NovelToon NovelToon
Pesona Teman Papah

Pesona Teman Papah

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / CEO / Beda Usia
Popularitas:110.7k
Nilai: 5
Nama Author: Arasa Aurelia

BOCIL MINGGIR DULU

MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!!!


Rihana seorang gadis berusia 22 tahun yang baru saja lulus kuliah, menolak kenyamanan bekerja di perusahaan keluarga. Ia memilih untuk mengasah kemampuannya sendiri di dunia kerja yang sebenarnya. Tak disangka, lamaran magangnya diterima di sebuah perusahaan multinasional ternama di Kota X.

Kegembiraannya mendadak sirna ketika ia dipertemukan dengan CEO muda dan karismatik perusahaan itu. Pria itulah yang merenggut keperawanannya tepat 3 hari lalu dan berhasil menjadi suaminya tepat 1 hari setelah kejadian itu. Lebih mengejutkan lagi, pria itu adalah teman dekat ayahnya, hanya berselisih lima tahun dari sang ayah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arasa Aurelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan kilat 2 (18+)

"Mamah datang? aku pikir mamah tidak akan datang" Rihana membalas pelukan hangat dari wanita itu lalu menatap lekat wajahnya dengan seksama

"Bagaimana mungkin mamah tidak datang, papahmu bisa mengomeli mamah jika begitu" ucap Bu Syahla sembari menatap lekat suaminya. Tatapan itu dibalas senyuman hangat pula oleh Pak Prabu

Bu Syahla dan Pak Prabu memang tinggal terpisah selama beberapa tahun terakhir bukan berarti hubungan mereka tidak baik, hubungan mereka sangat baik bahkan jika ada waktu luang Pak Prabu sering kali menghubungi Bu Syahla hanya sekedar menanyakan sudah makan atau belum.

Keduanya terpaksa berpisah beberapa saat karena ada masalah, bahkan Rihana beserta kakaknya saja tidak tau apa yang menjadi penyebab ayah dan ibunya memilih pisah rumah namun masih saling mencintai.

"Kamu baik-baik saja kan sayang? mamah kaget mendengar papah mu menyiapkan pernikahan secara mendadak seperti ini" tanya Bu Syahla dengan khawatir

"Aku baik-baik saja mah, jangan khawatir. Kemarin malam memang ada tragedi yang mengharuskan aku untuk menikah hari ini juga, tapi mamah tidak usah khawatir aku sudah baik-baik saja" balas Rihana sembari mengelus tangan sang mamah

"Baguslah jika begitu"

"Apa kau menyukai suamimu atau hanya terpaksa?" tanya mamah Rihana sembari berbisik

"Aku menyukainya mah, lagi pula om Mahen sangat tampan wanita mana yang bisa menolaknya" bisik Rihana didekat telinga sang mamah sembari cekikikan. hal itu membuat sekelompok orang disekitarnya keheranan dan penasaran

"Baguslah, mamah dukung 100% Kalau sama yang ini"

Obrolan misterius antara keduanya terhenti karena seorang anak kecil laki-laki menghampiri Rihana dengan senyum secerah matahari, memeluknya dengan erat.

"Aku kangen tante, sudah lama tidak main kerumah" ucap Leon, anak dari Bang Lion Kaka laki-laki Rihana. Bang lion memilih tinggal bersama dengan mamah dengan alasan kantornya lebih dekat dengan rumah yang ditempati mamah sehingga keduanya tinggal berjauhan selama beberapa tahun. Hubungan keduanya terjalin begitu dekat walaupun jarak memisahkan keduanya

"Maaf ya sayangnya tante, apa itu mamah barumu Leon?" tanya Rihana sembari menunjuk seorang wanita cantik yang berada disebelah Lion, wanita itu terlihat sepantaran dengan Leon jika diliat dari dekat wajah keduanya memang hampir sama

"Bukan tante, kata papah itu tante Leana adiknya papah dan kakaknya tante Rihana" sontak kedua mata Rihana membola menatap tidak percaya kearah wanita itu. Ucapan Leon memang tidak pernah bohong apalagi dirinya masih kecil sangat tidak mungkin jika bisa berbohong

Rihana menatap secara bergantian kearah mamah, papah, dan juga bang Lion menunggu jawaban yang keluar dari mulut ketiganya.

"Tante, Tante ana ayo main. Aku mau main dirumah opa tante" tatapan tajam Rihana mulai surut mendapati keponakannya merengek ingin bermain dirumah yang ditinggalinya bersama sang ayah

"Leon, kita tidak bisa kerumah opa. Tapi Tante akan membawamu bermain ditempat yang lebih menarik. Bagaimana?"

"Leon setuju tante" balasnya sembari memeluk Rihana Kembali

"Leon sayang, Tante ingin bicara dulu dengan opa, oma, beserta Tante dan juga papah mu. Leon mau kan bermain dulu dengan om Mahen?" bujuk Rihana sembari mensejajarkan tingginya dengan Leon

"Mas ga keberatan kan?" Tanya Rihana kepada Mahendra, sontak kedua mata Mahendra menatap heran kearah Rihana begitupun dengan Pak Prabu. Bisa-bisa gadis itu mendadak mengganti panggilannya menjadi 'mas' padahal sedari tadi sang ayah sudah susah payah memarahinya tapi dirinya tidak mau

"Tentu tidak, Saya tunggu kamu di mobil Rihana." balas Mahendra singkat

"Terima kasih mas" ucapnya dengan terseyum

"Iya, Lion apa saya boleh bawa anak kamu di mobil saya?" tanyanya sebelum membawa anak orang

"Tentu saja, silahkan Pak Mahendra" jawaban Lion dibalas senyuman oleh Mahendra

Sebelum pergi membawa Leon Mahendra terlihat membisikkan sesuatu ditelinga Rihana, seketika ucapannya membuat matanya melotot bukan main.

"Saya tunggu nanti malam sebagai ucapan terima kasih. Saya lebih suka tindakan dibandingkan ucapan baby."

Rihana masih terlihat melotot menatap kepergian Mahendra bersama dengan Leon, tampaknya keponakan kecilnya sangat nyaman bersama Mahendra. Baru sebentar bertemu saja sudah selengket itu apa lagi jika sering.

"Tidak rela ya pisah dari suamimu walaupun hanya sesaat" ledek bang Lion pada Rihana, tentunya wajah Rihana berubah menjadi cemberut mendengar ledekan dari abangnya yang disambut tawa oleh kedua orang tuanya

"Ish apaan sih" keluh Rihana sembari memonyongkan bibirnya beberapa Senti

"Mending kalian jelasin, kapan kalian nemuin kak Leana. Kenapa aku ga dikasih tau sih. Jahat banget, sebel deh"

"Bagaimana bisa papah memberitahumu jika kamu sedang asik bersama Suamimu itu" balas Pak Prabu yang lagi-lagi disambut dengan tawaan oleh orang disekitar

Kedua pipi Rihana sudah merona dengan sempurna. Jika sedang berkumpul memang dirinyalah yang menjadi bahan olok-olok. Katanya dia si bungsu jadi wajar saja jika dijadikan bahan olok-olokan

"Jadi bagaimana bisa kalian menemukan Kaka perempuanku setelah hilang selama 5 tahun?"

Rihana mendekatkan dirinya kearah Leana sembari memeluknya dengan erat, Rihana hampir pangling dengan sang Kaka karena sudah lama tidak bertemu apalagi kondisi nya sangat mengenaskan sekarang.

Badannya terlihat lebih kurus pantas saja dirinya tidak mengenali Leana saat pertama kali melihatnya lagi

Tentu saja pelukan nya dibalas oleh Leana, keduanya menangis satu sama lain ketika bertemu kembali

"Kaka baik-baik saja? aku sangat sedih selama ini" ucap Rihana dengan wajah khawatir sembari membolak-balik seluruh tubuh Leana, memastikannya apa ada luka atau apa

"Jangan khawatir, Kaka baik-baik saja" jawab kak Leana sembari meneteskan air mata

"Kakamu ditemukan oleh Lion di markas Xavier, Leana disekap disana." Ucap Pak Prabu matanya sudah merah padam, kedua tangannya sudah dikepal menandakan dirinya menahan amarah yang cukup besar

Bu Syahla berusaha menenangkan suaminya dengan cara mengelus punggung secara halus

"Kurang ajar, apa bang Lion sudah memberikannya pelajaran?" tanya Rihana

Leon hanya menganggukkan kepalanya saja tidak bisa memberikan Jawaban langsung dari mulutnya, sementara itu Leana menangis tersedu-sedu mendengar nama Xavier kembali terucap. Ingatannya mengenai Xavier mulai teringat Kembali

"Kaka kenapa menangis, apa pria laknat itu menyakitimu? apa yang telah dia ambil darimu kak? katakan padaku" Rihana masih senantiasa memeluk kakanya dengan erat sembari mengelus punggung nya

"Anakku Rihana, anakku masih disana. Tolong ambil dia dari Xavier, aku benar-benar tidak bisa jauh dari anakku" tangisnya pecah mengingat sang anak yang masih berada dalam cengkraman Xavier

Rihana terheran-heran mendapati jawaban dari sang Kaka, bukankah selama ini dirinya tidak memiliki suami apalagi anak. Rihana mulai menduga-duga apakah anak itu milik Xavier dan Leana

"Bisa kalian jelaskan lebih detail kepadaku? apa maksudnya kenapa kak Leana tiba-tiba memiliki anak?"

***

Didalam mobil terdengar tawa riang dari bocah laki-laki berusia 7 tahun yang tengah bermain bersama Mahendra, Leon terlihat menikmati momennya bersama Mahendra

Dari kejauhan Mahendra dapat melihat dengan jelas Istrinya sedang berbincang dengan keluarga dengan begitu serius. Jika ditanya Mahendra penasaran atau tidak, jelas saja dirinya penasaran namun apa boleh buat jika dirinya tidak diperbolehkan tau

"Om ini cara mainnya gimana lagi"

Suara anak kecil didepannya membuyar kan lamunan panjang milik Mahendra, fokusnya kembali lagi kepada anak kecil didepannya yang sedang memainkan game belajar di ponsel mahal milik Mahendra

"Jadi yang pertama kau harus menambah jumlahnya dulu Leon, setelahnya kau bisa mengurangi angka dari penambahan dengan angka terakhir yang ada disini. Mengerti?"

"Tentu saja, terima kasih om" ucapnya dengan senyum mengembang

10 menit berlalu barulah Rihana memasuki mobil Mahendra, mendudukkan bokongnya dikursi penumpang dengan wajah kesal

"Kenapa sayang? sini pindah kedepan" Melihat wajah kusut sang istri Mahendra pun enggan bertanya lebih jauh lagi, sepertinya ini bukan waktu yang tepat untuk membuat gadis itu kesal

~Deg deg deg

Suara detak jantung Rihana sudah mulai berdemo, pipinya merona dengan sempurna mendapati Mahendra memanggil dirinya dengan sebutan 'Sayang' bisa dibilang Rihana sedang salting

"Kemana Leon?" tanya Rihana

"Sudah diambil sama ayahnya sejak 3 menit lalu"

"oh"

Jawab Rihana dengan singkat lalu melangkahkan kakinya keluar dari mobil. Sesaat kemudian Mahendra sudah dikejutkan dengan kedatangan Rihana yang duduk disampingnya dia pikir Rihana akan meninggalkan karena kesal dengannya

"Supirnya kemana?" tanya Rihana singkat

"Saya menyuruhnya pulang"

"Oh"

"Ada masalah?"

"Hmm"

"Tidak mau cerita?"

Rihana menggelengkan kepalanya sebagai jawaban lalu merentangkan kedua tangannya seakan ingin dipeluk, dengan senang hati Mahendra memeluk erat wanita yang sudah menjadi istrinya ini

"Kamu bisa cerita semuanya dengan saya, saya akan mendengar kamu Rihana"

Mahendra melonggarkan sedikit pelukannya lalu menatap wajah cantik sang istri dengan sangat intens, membingkai wajah Rihana dengan tangan kekar miliknya

"Makasih om, aku belum mau cerita peluk aku saja" balas Rihana sembari memeluk Mahendra kembali

Mahendra hanya tersenyum mendapati panggilannya sudah diganti kembali menjadi 'om' padahal tadi dirinya sudah sangat salting mendapati panggilan barunya.

Sesaat kemudian mereka berdua masih berdiam diri dalam pelukannya hingga ide gila muncul dibenak Mahendra.

"Sayang, duduk disini saja" Perintah Mahendra sembari menunjuk kearah pahanya

"Ngapain om?"

"Biar lebih enak pelukannya"

Tanpa berfikir panjang Rihana beranjak dari tempat duduknya menuju pangkuan Mahendra yang berada di seberangnya.

Bokong semok miliknya sudah duduk dengan sempurna di paha kekar milik Mahendra, keduanya kembali bertemu pandang hingga Mahendra kembali melayangkan ciumannya pada bibir ranum milik Rihana.

Menekan kepalanya agar memperdalam ciuman, Mahendra menyesapnya dengan begitu agresif hingga terdengar decapan merdu yang keluar dari keduanya.

1
Muliati Muliati
seruuuuuuuuuu
Muliati Muliati
Biasa
Muliati Muliati
Buruk
Ulufi Dewi
BAGUS CERITA INI TAPI JANGAN DIGANTUNGIN.......
Ulufi Dewi
AYO LANJUT DONG.......
JANGAN DIGANTUNGIN.....
Ulufi Dewi
keren.... ......
imajinasi diluar nurul....
ada cermin janggih kaya film Star Wars aja
Ulufi Dewi
bingung sih alurnya blm cerita blm bsa ditebak dr romantis jd aksi tembak menembak🔫🔫🔫🔫🔫
Ulufi Dewi
Luar biasa
Ririn Nursisminingsih
bukan tua tpi mateng...🤩🤩
HelseyTa
😂😂😂😂
Nur Adam
lnjut
💝F&N💝
ayo dilanjut.....
dhanyx
lanjut thor...
Qaisaa Nazarudin
Nah kan ku bilang juga apa,Pasti Xavier datang mau ngerebut Leana kembali.. Sebenarnya apa sih masalah mereka? sampai Prabu nekat banget misahin keluarga kecil Xavier..🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Ya ialah Rihana lagi panik-paniknya mikir keluarga,Lha kamu sibuk dengan ena..ena..gimana Rihana gak emo..haiiss..🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Pasti Xavier datang bawak pengawal untuk merebut Leana kembali..
Qaisaa Nazarudin
Lha bukannya tadi katanya main tangan ya..🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Oh Xavier suaminya Leana,Berarti tuh bocah anak nya Xavier kan,Jadi Xavier juga berhak dengan anaknya,Apa Xavier begitu kejamnya sampai menyiksa istri dan anaknya?
Qaisaa Nazarudin
Apakah karna ini juga mereka sekeluarga harus hidup terpisah??
Qaisaa Nazarudin
Aneh hubungan keluarga Rihana..🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!