Karna sering diberi hukuman, clara merasa benci dengan angga sang dosen. Bahkan sampai berucap jika dia tak ingin memiliki pasangan seperti dosennya, namun siapa sangka orang tua mereka saling kenal, alhasil mereka dijodohkan dan menikah. Akan kah cinta tumbuh dihati Clara setelah terjadi pernikahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skay. official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mode Heboh On
"yuhuuuuuu, good morning mama papa ku yang aku sayangi aku cintai ATM ATM berjalan ku. Gimana pagi kalian apakah kalian merasa segar pagi ini" sapa Clara kepada orang tuanya sambil menuruni tangga. Dengan hebohnya ia menyapa papa dan mamanya yang tengah sarapan, papa dan mama Clara hanya menyambut dengan tatapan yang heran.
Clara mencium pipi mamanya kemudian berbalik mencium pipi papanya, seperti yang ia lakukan setiap hari.
"Morning sayang" ucap Bu Claudia setelah menelan makanan yang.
"Jadi anak papa ini udah ceria lagi, apa udah muve on dari virga?" Tanya pak Hermawan masih fokus menyendok nasi goreng di piringnya.
"Udah dong, kalok dipikir pikir buat apa galauin cowok kayak dia, ga penting. Yang penting hari ini Clara mau happy happy sama dua sahabat Clara, nanti malem mereka nginep sini nggak papa kan mah pah?" Tanya Clara meminta izin.
"Boleh dong, kan emang sering mereka nginep disini" kata pak Hermawan memberi izin.
"Boleh lah, nanti mama suri bibi buat blanja cemilan buat kalian" kata Bu Claudia juga mengizinkan dan malah mau menyediakan cemilan untuk mereka.
"Buat Shania kali ma, bukan buat kita" seloroh Clara menahan senyum. Bu Claudia dan pak Hermawan hampir saja tersedak mendengar penuturan anaknya, namun pada akhirnya mereka kompak tertawa.
"Kamu jangan gitu sayang, itu kan emang anaknya doyan ngemil" kata pak Hermawan masih dengan tersenyum senyum.
Merasa sudah cukup sarapannya, Clara berpamitan untuk berangkat mendahului mereka. Clara kembali mencium pipi papa dan mamanya seraya berpamitan.
"Pah, mah. Clara berangkat dulu ya, hari ini Clara minta anterin pak supir" kata Clara berpamitan.
"Loh nanti kamu pulangnya gimana?" Tanya Bu Claudia.
"Dianterin temen mah" jawab Clara sambil berlari menuju keluar rumah.
Clara saat ini baru saja turun dari mobil yang disoroti oleh sopir rumahnya.
"Pak nanti nggak usah jemput saya, saya pulang sama temen" pesan Clara kepada pak supir.
"Baik non" jawab pak supir seraya mengangguk.
Clara hendak masuk kedalam kampus tiba tiba ada Adel yang juga baru datang menyapa Clara.
"Eeeehh, si teteh geulis lagi, tumben atuh nggak bawa mobil sendiri?" Sapa Adel seraya tersenyum ramah.
"Nggak, Lo bukannya mahasiswi baru ya disini?" Tanya Clara kepada Adel.
"Iya teh, Adel teh mahasiswi baru disini. Teteh ini kan yang waktu itu nolak Aa' Abdi ya. Keputusan yang tepat atuh teh, teteh teh cantik...." Belum Adel selesai ngomong Clara sudah dipanggil oleh Shania dan yola
"Gue duluan" kata Clara menghampiri Shania dan Yola.
"Aissshh si teteh geulis pisan kalok diliat aslinya ya, pantesan wae atuh a' Abdi merasa prustasi ditolak sama si teteh" gumam Adel melihat punggung Clara yang menjauh.
"Lo ngapain ngobrol sama dakochan?" Tanya Shania sepontan.
"Dia duluan yang nyapa gue, ya nggak heran lah secara gue mahasiswi tercantik paripurna dikampus ini. Mungkin dia pengen kenal aja" kata Clara seraya mengibaskan rambut curlie nya.
"Ya udah yok masuk, sebentar lagi kelas dimulai" ajak Yola kepada kedua sahabatnya itu.
Akhirnya mereka masuk ke kelas mereka dengan saling bercanda tawa saat berjalan. Langkah Clara dengan ciri khasnya yang centil tak membuat para mahasiswa dan mahasiswi lain merasa heran. Karna itu sudah menjadi pemandangan yang mereka lihat setiap harinya.
Kelas pada hari ini tengah berjalan, Angga menerangkan mata kuliah hari ini seperti biasanya. Semua mahasiswa dan mahasiswi menyimak dengan seksama dan serius, di tengah tengah pelajaran Clara diam diam memperhatikan Angga yang tengah mengajar. Entah dapat Ilham dari mana Clara melihat Angga begitu lekat dengan tatapan takjup, seakan akan ia terpesona kepada Angga. Namun setelah ia menyadari bahwa diam diam dirinya mengagumi Angga cepat cepat ia membuyarkan lamunannya dengan menggeleng geleng kan kepala.
Shania dan Yola kompak menoleh saat melihat tingkah Clara yang menurut mereka aneh.
"Clar, Lo kenapa?" Tanya Shania berbisik.
"Gak papa, gue rasa pusing" Kila Clara.
Kemudian mereka kembali fokus menyimak pelajaran pada hari ini sampai selesai. Waktu terus bergulir hingga tak terasa jam telah menunjukan pukul tiga sore dan kelas pun berakhir, sebelum Angga mengakhiri kelas pada hari ini, ia sempatkan mengirim pesan kepada Clara untuk menemuinya diparkiran dosen. Dan Clara menerimanya, serta menyetujuinya.
Saat ini Clara dan dua sahabatnya sudah keluar kelas, mereka berjalan beriringan seperti biasanya.
"Eh nanti malem kalian jadi kan nginep di rumah gue, yokap gue ada nyiapin sesuatu buat kalian" kata Clara memberi tau.
"Jadi lah, ini sekalian kita langsung kerumah lo" jawab Yola dan diangguki oleh Shania.
"Ya udah, Lo kerumah gue duluan aja, gue ada utang tugas sama pak Angga, hari ini gue mau nemuin dia dulu" kata Clara sedikit berdusta.
"Ya udah, kita duluan ya. Lo jangan lama lama" kata Shania mewanti wanti Clara.
"Iya bawel" jawab Clara.
Dan akhirnya Clara dan dua sahabatnya berpisah, Shania dan Yola langsung menuju rumah Clara dengan naik taksi online. Sementara Clara saat ini sedang menemui Angga, sesuai janji Angga semalam kalau Angga akan mengajak Clara untuk bekerja sama.
"Gimana pak?" Tanya Clara yang sudah duduk bergabung dengan Angga.
"Saya menaruh curiga sama pacar kamu kemarin. Kamu masih ingat waktu kamu dijambret di minimarket?" Tanya Angga mengingatkan Clara.
"Iya inget"
"Nah disana saya nggak sengaja liat calon tunangan saya jalan sama orang yang waktu itu berantem sama kamu pas saya sama kamu lagi ngobrol"
"Virga?"
"Ya entah lah siapa namanya, kayaknya dia mahasiswa disini juga ya?"
"Iya dia mahasiswa di kampus ini, seangkatan sama saya"
"Ya udah, sekarang kita kerja sama buat nyari tau apa hubungan dia sama calon tunangan saya. Saya tadi sebenarnya ada janji sama calon tunangan saya buat ketemuan di cafe humoris, nah kita coba jebak mereka biar sama sama berada di cafe itu. Kita pantau diem diem mereka. Apakah mereka saling kenal atau tidak, nanti kita pantau di tempat tersembunyi" Angga menjelaskan kepada Clara tentang rencananya.
"Terus saya harus ngapain sekarang?" Tanya Clara dengan begonya.
"CK.. ya kamu ajak pacar kamu buat kesana juga lah malah nanya harus ngapain" decak Angga seraya mengetatkan rahangnya dengan gemas.
"Saya udah putus sama virga pak, nggak pernah ngehukum dia lagi" jawab Clara
"Ya ampun claraaaaaa" kembali Angga berucap dengan rahang yang mengetat
"Iiihh bapak, ya biasa aja kali"
"Ya kamu bikin saya geregetan. Ya kamu pura pura ajak dia balikan kek atau apa, ininya kita jebak mereka. Emangnya alasan kamu putus sama dia karna apa?"
"Dia selingkuh pak"
"Nah emangnya kamu nggak penasaran siapa selingkuhannya pacar kamu? Itung itung kamu juga cari tau siapa selingkuhannya pacar kamu itu, kalok emang bukan calon tunangan saya selingkuhan pacar kamu, saya akan bantuin kamu balik" kata Angga memberi tawaran.
"Ya udah deh ok" jawab Clara dengan semangat seraya mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Dan Angga pun menerimanya.
