Terjerat Cinta CEO Kejam

tok tok tok.

"masuk" ucapku

"chika" panggil seseorang

"ka sasa"

"kamu kenapa gak bilang kalau kamu sakit dan di rawat" protes ka sasa

"aku gapapa ka hanya sakit tipes biasa"

"kamu yakin, kata beberapa orang kantor kamu terjebak di lift bersama tuan damian"

"iyah ka, tapi aku udah gak apa apa ko, cuma memang kondisi aku lagi gak stabil jadinya berlanjut sakitnya "

"syukur lah, tapi kamu harusnya bilang, aku kan bisa nemenin kamu"

"aku udah gak papa ka"

"tapi ini ruangan vvip kan, ternyata luas juga betah kalau sakit di rawat disini"

"ya ampun ka segimana bagusnya fasilitas rumah sakit, aku malah pengen cepat pulang aku rindu kontrakan 3 petak ku" ujarku

"kamu benar, tapi aku gak nyangka fasilitas perusahaan bagus juga yah"

"mungkin aku lagi beruntung aja ka"

"hmmm iyah deh"

"ka sasa kenapa ke sini?"

"aku di suruh pak rio buat nemenin kamu, sampai mereka datang, katanya kamu gak ada keluarga yang nemenin harus nya kamu ngomong sama aku, jadi aku bisa ijin kerja buat nemenin kamu"

"aku takut ka sasa sibuk"

"hmm kamu ini yah, lagi sakit juga masih mikirin perasaan orang lain, kamu kan tau chika dulu waktu kaka sakit kamu sama ibu kamu jagain kaka di rumah sakit jadi kalau kamu sakit harusnya kamu cerita keadaan kamu sama kaka, kemarin kaka mampir ke kontrakan kamu saking hawatirnya " ujar sasa

"maap yah ka sasa aku gak mau bikin ka sasa hawatir"

"tapi chik sewaktu kaka ke kontrakan kamu ada beberapa orang yang nungguin kamu di depan pintu,"

"aku gak tau mereka cukup seram kaka takut sekali liat mereka beruntung ada tetangga kamu yang baik jadi ka sasa gak di gangguin"

"benarkah ka, maap yah"

"ada apa sebenarnya, kamu mau cerita?" tanya ka sasa

"sebenarnya, ibu punya hutang pada renternir 200 juta rupiah ka, dan orang itu minta aku buat bayar hutang itu setengahnya dalam minggu ini, aku gak nyangka mereka ternyat mantau aku"

"hmmm ko bisa ibu punya hutang begitu banyak cit?"

"aku juga gak tau ka, mungkin berbunga ka"

"bisa jadi, seandainya aku punya uang banyak aku pasti kasih kamu, tapi kamu tau sendiri bagaimana keperluan hidup kaka"

"kaka jangan bilang gitu, itu sebabnya aku gak mau cerita sama ka sasa, gimana yah cara nya dapat uang segitu dalam sehari?"

"hmmm kalau di club orang orang yang mencari gadis perawan buat nemenin malam mereka pasti bisa chika, tapi kaka gamau kamu jadi seperti mereka"

"aku juga gamau ka"

"kamu kabur aja dan tinggal sama kaka setelah pulang dari rumah sakit ini" ide ka sasa

"tapi nanti ka sasa bisa terlibat"

"tenang aja, kamu serahin semuanya pada kaka"

Tak terasa kami bercerita banyak sampai makan siang datang, kami makan bersama saling becanda dan tertawa.

setelah selesai makan Tak lama seorang perawat datang dengan seorang dokter yang berbeda dari pagi.

"kita masukan obat dulu yah nona" ucap perawat tersebut memasukan obat ke selang infusan ku

"sudah, nona chika perkenalkan ini dokter Risa yang dari bagaian psikolog"

"hallo nona chika"

"hallo dok" ucapku

"bisa tinggalkan kami berdua" ucap sang dokter pada semua orang yang ada disana, ka sasa dan perawat pun pergi meninggalkan kami berdua.

"tapi dok aku kan gak g*la" ujarku

sang dokter tersenyum mendengar apa yang aku katakan

"nona kita hanya akan saling bercerita bukan berarti mereka yang menemui saya itu gi*a, kita hanya akan bertukar pikiran saja" ujar sang dokter

Dokter pun sangat ramah tak terasa aku malah bercerita tentang perjalanan hidupku dari kecil sampai besar. Dokter pun dengan ramah menanggapi apa yang aku katakan.

Tak terasa obrolan kami memakan waktu hampir 1 jam lebih, dokter itu tersenyum dan berkata

"bagaimana perasaan anda nona?" tanya sang dokter,

"aku sangat lega" jawab ku

entah kenapa rasanya beban dalam hidup ku semuanya tersalurkan dan di ganti energi positif dari sang dokter.

Dokter pun pamit undur diri dan meninggalkan aku sendiri di kamar ini, tapi rasanya tidak sesedih tadi saat tuan damian pergi, aku merasa jauh lebih baik dan semangat.

"sudah selesai chit?" tanya ka sasa yang baru masuk

"sudah ka" ucap ku sambil tersenyum

"syukur lah, kamu mau istirahat"

"hmm kaka benar, rasanya mengantuk sekali"

tak terasa aku akhirnya tidur di ranjangku dan meninggalkan ka chika di sana sendiri.

...****************...

aku terbangun saat melihat dinding ku lihat jam pukul 04 sore dan aku tak melihat ka sasa

"kamu sudah bangun" ucap ka sasa yang baru masuk ke dalam ruangan

"ka sasa dari mana?" tanyaku

"habis jajan laper" ujar ka chika

"maap, disini gak ada makanan"

"gapapa namanya juga lagi sakit, kamu mau?" tanya ka sasa

"apa ini?"

"ini kue pukis" ucap ka sasa

"hmm kelihatan nya enak" aku mengambil satu dan memakannya"

"hmmm enak ka" ucapku kami makan bersama saling becanda

"ini udah sore ka sasa gak pulang?" tanyaku

"pak rio belum kesini chika"

"udah gak apa apa ka, aku bisa sendiri ko lagi pula disini perawatnya baik baik ko" ujar chika agar sasa tidak keberatan

"ya udah aku mau pulang dulu terus mandi, nanti aku kesini lagi jam 8, buah nginep" ujar ka sasa

"gak usah ka, aku bisa sendiri ko" ujarku"

"gk ada tapi aku bakalan tetep ke sini, Oke" ujar ka sasa

Akhirnya ka sasa pun pulang karena waktu sudah menunjukan pukul 05 sore karena pasti di jalan cukup ramai orang.

'gua kenapa malam lirik aja pintu, siapa yang lo harapkan chika, dia pasti sibuk dan gak ada waktu lagi buat lo, di tambah sekarang ada ka sasa'

Aku mencoba mengendalikan diriku agar tak memikirkan tuan damian yang mungkin gak akan datang.

Pov author

Damian datang ke rumah sakit tak langsung ke ruangan chika melainkan bertemu dokter yang tadi berkonsultasi dengan chika yaitu dokter RISA

"bagaimana dokter dengan kondisi chika

"sekarang mungkin perasaannya sudah mulai stabil tuan, mungkin karena kehilangan ibunya yang satu satunya keluarganya yang membuat pikiran nya stress dan tubuhnya menjadi lemah, dampingi dia dan tanya selalu kondisinya itu mungkin akan membuat ia menjadi lebih baik, kita harus rangkul dan membuat dia aman dan yakini dia bahwa kita adalah keluarga dia" penjelasan sang dokter

"apa hanya itu?"

"hmm dia juga menyimpan satu masalah lagi, tapi dia berat cerita padaku, mungkin dia akan bercerita pada anda tuan" ujar sang dokter

" baik dokter mungkin aku akan mencoba bertanya padanya nanti"

"yah tuan, tanyakan padanya beban apa yanh dia hadapi"

"baik dokter terima kasih" ucap damian lalu pergi dari sana begitu juga dengan rio yang sedari tadi ada di belakang damian

"rio cari tau dimana tempat tinggal chika dan cari tau masalah dia lewat masyarakat sekitar"

"baik tuan"

Pov selesai

Bersambung. . .