NovelToon NovelToon
Wanita Pilihan CEO Tua

Wanita Pilihan CEO Tua

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Terlarang / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rahayu Dewi Astuti

Wanita tegar dan nampak kuat itu ternyata memiliki luka dan beban yang luar biasa, kehidupan nya yang indah dan bahagia tak lagi ada setelah ia kehilangan Ayah nya akibat kecelakaan 10 tahun lalu dan Ibunya yang mengidap Demensia sekitar 7 tahun lalu. Luci dipaksa harus bertahan hidup seorang diri dari kejinya kehidupan hingga pada suatu hari ia bertemu seorang pria yang usianya hampir seusia Ayahnya. maka kehidupan Luci yang baru segera dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahayu Dewi Astuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sugar Daddy 2

Sekian lama Luci bertanya-tanya kemana ia akan dibawa oleh William akhirnya semua telah terjawab ketika mereka berdua masuk kedalam kawasan Mall mewah dikota itu.

"Untuk apa kita datang kesini? bukannya disini semua harganya mahal?" Tanya Luci.

"Benarkah? mari kita lihat seberapa mahal barang yang kau maksud nona cantik." Ujar William sembari menggoda Luci.

kini mobil sudah terparkir, William membukakan pintu Luci dan meminta wanita itu untuk menggandeng tangan Luci. sikap mereka cukup mencuri perhatian banyak orang, setiap mereka berpapasan dengan pasangan kekasih atau tidak pasti saja ada bisik-bisik tak enak mengenai Luci dan William.

"Sepertinya banyak yang memperhatikan kita Daddy." Luci berbisik.

"Biarkan saja, kita tidak sedang merugikan mereka." pekik William sembari membawa Luci kedalam sebuah store tas ternama.

"Dad, kenapa kita masuk kedalam toko ini bukankah semua harganya mahal?" tanya Luci tak enak.

"Tenang saja, pilihlah apapun yang kau mau. aku akan membayarnya."

Bukan senang, melainkan Luci bingung bagaimana bisa dompet berukuran kecil bisa mencapai belasan juta. Selain itu dari jauh Luci hanya melihat William sedang memilih setelan yang biasa ia gunakan untuk bekerja.

entah darimana saja Luci selama ini, ia baru menyadari jika dirinya tidak tau pasti apa pekerjaan William selama ini. jika saja seluruh pakaian nya berasal dari desainer ternama dan brand mahal pasti dia bukanlah sembarangan orang.

"Nyonya apakah sudah ada barang yang anda suka?" Seseorang datang menghampiri Luci yang hanya berdiam diri.

"Entahlah, sepertinya seluruh barang disini terlalu mahal untukku. Aku akan menunggu Daddy saja untuk memilihkannya." Jawan Luci dengan kikuk.

Wanita itu tertawa kecil mendengar jawaban Luci, "Bagaimana bisa anda memgatakan barang ini mahal, jika dress yang anda gunakan saja berharga puluhan juta." Wanita itu membungkukkan tubuhnya lalu pergi meninggalkan Luci seorang diri.

Luci yang mendengar pernyataan itu hanya kebingungan, bagaimana mungkin dress ini seharga puluhan juta, apakah seluruh kain ini terbuat dari sutra? padahal Luci mengira ini pakaian dengan harga ratusan ribu saja.

Luci berjalan mendekati William yang baru saja selesai memilih pakaian, Pria itu melihat wajah Luci nampak pucat selain itu Luci juga terlihat begitu lemas.

"Mengapa wajahmu begitu pucat?" William merangkul pinggang Luci untuk melihat wanita itu lebih dekat.

"Apakah pakaian yang sedang aku kenakan ini berharga puluhan juta? bagaimana bisa kau membelikan pakaian dengan harga semahal itu?" Luci nampak kesal.

"Aku tidak tau berapa harga baju yang sedang kau kenakan, aku hanya meminta Zee untuk membelikanmu pakaian yang nyaman. aku rasa harga itu masih terbilang murah untukku." Jawab William enteng.

Mata Luci melotot mendengar jawaban Pria itu, bagaimana bisa harga puluhan juta masih ia bilang murah.

setelah berdebat panjang, akhirnya Luci dan William keluar dari toko itu, ia kemudian mengajak Luci membeli sandal untuk ia kenakan dirumah, kali ini harganya hanya sekitar 3 juta dan Luci tidak memprotes apapun, iq juga merasa tidak enak dan khawatir menyinggung perasaan William jika terus-terus menolak barang yang ia berikan.

sekitar lima jam berjalan-jalan, Luci sudah merasa kelelahan, selain itu sudah cukup juga barang yang mereka berdua beli, dan hampir 80% itu adalah barang milik William, sehingga Luci mengatakan dalam hatinya jika ini adalah William's day.

"Daddy, aku lapar!"

"Ayo kita makan, apa yang ingin kau makan?" tanya William.

Luci menunjuk sebuah restoran cepat saji, "Ayam goreng dan burger." jawabnya.

"Tidak! kita bisa memakan sesuatu yang lebih sehat dan enak." William menolak mentah-mentah permintaan Luci.

"Apa kau tak ingin mengabulkan permintaanku?" puppy eyes Luci benar-benar mampu meluluhkan hati William.

"Baiklah, aku akan membelikanmu. Makanlah sampai kau puas."

Luci kegirangan, ia dengan gesit menarik tangan William untuk memasuki restoran itu. Benar saja Luci memesan satu ember ayam goreng berisi 7 potong ayam, dua buah burger dengan kentang serta dua cup besar cola.

Luci memberikan satu potong ayam kepada William, namun pria itu menolaknya ia tak terbiasa memakan ayam goreng dengan balutan tepung yang tebal, ditambah sudah hampir 12 tahun ia melakukan diet.

"Ayolah Dad, kau harus mencobanya sekali saja." Luci memohon kepada William.untuk bersedia makan ayam dan burger yang telah ia pesan.

"Ini akan jadi makanan pertama dan terakhirku." William mengambil satu potong ayam dan segera melahapnya.

mata William berbinar, rasanya tak seburuk itu meskipun rasanya sedikit asin. "Apakah enak?" tanya Luci penasaran.

"Hmmm." jawab William gengsi.

mendengar hal itu Luci nampak senang, kemudian ia mulai memakan makananya. Bagi Luci sulit untuk merasakan makanan ini, satu bulan sekali saja belum tentu ia bisa memakannya. tapi kali ini sepertinya Luci akan bisa makan ayam goreng ini kapanpun ia mau.

Tak terasa William sudah menghabiskan tiga potong ayam goreng beserta burger dan kentang gorengnya, sedangkan Luci sudah menghabiskan dua potong ayam dan separuh burgernya. perut Luci sudah sangat penuh sampai ia tak sanggup memakan apapun lagi.

dirasa sudah tak ada lagi yang akan mereka lakukan didalam Mall itu akhirnya Luci dan William memilih untuk pulang saja, mereka sibuk menyusun seluruh tas belanjaan didalam mobil setelah itu mereka meninggalkan Mall.

"Apakah kamu sudah puas pergi berjalan-jalan denganku?" Tanya William.

"Tentu saja, aku sangat bahagia sekali. Terima kasih Daddy." Luci memeluk William yang sesang menyetir.

"Sama-sama, jika kamu ingin sesuatu katakan saja padaku tak perlu sungkan. Mengerti?"

Luci mengangguk, kemudian William mengelus kepala Luci dan mengecupnya penuh kasih sayang. selama perjalanan pulang jalanan masih sangat macet sepertinya semua orang sedang menikmati weekend yang cerah ini. Saat mobil sedang diam, Luci melihat sebuah baliho besar menampilkan suasa pantai yang sangat indah.

"Apakah suasana pantai saat ini seindah itu?" ucap Luci tiba-tiba.

"Hmm, apa kau belum pernah pergi kepantai?"

"12 tahun lalu, terakhir aku melihat pantai dan bermain pasir. sudah lama sekali bukan?" Luci menyenderkan tubuhnya, karena merasa lelah jika sudah teringat masalalu yang tak akan bisa ia ulangi lagi.

Tak merespon apapun William hanya memperhatikan Luci yang kini sedang memejamkan matanya, melihat hal itu membuat William semakin yakin jika kenangan masalalu begitu berharga untuk Luci dan kehidupan setelah ayahnya pergi adalah luka yang sulit ia sembuhkan.

William tiba-tiba membelokan mobilnya kearah kiri kemudian memutar balik kendaraan, Luci terkejut ketika mobil yang awalnya berjalan santai tiba-tiba melaju cukup cepat.

"Daddy, kemana kita akan pergi? mengapa kau memutar balik?" tanya Luci bingung.

"Entahlah tiba-tiba saja aku ingin melihat pantai bersamamu." William tersenyum sambil menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh.

1
Reysha Maharani
ceritanya sangat fresh, dan membuat penasaran bagaimana nantinya hubungan Lucu dengan Mr.William perbedaan umur 20 tahun sangat menarik
Reysha Maharani
puas banget Simon nampar Sabrina /Scream/
Reysha Maharani
seru sekali, aku gak bisa stop baca Thor... jangan stop update yaaa
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Ita Putri
typo....sabrina thor bukan sandra
Eemlaspanohan Ohan
waw. Simon sama sabrina
Eemlaspanohan Ohan
mampir thor
Abu Yahya Badrusalam
Ceritamu bikin aku susah move on thor, keep writing 👏👏
Withtiwi: terima kasih kak(^v^)bikin aku jadi semangat buat nulis nih
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Terima kasih udah bikin cerita keren kaya gini. Jadi pengen jadi penulis juga.💪🏼
nabila Nisa
Wah, seru banget nih ceritanya, author jangan berhenti ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!