NovelToon NovelToon
Penyesalan Suami : Dikhianati Karena Tak Kunjung Hamil

Penyesalan Suami : Dikhianati Karena Tak Kunjung Hamil

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Patahhati / Cinta Seiring Waktu / Angst / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:11.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: senja_90

Kehamilan merupakan sebuah impian besar bagi semua wanita yang sudah berumah tangga. Begitu pun dengan Arumi. Wanita cantik yang berprofesi sebagai dokter bedah di salah satu rumah sakit terkenal di Jakarta. Ia memiliki impian agar bisa hamil. Namun, apa daya selama 5 tahun pernikahan, Tuhan belum juga memberikan amanah padanya.

Hanya karena belum hamil, Mahesa dan kedua mertua Arumi mendukung sang anak untuk berselingkuh.

Di saat kisruh rumah tangga semakin memanas, Arumi harus menerima perlakuan kasar dari rekan sejawatnya, bernama Rayyan. Akibat sering bertemu, tumbuh cinta di antara mereka.

Akankah Arumi mempertahankan rumah tangganya bersama Mahesa atau malah memilih Rayyan untuk dijadikan pelabuhan terakhir?

Kisah ini menguras emosi tetapi juga mengandung kebucinan yang hakiki. Ikuti terus kisahnya di dalam cerita ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja_90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukankah Itu ....?

"Halo, aku Rini. Istrinya Rio." Wanita cantik yang duduk di samping Rio mengulurkan tangan.

Namun, Rayyan sama sekali tidak menjabat tangan itu membuat Rio terkekeh di kursinya.

"Honey, sahabatku ini tidak akan mungkin mau bersentuhan dengan lawan jenis," ucap pria itu. Dia menyentuh bahu sang istri kemudian memintanya duduk kembali.

"Sekujur tubuh Rayyan akan ruam apabila bersentuhan dengan lawan jenis," bisik Rio di telinga Rini. Lalu, wanita itu melirik ke arah pria asing yang duduk di hadapan sang suami.

Kedua alis Rini saling tertaut pertanda bingung. Bagaimana mungkin di dunia ini ada orang yang mengalami penyakit aneh dan langka. Rasanya 1:1000 dan sangat mustahil sekali. Pikir wanita itu.

Tak lama berselang, seorang pelayan membawakan pesanan yang sudah dipesankan Rio untuk sahabatnya. Pelayan wanita dengan celemek warna hitam membawa nampan berisi macchiato dan sepiring cake lalu menggeser gelas dan piring cake itu ke atas meja.

"Selamat menikmati," ucap pelayan itu sebelum berlalu.

Macchiato adalah satu shot espresso yang ditambahkan sedikit susu panas berbusa. Adanya penambahan susu itu menjadikan aroma kopi semakin kuat dan rasanya semakin pekat.

"Bagaimana, enak tidak?" tanya Rio sambil memajukan tubuhnya.

Rio memperhatikan ekspresi Rayyan ketika menyeruput secangkir macchiato hangat. Ekspresi itu masih sama seperti delapan tahun lalu. Pria itu terkekeh di kursinya. "Tidak perlu kamu jawab pun aku sudah tahu," tukasnya kala bibir Rayyan terbuka.

Rini mendelik ke arah Rio, suaminya. Dalam kebingungan dia mencoba membaca maksud perkataan pria yang sudah dinikahinya selama lima tahun belakangan.

"Aku dan Rayyan sudah lama bersahabat. Kami kenal sejak masih duduk di bangku SMA. Jadi, aku sedikit tahu tentang kebiasaan pria ini."

Rayyan hanya menganggukan kepala tanpa harus menjelaskan apa pun pada wanita asing di hadapannya. Dia lebih memilih fokus menikmati setiap tetes macchiato yang melewati tenggorokan. 'Nikmat sekali!' ujar pria berwajah oriental itu.

Tiga puluh menit berlalu, Rayyan dan Rio begitu asyik berbincang sambil sesekali menyeruput kopi dan memakan potongan cake ke dalam mulut.

Rini, sedari tadi memperhatikan suami dan sahabat suaminya itu tampak menikmati kebersamaan mereka. Kedua pria itu tampak bahagia, terlihat dari raut wajah masing-masing yang selalu memancarkan rona kebahagiaan di sana. Tanpa sadar, dia semakin mengagumi karakter Rio. Meski terlihat tegas dan sulit didekati oleh klient yang berniat menggunakan jasanya untuk menjadi kuasa hukum tetapi dia adalah sosok sahabat dan suami setia.

Di saat Rini sibuk mengagumi suaminya, tiba-tiba saja notifikasi pesan masuk muncul di bagian atas layar. Dia mengerutkan kening kala mengetahui sahabatnya mengirimkan pesan singkat via aplikasi berwarna hijau yang sedang naik daun.

[Kamu di mana? Aku sudah sampai di salon Maheswari. Cepatlah datang ke ini!].

Setelah membaca pesan itu, Rini bergegas mengambil sling bag sehingga benda kecil dengan berbagai fungsi itu tersampir di antara bagian pundak dan ketiak.

"Honey, sahabatku sudah tiba di salon. Aku pergi dulu. Tidak apa-apa 'kan kalau aku tinggal kalian berdua?" tanya Rini.

Rio menjawab dengan anggukan kepala. "Hati-hati di jalan. Salam untuk Arumi." Pria itu mencium kening sang istri sebelum mereka berpisah.

Mendengar nama Arumi, pria yang di duduk di seberang sana melirik ke arah pasangan suami istri yang tengah berpelukan. 'Apakah Arumi yang dimaksud adalah wanita ceroboh itu?' batin Rayyan. 'Ah, mana mungkin dia. Di dunia ini nama Arumi itu pasaran.'

***

Arumi baru saja keluar dari ruang ganti ketika Rini tiba di salon khusus wanita. Dalam balutan kemben, wanita itu berjalan menghampiri sahabatnya. "Rin, untung kamu sudah datang. Kalau tidak, aku bisa mati karena terlalu lama menunggu."

Wanita itu mengikat rambut hitam panjang berkilau dengan karet, lalu memasang bandana warna senada dengan kemben yang dikenakan.

"Kamu tidak akan mati hanya karena terlalu lama menungguku." Rini meletakkan sling bag di sebuah loker khusus yang diperuntukan bagi para pengunjung salon.

Setelah meletakkan semua barang bawaan dan memastikan loker itu terkunci, Rini masuk ke dalam ruang ganti sebelum melakukan perawatan.

Kini, kedua sahabat itu terbaring di atas ranjang yang terbuat dari kayu jati pilihan. Dua orang terapis duduk di samping. Terapis itu menuangkan minyak, lalu mengusapnya ke sekujur tubuh.

"Ada angin apa kamu mengajakku ketemuan di salon?" Rini menyibak rambut panjangnya ke samping kala seorang terapis mulai melakukan massage pada bagian punggung.

"Tidak ada," balas Arumi singkat. Wanita itu memejamkan kedua mata di saat terapis itu memulai perawatan.

Alis Rini saling tertaut satu sama lain, sambil meneliti wajah sahabatnya itu. Dia mencoba membaca permasalahan yang tengah singgah dalam kehidupan wanita itu. Melihat sikap Arumi yang tidak biasa, Rini bisa menyimpulkan rumah tangga wanita itu sedang bermasalah.

Namun, sebagai seorang sahabat, dia tidak ingin memaksa Arumi untuk berkata jujur. Malah sebaliknya, Rini ingin bersikap biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa.

"Ehm, sepertinya aku yang terlalu mencemaskanmu. Kupikir kamu sedang dirundung masalah besar sehingga mengajakku ketemuan di tempat ini."

'Aku memang sedang dalam masalah besar, Rin. Rumah tanggaku sedang diuji. Meskipun belum terbukti kebenarannya tetapi entah kenapa naluriku sebagai seorang istri mengatakan saat ini Mas Mahes sedang bermain api di belakangku.'

Ingin rasanya wanita itu mencurahkan isi hatinya saat ini pada Rini. Apa daya, dia tidak memiliki kemampuan untuk membuka mulut. Dia merasa lidahnya kelu sehingga sulit untuk mengungkapkan yang sebenarnya terjadi pada rumah tangga wanita itu.

Hampir dua jam lebih Arumi dan Rini melakukan perawat di salon khusus wanita. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul lima sore.

"Sebelum pulang, kita makan malam dulu yuk. Perutku rasanya lapar sekali setelah menghabiskan waktu selama dua jam berada di sana," keluh Rini sambil memukul pelan bagian perutnya.

Arumi terkekeh melihat sikap sahabatnya itu. Sejak dulu hingga sekarang Rini selalu melakukan kebiasaan yang sama di kala perutnya terasa lapar. Terkesan konyol tetapi bagi wanita pencinta binatang itu sikap Rini memberikan hiburan tersendiri. Terbukti, saat ini seulas senyum terlukis di wajah Arumi.

"Ya sudah, ayo! Aku traktir kamu makan," ucap Arumi seraya merangkul Rini masuk ke dalam mobil.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, membelah keramaian jalanan ibu kota. Lalu lintas di pusat kota Jakarta begitu padat sebab berbarengan dengan jam pulang kantor sehingga semua orang berlomba-lomba agar bisa sampai di rumah tepat waktu.

Arumi duduk di balik kemudi. Tatapan mata fokus ke depan, memperhatikan jalanan yang mulai macet. Baru saja mobil Alphard series terbaru melaju, lampu lalu lintas sudah berubah warna.

Dengan kesal Arumi memukul stir. "Sial! Kenapa harus terjebak lampu merah lagi sih," dengus wanita itu kesal.

"Sabar, namanya juga Jakarta. Pasti akan ada drama macet sebab. Sudah, jangan emosi nanti cepat tua loh!" Rini mencoba memperingatkan Arumi.

Meskipun kesal dengan sikap Rini yang seolah menyindirnya, Arumi menuruti nasihat wanita itu. Dia menghirup napas panjang guna meredam emosi yang sudah berada di atas ubun-ubun.

Setelah berhasil memadamkan api emosi yang membara, Arumi menoleh ke luar jendela sembari menunggu lampu lalu lintas berubah warna. Banyak orang lalu lalang keluar masuk pertokoan yang ada di pinggir jalan. Tanpa sengaja, dia melihat seorang pria sedang bergandengan tangan dengan seorang wanita.

"Bukankah itu ...."

Bersambung

.

.

.

Halo semua. Mohon maaf, otor remahan baru sempat update. 🙏 soalnya lagi sibuk ngetik di lapak sebelah. 🤭

Oh iya, jangan lupa likenya ya kak agar otor selalu semangat update. Terima kasih.

Sumber : dolce-gusto.co.id

1
Jingga
semoga berjodoh ya dokter ini dan bisa hamil ...smoga yg mandul adalah Mahesa 🤭
Jingga
pembalasan Allah itu jauh lebih menyakitkan daripada pemblsan manusia buat orng yg trzdolimi ....
Haerul Anwar
bangke lu Aldo awokwok
Jingga
bgus jg kalau dokter Rumi di itrahatkan bisa fokus nguntit suaminya ...lagi itu dokter Rayyan kenapa sih Thor bikin karakter emosional banget ngk mencerminkan seorang dokter 😮‍💨
Jingga
Kayla sudah salah jadi pelakor tpi TDK mau di salahkan malah dendam ..hatinya trbuat dari kotoran kalie ya??
Jingga
jangan " yg mandul itu mahes Kayla hamil sama pria lain ...trus mahes cerai dari Arumi ..Arumi nikah sama pria lain dan bisa hamil ...kan??bisa sprti itu y Thor ??🤭
Yuni Ngsih
persahabatan Arumi hebat sekali meskipun Arumi sebalk itu masih ada yg zholim ....ya...Thooor itu adalah fakta yg pernah di alamiku jg....ok Thor .....lanjut 👍👍👍💪💪💪
Yuni Ngsih
Thoooor kok aneh ada Dokyer cengo ky gtu...cape deh🙈🙈🙈
Yuni Ngsih
wooooooo Thor keren ,ceritra novelmu bgs sekali ....lanjut trs Thoooooor💪💪💪
Yuni Ngsih
wow....keren Rayyen cepet Arumi Lamar keburu Mahesa sembuh .....💪💪💪👍👍👍
Irlindawati
Luar biasa
Yosephine Simarmata
Loh...tadi rini dan arumi bukannya udh menyeruput kopi ya. Koq skrg kopinya br dianterin. Positif thinking nya nambah kopi lagi ya othor.../Grin/
wlysnpr
Luar biasa
wlysnpr
Lumayan
Yuni Ngsih
wow Arumi keren maju trs jangan takut sm manusia ok.....Thor....mksh Novelnya...👍👍👍
Ruzita Ismail
Luar biasa
aca
manusia biadap pantas mati manusia bejat apalagi lena pelakor g tau diri
aca
kalian emang pantes di gituin manusia tak punya adab
Gina Savitri
Hati2 nangis nanti valerie, hati pak dosen dingin nggak bisa di miliki, karna diam2 ada naura di hatinya 😁
Gina Savitri
Lagian ada2 aja lena, kenapa nggak minta foto rayyan sekeluarga biar jadi kenangan daripada minta bertemu triplet 😣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!