NovelToon NovelToon
Ugh ... My Aggressive Bos!

Ugh ... My Aggressive Bos!

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor
Popularitas:252.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

"Hangatkan tubuhku. Only one night."

Sebuah kalimat yang mengubah seluruh kehidupan Leon dan Bianca yang bertemu di Paris secara kebetulan.

Pertemuan singkat yang awalnya sebatas di Paris saja, siapa sangka berlanjut hingga saat keduanya kembali ke Indonesia.

Keduanya dipersatukan dengan status yang berbeda. Atasan dan bawahan. Hal tersebut membuat Leon memanfaatkan wewenangnya untuk bertindak dan bertingkah agresif kepada Bianca yang diam-diam telah mencuri ciuman pertamanya di Paris.

🫧🫧🫧

Halo semua! Ini novel terbaru Kak Shen. Yuk kepoin! 💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Tak Begitu

...“Bahkan, aku nggak mau kau merasakan cinta yang bertepuk sebelah tangan.” – Reinhard Salvatore...

“Pagi, Kak!”

Pagi yang semula cerah bagi Leon karena mendapatkan apa yang ia mau dari Bianca sebelum berangkat kerja, mendadak menjadi suram. Bagaimana tidak? Baru saja ia masuk ke dalam ruangannya, tiba-tiba suara centil yang sangat ia benci terdengar dan mengusik telinganya. Siapa lagi kalau bukan Cindy? Dan untuk apa gadis itu berada di dalam ruangannya saat ini?

“Siapa yang izinin kamu masuk?!” bentak Leon dengan suara yang tegas.

“Leon … kurang-kurangi lah sifat tempramenmu itu,” pesan Rein lembut sambil terkekeh saat mendengar suara adiknya yang begitu lantang dan keras. Ia sudah menduga hal itu akan terjadi jika ia tak bergegas keluar dari toilet.

Leon bergegas menoleh ke arah Rein yang berada di depan toilet khusus yang ada dalam ruangan itu. Ia menatap terkejut ke arah Rein yang terlihat belum sepenuhnya pulih. Bibir pria yang kerap ia sapa ‘Kak Rein’ itu terlihat masih pucat dan pecah-pecah.

“Kak! Sejak kapan keluar dari rumah sakit?” Leon mendekat ke arah Rein dengan panik.

Bianca yang semula ada di depan pintu ruangan untuk mengantarkan Leon, ia memutuskan untuk keluar dari ruangan itu dan kembali ke mejanya. Menurutnya, ia tak ada sebaiknya berada di sana dan ikut campur urusan keluarga besar Salvatore.

“Aku bosan sendirian di sana,” keluh Rein sambil tersenyum.

“Lah, ‘kan ada istri? Kenapa sih dia—”

“Kakakmu itu sibuk, Leon,” potong Rein yang tau bahwa Leon sedang menyindir istrinya.

“Istri macam apa yang lebih mementingkan pekerjaan daripada suaminya sendiri,” geram Leon tak terima. Ingin rasanya ia memberitahu Rein bahwa sebenarnya Anya yang membuat Rein kecelakaan bahkan wanita itu selingkuh sudah sejak lama. Tapi ia harus mengumpulkan bukti. Kalau tidak, semua itu akan balik menjadi bumerang kepada dirinya sendiri.

Rein hanya tertawa dan tak menggubris ucapan adiknya. Ia tak ingin Leon semakin memandang buruk istri yang dengan susah payah ia pertahankan meski ia pun terluka dengan hubungan yang tak ia inginkan itu.

“Leon,” Rein menepuk pundak Leon dengan pelan, “mulai hari ini, Cindy akan menjadi sekretaris pribadimu.”

“Anak kecil ini?” tuding Leon sembari menatap tajam ke arah Cindy dari ujung kepala hingga ke ujung kaki. “Aku nggak mau citra Salvatore Group menjadi buruk karena diurus oleh karyawan seperti dia.”

“Apalagi masuk melalui koneksi. Ck! Aku nggak yakin dia bisa apa-apa selain tebar pesona,” imbuhnya yang benar-benar menunjukkan rasa tak sukanya.

Cindy menggigit bibirnya menahan kesal. Memangnya dia kurang apa? Ia bahkan memiliki kecantikan yang membuat pria manapun mendekatinya dan ia juga memiliki tubuh yang bagus bak gitar Spanyol. Lantas kenapa pria yang satu ini sama sekali tak melirik dirinya? Apa karena dipelet sekretaris murahan itu?

Gadis berambut pirang bergelombang itu menyeringai tipis. Ada ide buruk yang terlintas dipikirannya.

“Gimana kalo Cindy belajar dengan pacar Kak Leon? Dia juga ‘kan sekretaris pribadi di sini?” Cindy mengatakannya dengan intonasi yang memelas. Ia memperlihatkan ekspresi bersungguh-sungguh untuk belajar dan serius.

Rein mengerutkan dahi dan alisnya secara bersamaan. Ia menatap ke arah Leon dengan tatapan yang tak mengerti. “Pacar? Sekretaris pribadi?”

“Ups!” Cindy menutup bibirnya dengan ekspresi bersalah. “Sorry, Kak. Aku nggak bermaksud.”

Leon menghela nafasnya sembari memijat kepalanya yang tak sakit. Belum bekerja di Salvatore Group saja gadis sampah itu sudah berani menyentuh gadis miliknya. Bagaimana jika sudah bekerja di Salvatore Group? Ck!

Pria yang merupakan CEO baru Salvatore Group itu mengangkat gagang telfon dan menekan tombol 1.

“Alfred, masuk ke ruanganku.”

Tak lama setelah Leon memberikan perintah pada Alfred, pria berkacamata tebal itu masuk ke dalam ruangan.

“Bawa dia keluar,” perintah Leon tanpa basa basi sembari sorot matanya menoleh ke arah Cindy.

“Dan kau, tutup mulutmu sebelum aku yang menjahitnya,” kecam Leon kasar kepada Cindy.

Usai Cindy dan Alfred keluar, tersisa Leon dan Rein di ruangan itu. Rein menghela nafasnya melihat kelakuan Leon yang tak pernah berubah dari dulu. Sikap tempramen, dingin, cuek dan tegasnya itu sangat terkenal di Salvatore Group cabang Amerika. Rein menuju sofa dan duduk sambil bersandar.

“Duduklah,” ucap Rein dengan suara yang tenang.

Leon mengikuti ucapan kakaknya itu. Ia duduk berhadapanan dengan Rein dengan punggung yang bersandar di sofa.

“Jangan terlalu dingin dengan Cindy. Dia itu masih muda dan baru tamat kuliah, Leon. Lagian, kenapa sih kau terlalu menunjukkan ketidaksukaanmu padanya? Memangnya dia salah apa?” tanya Rein penasaran.

“Sifatnya yang manja itu karena dia anak terakhir, Leon. Mengertilah. Dia itu masih polos. Letakkan saja dia di bawah Alfred. Biar Alfred yang mengajarnya dari nol,” imbuh Rein.

Leon terkekeh pelan. Polos? Polos dari mana? Pelacur kelas kakap seperti itu dikatakan polos? Ck! Leon benar-benar tak habis fikir, bagaimana bisa kakaknya yang baik hati itu sedikitpun tak pernah memiliki pikiran negatif demi kebaikannya sendiri.

“Kak … nggak usah banyak pikiran dan banyakin istirahat. Aku akan mengurus Salvatore Group Jakarta dengan baik sampai Kakak sembuh,” terang Leon mengalihkan pembicaraan dan tak ingin membahas Cindy.

“Setelah itu, aku akan kembali ke Amerika.”

“Lalu, siapa pacarmu itu? Sekretaris pribadi? Bukannya hanya ada Alfred yang jadi sekretaris CEO?” Rein langsung bertanya begitu Leon menyudahi ucapannya.

Pria yang 5 tahun lebih tua dari adiknya itu dipenuhi rasa penasaran akan seseorang yang berhasil meluluhkan es batu yang ada di depannya saat ini. Selama 32 tahun menjadi kakak dari pria berhati dingin itu, tak sekalipun ia pernah melihat bahkan mendengar adiknya itu dekat dengan seorang wanita. Kecuali Bella. Tapi, setelah perbincangan ia dan Bella di rumah sakit kemaren, ia sadar selama ini ia salah paham bahwa bukan Bella lah yang dicintai Leon.

“Siapa? Hmm?” desak Rein yang tak sabar.

Leon tersenyum. Senyuman yang langka di mata Rein.

“Hey! Kau tersenyum dengan mata seperti itu?!” Rein terbelalak kaget melihat adiknya.

“Yah. Pokoknya begitulah. Aku merekrut sekretaris pribadi. Dan seperti yang Kakak dengar. Sekarang dia pacarku. Aku harap Kak Rein nggak menghalangi hubunganku dengannya.”

“Heh, Leon. Kau pikir kita ini sedang acting drama Korea?” tanya Rein sambil tertawa terbahak-bahak. “Kalau di drama Korea, mungkin aku akan melarangmu berkencan dengan karyawanmu sendiri dan menjodohkanmu dengan wanita yang setara.”

“Tapi tenanglah. Aku nggak begitu. Bahkan, aku nggak mau kau merasakan cinta yang bertepuk sebelah tangan,” imbuh Rein bersungguh-sungguh.

Rein menatap lurus tak bertumpu. Pikirannya dipenuhi sosok wanita yang sudah lama menjadi cinta pertamanya. Sosok yang dulunya ia pikir tak akan pernah menjadi miliknya sampai-sampai ia menikah dengan Anya sebagai pelarian untuk melupakan wanita itu.

“Saat aku sudah sehat total, kenalkan dia padaku secara resmi,” ucap Rein mengakhiri percakapan mereka hari itu.

...🫧🫧🫧...

...BERSAMBUNG…...

1
Andriyati
bodoh aja terus
Karolina Amul
terima kasih thor untuk karya nya
semangat terus🥰💪
Rabiatul Addawiyah
Trims thor utk novelnya
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Rabiatul Addawiyah
nikmati hasil perbuatanmu jalang
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor..
Rita
alhamdulillah
Rita
bos e ngerti asisten nya Jones mknya dicariin jodoh🤭
Rita
😂😂😂😂😂😅bos semena2
Rita
nasib dan takdir mu ditangan othor
Rita
coba aja klo berani
Rita
tuh ditegesin
Rita
ngarep
Rita
tergantung mood
Rita
sabar bang sabar hadeuh br ketok palu jd curiga ketok palu apa ketok kepala
Rita
hmmmmmm
Rita
tuh pilihan mu
Rita
nyicil Rein hmmmm
Sheninna Shen: nyicil sekalian icip 🤣
total 1 replies
Rita
wahhh alhamdulillah bisa lanjut lg
Sheninna Shen: hihihi. makasi udah setia 🥰
total 1 replies
Rita
lupa ceritanya pas baca yg sebelumnya oalahhhh
Sheninna Shen: maaf ya kakak :(
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!