NovelToon NovelToon
Ayahku Cinta Pertamaku

Ayahku Cinta Pertamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nindy

Ayah adalah sosok orang yang selalu berjuang untuk membahagiakan putrinya. Kebahagiaan akan selalu dirasakan seorang anak jika ayah selalu disampingnya.
Tapi, siapa sangka jika kebahagiaan itu tiba tiba harus hilang dengan sekejap.
Bisakah rasa bahagia itu hadir kembali seperti dulu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nindy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan-jalan bersama ayah

Suhu badan Naura begitu tinggi, mukanya pucat dan berkeringat dingin. Naura tak mengeluhkan sedikitpun apa yang ia rasakan pada ayah dan ibunya. Namun, sebagai orang tua Naura, ayah dan ibu Naura merasakan ada hal yang tidak beres dengan Naura karena tak seperti biasanya ia tak keluar kamar semenjak pulang sekolah tadi.

''Tok tok tok.....Naura, kamu tidak apa-apa nak?" ayah mengetuk pintu kamar Naura.

"Naura tidak apa-apa yah, Naura hanya butuh istirahat saja yah" jawab Naura dari dalam kamar.

"Yasudah kalau begitu, nanti kalau Naura butuh apa-apa panggil ayah ya nak" ucap ayah khawatir.

"Iya yah...." sahut Naura dengan suara lemas.

Waktu sudah begitu malam, Naura tak kunjung keluar kamar juga. Naura terus kepikiran, bagaimana dengan lomba besok ? Apakah yang harus ia lakukan ? Ia akan merasa bersalah kepada ibu guru jika ia tidak jadi mengikuti lomba besok. Naura takut mempermalukan sekolahnya. Naura terus berfikir keras hingga kesehatannya semakin memburuk.

Ayah Naura yang merasakan ada yang aneh dengan Naura memutuskan untuk melihat Naura di kamar. Saat ayah masuk ke kamar Naura dengan kagetnya ayah melihat Naura yang tergeletak di lantai.

"Naura........." teriak ayah syok melihat keadaan Naura yang lemas tak berdaya.

"Ada apa ayah ?" ibu Naura mendekat.

"Masyaallah Naura, kamu kenapa nak ?" teriak ibu Naura.

Ayah Naura segera mencari bantuan, karena sudah malam keadaan begitu sepi. Ayah Naura menaiki motor tuanya kesana kemari mencari klinik yang masih buka. Ada satu petugas kesehatan yang akan pulang dari suatu klinik, ayah Naura mendekat dan meminta tolong agar dia bisa menolong anaknya yang pingsan dirumah.

"Permisi pak, maaf mengganggu anak saya pingsan dirumah. Saya berniat membawanya ke klinik, tetapi saya tidak bisa karena keterbatasan kendaraan saya pak. Apakah bapak mau menolong saya pak ? saya mohon pak" ucap ayah Naura begitu sedih.

"Iya tentu saja pak, dimana rumah bapak ?" tanya petugas kesehatan.

Akhirnya petugas tersebut ikut ayah Naura menaiki motornya. Setelah melakukan pemeriksaan, Naura akhirnya sadar.

"Alhamdulillah sayang, kamu sudah sadar" ucap ayah dan ibu Naura bersama.

Naura yang baru saja membuka matanya masih terdiam karena badannya sangat lemah. Petugas klinik menyarankan agar Naura segera dibawa ke klinik untuk mendapatkan pertolongan yang tepat. Dengan bantuan petugas tersebut Naura dapat dibawa ke klinik dan diberikan penanganan yang terbaik.

"Ayah, jika aku menghina di klinik ini bagaimana dengan perlombaan besok ?" tanya Naura dengan lirih.

"Nanti coba ayah hubungi ibu guru Naura ya sayang, untuk mencari bagaimana jalan keluarnya. Yang terpenting sekarang, Naura istirahat dulu supaya cepat sembuh " jawab ayah menenangkan Naura.

Ayah Naura mencoba menghubungi ibu guru Naura. Ayah Naura menceritakan kejadian yang menimpa Naura. Ibu guru mengerti dengan keadaan Naura. Ternyata ibu guru sudah mempersiapkan peserta cadangan untuk bisa maju menggantikan Naura pada perlombaan besok pagi.

"Tenang saja bapak, pada setiap perlombaan sekolah selalu mempersiapkan murid cadangan untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang kemungkinan bisa terjadi. Kami juga sudah melatih murid tersebut sama seperti kami melatih Naura. Jadi bapak tidak perlu khawatir ya pak. Semoga Naura segera sembuh. Aamiin." ucap bu guru.

Begitu leganya ayah Naura mendengar penjelasan dari ibu guru. Ayah Naura segera meberitahukan hal tersebut kepada Naura.

"Naura sayang, tadi ayah sudah menghubungi ibu guru. Beliau mengatakan kalau ternyata sudah ada peserta cadangan yang telah dipersiapkan pada setiap perlombaan. Jadi Naura tidak perlu khawatir. Besok sudah ada teman Naura yang menggantikan Naura" ucap ayah sambil tersenyum.

"Alhamdulillah.......kalau begitu Naura lega yah. Terimakasih ya ayah sudah menghubungi ibu guru" ucap Naura.

Karena keadaan Naura sudah jauh lebih baik, siang ini Naura diperbolehkan pulang. Ayah Naura berjanji, jika Naura sudah sembuh akan diajak jalan-jalan oleh ayah.

"Naura, bagaimana kalau besok lusa Naura jalan-jalan sama ayah ? Bagaimana ?" ucap ayah Naura.

"Jalan-jalan kemana yah ?" tanya Naura.

"Rahasia dong, pokoknya Naura harus benar-benar sehat dulu ya. Kalau sudah sehat baru jalan-jalan" ucap ayah Naura memberi semangat Naura untuk sembuh.

"Ok ayah.......(tersenyum lebar)" jawab Naura.

Saat Naura di sekolah, Naura pergi menemui ibu guru dan mengucapkan permintaan maafnya karena tidak dapat mengikuti perlombaan seperti janjinya.

"Selamat siang bu, maaf mengganggu sebelumnya saya datang kesini karena saya mau meminta maaf tidak dapat mengikuti lomba sesuai dengan janji saya. Saya harap ibu bisa memaafkan saya" ucap Naura.

"Tidak apa-apa Naura, bapak ibu guru sangat mengerti keadaan Naura. Lagi pula sudah ada peserta cadangannya, jadi Naura tidak perlu khawatir lagi ya" kata bu guru.

Setelah Naura pulang sekolah, Naura sudah melihat ayah yang nampak rapi seperti mau pergi.

"Ayah mau kemana? Kok sudah rapi pake jaket juga ?" tanya Naura pada ayah.

"Ayah mau ajak Naura jalan-jalan hari ini, Naura mau ?" tanya ayah.

"Sekarang ????" tanya Naura kaget, dia berfikir jalan-jalannya masih besok lusa.

"Iya sayang, sekarang saja ya.... Naura segera ganti baju lalu kita pergi" ucap ayah.

"Ok yah, tunggu ya yah...." ucap Naura berlari ke kamar.

Setelah Naura siap, Ayah dan Naura meminta izin pada ibu dan mereka pergi. Pertama Ayah mau beli makan siang dulu sama Naura, Ayah yang sangat hobby makan nasi padang berbelok ke salah satu warung langganan ayah. Naura suka semua makanan, jadi apapun yang ayah beli pasti Naura mau.

Naura dan ayah mulai memesan makanan dan minuman. Mereka memakannya dengan lahap hingga tak ada nasi yang tersisa di piring masing-masing. Tak lupa, mereka memesan makanan untuk ibu di rumah. Setelah makan, ayah mengajak Naura pergi ke toko helm. Ternyata ayah berniat untuk membeli helm baru karena helm ayah rusak dan sudah tidak nyaman lagi. Naura yang memilihkan warna helm ayah. Naura memilih warna abu-abu dan ayahpun menyukainya.

Setelah itu, mereka mulai jalan-jalan ke suatu tempat yang jaraknya cukup jauh. Naura tidak tau ayahnya mau mengajaknya kemana. Ayah mulai berjalan pelan dan berbelok ke sebuah warung. Ternyata, ayah mengajak Naura untuk membeli buah durian. Buah favorite Naura.

Ayah memilih untuk memakan buah durian itu ditempat, karena ibu Naura tidak suka bau durian. Akhirnya, ayah dan Naura menikmati beberapa buah durian itu berdua.

"Naura mau lagi buah duriannya ? " tanya ayah menawarkan pada Naura.

"Iya yah... Naura mau lagi" ucap Naura masih menikmati duriannya.

Ayah masih terus menawarkan kepada Naura untuk membuka buah durian lagi atau tidak. Naura masih terus menikmati duriannya sampai satu buah durian terasa manis pahit, barulah ia bilang sudah cukup duriannya. Naura selalu merasa beruntung karena memiliki ayah yang begitu baik dan sangat menyayanginya.

1
Hana
lanjut
Dama9_
Thor, aku tunggu cerita selanjutnya, kasih kabar dong.
endah nindy: siap...
total 1 replies
putri baqis aina
Jatuh cinta 💖
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!