~♡Cinta ini bukan terlalu cepat bersemayam di dada
Tidak juga terlalu cepat mematri namamu di sana
Hanya saja semesta terlambat mempertemukan kita
Sayang, rindu ini bukannya ******
yang tak tahu diri meski terlarang.
Maka ...
Jangan paksa aku melupakan
sungguh aku belum lapang~♡
"Aku tahu dan menyadari ini salah, tapi Aku tidak bisa menghentikannya, jika ini adalah takdir, bukankah hal yang sia-sia jika Aku menghindarinya, sekuat apapun Aku menghindar tetap saja Aku tidak akan pernah bisa lari dari perasaan ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wanudya dahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Abisatya Bimantara
Abisatya Bimantara, atau yang lebih dikenal sebagai Satya, adalah sosok laki-laki dewasa yang serius dalam setiap ucapan maupun perbuatan. Meskipun dia terlihat begitu kaku dan dingin, sebenarnya dia adalah lelaki yang baik, tenang, dan sangat bertanggung jawab. Dia adalah kekasih Kirana saat ini. Mereka sudah menjalin hubungan sejak enam bulan yang lalu, meskipun sebenarnya mereka telah saling mengenal lumayan lama. Kirana bekerja di salah satu perusahaan garmen milik orang tua Satya sebagai staf kantor di perusahaan tersebut, sementara Satya membantu ayahnya mengelola perusahaan tersebut. Itu artinya Satya adalah atasannya dan sekaligus kekasihnya.
Sebenarnya, Satya sudah lama menyimpan perasaan yang lebih terhadap Kirana, tepatnya saat awal-awal Kirana masuk kerja di perusahaan miliknya. Satya sudah tertarik dengan gadis itu, Kirana yang begitu cantik dan memikat meski dengan segala kesederhanaannya. Namun, justru hal itulah yang mampu membuat Satya jatuh cinta dengan begitu mudahnya kepada gadis itu. Namun, saat itu Satya memilih mencintai Kirana dalam diam, sebab dia bukan tipe laki-laki yang bisa begitu mudah mengungkapkan cinta kepada lawan jenisnya, terlebih dengan sikapnya yang sedikit kaku dan serius. Dia ingin menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya.
Akhirnya, setelah sekian waktu lamanya, Satya memberanikan diri untuk menyatakan cintanya pada Kirana, seorang gadis sederhana yang memiliki paras cantik alami dan senyum yang menawan. Pada akhirnya, keteguhan dan kesungguhan Satya dalam mengambil hati Kirana pun mampu meluluhkan hati gadis tersebut. Meskipun Kirana sebenarnya belum begitu yakin dengan perasaannya sendiri terhadap Satya saat itu, selama ini Kirana mengira perhatian yang ditunjukkan Satya padanya adalah hal yang wajar, sebagai atasan kepada bawahannya. Tapi, ternyata ia keliru. Nyatanya, itu adalah sebagian dari upaya Satya untuk mendapatkan cintanya.
Kirana menerima Satya sebagai kekasihnya lantaran ia berpikir tidak ada salahnya memberi Satya kesempatan. Toh, Satya adalah laki-laki yang baik dan bertanggung jawab. Jadi, apa lagi yang kurang? Kirana yakin suatu saat ia juga akan mencintai Satya, meskipun itu butuh waktu yang tidak sebentar. Dan akhirnya, beberapa bulan pun telah terlewati oleh mereka berdua sebagai sepasang kekasih.
Kirana cukup bersyukur sebab Satya memang lelaki yang sangat baik dan bertanggung jawab. Ia merasa mungkin Satyalah yang akan menjadi pelabuhan terakhirnya nanti. Kirana tersadar dari lamunannya. Dia merasa tidak akan bisa tidur dengan nyenyak sebelum meluruskan masalah itu dengan Satya. Berawal dari DM yang dibaca oleh Satya dari seseorang di masa lalunya, membuat Satya sepertinya menjadi marah dan kemudian mendiamkan Kirana sejak siang tadi. Padahal, Satya tadi mengatakan akan menghubunginya, tapi sampai larut malam begini tidak ada juga notifikasi di ponsel miliknya dari Satya. Membuat Kirana merasa bersalah pada Satya, ia berpikir tidak seharusnya ia menanggapi chat dari laki-laki yang pernah mengejarnya dulu, dan akhirnya menimbulkan kesalahpahaman ini.
"Apa aku menghubungi Mas Satya dulu, ya?" ucap Kirana pelan sambil membuka ponselnya dan menulis pesan pada Satya, tapi ia urung mengirim pesan tersebut. Dia pikir lebih baik bicara langsung saja besok di tempat kerja. Tapi, meskipun begitu, toh ia tetap mengecek ponselnya berkali-kali, berharap Satya menghubunginya atau setidaknya mengirim pesan untuknya. Tapi, ternyata tidak ada pesan atau panggilan sama sekali dari Satya, dan itu semakin membuat Kirana merasa tidak enak hati.
"Hufft..." Kirana lagi-lagi menghela nafasnya. "Mas Satya, maafin aku, aku tidak bermaksud membuat masalah sama kamu," ucapnya lirih sambil menutupi wajahnya dengan bantal, dan kemudian perlahan-lahan ia pun mulai memejamkan matanya.
Kirana sadar betul, perasaannya kepada Satya belum seutuhnya, tapi meskipun demikian, ia tidak pernah ada keinginan untuk mencari laki-laki lain, apalagi mendua dengan sengaja. Meskipun selama ini lumayan banyak juga laki-laki yang mendekatinya, tapi Kirana tidak goyah sedikit pun, sebab ia memang tipe perempuan yang sulit didekati, dia adalah tipe perempuan yang tidak mudah jatuh cinta pada seorang laki-laki.
Begitu juga dengan Satya, baginya Kirana adalah satu-satunya dalam hati dan hidupnya, dan untuk Kirana, Satya pasti akan memberikan yang terbaik. Dilihat dari mana pun, sebenarnya Kirana sangat beruntung karena dicintai dengan begitu hebatnya oleh laki-laki bernama Satya tersebut, tapi entah kenapa, sekian waktu berlalu, Kirana tidak juga menemukan getar cinta di dalam hatinya, hatinya tetap terasa kosong dan sepi.