Kisah perjalanan hidup dan cinta Diana, Puspita dan Edwar yang penuh kerahasian dibalik latar belakang kehidupan mereka
akankan mereka dapat menggapai cinta mereka dan berakhir bahagia. yuks
ikuti kisahnya .
para readers yang baik, ini adalah novel pertamaku jadi maaf kalau banyak salah salah kata. happy reading 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SeVi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mulai mengakhiri
Sesampainya di Indonesia Nadia langsung menuju rumah mamanya yang sudah hampir sebulan tidak dia kunjungi. Setelah itu dia memeluk mamanya sambil menangis dan bercerita tentang kandasnya hubungan dia dan Ryan.
Mama Lili menguatkan putrinya tersebut dan berkata akan segera menyelesaikan persolan ini. Dan Lili mengikuti kemauan Diana untuk mengakhiri pertunangannya bersama Ryan, karna memang tak mungkin untuk dilanjutkan kembali.
Setelah Diana reda akan tangisannya,Ama Lili menawarkan Diana untuk menginap semalem dirumah sekalian melepas rindu Krn mereka sudah lama tidak tinggal serumah. Diana menyetujui hal itu, lalu diapun pergi kekamarnya untuk beristirahat.
Menjelang malam Diana baru keluar kamarnya dan menuju ruang makan untuk makan malem bersama mamanya dan Bram, ayah tiri Diana serta Patricia anak bawaan Bram yang berusia 10 tahun.
" Malam semua?" Sapa Diana kepada semua anggota keluarganya yang sedang duduk dimeja makan sambil menunggu para pelayan selesai menyuguhkan makan malam untuk mereka.
"Malam juga Dian, kapan kami sampai? Papa denger dari mama kalau kamu baru pulang dari negara K?" ucap Bram dengan santainya karna memang dia belum tau akan permasalahan yang telah terjadi oleh Diana. karna dia juga baru saja pulang dari tugas keluar kota dan baru tadi sore dia sampai dirumah.
"mmm.... Nanti kita bahas kembali setelah makan. Ok Bram?" ucap mama Lili untuk menghindari rasa canggung Diana akan pertanyaan yang dilontarkan oleh Bram.
"Kakak akhirnya minep juga dirumah, Patricia sangat suka kalau ada kakak dirumah, jadi aku tidak sendirian" ucap Patricia. Maklum saja, Patricia dan Diana sama sama anak tunggal jadi setelah tau ayahnya menikah dengan seorang wanita yang memiliki anak perempuan, Patricia berharap agar dia dan Diana bisa menjadi saudara sesungguhnya. akrab dalam segala hal. Namun sayang, setalah setahun pernikahan orang tua mereka, Diana meminta untuk hidup mandiri dan tinggal di apartemen yang pernah diberikan oleh Lili kepada Diana sebagai kado ulang tahunnya yang ke 17.
" iya, tapi hanya semalem saja kok" ucap Diana dengan senyuman manisnya sambil duduk disamping Patricia.
Setelah makan malam selesai Diana menemani Patricia sebentar di kamarnya sekedar melepas rindu sambil menanyakan hal hal apa saja yang terjadi selama Diana tidak dirumah.
Pukul 9 malam Diana sudah bersiap siap untuk tidur namun tiba tiba pintu kamarnya diketok oleh pelayan yang memberitahu kalau Diana diminta ke ruang keluarga karna ada yang mau di bicarakan oleh mama Lili dan papa Bram.
"Duduklah dulu Diana" pinta mama Lili kepada putrinya sambil mengarah sofa yang ada didepan mama Lili dan papa Bram. " Ada hal penting yang ingin mama sampaikan padamu Diana" ucapnya kembali setelah melihat putrinya duduk dihadapan dirinya dan suaminya.
" Mama tau hal ini memang tidak pas untuk dibicarakan saat ini, tapi ini penting untuk kamu ketahui sebelum orang lain memberitahukannya kepadamu Diana." ucap mama Lili dengan. bahas yang lembut.
"Bicara saja mama, Diana tidak ada masalah kok, tapi kalau mama memaksakan Diana untuk tetap bertahan dalam pertunangan konyol ini aku tetap akan menolaknya ma, aku gak mau memiliki suami yang sudah terbiasa tidur dengan wanita lain!' ucap Diana dengan suara yang mulai bergetar karna menahan emosi saat dia mengingat kelakuan Ryan yang sebenarnya.
"Untuk masalah Ryan, mama dan papa Bram sudah setuju kok kalau kita sebaiknya mengakhiri saja pertunangan ini, toh siapa yang Sudi menikahkan putrinya dengan lelaki yang tidak mencintai putrinya" Jelas mama Lili
" Jadi gini Diana, tiga hari yang lalu papamu datang kekantor mama dan memberitahu kalau kamu akan dinikahkan dengan putra dari sahabatnya. Karna memang pernikahan dua keluarga ini sudah sangat ditunggu sejak opa Oma masih ada sayang, dan tidak ada penolakan sama sekali baik dari mama apalagi dari dirimu". ucap mama Lili dengan lirih.
Jujur mama Lili sangat tidak suka dengan perjodohan ini. Tapi setelah dia membahas permasalahan Ini dengan Bram akhirnya disinilah mereka bertiga untuk membahas permasalahan perjodohan. Karna semua tergantung apa keputusan dari Diana saja.
" huft.... kenapa papa bersikap seperti itu ma, kenapa papa tidak bicarakan hal sepenting ini dengan Diana. Ada dengan kalian sih. Senang sekali menjodohkan aku seolah Diana tidak bisa menemukan suami yang baik untukku." ucap Diana penuh kekecewaan.
Baru saja dia lepas dari perjodohan yang membuatnya sakit hati karna dia sudah legowo dan menerima perjodohan dirinya dengan Ryan karna permintaan mamanya namun berakhir di khianati oleh Ryan, sekarang papanya yang sudah lama tidak bertemu Dateng dan memberi kabar kalau Diana sudah dijodohkan. Diana jadi merasa kecewa dan sakit hati kenapa dia harus dijodohkan untuk masalah pernikahan bukankah yang me jalani pernikahan itu Diana?????
" Mama tau Diana, tapi papamu mengancam akan menghancurkan perusahaan mama kalau kamu atau mama menolak perjodohan ini" ucap aman Lili. " Tapi kalau kamu memang tidak ingin, ya sudah tak apa apa, tapi kita harus sama sama menerima semua konsekuensi nya, kita akan memulai dari awal lagi semuanya bersama papa Bram dan Patricia, gmn?" ucap mama Lili lagi.
" Papa bener bener egois, apakah papa memang tidak pernah menggapai aku putrinya hah!" bentak Diana.
" Sabar Diana, papa dan mama hanya mau mendengar keputusanmu dan menerima semua apa katamu nanti" ucap papa Bram yang dari tadi hanya menyimak pembicaraan ibu dan anak itu.
*******
" Permisi Bu dan den Edwar, didepan ada tamu. Katanya mau bertemu ibu dan den Edwar" ucap bibi sang pembantu yang sudah lama tinggal dirumah Edwar sejak Edwar ber usia 5 tahun itu.
"Siapa bi, kok malem malem ada tamu, bibi tidak menanyakan namanya?" tanya ibu Lela ibunda Edwar.
" tidak Bu" ucap bibi
" Ya sudah Bu, hayok kita temui siapa tau saudara atau temen ibu." ucap Edwar sambil mengajak ibunya keruang tamu
" Bibi siapkan minuman dan makanan ringan tangan da di toples untuk disajikan ke ruang tamu ya Bu" ucap ibu Lela sebelum meninggalkan ruang keluarga menuju ruang tamu.
Sesampainya diruang tamu betapa kagetnya ibu Lela dan Edwar dengan tamu yang sedang duduk diruang tamu ya itu. Karna ternyata tamunya adalah Albert atasan Edwar di perusahaan dimana Edwar bekerja saat ini. tidak hanya Edwar yang kaget ibu Lela pun tidak kalah kagetnya akan kedatangan mantan suaminya tersebut.
Memang seminggu yang lalu Lela sudah mendapatkan telpon. Dari Albert kalau dia akan berkunjung kerumahnya untuk menemui dan mengakui siapa dirinya kepada Edwar. Karna Albert sudah tidak mau lagi ada kebohongan untuk putranya itu. Albert mau menyelesaikan semua permasalahan yang ada diantara dirinya dan Lela juga kepada putra satu satunya itu. Putra yang selama ini dia cari cari keberadaannya.
" Pak Albert!" ucap Edwar gugup. " Ada apa bapak malem malem kerumah saya, apakah saya ada kesalahan atau ada hal penting ya pak?" lanjutnya.
"mm...mas, ada apa kemari?" ucap ibu Lela.
Dan ucapan ini membuat Edwar bingung, karna seolah memberitahukan kalau ibunya Deket dengan atasnya itu.
" Ibu kenal pak Albert?" tanya Edwar.
" Akan saya jelaskan semuanya malem ini." ucap Albert.
Dan tak lama bibi datang untuk menyajikan apa yang dipesankan oleh ibu Lela tadi dan setalah semua sudah dihidangkan bibi pun pamit untuk kedapur kembali. setalah itu ibu Lela dan Edwar ikut duduk dikursi yang sama berhadapan dengan kursi Diman Albert duduk.
