NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Yang Disia-siakan

Pembalasan Istri Yang Disia-siakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Selingkuh / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: Reyarui

Rubia adalah putri seorang baron. Karena wajahnya yang cantik dia dipersunting oleh seorang Count. Ia pikir kehidupan pernikahannya akan indah layaknya novel rofan yang ia sering baca. Namun cerita hanyalah fiksi belaka yang tidak akan pernah terjadi dalam hidupnya.

Rubia yang menjalani pernikahan yang indah hanya diawal. Menginjak dua tahun pernikahannya suaminya kerap membawa wanita lain ke rumah yang ternyata adalah sahabatnya sendiri.
Pada puncaknya yakni ketika 3 tahun pernikahan, secara mengejutkan suami dan selingkuhannya membunuhnya.

" Matilah, itu memang tugasmu untuk mati. Bukankah kau mencintaiku?" Perion

" Fufufufu, akhirnya aku bisa menjadi countess. Dadah Rubi, sahabatku yang baik." Daphne

Sraaak
Hosh hosh hosh
" A-aku, aku masih hidup?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembalasan 06

Tok tok tok

Ceklaak

" Aah selama pagi Nyonya, maaf kalau saya membangunkan Anda. Ada yang ingin saya sampaikan."

" Tidak masalah Mery, aku juga sudah bangun dari tadi kok."

Melihat wajah Mery yang gusar membuat Rubia begitu penasaran. Dia lalu meminta Mery untu duduk tapi Mery tidak mau. Dia memilih untuk berdiri saja. Kedua tangannya saling bertaut dan saling meremmas. Rubia paham betul jika seperi itu pasti Mery sedang memikirkan sesuatu yang sulit untuk diucapkan.

Rubia tidak ingin bertanya, ia ingin Mery bicara dengan sendirinya tanpa harus ia tanya lebih dulu. Rubia juga baru ingat, sepertinya kemarin saat ia pergi ke pertambangan, dirinya membawa sebuah belati kecil. Tapi Rubia lupa apakah dia membawanya kembali ke rumah atau tidak.

" Mery, apa kamu melihat belati ku?"

" Belati? Aah belati kecil yang biasa Nyonya bawa setiap Anda pergi keluar itu? Sepertinya tidak. Kemarin saya membereskan baju Anda tapi tidak menemukan belati itu Nyonya."

" Aduh, ku tinggalkan dimana ya. Sepertinya di rumah juga tidak ada. Ya sudah nanti utus orang ke pertambangan, jika ada yang menemukannya minta mereka menyimpannya atau langsung mengirimkannya kemari."

" Baik Nyonya, nanti saya perintahkan orang untuk kesana. Ah iya Nyonya, ada yang saya ingin sampaikan kepada Nyonya."

Rubia tersenyum tipis, sambil menikmati teh paginya ia meminta Mery untuk mengatakannya dengan santai.

Tak!

Sebuah botol kaca setinggi cangkir teh milik Rubia itu diletakkan oleh Mery di depan Rubia. Rubia lalu mengambilnya lalu mengangkatnya hingga tinggi. Dia melihat apa isi botol kaca tersebut, sebuah cairan yang bening seperti air putih pada umumnya. Rubia lalu membukanya, tidak ada aroma apapun pada isi botol itu.

" Ternyata ini adalah racun yang tidak memiliki rasa dan bau. Sungguh cerdik," gumam Rubia lirih. Dia sangat pelan dalam berucap sehingga Mery tidak mendengarnya.

" Nyonya, tadi saat pagi buta Tuan Count menemui saya dan memberikan itu pada saya. Dia hilang katanya itu suplemen dan saya harus memberikannya kepada Nyonya setiap kali Anda minum teh. Saya juga tidak boleh memberi tahu Nyonya tentang suplemen itu. Tapi karena saya sudah berjanji kepada Anda untuk mengatakan apapun yang Tuan Count ucapkan, saya pun memberikan itu. Tapi ada yang aneh Nyonya. Saat memegang botol itu saya sangat takut dan sedih. Saya bahkan sampai menitikkan air mata. Saya sama sekali mengapa saya bisa begitu."

Ucapan Mery yang panjang lebar itu membuat Rubia tersentak. Dia tidak menyangka bahwa Mery bisa merasakan hal yang demikian. Tapi Rubia tidak ingin mengatakan rahasianya pada Mery. Rubia hanya berasumsi bahwa mungkin saja ingatan kehidupan lalu lah yang membuat Mery demikian.

Mungkin itu benar, ketika Rubia meninggal, Mery lah yang paling sedih dan kehilangan. Dia menangis tanpa henti sampai beberapa hari setelah pemakaman. Bahkan Mery memilih untuk mengundurkan diri dari kediaman Count karena tidak ingin melayani nyonya selain Rubia.

Itu adalah kejadian setelah Rubia meninggal. Suasana mansion menjadi berantakan dan kacau.

" Kira-kira bagaimana ya Mery setelah aku mati. Haah tak tahu lah. Yang penting saat ini aku masih hidup untuk membalaskan dendam ku," ucap Rubia dalam hatinya.

" Nah Mery, sekarang kau pergilah ke pasar, carilah pengrajin yang bisa membuat botol seperti ini dengan sama persis. Kalau bisa hari ini jadi. Dan satu lagi, kalau Tuan Count menanyakan apakah kamu sudah melakukan tugasmu, maka jawab saja sudah. Kamu sudah melakukan dengan baik dan menjaga rahasiamu. Kamu tidak usah takut Mery, aku akan melindungi mu. Aku bersumpah dengan nama ku Mery."

" Tidak Nyonya, Anda tidak perlu begitu. Meskipun Anda tidak berkata demikian saya tetap akan melakukan apapun yang Anda perintahkan pada saya. Saya di sini datang bersama Anda, maka dari itu saya akan terus bersama Anda."

Rubia sungguh bersyukur, Mery adalah orang yang jujur dan begitu peduli terhadapnya. Dan dia sangat yakin bahwa Mery pasti tidak tahu bahwa isi botol yang diberikan oleh Perion merupakan racun yang membunuhnya.

Sekarang hal selanjutnya yang akan dilakukan oleh Rubia adalah berbelanja. Selama ini dia sudah bekerja keras, maka dari itu dia harus menikmati hasil dari pekerjaannya itu.

" Nyonya, apa Anda sudah siap untuk pergi ke ruang kerja? Ada beberapa hal yang ingin saya laporkan kepada Anda."

" Oh Syl, kebetulan sekali kau datang. Aku ingin mengajukan cuti Syl. Eughhhh, badanku begitu lelah rasanya. Jadi aku sementara ini tidak ingin bekerja. Jadi silakan berikan semua pekerjaan itu kepada Tuan Count, dia kan pimpinan wilayah jadi dia yang seharusnya mengurus wilayah ini. Mulai sekarang aku hanya ingin melakukan tugas seorang Countess saja. Nah tugas wanita bangsawan itu kan menghadiri pesta-pesta teh. Jadi aku harus berbelanja aksesoris serta memesan baju, ah iya aku juga harus mencocokkan sepatu dan topi dengan baju yang akan aku pesan."

Mulut Sylvester menganga lebar. Dia sangat terkejut mendengarkan semua ucapan dari Rubia. Selama ini Rubia begitu rajin dalam bekerja. Tapi hari ini, Rubia berkata bahwa hari ini dia tidak ingin bekerja bahkan cuti. Sungguh hal yang tidak pernah Sylvester sangka.

Ini adalah hal yang diluar dugaannya, selama ini menjadi butler sekaligus asisten Rubia, ia selalu melihat Rubia bersemangat dalam bekerja. Tidak pernah sekalipun Rubia membolos atau malas, tapi kali ini dia bicara demikian. Itu sungguh hal yang tidak bisa Sylvester mengerti. Perubahan Rubia itu membuat Sylvester sekarang kebingungan.

" Jadi apa sekarang saya harus memberikan semua pekerjaan yang Anda kerjakan ke Tuan Count?"

" Ya begitulah. Ya sudah sana ke tempat Tuan Count, aku ingin bersiap untuk pergi."

Sylvester membungkukkan tubuhnya lalu berjalan ke luar kamar. Dia masih dengan wajah yang kebingungan menuju ke kamar Perion yang saat ini masih tidur.

" Kenapa! Kenapa kau membuat keributan pagi-pagi begini Sylvester! Ini adalah hari liburku."

" Maaf Tuan Count, Anda harus segera pergi ke ruang kerja karena hari ini banyak pekerjaan yang menunggu."

" Apa, kenapa harus aku kan ada Rubia. Minta dia melakukannya, biasanya kan begitu."

Sylvester diam, ia yakin jawaban seperi itu lah yang akan keluar dari mulut Perion. Tapi bagaimanapun Sylvester harus melakukan tugasnya.

" Benar Tuan, memang biasanya Nyonya Countess yang melakukan itu. Tapi tadi Nyonya berkata bahwa saat ini beliau tidak ingin lagi bekerja. Sekarang Nyonya juga tengah bersiap untuk keluar berbelanja."

" Apa?!"

Perion terkejut, sangat-sangat terkejut karena mendengar hal tentang istrinya dari Sylvester. Orang yang selama ini rajin bekerja tiba-tiba tidak ingin bekerja. Orang yang tidak suka berbelanja tiba-tiba ingin berbelanja. Sebuah keanehan dirasakan oleh Perion.

" Rubia, apa yang dia pikirkan sekarang!"

TBC

1
Kartika Lina
belum tau aja klo rubia akan lebih tinggi posisinya dari kamu 😏
Kartika Lina
laki laki labil ni si perion
Kartika Lina
belum tau aja nanti juga kamu akan diperlakukan seperti rubia
marie_shitie💤💤
bangga seorang couttes rubia malah JD pendamping seorang Duke hahaha selamanya ttp g bisa lebih JD tinggi dari rubia
marie_shitie💤💤
orang Lu cm di manfaatkan buat pelampiasan nafsu
marie_shitie💤💤
yg ad rubia senang dan terbebas dari serigala berbulu domba
marie_shitie💤💤
kesel euyy yg jalang dia tapi ngatain orang sadar diri bang
marie_shitie💤💤
mng enak mknya jgan ngremehin orang
GiZaNy
kamu belum tau aja Daphne kalau Rubia ditaksir orang yang jauh lebih tinggi kedudukannya daripada Perion... kalau kamu tau pasti tambah kesel deh... 😁🤣🤣🤣
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Daphne blm th aja kl Rubia seneng banget bisa lepas dr Perion 😏😏
GiZaNy
Theo bener2 natural sekali yaa akting didepan Pak Baron... sampe dia siyok sendiri.. 🤣🤣
marie_shitie💤💤
semangat KK update trus y
marie_shitie💤💤
cie yg la ngegombal
marie_shitie💤💤
Theo terkesan tidak sahar
marie_shitie💤💤
kamu salah tanya orang pak dia musuh dalam selimut
marie_shitie💤💤
harusnya km lihat dulu calon suami ank mu
marie_shitie💤💤
dah lah bikin shock aj Baron dan mikir negatif pasti
marie_shitie💤💤
in bunyi ap y ka
marie_shitie💤💤
siap siap datangnya pengganti yg menyebalkan
Diyah Pamungkas Sari
oohhh wahai otor yg baik hati dan tdk sombong,, tolong kabulkanlah permintaan reader ini, UP YANG BANYAK KAAAAAKKK pliiiissss 😭😭😭🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!