Follow sosmed author
IG:Mia novita23
Tiktok:Miss Mia Novita
Hidup kamu selama ini sudah enak, jadi mama mau kamu merelakan suamimu untuk kakakmu, dan kamu ambil suami kakakmu yang tidak berguna itu!" ucap seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah mama tirinya pada Natalie, anak keduanya di keluarga Jonathan.
"Maksud mama aku disuruh bertukar suami dengan kakak?"
Bagai disambar petir disiang hari, Nathalia yang baru saja pulang kerja harus mendengar permintaan sang mama yang terdengar aneh. Namun disini Nathali tidak bisa menolak permintaan konyol ibu sambungnya, hingga mau tidak mau Nathali harus merelakan suami yang menikahinya satu tahun yang lalu untuk sang kakak dan menikah dengan suami kakaknya yang dingin dan juga cuek. Abian namanya.
Bagaimanakah perjalanan pernikahan Nathali dan Abian? ikuti yukkk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Mia Novita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
penyesalan Alexander
Abian beranjak pergi dari makam kedua orang tuanya setelah menceritakan semua perihal Nathali pada mereka. tanpa Abain sadari ternyata sejak tadi ada seseorang yang sedang mengikutinya dan memantau semua kegiatan Abian mulai dari keluar dari kontrakan.
"Siapa mereka?" batin Abian yang mulai menyadari ada seseorang berjalan tak jauh dibelakangnya. Abian sempat berpikir jika mereka adalah orang suruhan dari salah satu saingan bisnisnya. namun, Mereka berdua tidak memberikan tanda-tanda untuk mencelakai Abian. dan hal itu tentu saja semakin membuat Abian tidak mengerti.
"Sudahlah, yang penting mereka tidak menggangguku" batinnya lagi dengan sekilas melirik kedua orang berbaju hitam yang tak jauh dibelakangnya dari kaca spion sepeda Beatnya.
Karna merasa tidak ada yang aneh, Abian pun segera melajukan cepat motornya menuju bengkel yang memang jaraknya paling dekat dengan posisinya saat ini.
Dtttttt.....Dttttt....
Satu pesan masuk
[ Lapor, tuan. Tuan muda sedang ada di salah satu bengkel ternama di kota bogor ] Orang itu mengirimkan gambar Abian yang sedang membuka helm lalu masuk ke sebuah bengkel yang sangat terkenal di kota itu
[ Kalian tetap pantau dia disana. jangan sampai kalian kehilangan jejak Arcelio. dan satu lagi, jangan sampai buat dia curiga jika kalian berdua sedang mengawasinya ] send
Pria itu mengambil nafas dalam lalu membuangnya kasar, menatap gambar yang dikirimkan oleh anak buahnya entah kenapa membuat air matanya tanpa sadar terjatuh begitu saja.
"Maafkan Daddy yang saat itu sudah begitu kasar dan tidak memikirkan bagaimana perasaan kamu, Ar. Daddy benar-benar minta maaf" ujar tuan Alexander dengan penuh penyesalan. setiap kata yang dia ucapkan malam itu kembali terngiang.
"Dasar anak tidak tau diri! mau jadi apa kamu jika kelakuan kamu terus- terusan seperti ini? Hah? Arcelio, kamu itu anak seorang pengusaha terhormat. jangan buat nama baik keluarga hancur hanya karna kamu yang seperti sampah masyarakat. benar-benar tidak berguna!" ucap Alexander dengan penuh emosi.
"Arcelio jadi seperti ini juga karna Daddy. apa Daddy lupa kapan terakhir Daddy memberikan waktu untuk Ar? hah?" jawab Arcelio dengan tatapan kecewa pada sang Daddy.
"Asal Daddy tau, percuma Ar menjadi anak orang kaya kalau pada akhirnya Ar harus tumbuh seperti anak yatim yang kekurangan kasih sayang. Daddy dan mommy hanya sibuk dengan dunia kalian sendiri. hahahha benar- benar menyedihkan" lanjut Arcelio lagi
Plakkkkk
Satu tamparan keras berhasil mendarat sempurna pada pipi kiri Arcelio. bahkan karna terlalu kerasnya, darah segar itupun mengalir dari sudut bibirnya. membuat Arcelio tersenyum getir sembari mengusap pipi bekas tamparan sang Daddy.
"Dasar anak tidak tau diuntung. pergi kamu dari sini!"
Arcelio yang terluka karna tamparan kini harus mendengar pria yang selama ini dia banggakan mengatakan dirinya anak tidak tau di untung lalu menyuruhnya pergi.
"Okee.. Ar pergi.. ada atau tanpa ada Daddy sekalipun Ar bisa bertahan."
" Dengar ya tuan Alexander yang terhormat, waktu tidak bisa dibeli dengan uang!" balas Arcelio dengan nafas yang naik turun kemudian beranjak pergi dari sana dengan membawa amarah dan rasa sakit.
Alexander dan Wulan memang selalu sibuk dengan dunia mereka. walaupun sebenarnya semua itu mereka lakukan karna mereka begitu menyayangi Arcelio. kedua orang tua itu menjadi gila bekerja setelah kehilangan kakak Arcelio yang meninggal karna Alexander dan Wulan tidak mampu membiayai pengobatan anak pertama mereka dulu. hingga sejak saat itu, mereka yang kembali diberikan kepercayaan dan di titipkan seorang anak akhirnya tidak ingin kejadian yang pernah terjadi terulang kembali. keduanya sama-sama bekerja hingga berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.
Dan sejak saat itu juga mereka mempercayakan baby siter untuk mengasuh Arcelio hingga anak itu dewasa. tumbuh tanpa kasih sayang dari orang tua membuatnya menjadi bad boy dengan kehidupan dunia malam.
"Benar apa kata Arcelio dulu, waktu tidak akan pernah bisa dibeli dengan uang" batinnya sambil terus memperhatikan gambar yang dia terima tadi.
Sedangkan Arcelio yang baru saja sampai dibengkel, kembali membuang nafasnya berkali-kali ketika melihat keberadaan Nadira disana.
"Wanita itu lagi.. ngapain sih dia disini" batin Atcelio sambil menatap malas pada Nadira yang sedang duduk di ruang tunggu. Namun Abian berusaha untuk pura-pura tidak tau dengan keberadaan wanita itu, namun sialnya Nadira menyadari kedatangan Arcelio dan segera menghampirinya.
"Pagi calon pacar.. mau sekeras apapun kamu menghindar, tuhan bakal selalu mempertemukan kita. dan kamu tau itu artinya apa? itu artinya kita berdua itu jodoh" kata Nadira dengan senyum merekah sembari menatap pada Abian.
"Sudah siang loh ini, Dir. sudahi mimpimu, karna itu hal yang nggak akan pernah jadi nyata" balas Abian malas dan langsung berlalu begitu saja.
"Tidak ada yang tau takdir kita bagaimana, Bi. jadi mau seperti apapun reaksi yang kamu berikan buat aku, aku tidak perduli. yang pasti aku sayang kamu"
"Ck...dasar wanita gak tau malu. Padahal sudah berkali-kali Abian tolak masih saja kayak begitu. gak habis pikir gue sama si Dira. Elu bayangin nih Vem, sudah 3tahun si Dira mendapat penolakan dari Abian, tapi tetep aja gak tau malu. Wajah tembok apa bagaimana" kata Bima yang memang sedang ada di bengkel itu juga.
Entah kenapa ketika mendengar Nadira mengatakan sayang pada Abian, pria itu merasa sangat tidak suka.
Vemas yang melihat ekspresi wajah Bima membuat pria itu mengulum bibir. "Cie cemburu ya? Jangan bilang elu udah mulai ada rasa sama Dira?"goda Vemas pada sang sahabat.
"Apaan dah elu, gue cemburu? Hahaha ngarang. Amit-amit gue suka sama wanita gak tau malu kayak dia. Amit-amit jabang bayi" balas Bima yang semakin membuat Vemas tertawa.
"Inget loh, Bim. Benci dan cinta itu beda tipis. Tapi gue salut sih sama si Dira, bayangin selama 3 tahun dia gak capek ngejar-ngejar Bian. Sekalipun ditolak dan di katain apapun oleh Abian dia tetep kayak gitu. Dan elu tau itu artinya apa? Itu artinya Dira itu setia. Gue sih dukung ya kalo misal nantinya elu suka sama dia" setelah mengatakan hal itu Vemas segera beranjak pergi dari hadapan Bima sebelum mendapat umpatan.
Nadira menyukai Abian memang sudah tiga tahun lamanya. Dan selama itu juga Nadira tidak pernah bosan menyatakan perasaannya yang bertepuk sebelah tangan. Wanita itu menyukai Abian berawal dari awal pertemuan mereka 3 tahun lalu. Abian menggantikan Bima menunggu orang yang sudah Bima tolong saat itu. Hingga ketika Nadira sadar, yang dia lihat adalah Abian, bukan Bima. Wanita itu mengira jika yang sudah menolongnya adalah Abian. Karna pada saat itu dokter yang menangani mengatakan jika Nadira ditolong oleh seorang pria yang ada di depan ruangan IGD. dan karna saat itu Bima ada urusan mendesak, Bima menghubungi Abian dan memintanya untuk menunggu di depan ruangan IGD.
"Amit-amit gue suka sama si Dira Kunti" ujar Bima
"Kenapa, Bim? Elu suka sama Dira?" Tanya Abian ketika mendengar Bima menyebutkan nama Dira tadi.
"Eh, tapi gue tau deh caranya agar si Dira berhenti gangguin Bian" timpal Vemas.
"Gimana?" Tanya Abian dan Bima secara bersamaan.Namun vemas tak langsung menjawab, pria itu tersenyum sembari menatap pada Bima dengan tatapan aneh.
jadi penasaran aq...