NovelToon NovelToon
Our Wedding Dream

Our Wedding Dream

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: ann

Hanya karena logam mulia dan wasiat yang di punya oleh kakek masing-masing membuat Nathan dan Tiffani berakhir di jodohkan. Tiffani tak menyangka bahwa dia harus menikah dengan laki-laki terpandang yang terkenal dari keluarga sendok emas. Sedangkan Nathan hanya bisa pasrah dengan masa depannya setelah dia mendapatkan garis keturunan sebagai calon penerus perusahaan Kakeknya, salah satunya dengan menikahi gadis yang tak pernah dia duga sebelumnya. Bahkan perjodohan ini membuat Nathan harus menyerah untuk menikahi sang pujaan hatinya yaitu Elea.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gundah

Keadaan kamar Nathan telah rapi, pelayan di rumahnya selalu tepat waktu membersihkan saat tuan mudanya tersebut berangkat ke gym untuk olahraga. Kegiatan yang biasa dilakukan Nathan setelah gym yaitu bersantai dengan segelas teh dengan di temani buku non fiksi yang selalu menjadi rutinitas untuk dia baca minimal satu jam setiap harinya.

Tapi saat beberapa kali seusai membalikkan halaman buku, Nathan tampak menghela napas gusar. Laki-laki itu tengah menghadapi masa sulit pasalnya memikirkan tentang perjodohan yang di rencanakan oleh Neneknya atas keinginan Kakeknya.

Nathan tidak tahu dia harus mengatakan apa kepada kekasihnya, Elea. Apalagi dia juga belum memberitahu perihal perjodohan ini. Perempuan yang kini menjadi kekasihnya adalah pacar pertamanya, dia jatuh cinta kepada Elea saat perempuan itu memamerkan kepiawaiannya dalam bermain piano.

Demi menyampaikan perasaannya Nathan sering mengirim hadiah untuk Elea. Sampai pada akhirnya Elea merasa bahwa perasaan Nathan tulus untuk dirinya, dan membuat keduanya resmi menjalin hubungan.

Nathan akhirnya menutup buku bacaan non-fiksi yang ada di tangannya, dia membaca buku seperti angin lewat karena intisari yang di sampaikan melalui buku tak masuk ke dalam otaknya sama sekali. Hal itu terjadi karena pikiran Nathan tengah melayang ke mana-mana.

Terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya. "Siapa?" Nathan menyahuti.

"Nenek."

Nathan bangkit dari sofa membukakan pintu untuk sang Nenek. Saat pintu terbuka Nenek langsung merangkul cucunya dengan seulas senyuman. Sementara itu Nathan juga ikut menanggapi dengan tersenyum.

Nenek bersama Nathan duduk bersama di sofa kamar. Nenek belum juga mengutarakan maksud kehadirannya yang menemui Nathan, wanita dengan rambut yang telah ber-uban tersebut berkali-kali menepuk tangan sang cucu dan masih enggan berbicara.

"Ada apa Nek? Apa ada sesuatu yang ingin nenek sampaikan?" Nathan yang akhirnya membuka suara.

Nenek menatap cucu laki-lakinya lantas selanjutnya membelai pipi pemuda itu. "Lusa keluarga dari perempuan yang akan dijodohkan denganmu akan datang ke rumah kita."

Mendengar apa yang di sampaikan oleh Nenek membuat Nathan terdiam cukup lama. Sampai akhirnya Nathan menarik napas dalam dan meyakinkan Neneknya bahwa dia siap menyambut kedatangan keluarga tersebut.

"Tentu Nathan akan menemuinya Nek."

"Makasih kamu sudah mau menerima wasiat dari Kakek."

Nathan tersenyum getir. Walau bagaimanapun juga meskipun dirinya menolak tak ada yang bisa menghalangi perjodohan ini,  bahkan saat dia bilang bahwa ia berpacaran dengan Elea sekalipun tidak akan bisa membuat perjodohan ini batal. Garis keturunan warisan generasi ketiga yang jatuh di tangannya itu tandanya mau tidak mau dia harus menuruti keinginan sang Kakek.

"Apa hari ini Papa akan pulang?" Nathan yang tidak ingin sang Nenek membahas terlalu jauh mengenai perjodohan membuat ia mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

"Iya hari ini Papa kamu akan pulang."

"Kalau begitu biar aku saja yang jemput."

"Jangan pergi sendiri, Nenek akan minta tolong sopir untuk menemani kamu."

"Lebih baik Pak sopir mengendarai mobil sendiri, biar nanti Nathan juga bawa mobil sendiri, nanti biar Nathan yang membawa barang-barang di mobil. Papa sama mama naik mobil sama sopir saja."

"Baiklah kalau begitu, Nenek mau suruh sopir kamu siap-siap dulu saja."

"Iya Nek."

Nenek bangkit berdiri, Nathan dengan telaten mengantar Neneknya keluar dari kamar. Setelah kepergian Neneknya Nathan bersiap menuju ke rumah sakit untuk menjemput Papanya.

Walaupun belum pulih sepenuhnya kemarin Mamanya memberi kabar kalau suaminya besok sudah di perbolehkan untuk pulang. Akhirnya setelah dua minggu kurang Papanya menjalani perawatan, kini sudah di izinkan untuk kembali ke rumah dan tetap melanjutkan dengan rawat jalan.

***

Pada jam istirahat ketiga sekawan tengah menikmati makan di kantin. Setiap mereka kumpul pasti ada saja obrolan yang sedang di bicarakan. Mulai dari tentang fashion, makanan, sampai berakhir membicarakan orang di sekitar mereka.

Kali ini mereka membahas mengenai konsep pernikahan yang ingin mereka lakukan nanti. Berbeda dengan kedua temannya, Tiffani hanya ikut nimbrung saja dia tidak berani mengutarakan secara gamblang bagaimana konsep pernikahan yang dia inginkan.

Tiffani cukup realistis mengingat ekonomi keluarga dan biaya pernikahan yang fantastis. Alih-alih membuat perayaan yang besar Tiffani memilih untuk yang sederhana saja.

"Aku inginnya kalau nikah harus ada bridesmaid nya, seperti yang sedang tren sekarang." Kali ini Talitha membuka suara.

“Kalau begitu kamu wajib jadiin kita berdua bridesmaid di pernikahan kamu, iya nggak Tif?" Sandra bertanya kepada Tiffani, sementara yang ditanya sibuk menunduk menatap makanan di piringnya.

Sampai akhirnya Sandra menyikut lengan Tiffani. "Tif bagaimana kamu setuju kan? kamu kok malah melamun?"

Perempuan yang tengah melamun tadi gelagapan saat mendapat senggolan dari temannya, "A-apa maaf bisa ulangi lagi?"

"Jadi dari tadi kamu bengong? Lagi mikirin apa memangnya?" Kali ini Talitha ikut bertanya kepada Tiffani.

"Tidak barusan tiba-tiba melamun sebentar, tapi aku dengerin kalian kok." Jawab Tiffani.

"Memang iya? Tapi kenapa barusan ditanya  kok tidak dengar pertanyaanku. Tapi baiklah akan aku ulangi, bagaimana kamu pasti setuju kalau kita jadi bridesmaid di pernikahan Talitha?" Tanya Sandra kembali.

"Tentu, kita kan sudah temenan semenjak awal kuliah." Jawab Tiffani pada akhirnya.

Kehadiran perempuan yang masuk ke dalam kantin dengan mengenakan sepatu heels dengan dress motif bunga tampak aura feminim, dan juga rambut lurus berponi dengan bando di kepalanya. Perempuan itu mengambil atensi Tiffani dan penghuni kantin yang lain, omong-omong pembahasan pernikahan membuat Tiffani menjadi teringat perihal akan diadakannya pernikahan Nathan yang menjadi berita hangat di media masa.

Gadis tersebut sudah bisa menduga bahwasannya Elea lah merupakan calon mempelai yang sedang menjadi incaran para wartawan terkait identitas akan menikah dengan siapakah Nathan.

"Tif bagaimana denganmu kamu mau konsep pernikahan seperti apa?" Sandra kembali bertanya ke arah Tiffani.

Tiffani yang tengah larut saat melihat betapa cantik dan anggunnya Elea membuat ia kembali membuat temannya untuk mengulang pertanyaan. "Eh maaf, gimana-gimana?”

"Kamu tidak biasanya Tif, ayo fokus." Keluh Sandra karena tingkah temannya.

"Maaf." Tiffani hanya mampu mengucapkan demikian.

"Baiklah aku ulangi kamu mau konsep pernikahan nanti seperti apa?" Sandra mengulang pertanyaannya.

"Seperti apa ya aku sendiri juga bingung."

Mendengar jawaban Tiffani, kedua temannya merasa di khianati karena tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Sandra dan Talitha cukup paham bagaimana Tiffani gadis sederhana yang tidak ingin terlalu berekspetasi tinggi.

Dalam hal percintaan, Tiffani sangat tidak beruntung sama halnya dengan Sandra dan Talitha. Tiffani harus menerima kenyataan saat orang yang dia sukai dan mereka hampir menjalin hubungan pacaran, ternyata teman pdkt nya tersebut berakhir berpacaran dengan cewek lain.

Semenjak saat itu Tiffani tak ingin ambil resiko dengan membuat dirinya sakit hati dan memilih untuk berhenti mendekati seorang cowok. Sedangkan Sandra dan Talitha kedua perempuan itu tidak patah semangat dan selalu mencoba dekat dengan beberapa cowok namun berakhir selalu gagal juga.

"Kenapa di kantin kok tiba-tiba rame?" Talitha berkomentar saat cowok-cowok berbondong menuju ke kantin dan suasana menjadi rame tampak tak seperti biasanya.

"Angka jarum jam 2 lihat." Sahut Sandra.

Talitha mengarahkan pandangannya seperti perintah yang dikatakan Sandra. Netranya menangkap seorang wanita yang termasuk primadona di kampus tengah makan di kantin, hal tersebut merupakan suatu hal yang langka karena biasanya wanita itu lebih memilih membawa bekal sendiri.

Wanita yang sedang menarik perhatian para cowok adalah Elea. Kecantikan dan karismanya dalam bermain piano cukup membuat para cowok terpikat sama halnya dengan Nathan. Namun banyak mahasiswa dan mahasiswi mengetahui bahwasannya Elea tengah jomblo dan hanya fokus dengan karirnya.

"Jadi seperti itu ya kalau jadi cewek cantik." Tiffani menyendokkan suapan terakhir di mulutnya tak sadar melontarkan kalimat barusan.

"Eih.. Jangan berkecil hati begitu Tif, kita itu cantik lagi. Semua perempuan punya daya tarik masing-masing." Talitha yang mencoba optimis.

"Betul Tif, cantik itu bukan hanya di pancarkan oleh wajah. Bisa dengan sikap kita, perilaku kita, sopan santun kita yang nantinya akan membentuk aura positif." Sandra ikut menyahut menambahkan.

Semenjak insiden Tiffani yang memergoki kedua primadona kampus yaitu Nathan dan Elea, perempuan itu menjadi sering merasa gugup seperti menangkap sesuatu yang tak seharusnya dia lihat. Saat netranya menangkap kehadiran Elea, ataupun gedung piano pikirannya selalu melayang saat hari dimana kejadian itu terjadi.

Satu lagi aroma cologne yang selalu membayangi indra penciumannya dan membayangkan kembali saat dimana insiden Nathan yang menarik tubuhnya hingga dapat tercium bau parfum dari laki-laki itu. Perempuan itu merasa aneh, karena baru kali ini Tiffani berhari-hari tak mampu melupakan kedua pasangan kekasih tersebut dan cowok kaya yang baru dia temui hanya beberapa menit itu.

1
☘☘☘yudingtis2me🍂🍋
Imajinasiku meledak membayangkan adegan-adegannya. 😲
Ryoma Echizen
Jangan berhenti menulis, thor. Karya mu luar biasa!
Aran
Aku suka banget sama karakter di dalam cerita ini, author jangan berhenti yaa!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!