"Jangan melihat kebelakang untuk sesuatu yang telah Tuhan jauhkan".
*****
"Rencana yang telah aku susun, akhirnya berantakan... huuffff" terdengar helaan nafas pelan, dari gadis cantik yang saat ini mata indahnya masih setia menatap kelangit dan melihat bintang bintang bertebaran, keindahan malam saat ini semakin terlihat begitu indah jika dilihat dari balkon kamarnya. Wajah cantik, milik aazeena ta seceria biasanya, gadis itu kini terlihat begitu sedih dan putus asa. "Tuhan kali ini, biarkan segalanya tentangku engkau saja yang mengaturnya, aku lelah, aku telah salah" butiran bening jatuh dari mata indah aazeena mengalir begitu deras membasahi pipi chubby gadis cantik itu. "Maafkan aku" lirihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aan_Khodijah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 9 Shopping Time
Menikmati setiap moment yang Allah berikan, adalah kebahagiaan yang aku ciptakan. Apalagi saat bersama seseorang yang juga Berarti dalam hidup. Melihat senyuman manis dan tatapan teduhnya, membuatku berpikir akankah adalagi seseorang yang mampu memberikan cintanya, kepada seorang gadis dengan begitu tulus, tanpa adanya ikatan persaudaraan. seperti cinta dan kasih sayang yang di berikan seorang kakak pada adiknya.
Allah tolong jaga dia seperti dia menjagaku, sayangi dia seperti dia menyayangiku, aku ingin kebahagiaan selalu terlihat di wajahnya.
Aazeena abiya Damian
"kak, kita naik ke atas yaa, adek mau beli alat tulis baru untuk anak anak" kata aazeen sambil berjalan memeluk lengan abiyan dengan manjaa.
Abiyan tersenyum kemudian mengangguk, meng iyakan permintaan aazeen. Satu hal yang paling membuat abiyan bahagia adalah, pemuda tampan itu sangat suka jika aazeen mode manja seperti ini kepadanya. Baginya aazeen tetaplah adik kecil yang manja dan abiyan ingin aazeen bisa selalu manja dan bergantung padanya.
Tadi sekitar jam 3 sore aazeen memberi kabar abiyan jika tugasnya telah selesai dan aazeen meminta abiyan untuk segera menjemputnya di kampus. Beruntung pekerjaan abiyan tidak banyak hari ini, karena memang semuanya sudah abiyan persiapkan, hari ini waktu abiyan bersama sang adik, jadi ketika aazeen meminta abiyan untuk menjemput. Maka abiyan langsung pergi meninggalkan kantor untuk menjemput sang adik.
Dan saat ini dua kakak beradik itu, sedang berada di salah satu mall terbesar yang ada di kota surabaya. Keduanya berjalan dengan begitu mesra dengan aazeen yang terus menggandeng lengan sang kakak. Bagi yang tidak tau pasti mengira mereka adalah sepasang suami istri, padahal saudara kandung. karena aazeen begitu manja pada abiyan, terlihat abiyan tidak keberatan dengan sikap aazeen yang manja. Padahal abiyan tipe laki laki yang dingin dan datar jika di luar, terbukti sampai detik ini ta pernah sekalipun, abiyan terlihat bersama wanita lain kecuali aazeen dan bundanya .
Padahal banyak sekali wanita yang mengejar abiyan, bahkan tidak sedikit teman teman dari bundanya yang ingin menjodohkan abiyan dengan anak gadis mereka. Namun selalu di tolak secara halus oleh bunda aamira, sebab bunda Amira bukan tipe ibu yang seperti itu, terlebih, abiyan sendiri belum ada keinginan ke arah sana, abiyan merasa dirinya belum butuh menikah. Apalagi Amira sudah tau apa yang menjadi alasan sang putra sehingga belum mencari wanita idamannya. Amira tidak akan memaksa selagi anaknya tidak berada di jalan yang salah Amira akan mendukung apapun keputusan anak anaknya.
Abiyan dan aazeen telah sampai di lantai 3 mereka membeli banyak alat tulis untuk anak anak, terlihat keranjang belanja yang di bawa oleh abiyan begitu penuh, aazeen begitu semangat membeli alat tulis untuk anak anak, sebab jika mengingat mereka aazeen merasa semangat yang di miliki anak anak untuk belajar, ikut aazeen rasakan. Oleh karena itu aazeen juga semakin semangat untuk berbagi ilmu pada mereka semua.
"Dek" panggil abiyan.
"Iyaa kak?" Jawab aazeen.
"Adek mau beli apa lagi?" Tanya abiyan setelah membayar semua barang yang di pilih aazeen tadi. Aazeen ingin membayar sendiri tapi abiyan melarangnya. Meskipun aazeen sudah ada pendapatan sendiri tetap saja abiyan akan memberikan uang jajan untuk adiknya dan saat sedang pergi bersama abiyan, aazeen dilarang menggunakan uang pribadinya. aazeen tidak di beri izin untuk menolak oleh abiyan.
Waaahhh enak sekali yaa punya kakak sultan,, beli apapun gass aja..
"Adek mau beli sepatu, sepatu adek kebetulan udah minta ganti heheh" kata aazeen manja.
" Ya udah ayo kita beli sepatu." Kata abiyan lembut sambil tersenyum ke arah aazeena.
"Kuy, kita habiskan uang tuan muda abiyan zimraan Damian" kata aazeen semangat.
Barang barang belanjaan yang telah di beli tadi di bawa oleh para pengawal yang mengikuti mereka, ada 5 pengawal yang akan selalu mengikuti kemanapun aazeen pergi, meskipun aazeen sedang bersama dengan dirinya. abiyan tetap membawa pengawalnya, meski mereka mengikuti dari jarak 3 meter, dari aazeen dan abiyan berada. Abiyan melakukan kannya untuk berjaga jaga, jika saja azeen dan abiyan akan butuh bantuan mereka nantinya seperti saat ini, para pengawal di minta untuk membawa barang belanjaan,mereka yang akan memasukan kedalam mobil lebih dulu, sehingga aazeen dan abiyan bisa lanjut untuk belanja yang mereka butuhkan saat ini.
"Kak, adek mau beli sepatu couple untuk adek dan kakak. Yang ini kayaknya bagus" kata aazeen sambil memegang sepatu yang menurutnya bagus jika di pakai dirinya dan sang kakak. Sepatu kets couple, dari merek ternama, sangat cocok mereka pakai saat olahraga waktu weekend tiba nanti.
Aazeen dan abiyan sering jalan atau lari bersama, keduanya terbiasa menerapkan hidup sehat dengan rajin berolahraga.
"Ambil aja sayang, itu bagus, kakak juga suka" kata abiyan tersenyum. Sepatu yang di pilih aazeen memang bagus, pas dengan selera abiyan.
"Terimakasih" kata aazeen senang.
"Sama sama cantik" kata abiyan sambil mengusap kepala aazeena lembut. Para pegawai dan orang orang yang ada di toko sepatu itu mereka melihat interaksi antara abiyan dan aazeen yang begitu manis, mereka menjerit tertahan, apalagi para kaum hawa yang tidak kuasa menahan diri jika melihat keuwuwan yang ada didepan mata mereka.
"Aaa mereka romantis sekaliii" kata salah satu pegawai toko kepada temannya. Tidak tahan melihat sikap manis abiyan dan manjanya aazeen pada abiyan. Mereka mengira abiyan adalah suami aazeen.
"Benar benar manis sekali mereka, saling menyayangi" kata salah satu pelanggan toko sepatu dari brand ternama tersebut yang ikut menyambung, karena melihat manisnya perilaku dua kakak beradik itu.
Pengunjung itu seperti nya tau kalau aazeen dan abiyan adalah kakak beradik karena jika di perhatikan dengan seksama keduanya memang mirip.
Aazeen hanya tersenyum tipis saat mendengar komentar orang orang yang ada di sekitar mereka, sedangkan abiyan hanya acuh saja pemuda itu tidak perduli dengan sekitarnya.
"Ya udah yuk ke kasir" kata aazeen pada abiyan.
"Hemm" jawab abiyan mengangguk sambil tersenyum.
Sampai di kasir, aazeen melihat sepatu pilihan nya sedang di siapkan oleh mereka, aazeen hanya membeli sepatu couple namun pegawai toko tersebut menyiapkan 3 pasang sepatu.
"Maaf Mba itu yang satu punya siapa?" Tanya aazeena lembut, sambil menatap pegawai itu dengan tatapan bingung.
"Ohh ini?" Kata pegawai nya memegang sepatu flatshoes yang begitu cantik, akan sangat cocok jika aazeen yang memakainya, pegawai itu sambil melihat kearah abiyan. Pegawai itu bingung namun saat akan mengatakan pada aazeen bahwa sepatu flatshoes tersebut adalah sepatu miliknya juga, tapi abiyan lebih dulu bersuara.
menarik kayaknya nih