NovelToon NovelToon
Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Dibalik Topeng Seorang Pelacur

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Angst / PSK
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: nita kinanti

Jenny, gadis yang terpaksa menjadi seorang pelacur bertemu dengan Satya, pria dari desa yang lugu dan sangat sabar.

Dibalik wajahnya yang selalu terlihat dingin dan angkuh, Jenny memendam sejuta luka yang dia simpan sendirian. Suatu hari dia tidak kuat lalu memutuskan untuk kabur ke desa bersama Satya.

Apakah Jenny bisa memulai kehidupan baru di desa? Atau dia kembali ke kota untuk membalas dendam kepada orang-orang yang telah menjerumuskannya ke dunia pelacuran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Kembali Ke Rumah Laknat

Ben mengangkat tangannya, lalu kedua orang ini pun berhenti menghajar Satya. "Aku ambil barang-barangku dulu," ucap Jenny, lalu mengambil tasnya yang dia gantung di dinding. Setelah itu dia berjongkok menghampiri Satya yang tergeletak di lantai. "Maafkan aku, Sat," ucap Jenny sambil mengusap wajah Satya yang berlumur darah.

"Tidak, Jen! Jangan pergi, aku mohon!" balas Satya berusaha bangkit. Hampir saja air mata Jenny lolos tetapi dia berhasil menahannya.

Satya menggenggam erat tangan Jenny tetapi kemudian Ben menariknya hingga terlepas. Dia tidak mau ada banyak drama karena takut dia akan terbawa perasaan dan luluh seperti dulu.

Iswari hanya bisa melihat karena dua orang bodyguard menahannya. Sementara Satya tidak bisa bergerak karena tubuhnya diinjak kaki bodyguard yang tadi menghajarnya.

"Suruh mereka melepaskannya, Ben!" ucap Gia dingin. Ben mengibaskan tangannya, lalu Iswari dan Satya langsung dilepaskan.

Iswari segera berlari menghampiri Satya dan membantunya bangkit. "Aku tidak apa-apa, Bu," ucapnya sebelum sang ibu bertanya.

Setelah itu Ben menarik Jenny ke luar rumah. Di halaman, ada dua buah mobil Jeep terparkir menunggu mereka dan ada beberapa bodyguard yang berjaga. Total ada tujuh orang yang datang bersama Ben.

Satya berjalan mengejar Jenny meski sempoyongan. "Sat ... Sudahlah. Tidak ada yang bisa kita lakukan!" kata Iswari. Dia menahan Satya agar tidak mengejar Jenny. Toh usahanya hanya akan sia-sia. Dia tidak akan menang melawan bodyguard-bodyguard ini.

"Aku akan menyusulmu, Jen! Jaga anak kita sampai aku datang!" teriak Satya dengan sisa tenaganya.

Jenny terus berjalan mengikuti arah tangan Ben menariknya. Dia sama sekali tidak menoleh ke belakang meski teriakan Satya terdengar sangat menyayat hatinya. Wajahnya terlihat sangat dingin padahal batinnya ingin menangis sekencang-kencangnya. Tidak, Jenny tidak akan menangis di hadapan siapapun selain Satya.

Kebahagiaan yang dia rasakan mungkin hanya sampai di sini. Mimpi manisnya sudah berakhir. Saatnya dia kembali ke kehidupannya yang sebenarnya, kehidupan yang kelam dan menyakitkan.

Salah seorang bodyguard membukakan pintu untuk Jenny kemudian Ben menyuruhnya masuk. Jenny menurut dan langsung masuk, begitu juga Ben. Mereka berdua berada dalam satu mobil yang sama.

Mobil dihidupkan, tangan Satya mengepal kuat. "Tunggu aku, Jennifer! Aku pasti datang untuk menyelamatkan kamu!" teriaknya. Api kemarahan begitu jelas terlihat di mata Satya. Laki-laki yang sangat sabar itu akhirnya bisa marah juga.

"Kamu tidak ingin mengucapkan sesuatu sebagai perpisahan kepadanya?" tanya Ben di dalam mobil.

"Tidak!" jawab Jenny singkat, padat dan datar. Matanya menatap nanar keluar jendela, ke arah yang berseberangan dengan dimana Satya berada. Mendengar suara Satya sudah membuatnya merasa sakit, apalagi jika harus melihat wajahnya, Jenny pasti tidak akan tega.

Jenny memejamkan mata sambil mengelus-elus perutnya begitu mobil mulai berjalan. Ini akan menjadi perjalanan yang sangat panjang.

Tanpa semua orang sadari, ada sepasang mata yang memperhatikan kejadian ini dari kejauhan.

...* * *...

Hari sudah mulai siang dan mereka baru setengah jalan. Tidak adanya akses bandara membuat Ben terpaksa menjemput Jenny menggunakan jalan darat, yang artinya mereka harus menempuh perjalanan selama delapan jam.

Ben memberi perintah berhenti untuk mengisi bahan bakar sekaligus mencari sarapan. Lalu mobil pun berhenti di sebuah rest area. Para bodyguard makan bergantian karena mereka harus menjaga Jenny.

"Kalian makanlah, aku yang akan menjaganya.m!" perintah Ben. Para bodyguard pun menuruti pimpinan mereka lalu meninggalkan Ben dan Jenny di dalam mobil.

"Aku tidak bisa menahannya, Jen. Maafkan aku!" ucap Ben setelah mereka hanya tinggal berdua. Membawa Jenny kembali kepada Ira bukanlah keinginannya, dia hanya terpaksa melakukannya.

Jenny tidak segera menjawab. Dia terus menatap kosong ke luar jendela. "Darimana dia tahu keberadaanku?" tanyanya beberapa saat kemudian. Sebenarnya ada banyak sekali pertanyaan ingin dia tanyakan kepada Ben, tetapi Jenny terlalu malas untuk berbicara dan hanya itu yang keluar dari bibirnya.

Dia menduga kuat Sean lah orangnya. Pasti dia memberi tahu Ira dimana posisinya, setelah kemarin mereka bersitegang di halaman rumah sakit.

"Apa itu penting?" tanya Ben.

"Katakan saja siapa orangnya! Aku hanya ingin tahu!"

"Bunda mendapatkan informasi dari seseorang di dunia maya. Orang itu hanya menginginkan imbalannya. Bunda sudah mentransfer sejumlah uang ke rekening orang itu. Namanya Andi, kalau kamu penasaran."

Hati Jenny berdesir mendengarnya. Apakah di dunia ini tidak ada orang baik lagi selain Satya dan ibunya? Tanpa sadar Jenny menandai Andi. Jika suatu saat nanti dia bisa membalas orang-orang yang menyakitinya, maka Andi termasuk di dalamnya.

Beberapa jam kemudian mobil yang ditumpangi Ben dan Jenny sudah sampai di depan rumah laknat milik Ira. Tidak ada suara. Semuanya turun dari dalam mobil dalam kebisuan.

Jenny terlihat dingin seperti biasanya. Meskipun siksaan sudah ada di depan mata dia tidak terlihat gentar menghadapinya.

Ben mengajak Jenny masuk dan langsung ke lantai dua.

"Jennifer Sayang ... " Ira tersenyum lebar begitu melihat Jenny masuk. "Astaga ... Lihat penampilanmu. Kamu seperti perempuan kampung!" Ira memandangi Jenny dari kepala sampai ujung kaki dengan tatapan jijik, seperti tidak sadar jika dulu dirinya juga seperti itu ketika pertama kali datang di kota ini. Ya, Ira yang bernama aslinya Sumirah hanyalah gadis desa yang nekat merantau ke kota besar untuk mengadu nasibnya. "Klien bunda pasti tidak mau jika melihatmu seperti ini," ucapnya lagi.

"Oh ... Lihat perut buncit ini." Perhatian Ira beralih ke perut Jenny. Senyum lebar yang tadi Ira tunjukkan menghilang seketika dan raut wajahnya menjadi sangat menyeramkan. "Aku gemas sekali sampai rasanya ingin aku keluarkan isinya sekarang juga," ucapnya dengan nada yang mengerikan.

"Akan aku turuti semua keinginanmu, asal jangan sentuh bayi yang ada di dalam perutku!" ucap Jenny datar, menyembunyikan ketakutan luar biasa di dalam batinnya.

Plakkk!!! Satu tamparan melayang ke pipi Jenny.

"Siapa yang mengijinkan kamu bicara?! Di tempat ini, kamu bernafas pun atas seizin diriku!" Lalu Ira menarik rambut Jenny, mendekatkan wajah Jenny ke wajahnya dan berkata, "Kau harus menjadi budakku seumur hidup!" ucapnya kemudian melepaskan rambut Jenny.

"Aku ingin sekali menghukummu karena telah berani kabur dariku. Tetapi sayangnya, aku sudah terlanjur membuat janji dengan Tuan Muda Mahendra, dan dia mau kamu dalam keadaan utuh. Kalau tidak, pasti wajahmu sudah aku cabik-cabik sekarang!" ucap Ira lagi.

"Beruntungnya kamu Jen, bocah konglomerat itu tetap menginginkan kamu meski sudah tahu kondisimu." Ira lalu mengibaskan tangannya, meminta anak buahnya membawa Jenny ke kamarnya.

"Berikan dia perawatan yang dibutuhkan, malam ini dia harus terlihat istimewa di hadapan Tuan Muda Mahendra!" ucap Ira kepada Ben yang masih berdiri di sana. "Dia berani membayar satu milyar untuk tiga hari. Orang gila mana yang mau melakukannya selain dia?!"

1
ardan
Mulai masuk alur seru nih. Siapa yah yg sudah membebaskan Jenn ?
ardan
Satya belum mengakui status dr ayah kandungnya, yang pasti akan membuat kaget kamu loh Jenn, saat tahu siapa sebenarnya Satya.
ardan
masih setia utk menunggu setiap updatenya. semangat ya thorrrr
Itha
semangat author aq tungu upaya.
Itha
berdamai lah dengan keadaan setiya..minta lah bantuan ayah mu
ardan
Luar biasa
Itha
sedih bangattt author mewek😭😭😭
Itha
aq sampe ngupas bawang author baca nya. sedih bangattt... gimana kalau kita diposisi jen
Itha
/Sweat//Sweat//Sweat//Sweat/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!