PROLOG
Dimalam yang sunyi aku menangis seorang diri, meratapi hidup kenapa harus seperti ini. Bukannya Aku tidak bersyukur ya Allah tapi kenapa ujianmu kali ini begitu berat.
Jika memang ujianmu kali ini untuk mengangkat derajatku dimata-Mu ataupun dimata manusia lainnya aku ikhlas. Walau sakit ini seperti sembilu.
Hai, Namaku Sarena Anastasya. Aku adalah istri dari seorang pengusaha kaya yang bernama Willy Atmadja anak dari papa Atmadja mertuaku. Awalnya hidup kami begitu bahagia, kami menjalani hidup seperti pasangan lainnya. Tapi, semenjak kedatangan seorang wanita bernama Eksa semuanya perlahan berubah.
Yah, dia adalah mantan kekasih suamiku dulu. Dia kembali karena ingin merebut suamiku, Lucu sekali memang dia yang meninggalkan suamiku dengan alasan yang tidak masuk akal.
Bagaimana tidak dia meninggalkan suamiku dulu dengan alasan tidak bahagia dan ingin mencari kebahagiaan lain. Sekarang, waktu suamiku sudah bahagia denganku dia datang ingin merebut semua bahagiaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Aku merebahkan tubuhku setelah tadi puas berbincang dengan Nayla. Kantuk sudah menyerang dan aku mulai terlelap.
Entah sudah jam berapa, aku seperti mendengar pintu kamarku di buka. Karena aku tidur menghadap pintu jadi, aku bisa melihat siapa yang masuk ke dalam kamarku. Dia adalah Mas Willy. Aku segera memejamkan mataku pura-pura tertidur saat dia sudah melangkah menuju ranjang.
Dia mencium keningku sekilas dan membelai pipiku.
" Maafkan aku sayang " Ucap suamiku dan kembali mencium keningku. Setelahnya dia pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih.
Aku mendengar suamiku mengucapkan maaf walau sangat lirih aku masih bisa mendengarnya. Kenapa dia mengucapkan maaf? Kesalah apa yang sudah dia perbuat? Ucapku dalam hati. Aku segera memejamkan mataku kembali saat mendengar suamiku selesai mandi. Dia memakai pakaian untuk tidur dan segera melangkah menuju ranjang. Dia tidur memelukku, Tak lama aku mendengar dengkuran halus suamiku.
Dalam hati aku bertanya-tanya apa yang membuat suamiku meminta maaf padaku. Mungkinkah dia telah menghianati kepercayaanku? Wanita mana yang telah masuk dalam hatinya dan dengan tega meruntuhkan kebahagiaan wanita lain? Tidakkah dia punya hati dan akan sangat tersakiti jika diselingkuhi? Kenapa dengan begitu tega dia masuk kedalam mahligai orang lain untuk mengambil yang bukan miliknya? Tapi, Tamu tidak akan bisa masuk jika tuan rumah tidak membukakan pintu bukan? Jadi bukan hanya dia yang salah tapi juga suamiku.
Ah, masih pantaskah dia kupanggil dengan sebutan suami? Sudahlah, aku akan bersikap seperti biasa sampai semua terbongkar dengan sendirinya. Jika sampai kamu benar-benar sudah menghianatiku. Maka jangan menyesal aku pergi Mas. Ucapku dalam hati .
Keesokan harinya. Seperti biasa aku bangun saat adzan subuh. Ku tunaikan kewajibanku sebagai seorang Muslimah, Setelahnya aku segera menuju dapur untuk memasak sarapan. Ku lirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul 05:30 aku segera membangunkan anak-anaku dan suamiku.
Setelah semua siap dan rapih. Kami semua menuju meja makan untuk menyantap sarapan.
" Mah, Nanti Kayla mau main kerumah teman apa boleh? " Ucap Kayla seraya menatapku
" Teman yang mana Nak? " Tanyaku lembut
" Teman sekelas Kayla namanya Mentari "
" Mentari anaknya Bu Linda itu ya? Yang rumahnya berada di komplek cempaka? " Tanyaku pada Kayla
" Iya benar Mah? Jadi boleh tidak Kayla main ke rumah Mentari sebentar? "
" Boleh, tapi pulang dulu ganti baju dan makan siang, setelah itu kamu boleh bermain kerumah Mentari. Nanti biar diantar oleh pak supir, Bagaimana? Tanyaku pada Kayla
" Asiiiik, Iya tidak apa-apa Mah Kayla nanti akan pulang dulu " Ucap Kayla ceria.
" Anak pintar, Sama seperti Kakak ya. Tidak boleh pulang terlalu sore. Kalau bisa sebelum Maghrib sudah sampai dirumah " Ucapku lagi
" Siap Boss " Jawab Kayla dan Raylin. Aku hanya terkekeh melihat tingkah mereka.
" Mas, apa hari ini kamu pulang telat lagi? " Tanyaku pada Mas Willy
" Tidak tau sayang, Sepertinya Mas pulang cepat. Sebelum jam makan malam Mas sudah sampai rumah " Tukas Mas Willy
" Oh begitu. Kemarin Mas kerja di kantor atau meeting dengan klien sampai harus pulang larut? " Tanyaku lagi
" E-eh Mas meeting dengan Klien sayang, jadi Mas harus pulang telat " Jawab Mas Willy tergeragap
Aku tersenyum tipis mendengar jawaban Mas Willy. Kamu Bohong Mas, ucapku dalam hati.
biar semangat walaupun lama up
entar di Syang Indra lho