Seorang gadis mafia bernama liu Mei-yin yang terkenal kejam dan sadis pada abad ke 22, kini harus meregang nyawa ditangan musuh bebuyutannya dalam suatu pertarungan. yang dimana dia melawan ratusan orang sementara disisinya hanya seorang diri.
Namun, itu belum sepenuhnya jalan akhir dari Liu Mei yin melainkan awal dari kisah hidup dan perjuangannya di dunia baru, untuk mencari orang tuanya dan keluarganya.
setelah kematiannya dia ditakdirkan untuk bangkit kembali, sebagai anak yang terlantar dan hidup sebatang kara di tengah hutan kematian yang penuh dengan siluman dan monster menyeramkan lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab.14
Setelah Liu Mei yin membuka mata, hal pertama yang dia liat adalah pemandangan hamparan tanaman obat yang sangat luas, dengan berbagai macam jenis dan warna.
Dia melangkah dari tempatnya berdiri menuju ke sebuah batu gepeng, dengan seseorang yang sedang tertidur pulas diatasnya.
"Qiulong bangunlah" ucap Liu Mei yin ketika sudah tiba didepan Batu gepeng tersebut, lalu memanggil nama naga ilahi yang ternyata dialah yang sedari tadi tertidur pulas disana.
Qiulong yang mendengar ada suara yang membangunkannya kini perlahan menggerliat dan membuka kedua matanya.
"Hoaammm suara siapa itu mengganggu waktu tidurku saja"
lalu pandangan qiulong mencari orang yang membangunkannya, kemudian pandangannya bertenti tepat ditubuh gadis cantik berambut perak dengan bola mata berwarna hitam dan putih. qiulong sempat terpesona namu segera dia tepis, karena dalam hatinya sudah ada seseorang yang mengisi dan saat ini dia mengesampingkan semuanya untuk menunggu tuannya yang berharga.
"Siapa kau berani menggaggu tidurku....ku peringatan enyahlah dari hadapanku jika tidak,. tuanku akan marah jika ada orang lain ditempat miliknya" ancam Qiulong kepada gadis itu.
Liu Mei yin yang melihat itu hanya mengulas senyum tipis, tanpa berkata-kata dia berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya.
Qiulong yang merasa terabaikan menjadi marah dan sekali lagi menyuruh gadis itu untuk pergi "hei gadis ku peringatankan kepadamu, jika dirimu belum pergi dari tempat ini.. akan ku bunuh kau" ancam Qiulong dengan wajah yang mulai memerah, lalu dia mengarahkan kekuatan api dari tangannya menuju ke arah gadis didepannya.
Liu Mei yin yang melihat itu kaget karena diserang tiba-tiba, namun bukan Liu Mei yin namanya jika dia sampai tak bisa menghindar, kemudian dengan mudahnya Liu Mei yin terbang kearah pagoda untuk menghindari serangan qiulong, serangan qiulong berhasil memecah sebuah batu yang terkena kekuatan api qiulong.
"Bagaimana bisa seperti ini....bersiaplah gadis sialan jangan sampai orang tuamu menyesal melahirkanmu, jika kau hanya bisa menghindar" lalu qiulong kembali bersiap menyerang gadis itu dengan kekuatan apinya, namun suara gadis itu menghentikan tindakannya.
"Tahan" ucap Liu Mei yin.
Setelah mendengar suara yang familiar qiulong tersadar bahwa dia salah sasaran "Haaa.. Tu...aaan...apakah itu kau? Rambut tuan...?" Ucap qiulong lalu mendekat kearah Liu Mei yin dengan tergesa dan ketika sudah didepan Liu Mei yin, dia akan memeluknya namun sebuah kekuatan mendorongnya mundur hingga terbang dan menabrak dinding gua.
"Akhhh tu...an...maafkan aku yang tak mengenalimu hu hu hu" Qiulong hanya bisa merutuki dirinya hingga tak mengenali tuannya sendiri.
"Hmm?" Dengan ekspresi datarnya Liu Mei yin menarik sudut bibirnya hingga tampaklah seringai khasnya.
"Ampuni aku tuan ampuni naga ilahi ini...." Ucap qiulong sambil bersimpuh dan akan bersujud, namun tak lama suara seseorang mengejutkannya.
"Kali ini aku maafkan karena kau berhasil menjaga tanaman obatku hingga aku kembali, namun tidak dengan lain kali, kau akan ku rebus menjadi sup naga...ku kira itu enak juga memakan daging naga. apalagi daging naga ilahi, hmm aku jadi penasaran" ucap Liu Mei yin sambil memegang dagunya.
"Tid..daak tuan maafkan aku, aku berjanji tidak akan mengulainya lagi" ucap qiulong sambil memelas dengan air mata yang sudah mengalir deras, ntah kenapa dia jadi naga cengeng semenjak dia menjadi hewan kontrak Liu Mei yin.
"Baiklah aku hanya bercanda.. sekarang bangunlah, lalu bantu aku untuk mencabut tanaman obat ini semuanya, jangan sampai merusaknya lalu pindahkan ke cincin permata dewa dan kau tanam disana" ucap Liu Mei yin dengan ekspresi datarnya.
"Ha.... Iya tuan siap...tuanku memang yang paling cantik dan baik di seluruh dunia, terimakasih karena telah memaafkanku" ucap qiulong dengan mata berseri-seri.
"Qiulong... Sekali lagi kau berbicara, akanku potong tubuhmu lalu ku masak" ujar Liu Mei yin sambil menatap kearah Qiulong dengan tatapan tajamnya.
"Baik tuan laksanakan" lalu qiulong mulai mencabut satu persatu tanaman itu dengan hati-hati, jangan sampai merusaknya jika tidak ingin di marahi oleh tuannya.
Liu Mei yin juga mulai mencabut tanaman satu persatu dengan perlahan namun dengan kecepatan yang tidak bisa terlihat oleh mata.
Sudah hampir sepertiga tiba-tiba Liu Mei yin teringat sesuatu "kenapa aku bisa lupa" lalu Liu Mei yin memanggil qiulong yang sedang mencabut tanaman obat.
"Qiulong berhenti dan menjauh dari sana" ucap Liu Mei yin dan Qiulong pun menurut saja lalu pergi ke tempat tidur sebelumnya.
Setelah itu Liu Mei yin memusatkan fikirannya lalu melambaikan tangannya, tanaman yang sangat banyak didepannya pun menghilang seketika, seperti tak pernah ada tanaman yang pernah tumbuh di tempat itu.
Qiulong yang menyaksikan itu kaget, namun kembali sadar setelah beberapa saat dia berjelan mendekat kearah tuannya.
"Tuan apakah kau memindahkannya ke cincin permata dewa?" Tanya Qiulong penasaran karena dia tak merasakan sesuatu memasuki cincin permata dewa.
"Iya... aku memindahkannya sebagian ke cincin permata dewa dan sisanya aku pindahkan ke cincin pribadiku" sambil menunjukkan cincin berwarna hitam dan putih yang bertengger manis di jari Liu Mei yin, Qiulong yang mendengar ucapan tuannya percaya setelah melihat ada cincin di tangan tuannya, dia tak merasa curiga dengan cicin itu, dia hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti.
"Tuan mari kita kembali, aku sudah tak sabar untuk pergi dari sini tubuhku serasa badanku pegal-pegal seharian tidur disini" ujar Qiulong dan di setujui oleh Liu Mei yin.
Namun sebelum pergi itu Liu Mei yin memindahkan pagoda kedalam cincin permata dewa, karena dia hanya menggunakan itu untuk saat ini dan untuk ramuan herbal itu dia memasukkannya sisanya kedalam kalung neraka, karena cincin yang melingkar dijari satunya lagi bukan cincin interpersal, melainkan sebuah pusaka langit yang diberikan oleh pak tua yang Zi untuk menekan kekuatan pedang Han Jian serta merubah warna rambutnya agar kembali hitam.
"Baiklah sekarang tugasmu sudah selesai, untuk hari ini kau kembali ke cincin permata dewa, lalu tanam semua tumbuhan obat yang sudah ku masukkan kedalamnya, kau tak diizinkan keluar kecuali aku memerintahkanmu, ini sebagai hukuman karena berani menyinggungku" ucap Liu Mei yin.
"Maafkan aku tuan aku salah" ucap Qiulong tertunduk karena memang salahnya telah menyinggung perasaan tuannya.
"Jika kau tau salah maka kembalilah" ucap Liu Mei yin datar.
"Baik tuan" ucap Qiulong pasrah lalu menghilang dari hadapan Liu Mei yin.
Liu Mei yin kembali melangkah keluar dari dalam gua dengan rambut peraknya, namun saat dia keluar dari dalam Gua, Liu Mei yin langsung menekan cincinnya dan mengalirkan energi Qi kedalam cincin tersebut, tak lama kemudian rambutnya berubah warna menjadi hitam pekat dengan bola mata berwarna hitam dan putih.