Haris seorang pemuda tampan dan pembisnis sukses, Haris sangat bosan dengan wanita-wanita yang mendekati dirinya karena harta membuat Haris memutuskan untuk menyamar demi mendapatkan pasangan yang tidak mendekati dirinya karena harta, berhasilkah Haris mendapatkan cinta sejati yang tulus mencinta Haris apa adanya tanpa mempermasalahkan hidup sederhana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Haris semangat kerja perdana hari ini, Haris sengaja bangun lebih pagi supaya bisa sarapan dulu sebelum ke perkebunan dan tidak kejebak macet.
"Hari kedua makan sederhana karena mereka, biar lah setelah gajian bisa kembali ke gaya hidup seperti dulu makan di cafe biar keren tidak makan di warteg terus." ucap Haris mulai bosan makan di warteg, karena semua warteg menunya sama semua membuat Haris bosan melihatnya.
Haris rela antri beli sarapan karena uang saku yang diberikan Dayat tinggal sedikit, Haris harus bisa hemat sampai gajian tiba dan baru bisa beli makan di cafe seperti dulu lagi.
**
Dayat menyambut kedatangan orang tuanya Haris yang tiba-tiba datang ke kantor, Dayat kasih tahu Haris tidak akan ada di kantor sampai misi mencari pacar selesai Haris lakukan.
"Lebih baik seperti ini kan Om, Haris berjuang mendapatkan pacar dari pada sembarangan jatuh cinta akhirnya nyesel sendiri." ucap Dayat yang tidak ingin disalahkan, walaupun kenyataannya apa yang dijalankan Haris sekarang adalah idenya demi kebaikan sahabatnya.
"Iya kamu benar,biar lah Haris kerja ditempat orang lain biar jadi pengalaman dia juga dan kita lihat dari hasil dia kerja ditempat orang lain, apa bikin dia dapat ide baru atau cuman dapat pacar saja." ucap ayahnya Haris, ayah nya Haris bisa melihat peluang bisnis baru dari tempat kerja Haris, tapi tidak mau kasih tahu anaknya biar lah Haris berjuang sendiri.
"Entah lah Om, saya tidak berfikir kearah sana sih Om karena tujuan saya kasih ide iya biar Haris move on dan dapat pacar yang tidak gila harta saja Om." lanjut Dayat tidak berfikir sejauh itu, Dayat sekedar bantuin masalah percintaan Haris saja tidak memikirkan peluang bisnis sama sekali, karena tidak ada niat untuk memanfaatkan orang lain demi bisnis sama sekali jadi Dayat tidak berfikir untuk ajak kerjasama sama sekali.
Ayah nya Haris geleng-geleng kepala karena Dayat sama saja payah seperti Haris, yang tidak bisa melihat peluang bisnis sama sekali andaikan dirinya bisa bantuin Haris tentunya akan memanfaatkan kerjasama bisnis di perkebunan milik Karla.
**
Karla melihat laporan keuangan yang dibuat Haris sangat rapih dan terinci, membuat Karla tidak salah pilih orang untuk bisa jadi bendahara di perkebunannya.
"Data yang anda buat sangat rapih, pengalaman memang tidak mengecewakan Pak Haris." puji Karla, sejujurnya Karla sendiri masih kesulitan membuat data keuangan sampai sekarang bahkan masih belajar sama orang tuanya.
"Bisa saja Bu Karla puji saya Bu." ucap Haris senang mendapatkan pujian dari cewek incarannya.
"Oh iya nanti ada lima puluh kue datang kesini, Pak Haris tolong bayarin dan data pengeluarannya tolong dibuatkan iya Pak setiap hari membuat pengeluaran untuk bagi-bagi buat karyawan bawa pulang setiap hari!" perintah Karla yang ingin bagi-bagi kue harus ada data pengeluaran harian, supaya jelas keuangan yang dipakai buat beli kue setiap harinya.
"Siap Bu tenang saja." lanjut Haris salut sama Karla, bagaimana tidak salut jika bos nya sudah cantik dan dermawan sama karyawannya pulang kerja setiap hari dikasih bingkisan kue untuk dibawa pulang.
Haris yang tidak terlalu suka makan kue sendirian di rumah, bakal senang makan kue pemberian Karla apa lagi Karla memberikan kue setiap hari untuk karyawannya bawa pulang.