NovelToon NovelToon
Gairah My Step Brother

Gairah My Step Brother

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta Terlarang
Popularitas:33.6k
Nilai: 5
Nama Author: Polaroid Usang

Bagi Kenzio Danierka Velert yang seumur hidupnya hanya diisi dengan belajar dan belajar, cinta itu tak nyata adanya. Ia tidak pernah percaya dengan adanya cinta, terlebih melihat bukti nyata yaitu keluarganya yang tak lagi utuh.

Dan saat ayahnya menikah kembali, hadirlah Zafanya Reskantara sebagai adik tirinya yang membuat Kenzio berubah. Zafanya dengan segala kegilaannya membuat Kenzio berhasil menyicipi seberapa panas cinta yang sahabat-sahabat gilanya sebutkan.

Dan saat itu terjadi, dirinyalah yang lebih tergila-gila dengan adik tirinya itu.

•••

"Kak, mau ciuman?"
-Zafanya Reskantara

"Mumpung Ayah Bunda lagi nggak dirumah, lo mau coba lebih jauh?"
-Kenzio Danierka Valert

...

"Hmphh, Kak, pelan-pelan, nanti Ayah Bunda denger." Zafanya membekap mulutnya rapat-rapat.

"Sshh..." erang Kenzio tak peduli.

•••


Warning⚠️
Bocil jangan mendekat🙂‍↕️🙂‍↕️
Dosa tanggung sendiri ya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Polaroid Usang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 8 Kissing in the Midnight

•••

Kenzio membunyikan klakson mobil saat sampai di depan rumah Zafanya. Dia memasuki halaman rumah minimalis itu setelah dibukakan oleh satpam.

"Zafanya ada kan, Pak?" Tanya Kenzio sembari membuka pintu mobilnya.

"Ada, Mas, di dalam." Balas Satpam itu.

Sembari memijit keningnya, dia membuka pintu rumah dengan kunci yang ia miliki, sempat di beri oleh Bunda Shafa untuk jaga-jaga jika kejadian seperti ini terjadi. Karena karakter Zafanya memang seperti ini, dan Shafa tentu sangat mengenal anaknya. Cewek itu gampang sekali merajuknya, gampang sekali kabur dari rumah.

Menjadi anak satu-satunya yang ia miliki, tentu saja Shafa selalu memanjakan Zafanya. Terlebih anak itu tak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang Ayah sejak ia lahir. Karena pada hari kelahirannya, saat Ayahnya -yang dulu merupakan aktor terkenal- menuju rumah sakit untuk menyusul Shafa, ia mengalami kecelakaan hebat. Untung saja masih sempat melihat sosok Zafanya kecil yang ia nantikan lahir di dunia, sebelum ajal menjemputnya.

Kenzio mengusap wajahnya, berusaha mengembalikan kesadarannya yang sudah direnggut oleh alkohol. Cowok itu menyusuri ruang tamu masih dengan memijit kepalanya yang terasa pusing. Batasnya minum alkohol adalah dua botol, tetapi tadi ia malah mencapai tiga botol walau tak sampai habis.

"Za?" Panggil Kenzio, tak ada yang menyahut. Dengan susah payah dia menaiki tangga menuju lantai dua, lalu mengetuk satu persatu kamar yang ada disana sembari menggumamkan nama Zafanya.

"Za! Arghh, buka Za, gue minta maaf." Kenzio menggedor gedor pintu terakhir yang ada dilantai dua.

"Za, maaf, maafin gue," cowok itu meracau dengan suara seraknya, benar-benar sudah tak bisa mengendalikan dirinya lagi.

"Kak!"

Zafanya akhirnya keluar kamar, memanggil Kenzio yang malah menggedor-gedor ruang perpustakaan mini miliknya. Cewek itu mendekat, membalikkan badan Kenzio untuk menghadapnya. Lalu meringis saat aroma alkohol masuk kedalam penciumannya.

"Kak," panggil Zafanya menepuk pelan pipi cowok itu, karena Kenzio hanya diam menatapnya tak fokus.

Kenzio mendekat, lalu tubuhnya jatuh dalam pelukan Zafanya, membuat cewek itu terkejut berusaha menahan tubuh besar Kenzio.

"Maaf, Za." Gumam Kenzio di ceruk leher Zafanya, membuat Zafanya merinding merasakan hembusan nafas Kenzio.

"Kak, bangun dulu," Zafanya berusaha menopang tubuh itu, memapahnya untuk duduk di sofa ruang santai didekat sana.

Baru saja mendudukkan diri di sofa, Kenzio kembali melingkarkan tangannya pada pinggang Zafanya, dan menelusupkan wajahnya di ceruk leher cewek itu. Membuat Zafanya menahan nafas sejenak, jantungnya berdebar kencang.

"Pusing, Za." Gumam Kenzio pelan dengan suara seraknya.

"Gu-gue ambilin air hangat ya, Kak?" Tanya cewek itu hendak melepaskan pelukan

"Hmmm," Kenzio bergumam tidak jelas sembari menggelengkan kepalanya, tak ingin melepaskan Zafanya, malah semakin erat memeluk tubuh itu.

Zafanya refleks mengipasi wajah meronanya dengan tangan, sedangkan tangan satunya dengan ragu ia gunakan untuk mengelus rambut Kenzio dengan gestur kaku.

"Wah, panas banget, haha." Gumam Zafanya kaku, wajahnya semakin merah padam merasakan setiap hembusan nafas Kenzio di lehernya.

Cowok itu tiba-tiba mengangkat wajahnya, merenggangkan pelukannya pada pinggang Zafanya. Dia menatap Zafanya dengan wajah polosnya, pipinya memerah khas orang mabuk. Dan dengan mata yang mulai sedikit berair karena perasaan bersalah hinggap di hatinya.

"Maaf, ya, Za." Gumamnya menatap manik mata Zafanya. Jarak mereka tak lebih dari dua jengkal.

Zafanya terdiam, baru kali ini ia melihat ekspresi wajah polos Kenzio. Cowok itu selalu berwajah datar, tersenyum pada Zafanya pun hanya sesekali.

"Maaf, Za, ya?" Ulangnya.

Zafanya mengangguk, ingin sekali ia mencubit pipi Kenzio. Baru saja tangannya hendak terangkat, Kenzio segera menjauhkan wajahnya dengan ekspresi polos tadi.

"Lo nggak mau maafin gue?" Tanya cowok itu memelas.

"Gue maafin, Kak." Kata Zafanya.

"Kenapa lo nggak mau maafin gue, Za? Maafin gue, Za, gue salah, maafin yaa?" Racau Kenzio, balasan Zafanya tadi tak tercerna dengan baik oleh otaknya.

Zafanya berusaha menahan tawa, "Iya, Kak, iya! Gue maafin." Jelas Zafanya.

Tetapi Kenzio malah menatap cewek itu kesal, "Gue harus apa biar lo maafin?" Tanyanya kesal.

"Susah banget ngomong ama orang mabuk." Batin Zafanya tertawa gemas.

"Ah, gue tau," Kenzio berucap dengan mata berbinar.

"Apa?" Tapi Zafanya tetap meladeni orang mabuk satu ini, karena wajah polos Kenzio saat ini jarang sekali terlihat. Berkali-kali cewek itu membatin, "Gemes banget, pengen cubit."

Kenzio menatap Zafanya dalam diam, membuat Zafanya menaikkan alisnya. Menantikan ucapan Kenzio selanjutnya.

"Gemes," kata Kenzio dengan suara seraknya.

Blush!

Lagi-lagi mukanya memerah, "Lo bahkan lebih gemesin sekarang, Kak." Balas Zafanya. Lalu hal selanjutnya yang cowok itu lakukan membuat Zafanya membulatkan matanya. Kenzio mengecup lembut bibir Zafanya.

"Udah dimaafin?" Tanyanya dalam jarak dekat.

Zafanya mengerjapkan matanya, dengan kaku cewek itu mengangguk.

Kenzio tertawa lucu hingga taringnya terlihat, "Makasih, Zafanya." Katanya menjauhkan wajah.

Zafanya mengangguk, terdiam memikirkan kejadian tadi. Lalu sebuah ide gila terbesit dalam benaknya.

"Kak," panggil Zafanya sembari menarik lengan baju Kenzio. Bolehkah Zafanya memanfaatkan situasi saat ini?

"Hmm?" Balas Kenzio masih tersenyum.

"Mau lagi," cicit Zafanya, katakan saja dirinya gila, Zafanya tak peduli. Bukankah ini naluri seseorang yang sedang jatuh cinta?

"Hmm?" Gumam Kenzio menaikkan alisnya.

Zafanya mendekatkan wajahnya, lalu mengecup bibir Kenzio hingga wajahnya memerah sendiri. Kupu-kupu berterbangan di perutnya, membuatnya tak bisa menahan senyuman di bibirnya yang masih menempel dengan bibir Kenzio itu.

Saat ingin melepaskan kecupan itu, Kenzio malah menahan wajahnya, hingga bibir itu tak hanya saling menempel lagi. Kenzio melumat lembut bibir Zafanya, merasakan lembutnya bibir Zafanya yang membuatnya semakin mabuk disela kesadaran yang sangat minim ini.

Suara decapan memenuhi ruangan itu. Zafanya meremas ujung baju Kenzio, dia mulai membuka bibirnya membuat Kenzio semakin leluasa mencicipi setiap inci bibirnya. Dengan sedikit kaku Zafanya mulai membalas ciuman itu sama lembutnya.

Pipinya kembali bersemu saat ia sadar, malam ini dirinya benar-benar telah merasakan bibir Kenzio. Bibir Kenzio manis, Zafanya nyaris gila, ia terharu hingga matanya berair.

Malam ini, Zafanya hanya ingin menikmatinya dengan curang untuk malam ini saja. Zafanya ingin Kenzio menjadi miliknya untuk malam ini saja.

Ciuman malam ini, bukan ciuman kasar seperti malam kemarin, bukan juga ciuman menuntut yang penuh nafsu. Hanya sebuah ciuman lembut yang Zafanya artikan sebagai awal hubungan mereka.

Lalu saat lumatan Kenzio mulai memelan hingga berhenti, Zafanya membuka matanya, dan—

Kluk!

Kepala Kenzio terjatuh di bahunya. Cowok itu tertidur.

•••

NJIRRR MO NANGIS JUGA GUAAA TERHARU WOIII

Mau kiss jugaa....

😔😔

Jodoh gua kemana ssih, kok kagak muncul-muncul..

1
Raeza
bab yg selanjutnya yg bener, beda tipis doang si
Raeza
gaissss ini nt nya lagi nge lag, padahal udah gua hapus bab nya, sorry kalau membingungkan

bab yang bener yg ini, beda dikit doang sih
Raeza
gais ini nt nya lagi nge lag, padahal udah gua hapus bab nya, sorry kalau membingungkan
yuli ressok
semangat thor....
Raeza: SIAPP!
total 1 replies
®ayess👏😒
versi cegil ny juga sweet bngt like and subscribe dehh/Determined/
Raeza: thank you!!!
total 1 replies
®ayess👏😒
ritual adat mana lagi ini🤔
Raeza: wkwkwk
total 1 replies
Faa
ayokk updateee
aslii gue buka noveltoon bener2 cuma buat baca novel ini doang asliiii disela kesibukan ini masih gue sempet2in buka apk yg udah lama bgt ga pernah gue bukaaaa
Raeza: iyaa siapp
total 1 replies
Faa
kayak enteng bgt ngomongnya kenzioo😭😭
Faa
mabuk dikit kayaknya, tpi masih bisa ngontrol diri?
Faa
jawab engga dulu zaaaa
Raeza: jangan gituu
total 1 replies
Faa
hmmmm
Faa
wawww judulnyaaaaa
Faa
AAAAAAKSJSKSJSKKSHSJM
Raeza: wkwkkk
total 1 replies
Faa
KENNNNN???😭😭😭😭😭😭🫵🏻
SERIUS NIII AKHIRNYAAA?
Raeza: serius
total 1 replies
Faa
yakan, bilang2 cuma anggap zafa adek
Faa
aminn
Faa: biar tau rasaaa
Raeza: wkwk klo terwujud ketar ketir kenzio
total 2 replies
Faa
ahaha
Faa
rasainn
Faa
ayo dongg sadarr trus ngakuu
Faa
ckk kesel bgtt😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!