Celine adalah wanita yang beruntung di cintai Lucky. Tapi ia tak tau kalau sebenarnya Lucky ini mempunyai kepribadian ganda, kalau ia sedang senang hatinya maka apapun yang kekasihnya mau akan di berikan tapi jika tidak maka siksaan yang Celine dapatkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wulan sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Lucky yang dendam dengan Salsa akan menuntut balas dengannya karna sudah berani melawannya dan mengambil kekasihnya tanpa izin darinya.
Polisi yang sudah sampai di kediaman Lucky bergegas memencet bel. Lucky yang mendengarkan ada suara bel berbunyi bergegas keluar kamar dengan penampilan yang acak - acakkan. Ia heran siapa yang bertamu malam - malam saat ini padahal villa ini hanya orang tertentu saja yang tau.
Tak mau ambil pusing, bergegas ia membukakan pintu utama. Alangkah terkejutnya ia saat melihat 2 polisi di hadapannya. Tapi ia tak boleh takut, sebisa mungkin ia bersikap tak tau apa-apa. Padahal dari penampilannya saja polisi sudah menduga ada tindakan kekerasan yang terjadi di rumah ini. Sebab darah kering yang ada di kepala Lucky sudah menjawab kecurigaan ke dua polisi ini.
"Selamat siang pak, maaf mengganggu waktu istirahatnya. Apa benar bapak yang bernama Lucky Kusuma, tanya pak polisi."
"Selamat malam juga, benar saya sendiri. Ada apa ya bapak mencari saya."
Lucky yang mulai curiga kalau ia akan di tangkap oleh polisi ini langsung mengambil ancang - ancang untuk kabur. Ia tak mau tidur di hotel termahal di Indonesia dengan memakai pakaian orange.
"Ini surat penangkapan bapak. Bapak terbukti melecehkan Celine dan tindak kekerasan terhadap Salsa, ucap pak Polisi sambil memberikan surat penangkapan untuk Lucky."
Lucky yang mengambil ancang - ancang untuk kabur dari sana, ia berlari menelusuri semak berular yang ada di daerah perkebunan. Pak Polisi langsung bergegas mengejar Lucky yang melarikan diri. Aksi kejajar - kejaran pun tak terelakkan. Bahkan pak polisi melepaskan tempakan untuk memperingati Lucky agar berhenti berlari.
Dorrr
Peringatan pertama tak di hiraukan Lucky, ia tetap berlari sampai - sampai pak polisi bingung mencari keberadaannya. Sebab penerangan yang minim dan kondisi jalan yang sedikit licin membuat para polisi waspada untuk berlari.
Lucky yang bersembunyi di semak - semak untuk menghindari kejaran polisi. Dan ia pun merasa sedikit pusing akibat pukulan yang di buat Celine beberapa jam yang lalu. Pak polisi kehilangan jejak Lucky akhirnya menghubungi komandannya kalau ia gagal menangkap Lucky.
Mereka balik ke villa dan menyegelnya untuk pemeriksaan selanjutnya. Dan motor sport milik Lucky pun di amankan pihak berwajib, takut - takut kalau Lucky kembali ke villa dan melarikan diri lebih jauh lagi.
>>>
Di kediaman Celine
Celine dan Salsa yang di antar oleh polisi membuat mamanya bertanya - tanya kenapa anaknya pulang bersama dengan polisi. Sesampainya di rumah mama nya Celine mengintrogasi anaknya tapi ia melihat penampilan Celine yang tak karuan dan Salsa yang wajahnya memar membuat ia mengurungkan niatnya.
"Ya sudah kalian istirahatlah, bersih - bersih, besok mama akan bertanya sama kalian. Dan Salsa istirahatlah di rumah tante ya."
Mereka mengangguk, lalu pergi ke kamar Celine untuk bersih - bersih dan istirahat. Salsa yang tak kembali ke rumahnya sebab di rumahnya pun tidak ada orang tuanya. Orangtuanya lagi dinas keluar kota jadi ia bebas kemana pun. Bebas bukan berarti Salsa lasak tapi ia lebih menyibukkan dirinya ke hal yang positif. Lagi pula emang sering Salsa menginap di rumah Celine kalau Celine lagi sedih, seperti saat ini.
Setelah bersih - bersih, Celine tak dapat memejamkan matanya. Ia masih mengingat setiap momen bersama Lucky bahkan suka duka ia lalui tapi hari ini Lucky menggores luka terlalu dalam hati Celine.
Salsa yang melihatnya langsung menghampiri dan menghiburnya agar Celine tak berlarut - larut dalam kesedihan.
"Cel, dah yuk kita istirahat. Dah malam juga ne, besok kita mulai semua dari nol lagi ya Cel. Membuka lembaran baru tanpa mengingat yang lama. Anggap ini pembelajaran yang berharga buat kami untuk mencari laki - laki yang menjaga wanita nya dengan baik (sambil memegang tangan Celine)"
"Tapi gue dah hina Sal, gue malu untuk keluar nanti. Apa kata temen - temen kalau tau soal gue semalam dah.... Huhuhuhu"
Celine yang tak bisa melupakan kejadian beberapa jam yang lalu membuat ia terpukul, mentalnya goyang. Tapi dengan adanya Salsa di sampingnya membuat ia kuat, karna sahabatnya tau apa yang terbaik untuknya.
"menangislah Cel (sambil memeluknya dengan erat), buang semua beban yang ada dalam dirimu. Setelah itu buka kembali buku baru, tulislah dengan tulisan yang indah dengan tinta warna warni"
"Dah kayak puitis aja lo Sal, pakai puisi segala (menghapus air matanya)."
Celine yang mendengar nasehat sahabatnya membuat ia bisa bernafas dengan tenang dan mengurangi beban yang ada dalam dirinya.
"Emang dengan tinta warna warni bisa membuat hidup kita terasa nyaman Sal, ungkap Celine mencari arti kata - kata Salsa."
"Begini Cel, hidup kita itu ibarat selembar kertas putih. Tindakan yang kita buat itulah tinta yang kita gunakan. Kalau tindakan lo yang tak mengenakkan contohnya kejadian yang kita alami saat ini. Kertas itu bakalan hitam sebab ada tinta hitam yang menorehkannya. Coba deh kamu berbuat hal yang positif dalam hidup lo, buat hidup lo berwarna, buat hidup lo lebih berarti bagi orang lain. Banyak lo Cel orang di luar sana yang kurang dari kita. Bahkan kejadian yang kita alami saat ini belum apa - apanya buat mereka di luar sana. Coba deh renungin apa yang gue sampaikan sama lo Cel."
Celine yang mendengarkan saran dari sahabatnya mulai memahami arti kehidupan. Mungkin ia terlalu umbar penampilan atau bahkan bentuk tubuhnya yang terekspos membuat ia menjadi sasaran setiap pria di kampusnya. Mulai saat ini ia akan merubah baik dari dalam ataupun luar.
"Makasih ya Sa, saran dan motivasi yang lo berikan untuk gue berarti banget. Kalau gak ada lo saat itu entah apa jadinya gue. Mulai saat ini gue akan berubah penampilan gue dulu Sa baru dalam diri gue. Semoga gue bisa menjadi yang terbaik untuk keluarga dan sahabat gue yang satu ini (sambil berpelukan)"
"amin, ya udah tidur yok dah malam banget ini."
Akhirnya mereka tidur dengan nyenyak, bahkan Celine yang sudah mengikhlaskan apa yang terjadi tidur dengan mendengur atau mengorok hehehe.
Pagi harinya mama Dinda sudah menyiapkan sarapan buat anak dan sahabatnya. Ia menghidangkan masakan kesukaan anaknya karna ia merasa ada yang tidak beres dengan Celine makanya ia sedikit menghibur anaknya dengan cara ini. Papa Celine yang tak bisa sarapan karna kerja keluar kota membuat mereka sarapan hanya bertiga.
Mama Dinda yang menunggu kehadiran anak dan sahabatnya tak kunjung tiba. Ia bergegas menyusul ke kamar anaknya. Ternyata benar Celine dan Salsa belum bangun.
Tok tok tok
"Celine, Salsa bangun dah siang ni, ujar mama Dinda"
Tok tok tok
"Celine, Salsa"
Tok tok tok
Kretttt
"hmmm ... Mama ganggu aja sih. Masih malam juga ada apa ma, ujar Celine bangun sambil menguap dan mengucek matanya."
Pletak
Celine di tokok kepalanya sang mama.
"melek tu mata, lihat dah jam berapa sekarang"
"hmmm mama pun, sakit tau (sambil melihat arah jam dinding) ma, kok gak banguni aku soh dari tadi aku ada kelas pagi ni, ucap Celine siap - siap untuk mandi."
Ia lupa kalau sahabatnya tidur disana, ia pun lupa tentang kejadian semalam.