NovelToon NovelToon
Sigma Love Story : The Mother

Sigma Love Story : The Mother

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Balas Dendam
Popularitas:56k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Karena dikhianati, aku trauma terhadap wanita. Ditambah anakku yang masih bayi membutuhkan bantuan seorang 'ibu'. Apa boleh buat, kusewa saja seorang Babysitter. masalahnya... baby sitterku ini memiliki kehidupan yang lumayan kompleks. Sementara anakku bergantung padanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ikatan

Sayang sekali, berikutnya kurasakan dorongan lembut di dadaku.

Kalau tidak diingatkan, sudah ku lu mat lidahnya.

Tapi aku masih banyak waktu. Selama kami masih di area kantor, aku bebas memperlakukannya selayaknya istriku.

Ia menatapku sambil mengusap bibirku yang terkena lipstiknya, lalu sedikit mencubit pipiku.

Entah kenapa, aku senang-senang saja diperlakukannya seperti itu. Ia tidak merendahkanku, yang ada hanya rasa saling memiliki.

Setidaknya aku merasa begitu. Entahlah kalau dia.

Aku pun ke stroller Aram, kuperiksa keadaannya. Si jagoan seperti biasa tidur nyenyak sambil mengangkat tangannya ke atas. Damai sekali keadaannya.

Kayla tidak terlalu suka mengenakan bedong ke bayi. Kalaupun dibedong, biasanya tidak diikat. Jadi Aram bebas berekspresi.

Namun ada yang lebih menegangkan dari ciuman kami tadi... Saat Kayla bertemu dengan Talitha.

Ternyata, persaingan antara dua wanita pelik sekali ya.

Aku juga baru tahu kalau tinggi badan Kayla di atas rata-rata wanita di sekelilingku.

Saat mereka berhadapan, Kayla tampak menunduk melihat ke mata Talitha.

Ia memperhatikan Talitha lekat-lekat dari atas ke bawah, lalu sudut bibirnya tertarik. Senyum sinis.

Sementara hal pertama yang dilihat Talitha adalah dada Kayla.

Lalu wajahnya.

Dan tubuhnya.

Talitha mundur selangkah.

Lalu dua langkah.

Dan berikutnya ia melipir keluar dari ruanganku.

Tanpa banyak bicara.

“Aku ada salah omong?” tanya Kayla padaku. Dia mengubah cara bicaranya jadi ‘Aku’. Bukan ‘Saya’ lagi.

“Kamu kan belum ngomong apa-apa.” Sahutku sambil mendorong stroller Aram masuk ke dalam ruangan. Kami saling tersenyum penuh arti.

Akhirnya tumbang satu, setidaknya hidupku bisa lebih tenang sedikit hari ini.

**

“Kamu menyusui Aram di mana?” tanyaku merasa heran karena Aram tidur nyenyak sekali.

Juga kuakui kepada pembaca, ada perasaan cemburu. Aku tidak ridho kalau ia menyusui di depan Altan.

“Di mobil, pakai botol. Banyak Asi di freezer, sayang kalau tidak dipakai.” Katanya.

Aku menghela nafas lega. “Pak Zak... ehm, anuu... Zaki, cewek itu yang suka gangguin kamu?”

Aku tersenyum sambil berdiri.

Ruanganku hanya berbentuk kubus dari kaca, semua orang bisa melihat ke dalam. Tapi tidak bisa mendengar suara dari dalam. Bagaikan aquarium dengan aku sebagai mermaidnya berenang-renang di dalam. Di depanku berjajar banyak kubikel, kiri, kanan, depan. Semua mengarah ke ruanganku. Agar saat aku butuh sesuatu aku tinggal angkat tangan, mereka sudah bisa melihatku.

Namun ada bagian yang tertutup di ruanganku, tidak tampak dari luar karena terbuat dari dinding sepenuhnya. Yaitu area kamar mandi dan lemari yang letaknya di pojok kanan, dekat dengan jendela kaca yang besar.

Aku duduk di sebelah Kayla dan kuraih pinggangnya. Kutarik tubuh itu ke pelukanku sambil kukecup bertubi-tubi area lehernya.

Aku gemas sekali padanya.

Wangi dan lembut ternyata.

“Kalau tak nyaman, bilang.” Bisikku.

Ia menoleh padaku dan kembali mengecup bibirku.

Sial!

Tentu saja kusambut dengan senang hati.

Kami saling bertaut lidah, bahkan tanganku sengaja kuangkat dan kure mas pelan dadanya.

Tangannya mendorong rahangku agar menjauhkan wajahku dari wajahnya. “Yang itu tidak nyaman.” Desisnya sambil memicingkan mata padaku.

“Sorry.” Aku menjauhkan tanganku dari dadanya.

“Isinya masih banyak, Aram minum dari botol, jadi saat ini sedang sangat nyeri.” Jelasnya.

Aku diam.

Lalu menatapnya,

Lalu melihat ke arah dadanya lagi.

Dan matanya lagi.

“Jadi... tidak nyaman karena banyak isinya. Kalau sudah kosong boleh kupegang lagi dong?”

“Kalau sudah kosong, perjanjian kita sudah berakhir, kan sudah di rumah tidak di kantor lagi.” Ia tersenyum lembut dengan menyendukan matanya.

“Hm...” aku mencebik. “Nggak dikasih bonus ya?”

“Kamu ini kenapa sih?” bisiknya kesal.

Aku mengangkat kedua tanganku. Kalah debat.

“Jadi...” Kayla berdiri dan dia duduk lagi, kali ini di pangkuanku.

Di... pangkuanku.

Aduuuuh, rasanya kepalaku langsung pusing.

Kenapa dia memancingku seperti ini sih?!

Aku sudah tidak akan peduli lagi dengan perjanjian apa pun, sampai rumah akan kusalurkan hasratku!

“cewek yang mana yang mengganggumu?” Tanya Kayla sambil mengecup dahiku.

“Semuanya.” Aku mendengar suaraku lebih seperti mengerang dibandingkan benar-benar bicara.

“Semua...nya?”

“Semua yang sekarang sedang menonton kita.”

“Wah... ternyata kamu sangat populer.”

Aku mengelus punggungnya dan kuarahkan wajahku di puncak dadanya. Kubenamkan di sana. Aku tidak benar-benar menempel, hanya sekedar bersentuhan.

Dan kuingatkan kembali, kami ini berjarak sangat dekat tanpa penghalang. Dan dadanya memenuhi area leherku. Mana mungkin tidak menempel, malah aneh terlihatnya.

Dalam keadaan begitu aku malah penasaran dengan suasana di luar ruanganku.

Kulirik sekilas.

Dan Altan sedang menatapku dengan pandangan yang sangat tajam.

“Kayla,”

“Hm?”

“Kau beritahu rencana kita ke Altan?”

“Ya. Sesuai persetujuanmu.”

“Kenapa dia melihatku seakan ingin membunuhku?”

“Yaaah, dia menyatakan rasa sukanya padaku tadi, di mobil.”

Aku diam.

Sialan...

Bocah itu benar-benar pantang menyerah.

“Dan kutolak.” Sambung Kayla.

“Kenapa?” ini pertanyaan tulus, aku benar-benar ingin tahu kenapa Kayla menolak Altan.

“Aku tidak ingin membebaninya dengan masalahku. Lagi pula aku tidak yakin dia akan sekuat dirimu.”

Jawaban yang membuatku bangga terhadap diriku sendiri, sekaligus aku merasa dimanfaatkan oleh wanita ini. Entahlah harus senang atau kesal.

“Sebagai pengingat, aku belum siap untuk percintaan.” Desis Kayla. “Kutemani kamu sekarang, karena aku berhutang budi. Tapi setelah ini aku ingin hubungan yang profesional saja.”

Oke.

Baiklah.

Jiwa maskulinku terguncang.

Tekadku sekarang, adalah membuat wanita ini luluh padaku.

Bagaimana pun, ia tidak boleh lepas dariku. Dia adalah Dewi Fortunaku.

Akan ‘kuikat’ dengan berbagai cara.

**

Altan masuk ke ruanganku agak sore, dengan lesu ia membagi-bagi laporan berdasarkan kepentingan.

Sambil sesekali matanya tertuju ke arah Kayla.

“Hey...” tegurku memperingatkan Altan.

“Apa Pak.” Gumam Altan. Bukan pertanyaan, tapi lebih ke keluhan.

“Kamu sudah ditolak.” Bisikku.

“Selama janur kuning belum terpasang di depan apartemen Bapak, saya masih punya kesempatan.” Bisik Altan.

Kami berdua sama-sama melirik Kayla yang duduk memunggungi kami, ia sedang menyusui Aram di depan lemari. Sudut yang tidak terlihat dari luar.

“FYI saja, dia juga menolak saya barusan.” Kataku.

“Hah?” mata Altan membesar menatapku.

“Katanya dia hanya ingin hubungan profesional.”

“Ya wajar, bapak kan tingkahnya jelek, emosian.”

“Tapi saya nggak pernah mukul cewek ya.”

“Bapak baru saja melempar kursi ke cewek-cewek.”

“Kamu tahu dari mana...?!”

“Dari gosip lah. Dan CCTV.”

“Kapan sih kalian berhenti memata-matai saya?!”

“Nanti kalau bapak bukan yang terganteng lagi di sini.”

“Kamu Cuma iri.” Desisku.

“Mending kita adu jotos yuk di Helipad.” Tantang Altan.

“Kalau kamu kenapa-napa, Pak Furkan bisa kambuh maag-nya. Saya juga bisa dipenjara, nanti Aram sama siapa?!”

“Ya tinggal kasih Kayla kartu debit bapak, aman lah mereka berdua walau pun nggak ada bapak.”

Aku mengacak-acak rambut Altan.

Dia hanya menepis tanganku dengan kesal. Aku terkekeh melihat tingkahnya.

“Kali ini saya mundur, gencatan senjata. Tapi kalau masalah flirting, saya bakalan tetap lancarkan walau pun bapak protes.” Kata Altan.

“Dikira Kayla anak kemarin sore kali ya, pake flirting dikit bisa luluh. Lu siape Tong?!” dengusku.

1
Linfaurais
Duhh pak ntar loe di santet piye pak
agustd
orang kayak talitha buanyak tuh di tempat kerja😏
Daisy🇵🇸HilVi
bersyukur sih tp ada dampak negatifnya gk nih, keluarganya menuntut misalnya atau bls dendam ke zaki
🙃😉
knp mati nya cepet.... harus nya anu dulu....
Daisy🇵🇸HilVi
haaahh yg bener ini
Daisy🇵🇸HilVi
hiliiih🤣
Daisy🇵🇸HilVi
nah lo
maDENa
udah diblokir,, udah susah nemunya
Daisy🇵🇸HilVi
astaga bully woy
Ila Latifah
duh bagi2 tas. sayang aku ga demen ama tas nranded, ditenteng emak2 sosialota. mending pake ransel segala masuk.
🙃😉
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
bintang nya tambah lagi akhhh biar kayak obat jadoeL....😎

makin seru soalnya......
Naftali Hanania
wah..makin seruni tom & jerry disatuin 😚😚😚
novita setya
duo setan..matinya juga barengan. cie ngedate nih yee
Linfaurais
Apakah besarnya sebesar cupi cupita, wkwkwkwk
Naftali Hanania
bakalan ada kisah cinta baru lagi nich roman² nya....😚😚😚✌️ edisi tom & jerry 😁
liaBaelah
Luar biasa
Paramitha Tikva
aq ngebayangin Kayla mirip dengan Aura kasih ya madam 😂😂
Atie Bundanya Afifa
selalu...selalu kereeeeeeeñnnnnn😘🫰🫰
city
orang mah dihari kebahagian akan tiba malah sesetan2 biki. rusuh udah mati padahal mahh,,,
Win_dha88
akh,,Love sekebon buat cerita2 madam yang keren dan ngga bosenin..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!