NovelToon NovelToon
PEMBALASAN GADIS KIRANA

PEMBALASAN GADIS KIRANA

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:507.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Respati

Kirana seorang gadis yang tertukar saat bayi di sebuah Rumah sakit. Dia berakhir di panti asuhan yang akhirnya di temukan keluarganya dan di bawa kembali ke Rumah keluarga kandungan nya. namun Karena keluarga lebih mencintai gadis yang palsu, akhirnya dia tak di anggap . usaha dia untuk mendapat cinta dari keluarga ternyata Sia- sia. dan akhirnya diapun mati menggantikan sang Kakak yang hampir terbakar di dalam mobil . Namun ternyata semua pengorbanan nya sia- sia belaka . saat dia mendengar sang Kakak tertua berkata.
"Kau tidak apa- apa Leo..."
"Tidak kak...tapi Kirana ada di dalam mobil..." jawab kakak kedua.
"Tidak masalah , lebih baik dia mati dari pada jadi beban kita...asalkan bukan Jeni yang di sana..." ucap sang Kakak tertu. mendengar ucapan tadi. hati Kirana bagai di tikam belati.
"Begitu hinakah hidupku Tuhan... andai kau beri aku kesempatan untuk hidup lagi. tak akan kusia- siakan hidupku untuk mendapatkan kasih sayang mereka. Dan Tuhan maha adil. dia di lahirkan kembal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KIRANA BERLATIH BASKET.

Mereka berbicara sambil berjalan kearah ruang guru. banyak murid yang melihat kearah mereka. Ada tatapan iri saat melihat Kirana di antara mereka. Ada dua gadis yang termasuk peserta yang mengikuti Olympiade Fisika tersebut. Dan salah satunya Kirana. Apalagi para gadis yang melihat Kirana berbicara akrab dan santai dengan Pria idola sekolah yang dingin itu. Dan salah satunya adalah Jeni. Jeni yang akan pergi ke kantin bersama teman- temannya melihat keenam murid yang akan Pergi ke ruang guru . Dengan perasaan kesal, iri dan marah, Dia menatap Kirana yang berjalan bersama Pria idola sekolah dan Reza serta keempat murid lainnya yang terpilih. Tak terasa Kirana dan yang lain telah sampai di depan ruang kantor guru. Segera ke enam murid masuk kedalam ruangan yang terlihat banyak guru berada di dalamnya . Para guru tahu kalau Mereka akan menemui guru Song . Salah satu dari guru berdiri dan mengantar mereka ke tempat meja guru Song berada. Dan ternyata sang Guru masih keluar. Mereka harus menunggu kedatangannya. Tak berapa lama terlihat guru Song datang Bersama Guru Hai. Melihat para Murid sudah berada di tempatnya, Guru Song berkata .

"Maaf...kalian lama menunggu bapak ya...?" kata sang Guru .

 "Tidak guru...kami juga baru datang..." jawab Reza.

"Kenalkan ini guru Hai yang mengajar Kelas XI. kalian tentu sudah tahu guru Hai kan...?" kata guru Song sambil berjalan ke arah mejanya.

"Sudah Guru...." jawab Mereka. Hanya Kirana yang diam saja. Sebab dia memang tidak banyak mengenal para guru .

"Beliau yang akan membantu Bapak dalam membimbing kalian . Dan juga yang akan menemani kita ke SMA Taruna 2 untuk mengikuti Olympiade ...."ucap Guru Song.

Dan ternyata kedatangan mereka ke Kantor guru hanyalah untuk memperkenalkan Guru Hai . Guru Song memberitahukan materi yang harus mereka baca dan di pelajari. Serta mendengar Sedikit pengarahan dari kepala sekolah dan Juga guru song sendiri . Mereka juga akan mendapatkan pelajaran tambahan saat pulang sekolah. Setelah itu Guru Song memperbolehkan mereka kembali kekelas masing - masing.

Jeni merasa sangat marah saat dia tidak masuk dalam daftar para peserta Olympiade. Apalagi melihat Kirana masuk sebagai peserta .

"Kenapa si pecundang itu bisa masuk..sialan. Bukankah mereka sudah tahu kalau wanita sialan itu berbuat Curang.. " umpatnya dalam hati .

Dia merasa kalau dialah yang lebih pantas menjadi peserta di Acara olympiade itu. Apalagi saat para sahabatnya mempertanyakan kenapa bukan dia yang di pilih guru. Dia ingin memberitahukan ini pada kedua orang tuanya. Dia ingin merebut kesempatan itu dari tangan Kirana pasti mereka tahu caranya. Karena itu Jeni yang manja meminta di jemput Sang Ayah . Walaupun tuan Xio sibuk Dia berjanji menjemput gadis manja itu . Namun saat pulang Sekolah ternyata Kakak pertamalah yang menjemput. Dia melihat Fransisco berdiri di dekat mobilnya sambil menatap para murid yang keluar dari kelas. Walaupun sedikit kecewa, namun Jeni berusaha terlihat bahagia. Rencananya gagal. seandainya sang Ayah yang menjemput, Dia akan merayu sang Ayah agar bisa merebut kesempatan yang di miliki Kirana. tapi ternyata Kakak pertamanya yang menjemput.

Sebenarnya Frans sendiri enggan menjemput Jeni. apalagi banyak kerjaan yang harus dia tangani . Sedangkan Ayahnya sedang menyelesaikan tugas di cabang lain. Dia sudah ingin menyuruh Sopir untuk menjemput Jeni. Namun saat dia ingat akan bertemu Kirana, semangatnya menjadi timbul. Entah kenapa dia sekarang sering merindukan sang Adik kandung tersebut. Karena itu kini dia berada di depan Sekokah SMA Taruna 1 .

Dan saat Frans melihat Jeni Keluar, terlihat keengganan di wajahnya. Namun Dia berusaha terlihat biasa saja.

 "Kakaaaak..." seru Jeni manja. Dia berlari dan memeluk lengan Frans. Sengaja dia lakukan itu agar semua murid tahu kalau keluarganya sangat menyayangi dia.

 "Kau itu sudah dewasa, jangan terlihat kolokan seperti anak kecil Jen...kau tidak malu di lihat teman- temanmu..." ucap Frans Datar.

"Biarinkan saja kak...aku manja dan Kolokan cuma sama kakak sendiri nggak masalah kan...?" ucap Jeni sambil tertawa riang.

 Dan saat itulah Frans melihat Kirana sedang berjalan bersama murid wanita yang dia tahu sahabat Kirana. Dan di samping Kirana , terlihat dua anak muda berjalan bersama sang adik . Melihat itu Fransisco melepas tangan Jeni dan berjalan ke arah Kirana.

"Ran...apa kabar Dek...?" tanya Frans lembut.

Seketika Kirana yang sedang berbicara dengan Hanyu berhenti. Dia menatap pada Frans dengan tatapan dingin.

"Tuan muda Xio...anda berbicara dengan saya...?" ucap Kirana dengan tatapan enggan pada Frans yang berdiri di depan Kirana.

" Apa kabar Dek...?" ulangnya.

" Apakah anda salah orang tuan...adik yang anda maksud ada di sebelah anda... " ucap Kirana sinis. Jeni yang berdiri di sebelah Frans terlihat sangat marah. dia mengepalkan tangannya dengan erat.

"Ran...kau juga adikku kan...?" ucap Fransisco dengan nada berharap.

"Saya tidak lagi sedang bermimpi kan Tuan...? atau anda salah mengenali orang...maaf saya bukan adik anda...kami harus pergi..." ucap Kirana yang mulai menyadari kalau mereka menjadi perhatian Murid lainnya.

 "Ran... Apakah kau tidak memaafkan kami ...? pulanglah kerumah. Kami menunggu kau kembali..." ucap Fransisco lembut.

"Tuan muda Xio salah...saya bukan adik angkat anda lagi. Jadi biarkan kita tidak mengenal satu dengan yang lain . Bukankah semua sudah saya kembalikan... permisi. " kembali Kirana dan komplotannya akan pergi. Melihat usaha sang Kakak yang ingin Kirana kembali membuat Jeni merasa khawatir, bagaimana bisa Kirana akan kembali ke rumahnya. Dia harus membuat gadis ini tidak akan kembali ke rumah besar Xio. Dia tidak mau Kirana mengambil kasih sayang Kedua orang tua dan Kakaknya . Dia harus mencegah itu.

"Ran... Apakah karena masalah denganku , kau tidak mau pulang kerumah.. Apakah karena kakak tidak memperhatikan dirimu , kau sedih dan marah pada kami...apakah aku harus memohon dan bersujud padamu agar kau mau kembali Ran...agar kau mau pulang..." tiba- riba Jeni berbicara dengan Wajah sedih dan memelas , tapi dengan nada tinggi. Hingga membuat perhatian para murid yang lewat . Melihat itu Kirana tertawa.

"Jangan lagi berakting Jen...aku tahu kau ingin aku menjauh dari keluargamu. Seharusnya kau katakan itu pada Kakak- kakakmu. Cegah mereka mendekatiku. Bilang pada mereka kalau aku sudah muak dan tak ingin berhubungan lagi dengan kalian. Kau tidak usah berpura- pura baik Nona Jeni...aku sudah tahu maksudmu. Sudahlah...aku sudah tidak butuh lagi kasih sayang mereka . Bukankah aku hanya anak pungut keluarga Xio. Aku tidak akan serakah Kok.. Dan aku tidak akan bermuka tebal lagi hanya untuk mendapatkan kasih sayang mereka...Maaf Jika selama ini aku mengganggu kehidupan kalian. Aku harap kebelakangnya nanti, kita tidak usah saling bertegur sapa. Dan aku harap Nona Jeni tidak bermain licik agar aku tidak mendapatkan hukuman yang tidak pernah atau tidak sengaja aku lakukan. Maaf kami orang miskin permisi dulu..."ucap Kirana . lalu dia membawa para sahabatnya melanjutkan perjalanan mereka.

"Ran... Dengarkan kakak.. Maafkan Kakak.. " Seru Frans sambil berusaha mengejar Kirana. Namun langkahnya terhenti saat sebuah tangan memegang lengannya.

"Cukup kak...jangan kau paksa dia..." ucap Erik yang sudah ada di belakang Fransisco. Melihat Erik yang mencegah Dia pergi, Frans terlihat kesal .

"Tapi Rik..." ucap Frans Berusaha melepas tangan Erik.

"Biarkan dia pergi kak...kalau kakak memaksa, dia akan semakin membenci kakak..." ucap Erik. Terlihat Frans terdiam.

"Sekarang bawa Jeni Pulang. Aku masih ada pekerjaan..." ucap Erik yang langsung meninggalkan sang Kakak .

Dia melihat Kirana dan Kawan- kawannya sudah pergi meninggalkan sekolah . Namun saat mobil yang di tumpangi Kirana keluar dari pintu gerbang sekolahan, terlihat beberapa Motor balap yang harganya tak terkira menghentikan mobil Yang di kendarai Kirana. Hampir saja Erik turun takutnya mereka akan mencelakai Kirana .Namun ternyata mereka teman Kirana juga. Di lihat dari seragam yang di pakai mereka . Dan Pria tampan yang mendekati Kirana terlihat berbicara dengan wajah gembira .

Tak lama mereka meninggal kan mobil Kirana sambil berseru..

" Kami akan menunggumu di sana Ra..." seru Pria tampan itu.

"Siapa mereka...terlihat sekali mereka sangat baik pada Kirana. Apakah dia pacar Kirana. Tapi kenapa aku merasa femiliar pada wajah tampan itu...dan mau kemana mereka..." ucap Erik yang sudah ada di dalam mobilnya.

Terlihat mobil Kirana berjalan meninggalkan sekolahan . Erik segera perlahan mengikuti dari jauh.

Sedangkan di sekolah, terlihat Frans berjalan masuk kedalam mobil tanpa perduli pada Jeni yang cemberut mengikuti dia masuk kedalam mobil.

"Kak...apakah kakak marah pada Jeni...?" ucapnya Sendu. biasanya jika Jeni membuat sikap seperti itu, Fran Akan segera mengusap kepalanya dan berkata.

"Siapa bilang Kakak marah pada Adik cantik Kakak.." itu yang Jeni harapkan . tapi harapan Jeni musnah saat mendengar Frans berkata.

"Jangan membuat masalah jika kau tak ingin terkena masalah. Lagian kenapa sich kau selalu mencari masalah dengan Kirana...aku tahu apa maksudmu Jen... Berhentilah membuat masalah untuk Kirana...Kau sudah memiliki kami, namun kau masih ingin menyakiti Kirana..." ucap Frans sambil menatap Jeni sekilas.

Mendengar ucapan Frans membuat Jeni kaget bukan main. Dia tidak tahu apakah Kakak pertamanya sudah tahu niatnya. Atau dia tadi keterlaluan hingga sang Kakak menyadari niatnya.

"Kak..Jeni hanya tak ingin Kirana mempermalukan Kakak..." ucap hadis itu berusaha menutupi kegugupannya .

Frans terlihat tidak perduli ucapan Jeni. Dia menatap kedepan dengan wajah terlihat marah.

"Sudahlah tidak usah berdebat lagi. Aku tahu maksudku Jen..." ucap Frans dingin.

Dia segera membawa Jeni kembali kerumahnya. Setelah menurunkan Jeni, Frans kembali ke perusahaan. Semenjak perusahaan BCG menarik diri dari pembangunan Hotel di pinggir Pantai, dan dua proyek lainnya , membuat keuangan keluarga Xio berantakan . untung saja kerjasama dengan BCG hanya tiga proyek saja. Namun Nilai dari Proyek- proyek itu milyaran rupiah . tidak bisa di bayangkan kalau mereka menjalin kerjasama dalam beberapa proyek lagi.

Grub BCS menarik diri dari hubungan kerja sama mereka , tanpa Perusahaan Xio tahu sebabnya. Frans segera kembali ke lokasi pembangunan yang sempat dia tunda hanya untuk menjemput Jeni sekalian melihat wajah Kirana.

Sedangkan Jeni di rumahnya terlihat sangat marah. Dia ingin mengadukan itu pada sang Mama, tetapi Mamanya tidak ada di rumah . kata Pelayan, Sang Mama pergi ketempat temannya.

Di tempat lain, terlihat Kirana sedang turun dari mobil Emi. Mereka baru saja pulang dari warung kecil yang ada di depan sekolah. warung itu kecil dan sederhana. tapi makan di sana sangat enak . Setelah Kirana turun, Emi menjalankan mobilnya .

"Ran...kau beneran mau main Basket dengan mereka...?" kata Hanyu dari atas motornya. Ternyata Pria muda ini masih belum pulang .

"Kau belum pulang...?" tanya Kirana.

"Belum..." ucapnya sambil turun dari motornya.

"Tentu saja...Memangnya kenapa..?" tanya Kirana sambil menatap Pria muda itu .

"Apakah kau benar- benar mengajari mereka...?"tanya Hanyu lagi.

"Kenapa kau bertanya sekarang ..ada apa..?." tanya Kirana .

"Tidak ada apa- apa sich Ran...hanya saja mereka itu anak- anak yang sangat pandai dalam olahraga Basket.." ucap Hanyu.

"Oo...kau meremehkan aku..?" kata Kirana sambil memukul kepala Hanyu yang berdiri di depan Kirana .

"Bukan begitu Ran....aku hanya takut kau ada masalah..." ucap Hanyu.

"Maksudmu...?" tanya Kirana lagi.

"Aku takut terjadi sesuatu padamu. Karena aku adalah sahabat terdekatmu , Aku bertanggung jawab akan keselamatanmu . Jadi aku boleh ikut Ya...?" ucap Hanyu dengan wajah berharap . Mendengar ucapan Hanyu membuat Kirana ingin memukul kepala Pria di depannya .

"Dasar keterlaluan... Kau berkata seperti tadi hanya karena kau ingin ikut...? sialan..."seru Kirana kesal.

"Aku akan menjagamu Ran... Aku akan menjadi pengawalmu..." kata Hanyu.

"Memangnya aku tidak bisa menjaga diri...?" kata Kirana dengan wajah kesal .

"Aku tahu...tapi sebagai sahabat boleh ya aku ikut ...?" ucapnya dengan wajah berharap. Terlihat Kirana terdiam sejenak sambil menatap Hanyu. Tak lama dia berkata .

"Baiklah kita akan pergi nanti jam tiga sore. Jemput aku . tapi jika kau telat aku akan pergi sendiri....." kata Kirana dengan wajah Kesal.

"Yes....itu baru namanya teman ..." seru Hanyu gembira.

"Pulanglah...datang nanti jam tiga ." ucap Kirana sambil melangkah kearah gerbang Apartemen.

"Baik...;" seru Hanyu sambil naik kemotornya.

Tak lama terlihat motornya sudah berada di jalan raya .

Sedangkan Kirana Sendiri segera masuk kedalam lift menuju Apartemen nya. Jam tiga sore , terdengar telfon berbunyi. Kirana yang akan berangkat segera menerima telfon yang ternyata dari Hanyu.

"Aku sudah menunggumu di bawah.. " Ucap Hanyu.

"Baik..aku akan segera turun.. "Jawab Kirana yang langsung mematikan ponselnya.

Tak berapa lama Kirana dan Hanyu telah berada di jalanan . mereka mengunakan Motor milik Hanyu untuk menuju lokasi yang di kirim Jordan . Mereka menuju alamat yang di berikan Jordan. Ketika sampai di lokasi yang sesuai dengan Alamat yang di beri Jordan, ternyata tempat itu merupakan sebuah gedung olah raga pribadi. Dan ternyata itu milik Jordan sendiri.

Saat mereka sampai , ternyata Jordan telah menunggu. Melihat Kirana datang bersama Hanyu, terlihat wajah Jordan sempat kecewa. Namun cepat berubah seperti biasa. Segera Jordan membawa Kirana masuk kedalam saat turun dari atas motor milik Hanyu. Dan ternyata teman- teman Jordan yang juga teman sekolah Kirana , terlihat sedang memulai pemanasan . Tak berapa lama terlihat Kirana bermain bersama mereka.

Tanpa mereka sadari, sejak Kirana keluar dari Apartemen seseorang membuntuti mereka berdua. Dan saat Kirana sampai di tempat ini tadi. Pria yang ternyata Erik sangat kaget. Karena dia kini tahu siapa Jordan . Jordan merupakan keluarga Bastian. Dan saat Kirana masuk kedalam gedung, dengan serta merta dia datang dan melihat gedung apakah itu. Ada perasan takut di dalam hatinya. Dia takut terjadi sesuatu pada sang Adik . Betapa terkejutnya dia, saat Dia melihat Kirana bermain Basket dengan sangat hebat bersama beberapa anak muda. Dan gerakan dang adik sangat lincah .

"Kirana bisa main Basket...? Sejak kapan itu.? Bukankah Kirana bodoh. Bukanya dia tidak tahu apa- apa..." seru Erik yang memang Pemain Basket.

Dia masuk kepolisian salah satunya karena permainan basketnya. Dan Yang tidak di ketahui orang lain, Demi bisa membuat kakak- kakaknya mau mengakui dia, pada kehidupan Kirana dulu. Salah satunya adalah berusaha menjadi pemain Basket terbaik. Dia berlatih dengan diam- diam pada seorang mantan Pemain basket yang mendirikan club Basket . hingga dia mahir bermain basket. Bukan hanya mahir, karena otak cerdasnya serta bakatnya, Dia menjadi murid terbaik sang guru . tanpa setahu keluarga ,Dia sering bermain dengan Club nya dan merupakan salah satu Club terbaik di kota itu. Sikap nya yang bersembunyi , membuat Dia tidak di kenali orang . Namun Dia ingin menunjukkan pada Kakak ketiganya. Dia ingin memperlihatkan kepandaiannya. Namun semua usahanya sia- sia karena sang Kakak yang di harapkan akan memujinya menganggap rendah dan tak perduli dengan usahanya . Dan saat dia memberitahu kalau Dia bisa menjadi pemain basket , bukan pujian yang dia dapatkan, cemohan dan cibiran yang dia dapat dari sang Kakak .

Tiga jam kemudian, Terlihat Kirana akan kembali. Dengan segera Erik pergi dari tempat itu kembali ke Mobilnya . Dan Dia melihat Kirana kembali bersama teman akrabnya. Kembali Erik membuntuti sang adik tanpa di ketahui Kirana. Setelah melihat sang Adik kembali ke Apartemennya Erik segera menelfon Dokter Leo.

"Kak.. Dimana kakak sekarang?" tanya Pria tampan itu.

"Ada apa Rik...aku ada do Rumah sakit..." jawab Dokter Leo.

"Apakah masih lama...atau Kakak jaga malam..?" kata sang Adik.

"Ini mau pulang, memang ada apa Sich...?" tanya Dokter Leo heran.

"Aku tunggu Kakak di restoran Lachtarea ..." ucap Erik.

"Memang ada apa Rik...kau ada masalah...?" kata sang Kakak.

"Datang saja kak... Aku akan katakan nanti..." ucap Erik lagi.

"Baik aku akan datang ucap Dokter Leo. Dengan segera Dokter Leo pulang. Dia segera meninggalkan rumah sakit menuju Restoran Lachtarea seperti apa yang di katakan Erik. Sesampainya di Restoran , terlihat sang Adik masih berada di parkiran . Saat melihat Dia datang, pria itu segera turun dari Mobilnya dan mendekati Mobil sang kakak.

"Ada apa Rik...?" tanya Leo.

"Akan aku katakan nanti di dalam. Ayo masuk kak...aku sudah lapar. Seharian aku belum makan , tadi pagi hanya Roti dan susu..." ucapnya sambil berjalan bersama sang Kakak kearah pintu masuk restoran mahal itu.

"Kok bisa...?" tanya Leo heran .

"Aku membuntuti adik kita..." jawab Erik.

"Membuntuti adik kita..? maksudmu Kirana..?' Tanya Leo dengan wajah kaget.

"Tentu saja... Siapa lagi...Jeni...? cih jangan harap.. " ucap Erik.

"Memangnya ada apa dengan Kirana. Dia tidak membuat masalah yang nggak- nggak kan...?" tanya Leo dengan nada cemas.

"Dia tidak apa- apa kak...ayo masuk..." ucap Erik sambil melangkah masuk kedalam rumah makan mewah itu. Sesampainya di dalam, pelayan menyambut mereka.

"Selamat malam tuan...." sapa pelayan muda dan cantik itu.

"Malam..di mana ruang pribadi yang telah di pesan atas nama tuan Frederik.. ?" tanya Erik.

"Mari saya antar tuan..." ucap sang Pelayan. Mereka mengikuti pelayan menuju ruang Pribadi yang sudah di pesan Erik.

"Kau memesan ruang pribadi Rik...?" tanya sang Kakak.

"Iya Kak.. Aku tidak ingin ada pengganggu..." jawab Erik dengan tenang.

percakapan mereka terhenti saat mereka telah sampai di kamar yang di pesan. Dengan sopan Pelayan mempersilahkan Mereka masuk ke ruangan yang di pesan Erik. Saat mereka telah berada didalam ruang pribadi. Erik dan Leo memesan makan malam mereka. Ketika Leo melihat pelayan keluar ruangan , Dia menatap Sang adik.

"Katakan sekarang ada apa dengan Kirana..?" ucapnya dengan wajah cemas.

"Tadi kakak pertama menemui Kirana di sekolah.. dia berusaha mengajak Kirana kembali kerumah..." ucap Erik yang membuat Leo kaget.

"Kak Frans mengajak Kirana pulang...?" tanya Leo heran dan tak percaya .

"Benar..." Erik pun menceritakan yang terjadi di sekolah . membuat Leo kaget dan sekaligus heran. Namun percakapan mereka terhenti saat pelayan membawa makanan mereka. Setelah pelayan pergi, Leo kembali melanjutkan percakapan mereka sambil makan.

"Kakak tidak marah pada Kirana..?" tanya Leo tak percaya.

"Tidak dia malah membujuk Kirana untuk pulang dengan sabar...dia terlihat ingin sekali membawa Kirana kembali kerumah..." Ucap Erik .

"Ada apa dengan Kakak...apakah ada sesuatu yang membuat dia bisa berubah seperti itu...?" ucap Leo.

"Dan kau tahu kak... Dia terlihat cuek pada Jeni..." ucap Erik yang membuat Leo kaget . sebab Fransisco adalah pembela nomer satu untuk Jeni. Dia yang paling perduli pada Jeni di antara keempat putra Keluarga Xio.

"Kenapa dengan kakak pertama.... Apakah dia juga sudah menyadari kelicikan Jeni.." ucap Leo penasaran.

"Mungkin juga Kak...dia Seperti tak perduli dengan Jeni.." Erik juga menceritakan kedekatan Kirana dengan Cucu keluarga Bastian serta keahlian Kirana dalam bermain basket.

"Jangan bercanda Rik...dari mana dia bisa bermain basket kalau dia tidak pernah berolahraga..." ucap Leo tak percaya.

"Itulah kak...aku juga heran. Kalau kau melihat dia bermain tadi , kau akan kaget kak..." ucap Erik dengan nada bangga.

Mereka membahas Kirana hingga mereka kembali ke tempat tinggal mereka.

Sedangkan di Apartemen Kirana, terlihat gadis itu telah tidur dengan nyenyak di pembaringannya. Setelah pulang dari latihan bersama kelompok Jordan dan juga Hanyu, dia merasa lelah. sesampainya di Apartemen dia makan masakan yang dia buat tadi pagi. Setelah itu dia mandi dan langsung tidur.

Keesokan harinya seperti biasa dia berolahraga dan berangkat kesekolah. Karena hari ini dia malas memasak, dia memilih sarapan Roti dan Susu. Setelah itu berangkat sekolah seperti biasa, Emi akan menjemput dia di depan gerbang Apartemen. Rutinitas sekolah seperti biasa. Hanya saja bagi murid yang akan mengikuti olympiade Fisika , Mereka akan mendapatkan bimbingan Exstra dari Pak Song setelah usai sekolah . Sebab beliau sebagai guru penanggung jawab tentang Murid yang akan mengikuti Olympiade . Memiliki tanggung jawab mempersiapkan para murid yang akan di kirim.

Jam dua siang Kirana baru keluar dari sekolah. Dia harus menyelesaikan soal- soal latihan ulangan yang di berikan sang Guru. Sebenarnya dia bisa lebih cepat dari waktu yang dia lakukan sekarang. Namun dia tidak ingin terlalu mencolok. Dan jam dua siang baru dia mengumpulkan lebar soal itu. Sedangkan lima murid yang lain masih berada di dalam kelas. andai bukan karena harus menjemput Bos Dion, dia akan tenang- tenang saja menyelesaikan soal- soal tadi. Saat Guru melihat Kirana keluar, guru Song dan kebetulan guru Hai ada di sana sempat terkejut. Mereka segera mengambil lembar jawaban yang ada di meja .Betapa terkejutnya mereka saat melihat lembar jawaban milik Kirana . Sebab semua jawaban yang di tulis Kirana benar semua. Guru Song dan Guru Hai saling bertatapan dan akhirnya tersenyum gembira.

"Apakah selama ini Kirana menyembunyikan kecerdasannya...aku mendengar dia merupakan gadis terbodoh di sekolahan ini..." tanya guru Hai.

"Aku fikir begitu...atau dia mendapat tekanan dari keluarga angkatnya agar Jeni bisa lebih bersinar dari dia..." ucap guru Song.

"Maksud guru Song...?" tanya Guru Hai tak mengerti. Guru Hai memang baru pindah ke SMA Taruna 1 .

"Kirana adalah anak angkat dari keluarga Xio . Namun dia terlihat sangat pendiam dan jarang bergaul dengan teman- temannya. dan aku mendengar dia selalu di tindas oleh teman- teman dekat Jeni. Namun saat penerimaan Buku nilai, kita mendengar kalau keluarga Xio telah memutuskan ikatan keluarga dengan Kirana... Aku fikir ikatan itu tekah putus sebelum penerimaan buku Nilai . sebab kami mulai melihat kemampuan dia sebelum ujian berlangsung ..." ucap guru Song.

"Kalau begitu mungkin benar perkiraan anda. Mungkin saat itu Kirana dalam penekanan keluarga agar tidak terlihat baik yang bisa mempengaruhi murid Jeni..." ucap Guru Hai.

"Kasihan gadis itu. Tapi kini aku bisa melihat keceriahan di wajahnya dari pada hari- hari lalu..." ucap guru Song lagi.

Percakapan mereka terhenti saat salah satu murid bertanya. Sedangkan Kirana Sendiri kini sedang keluar dari gerbang sekolah dan berjalan menuju Apartemennya.

Udahan dulu ya...aku lanjut besok lagi.

Bersambung.

1
Yurniati
semangat terus thorr
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Ayu Septiani
terima kasih kak author..... berasa puas bacanya 😀😀👍🏻👍🏻
Alex tidak menyianyiakan kesempatan buat terus mepet sama kirana 😄😄😄
ayo lanjut up lagi kak, semangat ya 💪💪♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
aya_lu
makasih othor pantas kali kok rda panjang
xixi
crazy up up up
Tia Saputri
mantap betul bosku
Cahaya yani
gpp thooorr mlh q seneng jdi bca lm 🤭🙈🙈🙈 , seht sll othoorr
Shai'er
seperti itu
Shai'er
saingan ama paman sendiri🤧🤧🤧
Shai'er
diatas langit masih ada langit, jendral 😒😒😒
Shai'er
🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Shai'er
🥰
Shai'er
hayoo loh😏😏😏
Shai'er
ya nggak bisa dong, pak 😏😏😏
Shai'er
lha....
Shai'er
telat 😏😏😏
Shai'er
😏😏😏😏😏
Shai'er
🥰🥰🥰🥰🥰
saniscara patriawuha.
nggak jadi ngambil kiriman paket yang ada di apertemennya mbokk kirrrrr...
Sama Lia
terimakasih author....
semangat author....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!