Tania Ayuningsih( 17tahun), gadis lulusan SMP datang ke kota berniat menggantikan sang ibu menjadi pembantu rumah tangga di kediaman keluarga Kendra Ardiansyah.
Siapa sangka setelah tiba disana dirinya justru diminta untuk menjadi simpanan majikannya demi mendapatkan seorang putra.
Cantik, seksi, populer, berkelas dan baik hati. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan seorang Zaskia Ardiansyah bagi suaminya. Namun, satu hal yang menjadi kekurangannya, dia belum menginginkan kehadiran seorang anak.
Karirnya sebagai Diva sedang naik daun. Wanita yang selalu menjaga hati untuk sang suami berharap pria itu mau mengerti keinginannya.
" Aku mohon mengertilah. Kita masih muda dan kita bisa menundanya dua atau tiga tahun lagi. " pinta Zaskia menghiba.
" Tapi kita sudah menikah selama lima tahun! Apakah waktu yang kuberikan masih kurang bagimu? Aku kehabisan akal untuk menjelaskan pada kedua orang tuaku. Mereka sangat mengharapkan seorang cucu.
Ikuti kisah mereka ya..Selamat membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Melihat majikannya terjatuh, Bi Sumi dan Bi Marni pun ikut menghampiri Zaskia yang baru saja di tolong oleh Tania.
" Nona tidak apa-apa? " ungkap Bi Marni panik.
" Aku tidak apa-apa. Bibi tenang saja."
Untung Zaskia telah menghapus airmatanya, hanya Tania yang tahu jika wanita itu baru saja menangis. Zaskia kembali menatap gadis yang ada dihadapannya.
" Kau siapa? "
" Saya Tania, Nona. Saya putri Bu Minah yang akan menggantikan beliau disini. " jelas Tania santun. Sedari tadi dirinya memperhatikan wanita cantik yang berhadapan dengannya, wajah wanita itu nampak familiar baginya.
" Oh..iya aku hampir lupa. Maaf, aku baru bertemu denganmu sekarang. Aku Zaskia, istri Kendra." Zaskia memperkenalkan dirinya.
Keduanyapun berjabat tangan. Tania tak ingin mengungkit masalah tadi sebab dirinya tak ingin ikut campur masalah keluarga sang majikan. Akan tetapi, menurutnya Zaskia adalah wanita yang baik dan ramah.
" Ya sudah. Tania, aku ke kamarku dulu ya. Aku harap kau akan betah tinggal disini. " Zaskia ingin menumpahkan kesedihannya kembali. Kata-kata sang mertua yang begitu pedas seakan masih terngiang ditelinganya hingga kini.
Tania masih memperhatikan kepergian Zaskia. Otaknya masih terus merasa bahwa ia pernah melihat wanita itu, tapi dimana?
" Zaskia..Zaskia..Zaskia? Oh tidak. Iya benar. Dia Zaskia, Zaskia penyanyi terkenal itu bukan? Astaga, aku hampir tak mengenalinya. Dia lebih cantik dibandingkan di TV. " gumam Tania dengan wajah penuh rasa kagum.
" Ya Tuhan, akhirnya aku bisa bertemu artis. Aku harus minta tanda tangannya nanti." tekad Tania. Jika saja Zaskia tidak sedang dalam masalah, tentu dirinya pasti akan meminta tanda tangan wanita itu saat ini juga.
Taniapun melanjutkan pekerjaannya dengan penuh semangat sambil menyanyikan lagu Zaskia yang berjudul " Dua jiwa untuk satu hati ". Yah, Tania sangat mengidolakan Zaskia. Selain cantik dan memiliki suara yang begitu merdu, ternyata benar bahwa Zaskia merupakan sosok yang ramah dan bersahaja.
...----------------...
Kendra dan Bu Santi terlihat begitu panik di depan ruang ICU. Mereka masih menunggu Dokter yang tengah memeriksa Pak Bayu.
Hampir satu jam berlalu hingga akhirnya Dokter keluar dari ruangan tersebut.
" Keluarga boleh menengok keadaan pasien. Dengan catatan, jangan mengatakan hal-hal yang menjadikan beban pikiran pasien, apalagi membuat pasien menjadi stres."
" Baik, Dok. "
Kendra dan Bu Santi segera masuk ke dalam. Bu Santi teramat menyesal dengan apa yang telah ia lakukan pagi tadi.
" Maafkan, Mama Pa. " tangisnya pecah menyaksikan sang suami terbaring lemah di atas brankar dengan selang oksigen sebagai alat bantu pernafasan.
" Mama, tenang ya. Papa pasti akan baik-baik saja. " Kendra mengusap punggung sang ibu untuk menenangkan.
" Di dunia ini Mama sudah tidak punya siapa-siapa selain kamu dan Papa. Terus terang kami kesepian, Nak. Apalagi Papamu sebentar-sebentar menyinggung kematiannya, dia sangat ingin menimang cucu. " Bu Santi semakin tergugu.
Kendra semakin serba salah sekarang, dirinya benar-benar tak tega melihat keadaan orang tuanya.
" Aku akan mencoba bicara baik-baik dengan Zaskia, Ma. Semoga kali ini dia mau mendengarkan kata-kataku. Aku juga sebenarnya sangat berharap bisa cepat punya momongan. "
" Terima kasih, Ken. Kami sangat berharap padamu. " Bu Santi memeluk putra semata wayangnya.
" Sebaiknya kamu pulang lebih dulu,Ken. Istrimu tadi pasti sangat sedih dan cemas atas sikap Mama tadi. Sampaikan permintaan maaf mama pada istrimu. Mama tadi terlalu keras padanya. " Bu Santi menyesal akan perbuatannya.
" Baiklah. Kalau begitu Ken pamit dulu. "
Setelah mengecup punggung tangan Bu Santi, Kendrapun akhirnya pergi meninggalkan ruangan tersebut.
Bu Santi menatap kepergian putranya, ia langsung menggoyang-goyangkan tubuh suaminya.
" Pa, bangun Pa! Kendra sudah pergi. " Wajah Bu Santi nampak sumringah, sepertinya rencana yang mereka susun berhasil.
Pak Bayupun membuka kedua netranya, ia melirik tajam pada istrinya.
" Ma. Apa ini tidak keterlaluan? Papa nggak enak sama Kendra. Masak kita menipu anak sendiri. " gerutunya kesal.
" Aahh ..sudahlah Pa. Salah mereka juga dibujuk baik-baik pada nggak ngerti. Nikah udah lama koq nggak mau punya anak. Papa mau punya cucu nggak? " ancam balik Bu Santi.
Pak Bayu hanya mencebikkan bibirnya saja. Memang dia sendiri juga berharap ingin segera punya cucu.
...------------...
Di perjalanan Kendra masih terus mencoba berpikir bagaimana caranya membujuk Zaskia.
Berbagai cara sudah ia lakukan selama ini, dari cara yang halus sampai yang kasar. Dengan bujukan tidak mempan, membuat istrinya terbuai saat bercinta tapi seperti biasa wanita itu memaksa Kendra mengeluarkan diluar.
Bahkan Kendra pernah memberi obat perangsang pada istrinya agar bisa memasukkan benihnya di dalam. Akan tetapi, ternyata Zaskia langsung minum pil KB darurat agar dirinya tidak sampai hamil.
Kendra tidak mengizinkan istrinya melakukan suntik KB karena dari yang ia dengar suntik KB dapat mempengaruhi kesuburan dalam jangka waktu yang lama. Dia ingin saat istrinya berkata siap hamil, mereka bisa langsung gas pol memproduksi anak.
" Apa yang harus aku lakukan sekarang? " batinnya kebingungan. Kali ini dia akan berusaha lebih tegas pada istrinya.
karna di dalam islam itu wanita butuh wali yang nyata,jika ayah tania sudah meninggal kan ada adik"nya yg berhak jadi wali,jika adiknya tdk mau kan ada paman nya paman dari adik bpk nya,terkecuali dr kluarga tania tdk mau jadi wali dn menyerahkan spenuhnya k'pada wali hakim baru bisa,intinya harus ada k'sepakatan dn omongan,trkecuali laki"tanpa kluarganya pun klo nikah sah sebab laki"tdk butuh wali tp laki"cuma butuh saksi,sedangkan di cerita ini tania nikah tanpa 1pun kluarganya tau otomatis nikahnya tania tdk sah di mata agama,dan klo mau sah ijabkhobulnya harus di ulang,👍