sudah sampai di rumah sakit dan mereka langsung berjalan ke arah kamar perawatan kelas dua di mana Albert di rawat.
Namun baru beberapa langkah ruangan tersebut tiba-tiba di buka dengan lebar lalu seorang dokter melangkah dengan cepat di ikuti dua perawat sambil mendorong brangkar. Di mana Albert berbaring dan memejamkan matanya membuat Kasandra dan Amanda terkejut.
"Apa yang terjadi dengan Kakakku, Dok?" Tanya Kasandra.
"Kami tidak tahu, pas kami masuk ke dalam ruangan tubuhnya kejang-kejang." Jawab suster yang menjawab pertanyaan Kasandra.
"Apa?" Tanya Kasandra dengan tubuh nyaris ambruk jika saja Amanda tidak menahannya.
Kasandra dan Amanda berjalan mengikuti mereka dan berhenti tepat di pintu ugd. Mereka berdoa semoga Albert baik-baik saja.
Hingga dua puluh lima menit kemudian pintu ruang ugd terbuka membuat Kasandra dan Amanda menatap ke arah dokter yang sedang berjalan ke arah mereka dengan wajah yang terlihat sedih.
"Bagaimana keadaan Kakakku, Dok?" Tanya Kasandra.
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan yang menentukan. Tuan Muda Albert menghembuskan nafas terakhirnya." Jawab dokter tersebut.
"Tidakkkkk!" Teriak Kasandra dan Amanda dengan serempak.
Kasandra dan Amanda langsung tidak sadarkan diri membuat dokter tersebut meminta perawat untuk membawa Kasandra dan Amanda ke ruang ugd.
Hingga lima menit kemudian Kasandra dan Amanda tersadar dari pingsannya. Kasandra dan Amanda langsung turun dan berjalan ke arah jasad yang terbujur kaku atas petunjuk perawat.
Kasandra dan Amanda menangis karena mereka tidak percaya kalau Albert pergi secepat itu. Setelah agak tenang Kasandra menghubungi Ayah Tio karena bagaimana pun Ayah Tio adalah Ayah kandungnya.
'Ada apa kamu menghubungi Ayah?' Tanya Ayah Tio ketika sambungan pertama di angkat dengan nada ketus.
'Ayah, Kak Albert meninggal dunia.' jawab Kasandra dengan suara tercekat dan air mata kembali keluar.
'Apa? Kamu bagaimana sih merawatnya? Apa jangan-jangan kamu tidak mengeluarkan uang untuk Kakakmu? Dasar anak tidak tahu diri, sama Kakak sendiri perhitungan.' Omel Ayah Tio.
'Apakah Ayah akan datang ke rumah sakit untuk melihat yang terakhir kalinya?' Tanya Kasandra tanpa mempedulikan ucapan pedasnya.
'Tidak. Nanti Ayah suruh bayar biaya rumah sakit sedangkan Ayah tidak punya uang.' jawab Ayah Tio tanpa punya perasaan.
'Bukankah Aku sudah menyuntikkan dana supaya perusahaan keluarga dapat berjalan?' Tanya Kasandra.
'Memang benar tapi perusahaan itu akan Ayah serahkan ke Adikmu karena sebentar lagi Adikmu akan menikah dengan Kevin.' Jawab Ayah Tio.
"Oh ya, ingat jasad Kakakmu langsung di kubur dan jangan di bawa ke rumah karena kami tidak ingin rumah kami nanti terkena sial." Sambung Ayah Tio dengan kejamnya mengatakan hal itu terhadap anak kandungnya.
Tanpa menjawab Kasandra memutuskan sambungan komunikasi sambil menahan amarah dan kesedihan secara bersamaan. Kasandra kemudian meminta pihak rumah sakit untuk mengurus jenasah Albert untuk dimakamkan.
Skip
Kini jenasah Albert sudah dimakamkan, Kasandra yang sedang sedih karena kehilangan Kakak tercintanya mengajak Amanda untuk pergi ke bar. Amanda yang juga sedih karena kehilangan kekasihnya langsung setuju.
Ke dua gadis cantik itupun pergi meninggalkan tempat tersebut menuju ke arah bar. Sedangkan di tempat yang berbeda di mana Raynald sedang sibuk mengurus perusahaan.
Di mana perusahaan cabang mengalami masalah besar, hal itu membuat Raynald meminta bantuan Ayahnya yang bernama Ray untuk membantunya.
"Seharian kamu sibuk, kamu tidak menghubungi istrimu?" Tanya Daddy Ray sambil mengambil ponselnya dari saku jasnya.
"Aduh, sampai lupa." Ucap Raynald sambil mengambil ponselnya dari saku jasnya.
"Waduh, ponselku lowbat lupa di cas. Setelah Daddy telepon Mommy, Raynald pinjam ponselnya." Ucap Raynald sambil mengambil cas san hp lalu mengecas ponselnya.
"Sepertinya tidak bisa karena ponsel Daddy juga lowbat.' Ucap Daddy Ray.
"Kalau begitu nanti saja Aku telepon." Ucap Raynald yang ingin segera menyelesaikan pekerjaan.
Ray hanya menganggukkan kepalanya kemudian Ray menghubungi istrinya yang bernama Kimberly dan sambungan pertama langsung di angkat.
'Mommy, Aku dan Raynald masih di kantor cabang. Kemungkinan kami pulang larut malam dan maaf ponsel milik Daddy lowbat jadi Mommy jangan kaget kalau tiba-tiba ma ...' Ucapan Daddy Ray terputus karena terdengar suara tut tut tut tanda sambungan komunikasi terputus.
"Ya, putus." Ucap Daddy Ray dengan wajah kecewa.
Raynald hanya tersenyum kemudian melanjutkan pekerjaan sedangkan Daddy Ray mengecas ponselnya. Ke dua pria tampan tersebut kembali melanjutkan pekerjaannya.
xxxxxxxxxxxxxx
Di tempat yang berbeda di mana Kasandra dan Amanda duduk di kursi paling ujung sambil menikmati dentuman musik dan anggur yang tersedia di meja mereka.
Di perusahaan tempat di mana Kasandra dan Amanda bekerja, jika ada acara maka perusahaan menyewa ruangan vvip untuk karoke bagi karyawan dan karyawati sambil meminum anggur.
Walau teman-temannya minum anggur tapi Kasandra dan Amanda tidak pernah meminum anggur hanya meminum air mineral. Walau mereka memaksa tapi Kasandra dan Amanda selalu menolaknya secara halus.
Tapi kini hati mereka sedang terluka terlebih Kasandra di mana Kasandra mengalami cobaan tanpa henti di hari yang sama membuat Kasandra nekat minum minuman anggur yang belum pernah di sentuh.
Tanpa mereka ketahui dua pasang mata tersenyum devil ketika melihat Kasandra dan Amanda sedang minum anggur yang lumayan banyak.
'Ke dua gadis itu sangat cantik, bagaimana kalau kita menjebaknya?" Tanya pria pertama.
"Catanya bagaimana?" Tanya pria kedua.
Pria pertama kemudian membisikkan sesuatu ke telinga temannya sedangkan pria ke dua mendengarkannya hingga beberapa saat tersenyum menyeringai.
Kemudian pria pertama memberikan satu bungkusan ke pria ke dua setelah itu pria pertama memasukkan bungkusan tersebut ke dalam minumannya.
Begitu pula dengan pria ke dua kemudian ke dua pria tersebut berjalan ke arah Amanda dan Kasandra. Di mana mereka berdua masing-masing membawa gelas yang berisi anggur yang sudah di campur dengan sesuatu di mana ke dua pria tersebut sesekali tersenyum menyeringai.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Terima kasih sudah membaca novelku. Silahkan tinggalkan jejak berupa bintang 5, vote, bunga atau kopi, dan komentar.
Bagi Author bintang 5, vote, bunga atau kopi, dan komentar sangat berarti agar novel ini bisa masuk bab terbaik.
Terima kasih atas kebaikan para pembaca dan semoga Tuhan membalas kebaikan kalian. Amin.
kalau kaya gini tambah ribet.kasian Kasandra,dia merasa ngga punya harga diri.