Terikat Janji

"Apa maksud semua ini Celine?" ucap Hartono sambil mencengkram pipi Celine menggunakan tangannya dengan penuh penekanan yang membuat Celine meringis kesakitan.

"Ce...ce.. Celine ha..hanya ingin mem...berikan be.. Be..berita gembira saja" ucap Celine terputus putus karna bibirnya yang terasa sakit karena ulah tangan Hartono yang mencengkram pipi Celine dengan kuat, sedangkan kedua tangan Celine menahan kedua lengan Hartono agar segera melepaskan cengkraman tangan Hartono dari pipinya.

Saat ini Celine dan Hartono sedang berada diruang kerja Hartono telah sejam lalu makan malam usai. Ryan sudah pulang ke rumahnya dan Diana terpaksa menginap dimension papanya. Biasanya mereka akan saling bercumbu tapi tidak malam ini. Karena ulah Celine Hartono jadi murka dan menyalut kemarahannya. Setelah mencengkram dengan keras pipi Celine lalu Hartono menampar wajah Celine.

"Tau dirilah kamu

Celine, kamu harus tau dimana posisimu?" ucap Hartono penuh penekanan.

" sudah cukup Daddy , aku sudah lelah akan semua ini" ucap Celine sambil memegang pipinya yang terasa sangat nyeri karna cengkraman lalu tamparan dari suami siri nya itu.

"apa maksudmu hah!" teriak Hartono tepat dimuka Celine sambil menjambak rambut Celine.

" Aku ingin mengakhiri hubungan ini, aku ingin memiliki keluarga utuh seperti wanita lainnya!" teriak Celine tak mau kalah.

Untung saja ruang kerja Hartono kedap suara sehingga tak ada satupun penghuni Mension yang tau apa yang telah terjadi didalam ruang kerja itu. Dan Hartono memang selalu berbuat kasar jika Celine selalu berulah dan hal inilah yang membuat Celine sudah mulai lelah dengan hubungan mereka berdua. Apalagi sudah dua kali Celine harus menggugurkan kandungannya karna Hartono menolak ada anak diantara mereka berdua.

Hal inilah yang membuat Celine membenci Diana karna menjadikannya tidak tergantikan dan menjadikan salah satu pewaris tunggal atas semua warisan Hartono.

"ha ha ha.... kamu itu hanyalah pelacur sayang.... Pelacurku, camkan itu!" ucap Hartono penuh penekanan sambil menjambak rambut Celine dan mendekatkan muka Celine kemuka Hartono. "aku tak akan melepaskan dirimu!" ucapnya kembali.

"aku hamil anak Ryan " ucap Celine sambil menahan sakit di kepalanya karena ulah jambakan Hartono kepada dirinya.

"gugurkan!" ucap Hartono

"tidak, Ryan sudah mengetahui kehamilanku dan dia mau bertanggung jawab" ucap Celine

"wanita gila!!!" teriak Hartono lalu pergi meninggalkan ruang kerjanya sambil membanting pintu.

Celine terduduk dengan penuh tangisan. sungguh dia tak ingin melakukan semua ini. Namun dia sudah mulai lelah akan hubungan yang tidak jelas antara dirinya dan Hartono oleh karna itu dia ingin mengakhiri semuanya dan yang pasti dia ingin membuat Diana sakit hati dengan pernikahannya bersama Ryan nantinya.

*******

Ditempat yang lain dimalam yang sama disebuah Mension sedang diadakan acara pernikahan yang sederhana antara Lela dan Albert dimana di situ juga ada Edwar. Edwar sangat senang akan pernikahan itu.

Setelah acara pernikahan selesai merekapun beristirahat dikamar masing masing. dan mulai malam ini Lela dan Edwar pindah ke Mension Albert.

Dipagi harinya Albert dan Edwar berangkat kekantor bersama sama Karana hari ini Albert akan mengumumkan status baru Edwar diperusahaan nya agar semua karyawan tau siapa Edwar. semua karyawan kaget setelah pengumuman itu dan tidak menduga kalau Edwar a di alah sang calon pewaris dari perubahan Diaman mereka bekerja tersebut.

"Edwar... Papa sangat senang karena semua berjalan dengan lancar" ucap Albert dikursi kebesaran diruang kerjanya. Setelah pengumuman tadi Albert mengajak Edwar untuk ke ruangannya karena ada hal yang harus dia beritahukan kepada Edwar.

"Mungkin terlalu cepat papa memberitahukan ini kepadamu" ucap Albert. Hari ini kita akan pergi bersama sama menemui sahabat papa karena papa ingin mengenalkan mu sebagai calon suami dari putrinya" ucap Albert kembali sambil menatap putranya.

" maksud papa apa? aku dijodohkan?" tanya Edwar penuh kebingungan.

"papa hanya ingin menjalankan amanah dari kakekmu nak" ucap Edwar. " bersiaplah, siang ini kita akan makan siang bersama sahabat papa itu" ucap Albert.

Setalah pembicaraan itu Edwar kembali ke ruangannya. Ruangan baru pastinya. karna Sekang dia menjadi wakil CEO.

*******

"Pak, sing ini bapak akan makan siang bersama bapak Albert dari Svin di restoran" ucap Puspita kepada atasan Hartono yang Barus aja memasuki ruang kerjanya.

"baiklah, siapkan semuanya dengan baik dan lancar karena hari ini aku akan bertemu dengan calon menantuku" ucap Hartono yang membuat Puspita kaget.

Puspita memang sudah mendengar desas desus dari para karyawan lainnya bahwa Hartono memiliki 2 orang putri tapi yang selama ini Puspita lihat hanyalah Celine saja untuk putri keduanya Puspita tidak per ah melihatnya. Mendengar kabar dari gosip yang beredar bahwa Celine bukanlah anak kandung Hartono. Anak kandung Hartono dibawa oleh mantan istrinya. Itu berarti anak kandungnya lah yang akan menikah dengan lelaki yang dibicarakan Hartono tadi.

Jam makan siang pun tiba. Tepat jam 12 Hartono mengajak Puspita untuk menembak dirinya menemui Albert dan putranya Edwar.

Sesuai kesepakatan mereka sebulan lalu akan perjodohan anak anak mereka dan disinilah mereka disebuah restoran diruang VIP.

" Maaf, putriku belum bisa hadir, kenalkan ini sekretaris ku, Puspita" ucap Hartono kepada Albert dan Edwar.

*Tidak masalah, nanti kita akan adakan makan malam bersama keluarga besar kita dan saya berharap putrimu akan hadir begitu juga dengan Lili" ucap Albert. " bukan begitu Edwar " ucap Albert kepada putranya yang duduk disampingnya.

"i... Iya pa" jawab Edwar sambil melirik Puspita yang sedang duduk disamping Hartono.

"Ayo Puspita, jangan sungkan, makanlah" ucap Hartono. "Puspita sudah ku anggap putriku. Dia sudah dua tahun bekerja menggantikan ibunya yang telah pensiun karna usia nya" jelas Hartono kepada sahabat dan putra sahabatnya itu sambil menikmati makan siang mereka.

"maksudmu Rita?" tanya Albert

"iya, Rita si bawel hehee..." ucap Hartono sambil terkekeh kalau mengingat mantan sekretaris nya yang super bawel tapi teliti dan rapih dalam bekerja sehingga membuat Hartono senang mempekerjakan Rita sampai Rita sendiri yang meminta berhenti dan meminta putrinya yang menggantikan posisinya.

" lalu dimana Rita sekarang?" tanya Albert kepada Puspita

" ibu ada dirumah menjaga ayah" ucap Puspita.

"merawat?" ada apa dengan ayahmu?" tanya Albert.

"Suami Rita kecelakaan lima tahun yang lalu sehingga membuat dia lumpuh, diawal awal Rita masih bisa bekerja namun 3 tahun berlalu Rita tak sanggup lagi bekerja sambil menjaga suaminya juga menjaga cucunya, makanya dia mengajukan Puspita sebagai penggantinya" jelas Hartono kepada Albert.

"aku ikut prihatin, salam untuk ibumu ya nak" ucap Albert. " cucung? Apakah itu anakmu Puspita? Aku kira dirimu belum menikah" kembali Albert berkata kepada Puspita.

" iya pak, nanti aku sampaikan ke ibu. Iya. Ibu juga ikut membantuku untuk menjaga putriku" jawab Puspita.

Pembicaraan ini membuat Edwar kaget, karena dia tidak menyangka Puspita telah menikah dan memiliki seorang putri. Edwar ternyata selama ini telah salah menunggu seseorang. Dan hal ini membuat dia yakin untuk menerima perjodohan dari ayahnya itu.

Rita adalah orang kepercayaan haryono. Bertahun tahun dia mengikuti Hartono sebagai sekretaris nya. Namun sayang karna suaminya Rita harus berhenti bekerja dan membuat Puspita menggantikannya. awalnya Hartono keberatan karna Puspita baru saja selesai kuliah dan belum ada pengalaman tapi Rita mengatakan kalau dia akan ikut membimbing Puspita juga oleh karena itulah akhirnya Hartono menerima Puspita sebagai sekretaris nya hingga saat ini.

Makan siang pun telah usai. Edwar menghampiri Puspita dan memberikan. Selembar cek kepada Puspita.

" ini" ucap Edwar sambil.memberikan selembar cek ke tangan Puspita sebelum Puspita beranjak dari ruangan dimana mereka tadi maka siang. " titipan dari papaku untuk ibumu" ucap Edwar kembali. "jadi karna hal itu kamu pergi menghilang tanpa kabar?" ucap Edwar kembali.

" iya. Terimakasih untuk pemberiannya. Nanti aku sampaikan kepada ibuku. Dan soal itu.... Bisa di bilang seperti itu " ucap Puspita lalu meninggalkan Edwar begitu saja.

"kenapa kamu tidak jujur waktu itu, padahal aku menunggumu" ucap Edwar kepada dirinya sendiri setalah tak lama Puspita meninggalkannya.