NovelToon NovelToon
Bertahan Sakit Berpisah Sulit

Bertahan Sakit Berpisah Sulit

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:13.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rere ernie

Pengorbanan seorang perempuan bernama Alina Bagasditya kepada lelaki yang dicintainya meski hati dan cinta lelaki itu untuk wanita lain.

Dia perempuan bodoh? Memang!

Namun demi kebahagiaan lelaki yang akhirnya menjadi suaminya, dia rela menjadi perempuan bodoh dengan membiarkan suaminya mencintai wanita lain. Baginya, ketulusan cintanya yang dianggap bodoh oleh orang lain adalah cinta sejati.

Mencintai dari balik layar, itu lah Alina.

Alina tetap bertahan meski sakit, apakah suatu hari dia dapat pergi meski itu keputusan sulit?

Kepoin aja....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Berharap Mempunyai Anak Darinya.

Tubuh Alina ternyata demam, seseorang yang dia telepon untuk menjemput nya di hotel sudah membawa Alina ke rumah sakit.

"Astaga, kita baru berkenalan selama seminggu tetapi udah dua kali aku membawamu ke rumah sakit... " Saddam geleng-geleng kepala setelah Alina bangun dari istirahatnya.

Alina terkekeh, sebelah tangannya dipasang selang infus. Kepalanya memang sakit apalagi tubuhnya seperti dilindas mobil setelah dirudaal paksa oleh Adrian.

Eh, kayak pernah dilindas mobil aja...

"Sorry, aku nggak punya temen deket. Mhuee..." perempuan itu malah cengengesan.

"Temen SMA kamu kemaren banyak, kenapa bilang nggak punya temen deket?"

"Mereka hanya sekedar teman, nggak ada yang tahu permasalahan ku kayak kamu. So, sorry ya... ngerepotin kamu lagi." Meski tubuhnya masih kesakitan, namun demam Alina sudah lumayan turun.

"Ck, untung aku orang baik. Coba kalau lelaki lain, udah minta balas jasa tuh!"

"By the way, kenapa kita cepat akrab ya? Apa di kehidupan lain... kita ini sodara sedarah? Ya udah, aku anggap kamu kakak lelaki aja deh..." Alina masih cengengesan mencadai Saddam.

Saddam menoyor kepala Alina pelan, dia ikut bercanda. "Mau mu! Kalo aku, ogah banget! Aku enggak mau punya adek cewek... Ribetttt! Lagian, adek ketemu gede dong jadinya! No! yang ada entar kamu minta jajan sama aku!"

"Jangan pelit lah, cuman jajan doang. Palingan minta dibeliin sweet potato mochi bread."

"Jajanan apaan tuh, aku baru denger! Diluar negeri, nggak ada!" Saddam mengernyit, dia memang jarang membeli cemilan roti apalagi cemilan yang terbuat dari ubi ungu seperti keinginan Alina.

"Itu loh roti ubi, aku pengen rasa classic cheese isi mozarella. Uhh, yummy..." mata Alina berbinar-binar membayangkan rasa ubi di mulutnya.

"Astaga, Alina! Mulut mu ngeces...!"

"Makanya beliin, plisssss Abangggg!"

"Siapa yang mau jadi kakak kamu!"

"Abangggggg..." Alina merengek seperti anak kecil, Saddam terkekeh geli melihat wajah mengemaskan Alina.

"Ya udah, aku pergi cari dulu!" Saddam bangun dari kursi di samping brankar, "Eh, tapi ini baru pukul 7 pagi... beli dimana?"

Alina menepuk jidat. "Pesen aja di aplikasi, ada kok. Sini ponsel Abang!"

"Jangan panggil Abang!"

"Bodo!"

Alina menengadahkan telapak tangan seraya melotot, dengan pasrah Saddam menyerahkan ponselnya.

Dengan wajah berbinar Alina mengetik pemesan, "Kamu tahu... aku kalau lagi sedih bisa membaik dengan makan. Mhueee..."

Saddam menghela nafas, "Umur kamu berapa, kenapa bersikap kayak bocil!"

"Aku lagi pengen jadi bocah, jadi wanita dewasa ternyata enggak enak!"

Wanita yang sudah bukan gadis perawaan lagi itu menghela nafas pelan, matanya berkabut. Alina menoleh menatap nanar ke arah jendela kamar menatap cahaya matahari yang mulai menampakkan sinarnya nampak terlihat hangat.

"Sorry, aku nggak peka. Ternyata... kamu lagi pengen nutupin luka kamu." Saddam salah tingkah, dia menggaruk tengkuknya serba salah.

"Udahlah, aku mau istirahat. Kamu bukannya harus ke rumah nenek kamu? Besok kamu udah sibuk kerja lagi..." Alina kembali menoleh menatap Saddam.

"Cieee... yang udah hapal jadwal ku. Andaikan aja..." Saddam mengulum senyum.

"Apa? Senyum-senyum sendiri..." Alina mendelik.

"Mau tau nggak, apa yang ada dalam pikiranku sekarang?" goda Saddam.

Alina menaikkan sebelah alis, menunggu apa sebenarnya yang ingin dikatakan lelaki berbeda 4 tahun dengannya itu.

"Ish lama! Apaan?!" gerutu Alina tak sabar, gerutuan perempuan itu malah mendapat tawa meledak dari Saddam.

"Hahaha.... penasaran amat sih, Dek!"

"Adek adek... tadi katanya enggak mau dipanggil Abang! Cepetan, tadi mau ngomong apaan!"

"Ekhm! Dek... Abang Saddam menunggu jandamu! Hahaha...."

Saddam berbalik kabur berjalan keluar dari ruangan masih dengan tawa kencangnya, sementara Alina masih melongo mendengar candaan dari Saddam.

"Dasar lelaki gila! Saddammmm....!"

Saddam yang sudah berjalan ke arah kantin, menghentikan tawanya. Lelaki itu menghela nafas panjang, sebenarnya perkataannya bukanlah candaan.

"Kenapa aku terus memikirkan mu ya, Lin? Padahal kita baru berkenalan 24 jam × 8 hari, eh... berapa jam tuh?" Saddam garuk-garuk kepala yang tak gatal. "Kenapa jadi malah ngitungin jam! Ck..."

Seraya sarapan di kantin rumah sakit, Saddam menunggu pesanan cemilan Alina di aplikasi. Setelah selesai sarapan, pesanan Alina sudah sampai di depan rumah sakit dan Saddam mengambilnya kemudian kembali masuk ke kamar rawat Alina.

Drrrrtttt...

Ponsel Alina bergetar, itu panggilan dari Adrian. Alina me-rejeck panggilan, namun ponselnya kembali bergetar.

Saddam menaruh makanan di atas meja ruangan, Alina memesan kamar VVIP jadi hanya dia pasien di kamar luas itu. Lelaki itu duduk bersantai seraya membuka makanan pesanan Alina dia penasaran dengan bentukannya.

"Ada apa?!" ketus Alina saat menjawab panggilan dari Adrian.

^^^"Kamu dimana? Kenapa nggak ada di hotel? Kopermu juga enggak ada?"^^^

"Harusnya kau tahu alasanku pergi meninggalkan mu di kamar hotel! Jangan hubungi aku! Aku masih punya banyak waktu diberikan cuti bulan madu sebelum kita bekerja di perusahaan Papa! Selama dua minggu waktu bulan madu kita, jangan pernah hubungi aku...! Nikmati saja waktumu bersama kekasih mu!"

^^^"Tapi Lin__!"^^^

Tuttt...

Alina mematikan ponsel, mematahkan kartunya. Dia ingin tenang sebelum menjalani rumah tangga yang pastinya akan banyak rasa sakit menerpanya.

"Jadi kalian diberi waktu 2 minggu buat honeymoon, wow.... Papamu baik juga!"

Alina mendengus. "Papa cuman pengen aku cepet hamil, jadi dia ngasih aku cuti lebih!"

"Uhukkkkk...!" Saddam tersedak ludah sendiri mendengar kata hamil. "Kamu udah...? Kalian berdua...?"

Alina menimang pertanyaan Saddam, dia tahu lelaki itu bertanya tentang hubungan suami istri. "Kami nggak bercintaa layaknya pasangan yang saling jatuh cinta. Tetapi... semalam dia memperkosaa ku...! Saat Adrian melakukannya... dia dalam keadaan mabuk karena mulutnya bau alkohol!"

Rahang Saddam mengeras, kedua tangannya mengepal erat. "Jadi ini sebabnya kamu demam, saat melakukannya dia mengasari mu! Iya...?!"

"Sudahlah, aku memang berharap cepat punya anak darinya... aku sudah mencari-cari cara agar dia mau menyentuh ku. Dengan kejadian semalam, ada untungnya juga buatku. Aku nggak perlu pusing-pusing lagi untuk bisa berhubungan suami istri dengannya. Kalo aku belum hamil akibat hubungan semalam, aku akan coba lagi."

Dugh!

Saddam memukul dinding kamar rawat dengan emosi, mata lelaki itu begitu dipenuhi amarah. "Bajingaaaan....!"

"Saddam! Jari tangan mu berdarah...!" Alina melotot tajam.

Tanpa menoleh pada Alina, Saddam keluar dari kamar rawat. Entah kemana pria itu pergi, yang pasti untuk mendinginkan perasaannya yang terasa nyeri mendengar Alina disakiti.

1
Lyvia
kapoookkkmu kapan sherin,
suwun thor u/ upnya
Black Rosewood 🖤: wkwk 😅🤣🤣
total 1 replies
Zenun
Dan Alina lebih pintar darimu Sherin
Zenun: ihihihi😄
Black Rosewood 🖤: awokawok, jangan terkecoh sm judulnya yg pst MC ceweknya power lah gk menye-menye kyk biasa 🤣
total 2 replies
Zenun
Nah gitu dong
Zenun
waduuuh
Zenun
yaelah kepotong
Zenun
yaah, nanti kalo di tinggal, rumahnya di jual sama ibu tiri😁
Lyvia
suwun thor u/ upnya
Retno Palupi
semoga Sadam dpt jodoh yang baik
ngatun Lestari
lanjut
Yunia Afida
semangat terus 💪💪💪
Black Rosewood 🖤: 💪💪😍😍😍
total 1 replies
Bunda
othorrr....kenapa selalu bikin saddam terluka 😢😢
Black Rosewood 🖤: nomen🫣
total 1 replies
TATI PUTRISOLO
haaaa.... cinta memang buta ya thoor😀😀😀
Black Rosewood 🖤: banget, kdg membingungkan 😅
total 1 replies
Zenun
hadeuuuh
Zenun
mandi dulu bang😄
Zenun: haduh, berkerak dah
Black Rosewood 🖤: ogah mau nambah dulu🤣
total 2 replies
Daulat Pasaribu
jgn lagi ada kesedihan untuk Alina thor
Daulat Pasaribu
tragis thor
Daulat Pasaribu
kasihan Alina,penderitaannya hampir sama dgn ibunya
Daulat Pasaribu
menarik diawal
TATI PUTRISOLO
cibta dan benci sgt tipis thor... lanjut
TATI PUTRISOLO
lanjut kak... jgn smpai gantung ceritanya yaaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!