NovelToon NovelToon
Peri Cintaku

Peri Cintaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / cintapertama / spiritual
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Kisah ini bermula saat wanita itu mulai menarik perhatianku. Entah mengapa segala pola tingkahnya membuatku jatuh cinta. Ia tidak membuatku terbuai lama di dalam angan. Tanpa basa-basi dia bersedia menjadi kekasihku. Namun, semuanya semakin pelik untuk dipercayai. Dia yang kuanggap gadis manis yang butuh perlindungan, rupanya seorang peri yang ditugaskan untuk melindungiku.

Jika bersamaku hanya akan membuat peri itu merasakan sakit dan pedih menjalani hidup sebagai manusia, apakah mengakhiri hubungan ini adalah satu-satunya jalan keluar agar aku tidak menyakitinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

Melihat kondisi Luna membuat Leon dan kedua orang tua Luna menjadi cemas. Mereka berusaha menyadarkan Luna. Tetapi Luna tidak sadarkan diri selama dua jam lamanya.

Karena merasa khawatir dengan kondisi Luna. Mereka pun memutuskan untuk membawa Luna ke rumah sakit. Ketiganya berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk kepada Luna.

Saat sampai di rumah sakit, Luna langsung mendapatkan penanganan. Mereka pun menantikan pemeriksaan terhadap Luna dan berharap jika Luna akan baik-baik saja.

Setelah setengah jam menunggu dengan perasaan cemas dan gelisah. Lalu ada seorang dokter yang menemui kedua orang tua Luna. Leon turut serta untuk mendapatkan informasi tentang kondisi calon istrinya itu.

"Bagaimana kondisi putri saya, Dokter?" tanya Ayah Luna. Dokter itu kemudian menatap kedua orang tua Luna secara bergantian.

"Maaf, Bapak. Apakah selama ini pasien selalu menderita sakit kepala ?" Dokter itu balik bertanya kepada kedua orang tua Luna.

"Benar, Dokter dia sering kali mengeluh kepalanya seperti ditusuk sesuatu. Tetapi Luna sering mengonsumsi obat pereda sakit kepala," jawab ibu Luna.

Dokter itu kemudian terdiam sejenak, sehingga membuat ketiganya menjadi sangat penasaran.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada Luna, Dokter?" tanya Leon, yang merasa tidak sabar dengan kondisi kekasihnya itu.

"Sengan berat hati kami sampaikan jika Luna menderita kanker otak stadium dua.Dengan gejalanya yang seperti saat ini, bisa jadi penyakitnya itu akan meningkat ke stadium berikutnya," Penjelasan dokter tersebut membuat kedua orang tua Luna dan Leon merasa kaget bukan main mendengarnya.

'Kanker otak, Dokter? Kenapa bisa sampai terjadi? Aku tidak pernah melihat Luna merasakan sakit sedikitpun?" pikir Leon.

Dia sungguh tidak menduga jika Luna menderita penyakit yang cukup mematikan.

"Mungkin saja pasien berusaha menahan dan menutupi rasa sakitnya. Sebab ia tidak mau orang-orang di sekitarnya bersedih," jawab dokter itu.

"Atau bisa saja, penyakit ini baru muncul dan tidak dirasakan oleh pasien," sambung sang dokter yang membuat Leon dan kedua orang tua Luna terperangah.

"Lalu apa yang harus kami lakukan agar Luna bisa sembuh, Dokter?" tanya ayah Luna. Wajahnya begitu nampak cemas dan panik.

"Tentunya kita harus segera melakukan operasi pengangkatan bibit kanker yang ada di dalam otak Luna," jawab dokter tersebut.

Ketiganya terhenyak dengan solusi dari dokter yang menangani Luna. Kedua orang tua Luna terdiam, sebab mereka tak memiliki banyak uang untuk biaya operasi putrinya.

"Lakukan yang terbaik untuk calon istriku, Dokter. Kami ingin dia sembuh," kata Leon.

Dia akan mengeluarkan uang berapapun untuk bisa membuat Luna sembuh kembali seperti sedia kala.

Kedua orang tua Luna pun menatap Leon dengan lekat. Setelah itu dokter tersebut pamit agar bisa mempersiapkan operasi bagi Luna.

"Jangan repotkan dirimu, Leon. Kamu harus mempersiapkan pernikahanmu dengan Luna," tutur ayah Luna. Dia tak enak hati jika harus merepotkan Leon untuk biaya pengobatan putrinya.

"Tidak, Pak. Aku merasa bertanggung jawab. Karena Luna adalah calon istriku," jawab Leon.

Dia berniat ingin menggunakan tabungannya untuk membiayai operasi Luna. Walaupun sebenarnya tabungan Leon diperuntukkan untuk biaya pernikahannya kelak. Leon bersedia memberikannya demi Luna.

Namun Leon berharap jika Luna akan segera sembuh telah dilakukan operasi. Mereka pun segera menemui Luna yang sudah sadarkan diri.

Akan tetapi kondisinya nampak lemah dan wajahnya juga pucat.

"Ayah, Ibu, ada apa denganku? Kenapa aku bisa sampai berada di rumah sakit?" tanya Luna. Dia sepertinya belum tahu tentang penyakit yang dideritanya saat itu.

"Tidak apa-apa, Sayang. Kamu hanya butuh istirahat saja," jawab ayah Luna yang berusaha menutupi penyakit yang ada di dalam tubuh putrinya.

Luna kemudian menatap Leon. Leon nampaknya sangat bersedih dengan kondisi Luna. Bahkan Luna bisa melihat mata Leon yang nampak basah.

"Ada apa denganmu, Leon? Kenapa wajahmu nampak sedih seperti itu?" tanya Luna. Leon kemudian menggelengkan kepalanya sambil menghapus air mata yang hampir jatuh di pipinya.

"Aku tidak apa-apa, Luna. Aku hanya merasa sedikit lelah," jawab Leon sekenanya. Jawaban Leon terasa janggal bagi Luna, kini Luna merasa kalau ada sesuatu yang ditutupi dari mereka bertiga.

"Ada apa dengan Ayah, Ibu, dan Leon? Kenapa wajah kalian nampak cemas seperti ini?" tanya Luna lagi.

"Tidak apa-apa, Sayang. Sudahlah sebaiknya kamu beristirahat saja," ujar ibu Luna sembari menenangkannya.

1
Rembulan009
belum baca, tapi kaya nya seru
Star Kesha
Suka banget endingnya!
Odette/Odile
Mantap lah!
Beatrix
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!