Allea Hizka Zirah. Wanita polos nan lugu, telah bersepakat dengan pacar nya akan melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius lagi. Segala sesuatu yang di butuhkan untuk melangsungkan acara sudah beres, hanya tinggal menunggu hari dan tanggal yang di tentukan.
Namun tak di sangka, mempelai pria tidak menghadiri acara pernikahan yang akan di langsungkan. Sontak hal itu mengundang riuh di acara yang di gelar dengan besar-besaran. Begitu juga dengan keluarga wanita yang menanggung malu.
Apa yang menjadi penyebab mempelai pria tidak hadir? Apakah adanya selisih paham? Apakah setelah kejadian yang menimpah Allea akan menimbulkan trauma yang mendalam? Atau malah sebaliknya?
Mari kita ikuti keseruan cerita ini yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon keycapp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENGIKUTI UCAPAN OMA?
Sementara di sisi lain.
" Hay bro!" Sapa Deniro kepada teman-teman nya, yang sudah berkumpul di sebuah kafe yang sudah mereka janjikan.
" Wow... Pria hebat sudah tiba juga," ucap teman Deniro menjawab sapaan nya.
" Gimana calon istri lo bro," tanya salah satu teman Deniro.
" Udah gue tinggalin, pesta nya di gelar nanti. Yaudah gue kabur lah, siang nanti juga gue bakal terbang ke spanyol. Mau jumpa sama teman juga," ucap Deniro dengan bangga nya, memberitahukan bahwa ia akan pergi ke spanyol.
" Cocok lah tu, mau di kemanain uang yang di kasih ya kan bro!" Ucap teman nya lagi.
" Ya iyalah, yakali kita deketin orang kaya gak ada maksud nya. Hahahaha kan gak lucu," Deniro tertawa mengingat kebodohan pacar nya selama ini.
Sepersekian detik, semua teman Deniro yang ada di ruangan itu. Saling tatap menatap, hal itu juga tanpa di sadari oleh si empunya.
" Gue kasih dua juta buat Lo pada minum-minum dengan puas, gue mau cabut dulu. Mau jumpa pacar gue Catrine," ucap Deniro dengan meletakkan uang cash di meja, dan segera pergi dari sana untuk menemui pacar nya.
" Yeee buaya...." Teman-teman Deniro berteriak kepada nya, yang berjalan keluar dari tempat itu.
*
" Halo sayang!" Sapa Deniro dengan mengedipkan sebelah mata nya, menggoda perempuan pujaan hatinya.
" Aii cayang..." Balas perempuan yang bernama Catrine itu, dengan tersenyum menampakkan giginya yang tersusun rapi.
" Aku merindukan mu sayang," senyum Deniro kepada Catrine.
" Me too ay,"
Lalu mereka berdua segera mengambil barang-barang yang sudah di packing, dan berangkat bersama ke negara Spanyol. Dengan menggunakan uang pemberian Allea dulunya, yang ia gunakan alasan sebagai pengobatan keponakan nya dulu. Tanpa adanya rasa salah dan penyesalan nya, yang telah berani menipu keluaran besar Darmawan. Deniro juga pergi ke negara Spanyol untuk menghindar dari keluarga Darmawan, supaya ia bebas. Dan akan tinggal di sana, mendapat jaminan bahwa ia akan hidup aman tanpa adanya bayang-bayang keluarga Darmawan.
Deniro sebenarnya manifulasi dalam mengasihi Allea, namun tak di pungkiri Allea malah menaruh semua hati dan rasa sayang nya kepada nya yang hanya menganggap nya sebagai bahan mainan. Dan yang paling utama adalah, sebagai sarana uang yang cepat, ya setiap mereka jalan Allea selalu menyerahkan black card nya kepada Deniro. Seakan-akan dia lah yang membayari mereka, supaya orang-orang tidak rendah memandang Deniro jika Allea lah yang membayari nanti nya.
Dan hal yang paling tak di duga oleh Deniro adalah, ia di ajak menikah oleh Allea. Awal nya ia terkejut dengan ajakan yang tidak masuk akal itu, bagaimana caranya ia bisa menikah dengan wanita yang tidak ia cintai sama sekali. Dan bahkan tidak ia harapkan sama sekali, dan satu lagi ia memiliki kekasih yang memang benar-benar ia sayangi dan cintai. Namun di awal ia setuju-setuju saja mengikuti alur nya, sampai ia menyusun cara untuk memoroti Allea terlebih dahulu baru akan melarikan diri dari pernikahan ini. Sampai ia telah mendapatkan semua nya, dan rencana akhirnya adalah meninggalkan negara Indonesia ini. Dalam hitungan jam, ia akan pergi dengan kekasih nya dengan senang, bahagia, dan gembira.
Alasan Deniro tidak mau menikah dengan Allea, dia tidak tahu mengapa. Intinya Deniro tidak menyukai tentang apapun yang ada di diri Allea, namun ia hanya bisa berpura-pura seolah-olah ia sangat menyayangi dan mendatapkan uang secara cuma-cuma. Tanpa ia pikirkan, sekarang ia telah membuat anak gadis orang terpukul dengan kepergian nya dan kebohongan nya. Namun pada kenyataannya, Deniro memang tidak peduli tentang itu. Yang paling terpenting dalam hidup nya sudah mendapatkan target nya selama mendekati Allea.
*
*
Sementara di lain tempat.
Sudah tiga hari lama nya, Allea menggunakan gaun yang akan ia kenakan di hari bahagia nya. Selama tiga hari ini juga, ia sudah sangat capek untuk menangis dan mengingat semua masa lalu buruk yang menimpah nya.
Mungkin sudah saat nya bagi nya untuk menuruti perkataan Oma nya, bahwa ia tidak boleh lemah terutama menyangkut laki-laki. Sudah cukup baginya waktu 3 hari untuk menangisi hal bodoh, dan berbuat nekat. Ya, di hari kedua Allea sempat mencoba bunuh dir*.
Flashback on.
" Aku gak boleh hidup tanpa kamu Deniro, kenapa kamu sejahat itu? kenapa kamu meninggalkan ku, bahkan ini semua di luar dari pemikiran ku. Dari cara mu memperlakukan ku, sangat tidak mungkin jika di pikir-pikir i. Kamu adalah laki-laki yang paling jahat yang pernah ku temui, sekali pun aku tidak ingin bertemu dengan mu lagi. Lebih baik aku bunuh dir* sekarang ini, ketimbang aku harus melihat mu!" Ucap Allea dengan isakan tangis, tak lupa dengan leh*r nya yang sudah terikat dengan kain panjang yang ia gantungkan di balkon kamar nya.
Kaki nya sudah naik di atas kursi, untuk menggantungkan leh*r nya. Di saat nafas nya sudah tinggal sedikit lagi, tiba-tiba Oma Riana datang.
" Allea!" Pekik Oma Riana segara berlari dan naik ke atas kursi untuk meraih tubuh cucu nya, akhirnya mereka berdua terjatuh dengan posisi Allea menimpah tubuh Oma nya. Mereka berdua tidak sadar kan diri, untung saja Dady Tito dengan cepat datang setelah mendengar pekikan mamah nya.
Oma Riana dan Allea di bawa ke rumah sakit terdekat, untuk mendapatkan penanganan pertama. Akhirnya dengan cepat Allea langsung sadarkan diri, karna hanya nafas nya saja yang sempat tertahan. Sementara Oma Riana terbilang parah, Karna faktor tubuh yang sudah lemah juga dengan kepala yang terbentur ke lantai dan tubuh di timpah oleh Allea.
" Mommy aku mau jenguk Oma, aku kangen Oma. Antarkan aku," ucap Allea setelah ia mau melepaskan gaun nya selama tiga hari tiga malam ia kenakan, hanya untuk menunggu kedatangan Deniro. Namun keberuntungan tidak berpihak kepada nya, akhirnya ia harus memaksakan untuk menguburkan segalanya. Ia telah sadar, dengan keadaan nya yang seperti ini, merugikan banyak orang.