NovelToon NovelToon
Jodoh Sang Pewaris

Jodoh Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Kehidupan di Kantor / Office Romance
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Reta Cahya Pariwara. Terlahir sebagai pewaris tunggal kerjaan bisnis sang Kakek, membuat Reta sudah harus memahami dunia usaha sejak dari usia muda.

Karena memiliki tanggung jawab yang begitu besar terhadap perusahaan, membuat kehidupannya selalu disetir oleh sang Kakek yang berwatak tiran, termasuk dalam urusan Jodoh. Reta bahkan dipaksa untuk menerima sebuah perjodohan yang Kakeknya lakukan.

Dan saat perjodohan sudah terjalin. Reta malah kembali dipertemukan dengan Rio-Pria yang merupakan cinta pertamanya. Pertemuan yang sebenarnya sudah didambakan ke-duanya hingga mereka tanpa sengaja melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan, sampai mengakibatkan janin tumbuh dirahim Reta.

Akankah Reta memilih bersama Rio setelah mengetahui dirinya yang tengah mengandung? Atau lebih memilih tetap bersama dengan Pria yang telah dijodohkan padanya karena begitu banyak halangan yang datang menghalangi mereka agar tidak bisa bersama. Penasaran? Langsung baca yuk!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 9. Pertemuan.

Tubuhnya membeku dan sesaat lupa untuk mengisi udara pada ruang paru-parunya. Waktu seakan terhenti dengan netra yang terus menatap lekat pada wajah Pria yang kini tepat berdiri di belakang Susan.

Meski sudah 8 tahun tidak pernah bertemu, namun wajah yang sudah terukir jelas di hati itu takkan pernah mudah untuk dilupakan. Seakan abadi dan seprtinya takkan terganti.

Tak jauh berbeda dengan Rio. Ia jauh lebih lekat menatap Reta, seakan menyusuri lebih dalam arti dari ekspresi Wanita yang ia rindukan. Mencari sedikit celah apakah ada kebahagiaan dari sorot mata itu saat setelah sekian lama akhirnya dapat bertatap muka.

"Nona," suara Susan kembali terdengar. Asisten Reta itu tak lagi menahan langkah, ia mendekat dan meraih beberapa berkas yang ada di tangan sang atasan. "Nona baik-baik saja?" tanya Reta pelan.

Reta menatap Susan dan mengangguk dengan memberikan sedikit senyuman. "Aku baik-baik saja." Perkataan itu berhasil lolos setelah Reta mampu mengendalikan diri.

Bersama dengan Susan, Reta mulai membawa langkah mendekat pada semua pengusaha yang telah menunggunya. Reta menyapa langsung seraya berjabat tangan pada semua pengusaha, termasuk ketika ia juga harus berhadapan dengan Rio.

Reta mengulurkan tangannya dan disambut tenang oleh Rio. Sesaat tak ada yang membuka suara di antara ke-dua nya.

"Reta."

"Rio. Rio Priawan." Kini Rio dapat melihat wajah cantik itu dari dekat. Wajah datar hingga membuatnya merasa berhadapan dengan orang yang berbeda.

"Senang mengenal anda, Tuan Rio." Setelahnya Reta segera melepaskan jabatan tangan mereka berganti dengan menjabat tangan para pengusaha lain.

Rio jelas tercengang dengan sikap yang Reta tunjukkan. Wanita cantik itu terlihat seperti orang asing saat berhadapan dengannya.

"Ini pertemuan bisnis, Bos," bisik Nolan pada Rio karena melihat tingkah atasannya yang mulai tidak fokus.

Rio tampak mengangguk kecil. Ia juga menghembuskan napas untuk melepaskan semua rasa yang sesaat berhasil berkecamuk di dalam dada.

Setelah sekian lama terpisah dan akhirnya kini bertemu, membuat Rio sempat merasakan emosional. Rindu yang selama ini ia simpan seakan ingin meledak saat matanya berhasil diisi oleh wajah yang hampir setiap malam selalu hadir dalam mimpinya.

Bohong jika Reta juga tidak merasakan hal yang sama. Ia berusaha keras untuk mengendalikan diri, termasuk dengan cara mengurangi kontak mata dengan Rio. Hampir sepanjang acara berlangsung, Reta sama sekali tidak menatap pada Pria yang merupakan cinta pertamanya itu.

Reta membuka acara joint venture secara resmi. Ia juga mulai memberikan ruang untuk membahas poin-poin penting dalam perjanjian kerjasama. Membangun pusat perbelanjaan terbesar di beberapa negara adalah target besar dari kerjasama kali ini. Melibatkan banyaknya perusahaan yang bergerak pada bidang penjualan berbagai produk jadi, termasuk aksesoris, pakaian, tas, sepatu, kosmetik, dan berbagai produk kebutuhan sehari-hari.

Banyak hal yang harus mereka diskusikan membuat pembahasan itu berlangsung lambat, dan saat masuk jam makan siang semuanya memutuskan untuk sesaat beristirahat dengan menyantap makan siang secara bersama.

"Saya permisi dulu, Tuan-tuan." Reta berdiri dari duduknya dan sedikit mengangguk untuk berpamitan pada para pengusaha yang duduk dalam satu meja makan dengannya.

Reta mulai melangkah menuju toilet dan pergerakannya itu segera disusul oleh pemilik mata yang dari tadi terus saja memperhatikannya dari meja makan yang berbeda. Reta segera mencuci wajah saat tiba di toilet. Berulang kali Wanita pemilik rambut pendek sebahu itu membasahi wajahnya. Ia juga terlihat menarik napas dan menghembuskannya berulang.

"Kau ada di sini," batin Reta saat ia menutup mata. Dan tak lama setelahnya ia meraih tisu untuk mengusap wajah yang basah. Reta kembali menarik napas begitu dalam sebelum tangannya melempar tisu pada tempat sampah yang ada dan berbalik untuk kembali ke tempat acara.

"Aahh!!" Netra Reta sontak saja membulat sempurna saat mendapati Rio yang kini telah berdiri tegak di belakangnya. "Kau mengagetkanku, Yi!!" Protes Reta dengan wajah marahnya.

Melihat hal itu membuat Rio tersenyum. "Kau ternyata masih mengingat ku."

Reta mengerjap dan dengan cepat ia memutus pandangan. "Anda sepertinya salah masuk. Ini toilet wanita, Tuan Rio."

Mendengar apa yang Reta katakan dengan raut wajah yang kembali datar membuat Rio menaikkan alisnya.

"Jangan bicara formal padaku. Kita tidak sedang berada dalam pertemuan bisnis."

"Kita sedang berada di dalam toilet wanita. Dan Saya rasa ini tidak benar." Dengan cepat Reta merespon perkataan Rio.

Lagi. Dengan sikap yang jauh dari harapan Rio, Reta kembali membuka suara. Rio mengangguk kecil sebagai jawaban untuk perkataan Reta. Rio mulai melangkah, bukan untuk menjauh namun memangkas jarak antara dirinya dan Reta hingga kini ia tepat berdiri begitu dekat di hadapan Wanita yang selama ini ia rindukan.

"Hai," suara pelan itu terdengar. Netranya menelisik seluruh bagian wajah yang sampai saat ini berhasil menjadi satu-satunya yang mampu mengusik hati Rio. Wajah Manisnya.

Dengan jarak yang begitu dekat membuat Reta hanya bisa terdiam. Suara pelan Rio, entah mengapa berhasil membuat tubuhnya bergetar, netranya bahkan berkaca dan sekuat tenaga berusaha ia tahan.

"Apa kabar mu baik-baik saja?"

Pertanyaan itu akhirnya terlontar. Pertanyaan yang selama ini selalu batin Rio pertanyakan dan tidak pernah mendapatkan jawaban. Pertanyaan yang juga merupakan penyumbang bagian paling besar atas resah yang hatinya rasakan selain rindu karena tidak bertemu.

Reta mengangguk, genangan di pelupuk mata yang sudah berusaha dengan susah payah ia tahan itu tak terbendung lagi. Mulai berjatuhan membasahi wajahnya. Melihat hal itu Rio dengan cepat meraih tubuh Reta. Memeluk dan mendekapnya dengan erat.

"Aku merindukan mu."

Reta hanya menangis, isak tangisnya tetap terdengar meski wajahnya tenggelam dalam dekapan Rio. Melalui air mata Wanita itu seakan menumpahkan semua yang selama ini tak dapat ia katakan.

Karena rasa rindu yang bergejolak di dalam hati, dekap peluk dua insan itu semakin erat. Rio bahkan berulang kali mengatakan jika dirinya sangat merindukan Reta.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak 😉

1
Zerro..BL
hhe...manja kali sebutan ortunya😍
ora
/Rose//Rose//Rose/untuk Kakak.....
ora
Tapi apa iya, akan semudah itu untuk menikah jika sudah di Indonesia?🧐😔
ora
Arghhh/Angry/
Di getok aja dari belakang, Reta. Bisa kan?
Si Kakek nyebelin banget. Kalau merintah seenaknya. Kasar lagi😔🤧🤧🤧
Upi Raswan
semoga rencana Reta berjalan lancar,selamat dari nikah paksa
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
🌹🌹 buat Rio Reta...smg ekspektasi sesuai realita
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
tida?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
gak penting ya Re?
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mengandung gula x
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
mudah²an ketemu babang Agam sm Hena, biar dikasih tahu caranya menjinakkan singa 🤭
𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪
iiih, dasar aki², kasar bener jd orang tua, minta dihormati tp gak bisa ngehargai yg muda...
Zerro..BL
sukses bpakny...😍😍
Zerro..BL
semoga makin semangat nulisnya...good
F.T Zira
boleh jadi kembalinya mereka ke tanah air untuk menemukan jln keluarnya...semoga aja sih... gak lucu kan kalo mereka berdua kawin lari.. kan capek🤧🤧

🌹 buat kaka Queen...
F.T Zira
misal si kakek dikasih tau bakal punya cicit, luluh gak ya🤔🤔
F.T Zira
Hani dapet dedek baruuu😆😆
F.T Zira
papih??? waooww...🤭🤭🤭😆😆😆
F.T Zira
duhhh... dapet perintah sana sini dong dirimu sus🤭🤭🤭
ora
/Rose//Rose/4iklan untuk Kakak......
ora
Si Kakek kalau ngomong enak banget, ya. Reta nggak mau sama Maxim, Kek😑😑😑
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!