Prolog.
Seorang artis populer tiba-tiba saja berpindah ke tubuh seorang perempuan yang gemuk dan selalu hidup dengan penghinaan hingga mengejutkan semua orang dengan perubahannya.
"Kenapa dia tiba-tiba jadi pandai?"
"Kemana perempuan bodoh yang selama ini mereka kenal?"
"Dia jadi cantik? Kalau begini, tuan muda pertama akan jatuh cinta padanya! Padahal akulah yang harusnya dicintai oleh Tuan Muda pertama!"
Gawat, banyak orang merasa terancam.
Tetapi Diana tidak akan berhenti sampai semua orang mendapatkan balasan atas semua perbuatan mereka selama ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
9. Ingin menipu Diana
Tap tap tap...
Diana menuruni tangga untuk kembali menghampiri orang yang berada di ruang tamu.
Saat tiba, Diana melihat hanya ibu dan suaminya yang berbincang, sementara Michella dan Gideon tampak sangat gelisah.
Sedangkan kedua sepupunya sudah menghilang, sepertinya kabur duluan.
"Ini adalah surat hutang yang kalian tanda tangani, bahkan dicap menggunakan jempol kalian. Bisa periksa keasliannya terlebih dahulu sebelum membayarnya kembali dengan nominal yang pas," kata Diana membuat wajah Gideon dan Michella menjadi semakin kesal.
Hal itu membuat Diana sangat senang, 'He he,, dari tadi mereka berusaha menyembunyikan rasa kesalnya, tapi sekarang tidak bisa lagi ya,' ucap Diana dalam hati.
Sang Paman pun mengambil surat hutang miliknya dan mata pria itu melotot kala ia melihat jumlah hutang yang harus ia bayar sudah mencapai 3 miliar.
"I,, ini,,, 3 miliar?! Tidak mungkin hutangnya sebanyak ini!" Tegas Gideon yang tak percaya dengan apa yang ia lihat.
Michella juga sama, dia melihat jumlah hutang yang tertera di sana sudah mencapai 6,5 miliar sehingga dia menatap Diana sambil berkata, "Aku tidak pernah meminjam uang sebanyak ini dari ayahmu, ini pasti surat hutang palsu!"
"Oh ya? Tapi bagaimana bisa surat hutangnya palsu saat cap jempol dan tanda tangan Kalian ada di sana? Apa jangan-jangan ada orang lain yang sudah mendatangani nya ya?" Kata Diana dengan sangat santai.
"A apa?" Michella menggertakkan giginya melihat surat hutang di hadapannya, Dia teringat bahwa sebelum-sebelumnya dia tidak terlalu peduli dengan nominal yang sudah ia pinjam dari adiknya, yang penting dia tahu satu hal kalau hutang itu tidak akan pernah ditagih oleh Denis. Lagi pula dia juga tidak ingat berapa kali dia menandatangani surat hutang dengan adiknya dan setiap kali surat hutang baru ditandatangani, maka surat hutang yang lama akan dimusnahkan karena jumlah hutangnya akan ditambahkan ke surat hutang yang baru.
Gideon juga melakukan hal yang sama, hingga pria itu menggertakkan giginya dan hendak merobek surat hutang di tangannya ketika Diana berkata, "Paman jangan berani-berani merobeknya, di sini ada CCTV," kata Diana sambil menunjuk CCTV membuat Gideon sangat kesal, lagi pula pria itu baru menyadari kalau ternyata di rumah itu juga ada Adrian yang sedang memperhatikan mereka.
"Aku akan datang membayarnya lain waktu," ucap Gideon sambil meletakkan surat hutang itu di meja, dia tahu kalau dia lolos hari ini maka ke depan ke depannya pun dia pasti lolos.
"Aku juga!" Michella melakukan hal yang sama, 2 orang itu langsung berdiri bersama untuk pergi.
Tetapi Diana tidak akan membiarkannya, perempuan itu berdiri menatap paman dan bibinya sambil berkata, "kalian lupa tenggat waktunya sudah lewat 1 bulan? Haruskah aku membawanya ke pengadilan terlebih dahulu sebelum akhirnya kalian membayarnya?" Tanya Diana.
Michella dan Gideon terkejut, "apa?!"
Michella sangat marah, perempuan itu berbalik menatap adik iparnya, "apa begini caramu mendidik putrimu selama ini?! Meski di surat piutang itu ditulis waktu tenggangnya satu bulan yang lalu, tapi kita adalah keluarga, haruskah kalian menekankan kami seperti ini?!" Tegas Michella yang jelas tahu kalau Naomi pasti lemah dengan kata keluarga.
Tetapi perempuan itu sangat terkejut ketika Adrian lah yang menjawab, "keluarga tetap keluarga, tapi masalah bisnis adalah masalah bisnis. Dua hal itu tidak bisa dicampurkan!"
Suara Adrian yang sangat dingin membuat dua orang di sana semakin marah.
"Tapi aku tidak punya uang untuk membayarnya!" Tegas Michella.
Diana tersenyum, "tidak masalah kalau Bibi tidak punya uang, aku dengar gedung yang Bibi miliki di dekat pantai Lilion bernilai sama dengan jumlah hutang bibi, Kenapa tidak menyerahkan gedung itu saja?" Ucap Diana membuat mata Michella melotot sempurna.
Itu satu-satunya gedung yang menghasilkan uang banyak untuknya karena disewa oleh beberapa perusahaan. Jadi kalau dia memberikannya pada Diana, maka dia tidak punya sumber pemasukan yang besar lagi! Gedung-gedung lainnya memiliki nilai yang tidak terlalu besar sehingga pemasukannya juga tidak terlalu banyak.
"Kau gila! Sampai mati pun aku tidak akan pernah menyerahkan gedung itu!!!" Teriak Michella.
Diana mengangkat sebelah alisnya, "Oh, begitu, Lalu bagaimana kalau gedung-gedung yang lainnya? Aku rasa tiga buah gedung sudah cukup untuk--"
"Tidak! Sepeserpun tidak akan kuberikan!" Tegas Michella tidak bisa lagi menahan amarahnya.
"Kalau begitu satu-satunya cara adalah pergi ke pengadilan," ucap Diana.
"Aku akan menyiapkan pengacaranya," ucap Adrian membela istrinya membuat Michella melototkan matanya.
Kalau masalahnya dibawa ke pengadilan, maka masalahnya akan semakin rumit dan dia akan semakin dikalahkan.
"Aku akan membayar hutang ku sekarang!" Gideon kembali dulu, pria itu dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seorang asisten yang bekerja untuknya.
Michella menatap Gideon, "kau membayar dengan apa?!" Tanya Michella.
"Kebetulan adalah tanah terbengkalai yang baru saja aku beli di dekat tempat pembuangan sampah, nilainya sama dengan jumlah hutang ini," ucap Gideon.
Diana mengerutkan keningnya, 'tanah dekat tempat pembuangan sampah? Tunggu, tanah di sana sangat murah, hanya 250.000 per meter. Berapa hektar tanah yang dia miliki sampai akan membayar hutangnya senilai 3 miliar dengan tanah itu?' Ucap Diana dalam hati yang merasa curiga kalau pamannya berusaha untuk menipunya.
Oleh sebab itu, Diana kembali berkata, "berapa luas tanah itu?" Tanya Diana.
"Jangan khawatir, tanah itu sangat luas, sekitar 1000m2," kata Gideon dengan percaya diri.
'Heh,, perempuan bodoh, Kau pasti akan langsung menyetujuinya begitu mendengar luas tanah nya. Padahal harga tanah di sana sangat murah, tapi Kau pasti tidak akan mengetahui hal seperti itu. Bahkan Adrian pun tidak akan tahu, Dia berasal dari ibukota dan tidak mungkin mengetahui harga tanah di sekitar tempat ini,' ucap Gideon dalam hati dengan penuh percaya diri.