Alexa Diandra

Udara segar masuk lewat pintu balkon yang terbuka lebar , kedua wanita muda masih tertidur di kasur empuk nya , tak menghiraukan dering ponsel yang terus mengeluarkan nadanya ,

"lexa bangun , angkat noh siapa tau penting atau gak maatin deh ponsel nya berisik banget tau," racau wilona, mata nya masih terasa berat.

Jemari lentik Alexa meraba kasur , mengangkat ponsel nya melihat siap yang menelpon ,

"papa?"ucapnya lirih , dan langsung terbangun kaget

"astaga gawat, sore ini ada pertemuan penting Sama kolega dan gue malah galau galauan di sini mampus Lo lexa." gerutunya menyalahkan dirinya sendiri , temannya tak Ter ganggu malah semakin pulas ,

"ya halo pa"mau tak mau Alexa mengangkat panggilan nya,

menggigit kuku jarinya , menghela nafas dan menunggu Omelan papa nya.

"dimana?"ucap papa tegas,

"anu lexa di apartemen pa," jawabnya gugup,

"apartemen siapa?" astaga Alexa lupa apartemen ini yang tau hanya dia dan wilona karna mereka membeli nya khusus untuk di jadikan pelarian seperti saat ini contohnya,

"temen pa, malem lexa pulang ko ,hehe maaf ya pa tadi gak balik lagi ke kantor lexa lalai lain kali nggak ko,"rayu Alexa , terdengar helaan nafas papanya dan Alexa memejamkan mata,

"ya , gak papa , pertemuan nya berjalan lancar ko tadi untung sekertaris satu nya bisa meng handel pekerjaan kamu , papa kirimin tiket buat kamu sama Wilona anggap aja bonus kerja kamu," ujar papa , mata Alexa terbelakak syok .

"serius pa ? Ke mana?,"tanya nya antusias, mengguncang tubuh Wilona.

"raja Ampat sayang , besok ya siap siap aja prepare dari sekarang," ucap papa , setelah berbasa basi papa memutuskan sambungan telponnya ,

"aaaa Wilo healing Wil healing" tangannya tak henti menggoyangkan badan Wilona ,

"seriusly kemana? Siapa ? Gue ?,"tanya nya antusias rasa kantuk sekejap hilang di ganti dengan rasa gembira melanda,

"kita berdua , yesss papa pengertian banget si,"keduanya berpelukan , ting

dengan cepat Alexa melihat pesan yang papa nya kirim ,

"waaw satu Minggu lexa gak salah ini ,?" Wilona menatap tak percaya , Alexa mengangguk tersenyum cerah ,

ada notif di m-banking nya , Alexa mengecek nya dan tertawa senang ,

"apa Lex?" tanya Wilona ikut tersenyum ,

"nih, papa TF 200 juta bjirrrr"mata nya berbinar senang memamerkan bukti transfer papanya,

gak papa deh tiap hari nemenin Alexa galau kalau bayaran nya gini , Wilona terima yakin deh gak nolak ,

"kuy lah prepare kita, "ajak Alexa berjalan ke arah walk in closed nya ,

di apartemen hanya ada satu kamar, dan di pakai keduanya bersama , tak heran mereka berdua berteman sejak kecil bertemu di bangku sekolah dasar sampai sekarang, membuat keduanya lengket seperti prangko,

Sementara di suatu tempat bian menatap nanar Poto Alexa yang terpajang di ruang kerja rumahnya ,

bian memutuskan pulang dari kantor, keadaan nya baik baik saja tapi hatinya sedang di terpa musibah , ya hilang nya kabar dari Alexa menjadi musibah bagi bian ,

apalagi papa Alexa bungkam tak memberi tahu dimana Alexa berada, beliau hanya bilang di apartemen ! Tapi tak tahu apartemen mana nya , lalu dirinya harus mencari ke setiap apartemen gitu oh no itu hanya akan menghabiskan waktu saja ,

"selamat lexa kamu berhasil membuat saya seperti ini , harus nya kamu pukul saya sampai mati sekalian bukan malah pergi menjauh dari saya"racau nya mengumpat ,

padahal belum 24 jam Alexa pergi dan tak mengganggu nya tapi bian sudah sekacau ini , huuu payah!

bian menatap kotak cincin di tangan nya

sebenarnya nya ini cincin couple dan Bian menaruh nya hanya satu , jelas satu nya sudah ada di pemilik yang seharusnya,

menyimpan kembali ketempat semula , bian bangkit melangkah keluar, tujuan nya saat ini sudah pasti kediaman Alexa ,

deru mobil berhenti di depan rumah Alexa bian turun dan berjalan masuk ,

"bi mana mama?" tanya bian, mentap sekitar tak ada kedua orang tua Alexa ,

"ada den di kamar nya ,"jawab bibi menunjuk arah kamar ,

bian mengangguk dan kembali bertanya " papa juga " bibi mengangguk mengiyakan ,

langkah kaki bian menuju kamar mama dan papa ,

Tok tok tok

"ma pa , boleh saya bicara?" ucapnya di depan pintu kamar yang tertutup rapat,

ceklek

Keluar lah mama , menatap bian yang menjulang tinggi di depan nya,

"kenapa bian?"tanya mama "papa lagi mandi"sambungnya ,

"ada yang mau aku omongin ma, dan ini penting aku tunggu di ruang kerja papa," jelas bian, meninggalkan mama yang masih diam di depan kamarnya ,

mama menghela nafas , kembali masuk ke kamarnya.

***

"nggak bisa pa , saya udah gak bisa diem aja gini," tegas bian menolak ,

papa memijit kening nya ,"lalu mau kamu apa ?" menatap bian serius ,

"Alexa harus tahu status saya dengan dia itu apa," jelas bian ,

intonasi keduanya memang pelan tapi nada nya penuh dengan penekanan , mama sampai pusing melihat keduanya ,

"sudah lah pa , emang seharusnya Alexa tau dari awal kan , karna ide konyol papa ini semuanya jadi rumit," ucap mama menyela keduanya ,

bian setuju dan papa menghela nafas pasrah ,

" ma papa lakuin ini buat Alexa juga , usia nya masih muda masih labil , satu tahun lagi tunggu usia Alexa matang baru papa keluarkan omongan ini," tegas papa ,

"no , sekarang atau nanti sama saja pa , kenapa harus di persulit begini , saya dan Alexa yang harus tersiksa di sini pa, suami mana yang tak mau mengurus dan bertanggung jawab kepada istri nya," ungkap bian ,

" kamu yang tersiksa bukan Alexa,"sindir papa tegas,

"apa lagi yang harus Alexa kejar pa , obsesi papa terlalu besar , mama tau Alexa putri kita satu satunya dan Bian juga amanah yang orang tua nya titipkan ke kita , lihat apa yang kurang dari bian pa , usia sudah matang pemikiran pun sudah matang , apa lagi yang kurang?," tanya mama menatap nanar suaminya , bian diam setuju dengan apa yang mama ucapkan ,

"papa belum siap Alexa di bawa oleh bian ma," ungkap nya memejamkan mata ,

"Alexa gak akan pergi pa , dia cuma menjadi istri bian , lelaki yang sedari dulu Alexa puja lihat sejauh mana putri kita mengejar bian, kenapa dulu papa menyarankan bian menikah dengan lexa kalo akhir nya harus begini," tegas mama menatap papa kecewa ,

"sedari awal mama gak setuju sama ide konyol papa , papa egois,"sambung mama membuang muka kesal dan kecewa Ter amat dalam ,

Alexa putrinya ibu mana yang tak mau membahagiakan anaknya , apalagi Alexa anak satu satunya , apa pun yang Alexa mau mama selalu menurutinya begitu pun saat Alexa bilang menyukai Biantara , tanpa banyak cakap mama langsung setuju bahkan hendak menikahkan keduanya sekalipun bian menolak , tapi apa suaminya malah menawarkan ide konyol untuk syarat menikah bian dan Alexa ,

ya pernihakan keduanya di rahasiakan dari Alexa hanya bian papa dan mama juga zio sebagai saksi pernikahan di KUA , menikah secara agama tanpa mempelai wanita ,

Awalnya mama menolak , namun seribu cara suaminya lakukan hingga akhirnya ia luluh , dan itu pun yang di lakukan papa kepada bian , mengancam akan menikahkan Alexa dengan lelaki lain jika bian menolak syarat nya ,

dan dengan terpaksa bian menyetujui nya , hingga hari ini ,

...****************...

See you temen temen ❤️

(Biantara)