seorang profesor Penelitian, diburu oleh sekelompok tentara bayaran dan ia tewas secara mengenaskan, akan tetapi dewa Yama memberikan nya kesempatan sekali lagi, dengan memindahkan jiwa nya ke tubuh tubuh seorang raja idiot ,yang hanya bisa bersenang senang yang tidak memikirkan rakyatnya,Pergilah! kami tidak akan mempercayai raja yang bodoh seperti dirimu!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MRG pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidur bersama
Berikut ini adalah revisi dari bagian novel tersebut:
Hana terpaksa berbagi tempat tidur dengan Vincent, tubuh raja yang masih merangkulnya dengan erat. Aroma maskulin dari tubuh sang raja menyelinap ke dalam hidung mungilnya, menciptakan sensasi yang tak terlupakan. Meskipun Hana telah bertemu dengan banyak orang dalam hidupnya, tak seorang pun seperti Vincent. Dia memperhatikan wajah tampan sang raja, tersenyum manis di bawah cahaya rembulan yang lembut.
Suasana kamar yang tenang dan hening membuat Hana semakin larut dalam kelelapannya. Tanpa disadarinya, Vincent memeluknya begitu erat sehingga sulit untuk dilepaskan. Hana merasakan detak jantung sang raja yang seolah-olah menyatu dengan miliknya, menciptakan belitan emosi yang tak terungkapkan di dalam relung hatinya.
...****************...
Pagi tiba dengan damainya, menyelimuti kerajaan Vincent. Ketika matanya terbuka, dia terkejut melihat Hana berada di sampingnya. Namun, senyum indah yang masih terukir di wajah Hana saat tidur di dekatnya membuat hatinya tenang.
Meski tidak tahu persis apa yang terjadi semalam, Vincent tidak marah atas kecerobohan gadis elf itu. Dengan lembut, Vincent mencoba membangunkannya.
"Hei, ayo bangun. Sudah waktunya untuk bekerja," ucapnya pelan kepada Hana yang masih terlelap di bawah selimut yang sama.
Hana terbangun dengan perlahan, matanya sayu ketika membuka mata. Terperanjat, ia menyesali kelancangannya dan siap menerima hukuman atas perbuatannya.
"Agh! Maafkan saya, Yang Mulia. Saya benar-benar kurang disiplin karena kelancangan saya," ucap Hana, terkejut, cemas, dan takut.
"Tidak perlu meminta maaf. Jika bukan karenamu, mungkin aku akan bangun dengan badan kaku di ruang kerja," sahut Vincent dengan lembut sambil tersenyum.
Hana merasa lega mendengar kata-kata Vincent, namun rasa malu masih menyelimuti pikirannya saat mengingat kejadian semalam. Wajahnya memerah ketika memikirkannya.
Vincent bangun dari tempat tidurnya dan bersiap untuk mandi. Hana pun segera kembali ke kamarnya dengan cepat. Tangannya menutupi wajahnya yang semakin memerah, berlari kecil dan waspada agar tidak ketahuan oleh siapa pun saat kembali dari kamar raja.
...****************...
Pukul 8 pagi,sinar mentari masih lembut nya menyinari dunia di pagi hari.Semua staf kerajaan berkumpul di ruang kerja Vincent.
......................
"Caspian, awasilah tambang untuk pengembangan senjata militer yang dikerjakan oleh ribuan penduduk sesuai perintah yang diberikan beberapa hari lalu," perintah Vincent sambil menatap serius ke arah Caspian.
Caspian dengan hormat meletakkan tangan kanannya di atas dada kiri, sebuah tanda penghormatan klasik pada masa itu.
"Yang Mulia, bukankah sebaiknya tempat itu dijadikan rahasia negara? Bagaimana jika kerajaan lain mengetahui tentang aktivitas tambang tersebut?" saran dari gadis Elf itu terdengar.
Vincent menatapnya dengan senyuman lembut, "Jangan khawatir, mereka tidak akan mengetahui tujuan sebenarnya dari penambangan bahan-bahan ini," jawabnya sambil duduk di kursi kerjanya.
Wajah Hana langsung memerah, merasa malu oleh senyum lembut Vincent. Semua orang di ruangan itu mendengarkan dengan penuh perhatian akan perkataan sang raja, wajah mereka dipenuhi semangat yang berkobar.
Vincent mengutus David dan Nova untuk segera membuat serta mengembangkan mesin uap sebagaimana yang telah dijelaskannya kepada David saat perjalanan ke utara. Dengan semangat, Nova menantikan penjelasan lebih lanjut yang akan diberikan kepadanya.
Tiba-tiba, Vincent teringat sesuatu yang hampir terlupakan, "Ah, aku hampir lupa, apakah kalian menerima kedatangan seorang penyihir perempuan dari desa Tebbs?" tanya Vincent dengan serius.
Saat Hana teringat akan kedatangan dua perempuan yang menemani seorang anak kecil, ia segera menceritakan kejadian tersebut kepada Vincent. Hana memutuskan untuk menawarkan mereka tempat menginap di rumah tamu kerajaan sambil menunggu sang raja kembali dari perjalanannya.
Vincent, yang mengetahui tindakan baik yang dilakukan oleh Hana, tersenyum puas. Kebahagiaan jelas terpancar di wajahnya. Tanpa ragu, Vincent melanjutkan merencanakan tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh staf kerajaan untuk masa depan.
Pandangan Vincent tiba-tiba tertuju pada Luna, yang diam membisu sambil mencatat semua yang diucapkan oleh Vincent dengan teliti. "Bagus... semua orang mulai beradaptasi dengan tugas mereka," gumam Vincent dengan rasa puas.
Setelah memberikan instruksi kepada stafnya, Vincent berdiri dari tempat duduknya dengan mantap. "Aku ingin mengunjungi rumah tamu kerajaan," ucapnya tegas.
Untuk tulisan sudah rapih cuman hapus kutip dua yg ada di narasi.
Fokus ke membangun atmosfer atw feelnya terlebih dahulu jangan buru dan cepet bnget gtu.
Fokus dlu terhadap kondisi MC mnurutku
Misal jelasin dlu kesan Maidnya melihat si MC ini terlihat kebingungan atau kok tiba-tiba nanyain pertanyaan aneh.
Ini Pendapatku aja sih
Misal.
"Tuan, apakah kamu ingin makan sesuatu pagi ini?" tanya seorang perempuan berpakaian maid.