NovelToon NovelToon
Cinta 1 Atap Bareng Senior

Cinta 1 Atap Bareng Senior

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Irhamul Fikri

Galuh yang baru saja diterima di universitas impiannya harus menerima kenyataan bahwa ia akan tinggal di kos campur karena kesalahan administratif. Tidak tanggung-tanggung, ia harus tinggal serumah dengan seorang senior wanita bernama Saras yang terkenal akan sikap misterius dan sulit didekati.

Awalnya, kehidupan serumah terasa canggung dan serba salah bagi Galuh. Saras yang dingin tak banyak bicara, sementara Galuh selalu penasaran dengan sisi lain dari Saras. Namun seiring waktu, perlahan-lahan jarak di antara mereka mulai memudar. Percakapan kecil di dapur, momen-momen kepergok saat bangun kesiangan, hingga kebersamaan dalam perjalanan ke kampus menjadi jembatan emosional yang tak terhindarkan.

Tapi, saat Galuh mulai merasa nyaman dan merasakan sesuatu lebih dari sekadar pertemanan, rahasia masa lalu Saras mulai terungkap satu per satu. Kedekatan mereka pun diuji antara masa lalu Saras yang kelam, rasa takut untuk percaya, dan batasan status mereka sebagai penghuni kos yang sama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irhamul Fikri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 20 Luka yang Belum Sembuh

Malam berlalu dengan sepi yang menyayat. Galuh masih duduk di ruang tamu, menatap kosong ke arah pintu kamar Saras yang tertutup rapat. Sudah lebih dari satu jam sejak mereka bertengkar, tapi suara Saras tak lagi terdengar. Tidak ada langkah kaki, tidak ada isakan, hanya hening yang mengiris.

Galuh tahu ia telah mengacau. Bukan karena ia menyembunyikan sesuatu, tapi karena ia membiarkan ketakutannya merusak kepercayaan yang sudah dengan susah payah mereka bangun bersama. Ia menggenggam ponselnya erat-erat, membuka folder yang tersembunyi di galeri, lalu memutar video asli dari kejadian di lorong kampus.

Dalam video berdurasi hampir lima menit itu, tampak jelas bahwa Galuh sebenarnya sedang dipanggil dosen untuk klarifikasi tugas kelompok. Beberapa detik setelah Galuh pergi meninggalkan tasnya, Alvin muncul dan menyelipkan sesuatu ke dalam tas itu benda yang belakangan ditemukan sebagai bukti manipulasi data akademik. Video itu jelas membuktikan bahwa Galuh dijebak, tapi tak pernah ia berani menunjukkannya pada siapa pun. Takut dianggap membela diri, takut dibilang memutarbalikkan fakta.

Tapi sekarang, Saras berhak tahu. Galuh berdiri, mengetuk pelan pintu kamar Saras.

"Sar... boleh gue masuk?"

Tak ada jawaban.

"Gue cuma mau nunjukkin sesuatu. Setelah itu, lo boleh nilai gue sepuasnya."

Beberapa detik kemudian, terdengar klik kunci pintu diputar. Saras membuka pintu perlahan, wajahnya masih sembap, tapi tatapannya tegas.

Galuh masuk dan menyerahkan ponsel.

"Tonton sampai habis."

Saras menerima ponsel itu dan duduk di tepi tempat tidur. Galuh duduk di lantai, tak berani menatap langsung. Selama hampir lima menit, hanya suara dari video yang terdengar. Saat video berakhir, Saras menatap Galuh lama.

"Kenapa lo simpen ini sendiri? Kenapa lo gak pernah bilang kalau lo punya bukti kayak gini?"

Galuh menatap lantai. "Karena gue takut kebenaran pun nggak akan cukup buat ngubah pandangan orang. Karena semua orang udah kadung nilai gue dari gosip, dari framing. Termasuk lo, Sar."

Saras menghela napas panjang. Ia tahu Galuh tidak sepenuhnya salah. Ia pun sadar, dirinya terlalu cepat goyah hanya karena video pendek dari orang tak dikenal.

"Gue nggak marah karena lo punya masa lalu kelam, Galuh. Gue marah karena lo nggak percaya sama gue cukup untuk cerita dari awal."

Galuh menatap Saras dengan mata yang mulai basah. "Gue sayang sama lo, Sar. Tapi gue juga manusia. Gue punya ketakutan, gue punya trauma. Dan kadang, itu lebih gede dari keberanian gue buat jujur."

Saras mengangguk pelan. Ia meraih tangan Galuh dan menggenggamnya erat.

"Mulai sekarang, kita jalan bareng. Lo gak usah pikul semua sendiri. Kalau lo jatuh, gue ikut jatuh. Kalau lo bangkit, kita bangkit bareng. Tapi jangan pernah jalan sendirian lagi."

Malam itu, untuk pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir, Galuh bisa bernapas lega. Mereka berpelukan lama, dalam diam yang penuh pengertian. Luka itu masih ada, tapi setidaknya kini mereka menyembuhkannya bersama.

---

Pagi berikutnya, suasana rumah kos terasa berbeda. Lebih hangat, lebih hidup. Saras kembali memasak sarapan, Galuh membantu merapikan ruang tamu. Mereka beraktivitas seperti biasa, seolah tak pernah ada keretakan semalam. Tapi keduanya tahu, hubungan yang sedang mereka bangun ini sedang diuji oleh dunia luar yang tak pernah berhenti mengusik.

Di kampus, Galuh menemui dosen pembimbing untuk menyerahkan salinan video sebagai bukti. Ia tak ingin nama baiknya terus tercoreng. Dosen itu tampak kaget saat menonton video tersebut, dan berjanji akan mengangkat kembali kasus itu ke dewan etik fakultas.

Sementara itu, Saras bertemu dengan Arini di perpustakaan. Arini langsung menyadari bahwa sesuatu telah terjadi.

"Lo baik-baik aja? Mata lo bengkak, Sar."

Saras tersenyum tipis. "Banyak yang harus dipikirin akhir-akhir ini."

"Soal Galuh?"

Saras mengangguk.

"Lo yakin masih mau terus sama dia? Maksud gue, hidup lo jadi rumit sejak dia datang."

Saras menatap Arini dengan tatapan tenang. "Hidup gue memang rumit, Rin. Tapi Galuh bukan penyebabnya. Dia justru orang yang ngajarin gue buat tetap waras di tengah kekacauan."

Arini tak menjawab. Ia hanya menepuk bahu Saras pelan.

---

Malamnya, saat Galuh sedang merapikan dokumen untuk sidang etik, pesan baru masuk dari nomor tak dikenal itu lagi.

> "Lo pikir lo menang? Permainan baru aja dimulai."

Kali ini, Galuh tidak terkejut. Ia tersenyum sinis dan mematikan layar ponsel. Kali ini, ia tidak akan lari. Kali ini, ia akan lawan.

Dan di balik pintu, Saras berdiri, mendengar semuanya, siap berdiri di sisi Galuh. Apapun yang terjadi.

1
kalea rizuky
bagus lo ceritanya
Irhamul Fikri: Terima kasih kak
total 1 replies
kalea rizuky
Galuh witing tresno soko kulino yeee
ⁱˡˢ ᵈʸᵈᶻᵘ💻💐
ceritanya bagus👌🏻
Irhamul Fikri: terimakasih kak🙏
total 1 replies
lontongletoi
awal cerita yang bagus 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!