NovelToon NovelToon
Just You

Just You

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Gabijh1799

Pertemuan tanpa sengaja menjadi bibit cinta tumbuh dibumbui oleh perjalanan karakter yang penuh rintangan serta persahabatan antar karakter yang membuat kisah mereka lebih berwarna

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2

Flashback kejadian pagi tadi

Setelah bertemu dengan Vino di kantornya, Okta memutuskan untuk kembali ke kantornya pada saat dia ingin ke mobil dijalan dia bertabrakan dengan gadis cantik membuatnya tas mereka terjatuh.

"Mas hati-hati dong kalo jalan" ucap gadis yang terjatuh

"Lo dong yang harusnya hati-hati jangan main hape kalo lagi jalan" ucap Okta yang sedang membersihkan dirinya karena terjatuh

"Ehh malah marah balik" ucap gadis itu yang sudah berdiri dibantu oleh temannya

"Udah udah jangan berantem, gre minta maaf" ucap teman gadis itu melerainya

"Loh kok gw sih Nin yang minta maaf?" Tanya gadis itu yang tidak terima

"Udah turutin aja nanti tambah berabe" jawab temannya yang tidak ingin menambah masalah

"Ya udah deh, saya minta maaf" gadis itu memohon maaf

"Nah gitu dong udah tau salah dia yang marah" jawab Okta dengan bangganya

"Awas aja yah kalo ketemu lagi gw injek-injek itu muka" ancam gadis itu

"Udah gre udah, kita lanjut jalan-jalan lagi yah" temennya melerai kembali

"Iya deh daripada disini bikin emosi" ucap gadis itu yang menahan emosinya karena tidak ingin menimbulkan masalah baru

Okta dan gadis itu juga mengambil tasnya mereka masing-masing, kemudian mereka berdua berpisah.

Gadis itu bernama Shania Gracia Harlan anak dari Harlan group, sebenarnya Okta tahu siapa pemilik perusahaan itu namun dia tidak mengetahui anak dari pemilik perusahaan itu. Dan yang satunya adalah teman Gracia bernama Anindhita Rahma Cahyadi, dia adalah teman satu gengnya dengan Shani dan Feni dulu pada saat mereka SMA dan satu universitas namun Gracia memutuskan untuk pindah kuliah karena orangtuanya pindah ke Jepang dan sekarang dia sudah kembali lagi dan ingin melanjutkan kuliahnya yang sebenarnya sebentar lagi lulus namun dia mengambil kampus di Bandung setelah kepulangan dari Jepang.

*

Okta sampai di kantor karena ada jadwal meeting, pada saat di ruang rapat dan Okta membuka tasnya dia melihat barang-barang yang bukan miliknya dan juga ada sebuah bungkusan asing baginya, tanpa sengaja asisten Okta melihat apa yang Okta pegang sekarang.

"Pak Okta ngapain bawa pembalut?" Tanya salah satu bawahan Okta sambil berbisik

Sontak Okta kaget dan tanpa sengaja menjatuhkan pembalut itu, dan ternyata dilihat oleh orang yang ada di ruang rapat itu. Semuanya tersenyum melihat tingkah Okta.

"Ehh ngga ada yang tersenyum, ayo kita rapat" tegas Okta

Akhirnya Okta terpaksa rapat dengan materi yang dia hafalkan saja dan untung saja asistennya menyiapkan cadangan jadi dapat diantisipasi.

Setelah rapat Okta langsung keluar menuju tempat tadi dia bertabrakan dengan Gracia. Sesampainya disana Gracia ternyata sudah menunggunya disana dan membawa tasnya yang tertukar, Okta menghampiri Gracia dan membawa tasnya.

"Nih tas Lo" ucap Okta sambil memberikan tasnya yang tertukar

"Iya makasih"

Mereka bertukar kembali tas mereka dan mengecek apakah barang di tas mereka ada yang hilang atau tidak.

Tas milik Okta isinya masih seperti yang dia bawa tadi pagi, namun berbeda dengan Gracia dia mencari-cari barang yang dia bawa.

Melihat Gracia mencari sesuatu di tasnya Okta bertanya. "Lo nyari apa?"

"Masa ngga ada sih" gumam Gracia masih mencari barang yang sedikit terdengar oleh Okta

"Lo ngga mungkin pake kan?" Tanya Gracia sambil menatap Okta dengan tatapan mencurigakan

"Hah maksudnya?" Okta yang bingung

"Gpp kok gpp gw ikhlas kok kalo Lo pake"

"Gimana sih gw ngga maksud"

"Ya udah makasih udah balikin tas gw"

"Maksudnya dia apa sih" batin Okta sambil berpikir

"Astaghfirullah maksudnya dia itu" akhirnya Okta teringat dengan apa yang Gracia pikirkan

"Heii" panggil Okta

"Apa lagi?" Tanya Gracia

"Tadi yang kamu maksud pembalut?" Bisik Okta

"Iya kenapa kamu pake kan" jawab Gracia dengan ketusnya

"Ngga lah gw cowo masa pake pembalut" elak Okta

"Ok kalo gitu terus kemana pembalutnya?" Tanya Gracia sambil menyodorkan tangannya

"Gw buang" jawab Okta sambil memalingkan wajahnya

"Hahh kok dibuang sih itu stok terakhir gw dan uang gw udah tipis lagi" Gracia yang sebal dengan Okta

"Ya udah deh gw beliin sebagai gantinya, ukurannya apa?"

"Lo yakin mau beliin?" Tanya Gracia yang tidak yakin

"Yakin lah gw yang salah, sekarang bilang ukurannya berapa?"

"..." Bisik Gracia

"Ok gw beliin, Lo tunggu disini" Okta meminta Gracia menunggu

"Ehh ngga usah besok aja gpp" tolak gracia

"Udah Lo tunggu aja gw beliin"

Okta langsung menuju minimarket terdekat untuk membeli pembalut sesuai dengan yang Gracia bilang. Sesampainya di rak yang banyak berbagai merk pembalut, disana lah kebingungan Okta muncul karena Gracia tidak memberitahu merk apa yang biasa digunakan dan sialnya Okta dia lupa merk pembalut yang dia buang tadi pagi.

"Yang mana yah, duh yang tadi pagi ngga ada lagi" batin Okta sambil mencari mana yang pas untuk Gracia

"Misi mas ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan yang melihat Okta kebingungan

"Ehh mba saya bingung memilih pembalut yang pas" jawab Okta yang masih mencari merk yang pas untuk Gracia

"Nyari pembalut buat istrinya yah" ucap pelayan toko itu menebak

Okta menggelengkan kepalanya, "Ngga kok mba"

"Gpp kok mas mau ukuran yang mana?" Tanya pelayan itu memaklumi dan berusaha membantu

"Ngga mba" tolak Okta

"Udah gpp, masnya berani banget beli pembalut buat istrinya" puji pelayan itu tentang keberanian Okta

"Bukan buat istri saya mba" elak Okta kesekian kalinya

"Terus buat siapa mas?" Tanya pelayan itu yang penasaran siapa yang membuat Okta mau membelikan pembalut untuknya

"Teman saya" jawab Okta

Pelayan menganggukkan kepalanya yang mungkin tahu maksud teman dari ucapan Okta itu, "Ohh temen"

"Iya mba"

"Ok, ukurannya berapa mas nanti saya cariin"

"..." Bisik Okta

"Baik saya carikan yah"

Okta menunggu pelayan itu mencarikan apa yang dia minta. Dan beberapa saat kemudian pelayan itu memberikan beberapa merk pada Okta

"Ini pak?" Tanya pelayan itu menyodorkan beberapa bungkus pembalut dari berbagai merk

"Loh kok ada, disini ngga ada" ucap Okta yang kaget ternyata yang dia cari ada dan dia baru ingat setelah melihat bungkusan pembalut itu

"Itu baru sampai pak barangnya jadi belum kamu tata kembali" ucap pelayan itu kenapa pembalut itu tidak ada di rak

"Oh gitu, ya sudah ini saja" ucap Okta yang ingin membayar

"Baik pak bisa ke kasir saja"

Okta langsung menuju kasir dan membayar apa yang dia beli. Setelah itu Okta langsung menuju Gracia dan memberikan apa yang sudah dia beli. Setelah membeli ampyang membuat hampir harga diri Okta turun, dia langsung menuju ke tempat Gracia tadi dan memberikannya

"Nih" Okta menyodorkan bungkusan itu pada Gracia

"Loh bener loh dibeli" ucap gracia yang tidak percaya

"Kan gw bilang mau ganti, nih" Okta memaksa agar Gracia menerima itu

"Iya makasih" ucap terimakasih Gracia

"Sama-sama, gw mau ke kantor dulu" pamit Okta yang terburu-buru

"Iya hati-hati" ucap Gracia sambil melambaikan tangannya

"Lucu juga itu orang, pas dia beli orang reaksinya gimana" batin Gracia

"Ehh malah mikirin itu orang, magang dipikirin" Gracia menggelengkan kepalanya

Gracia langsung pergi menuju tempat magangnya karena sudah ditunggu oleh aktris yang dia dampingi.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!