Naina harus menyembunyikan fakta bahwa dokter Nickolas Carter adalah seorang pria yang impoten. Sementara Nick harus menyembunyikan fakta bahwa Naina adalah seorang wanita malam.
Dalam perjanjian tersembunyi itu mereka terikat sebuah pernikahan.
"Buat aku sembuh, setelahnya aku akan melepaskanmu," kata Nick.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SA Bab 23 - Kabar Buruk
"Aku akan sembunyi di bawah meja, Dokter lihat lah siapa yang datang," bisik Naina, jadi serba salah sendiri mau bagaimana. Dia bahkan langsung turun dari pangkuan sang suami dan pindah duduk di bawah meja tersebut.
Nickolas tidak punya pilihan lain selain bangkit dan membuka pintu untuk melihat siapa yang datang.
Ternyata Herli.
Dia datang ke sini bukan karen mendengar suara Naina, sungguh, dia tidak mendengar suara apapun di dalam ruangan tersebut. Dia datang sebab ada sesuatu hal yang ingin dia bicarakan dengan Nickolas.
Tadi saat mengetuk pintu, Herli juga tidak yakin jika pintu ini akan terbuka tapi ternyata sudah ada Nicholas di dalamnya.
"Oh untunglah kamu ada di sini," kata Herli dengan tergesa. Tanpa persetujuan pemilik ruangan tersebut dia langsung masuk begitu saja. Lalu sedikit terkejut ketika melihat sofa yang nampak berantakan, bantal sofa yang tidak tersusun dengan rapi.
Herli lantas menatap ke arah sang sahabat dan memperhatikan Nickolas dari atas sampai bawah, baru sadar jika pria itu sepertinya masih menggunakan baju yang sama seperti kemarin. "Kamu tidak pulang? semalam menginap di sini?" tanya Herli dengan dahi berkerut.
"Hem," jawab Nickolas singkat.
"Astaga, jika tidak pulang kenapa malah tidur di sini, kamu bisa tidur di ruang kerjamu," balas Herli kemudian, Nickolas hanya cari perkara saja pikirnya. Karena di ruang kerjanya sana pun ada ranjang nyaman yang bisa dia gunakan.
Akhirnya mereka berdua pilih untuk duduk di sofa, sesekali Nickolas melihat ke arah meja kerjanya, seolah bisa melihat sang istri yang tengah bersembunyi di bawah sana.
Apapun yang jadi pembicaraan Nickolas dan Herli pun mampu Naina dengar dengan jelas.
"Ada apa kamu mencariku?" tanya Nickolas langsung, jika bisa dia ingin Herli segera pergi dari sini.
"Tadi malam Zendaya menghubungi aku," jawab Herli pula, langsung mengutarakan apa yang ingin dia katakan.
"Aku tidak mau mendengar apapun tentang wanita itu."
"Dengar dulu, jika ini bukan sesuatu yang penting aku juga tidak akan mengatakannya padamu," balas Herli.
Namun yang mempertajam pendengarannya untuk mendengar kabar buruk itu bukanlah Nickolas, melainkan Naina. Hatinya pun mulai bertanya-tanya ada apa ini. Berdesir pula seperti merasa cemburu.
Tidak, daripada rasa cemburu, rasa amarah Naina lebih menguasai. Sebab setelah semua pengkhianatan wanita itu, berani-beraninya kini kembali menunjukkan diri di hadapan dokter Nickolas.
"Zendaya sedang mengajukan gugatan cerai pada suaminya. Dia mengalami KDRT dan pengkhianatan. Banyak sekali luka lebam yang dia derita, juga trauma yang tak bisa sembuh dengan mudah. Awalnya Zendaya di rawat di rumah sakit polisi, tapi siang nanti dia akan pindah ke rumah sakit ini," terang Herli panjang lebar. Karena alasan itu pulalah Zendaya menghubunginya. Ingin datang setelah memberi kabar, agar kedatangannya tidak mengejutkan semua orang, terutama Nickolas.
"Dia adalah pasien, kita tidak bisa menolaknya," kata Herli kemudian, sementara. Nickolas terdiam.
Namun diamnya Nickolas tersebut justru membuat Naina sedih. Dia akan lebih senang jika mendengar Nickolas yang langsung marah, atau berkata bahwa dia tidak peduli pada apapun yang dialami oleh wanita itu, tidak peduli pada apapun yang akan dilakukan oleh Zendaya.
Tapi jangankan marah-marah, Nickolas bicara pun tidak. Hanya diam, seolah memikirkan sesuatu.
Memikirkan apalagi jika bukan tentang wanita itu.
Jangan bodoh suamiku, jangan terpedaya dengan wanita itu. Batin Naina.
Tapi bagaimana jika obat dokter Nickolas adalah wanita itu? Batinnya lagi dengan perasaan yang tidak rela.
Jika Nickolas mendapatkan wanita yang lebih baik, Naina pasti bisa rela. Tapi jika kembali lagi pada Zendaya dia tidak akan pernah tinggal diam.
Duk! kepala Naina tanpa sengaja terbentur meja.
"Apa itu?" tanya Herli yang mendengar suara tersebut dengan jelas, suara yang berasal dari meja.
Ya Tuhan. Batin Naina yang jantungnya mulai berdegup tidak karuan, takut ketahuan.
"Apa? Aku tidak mendengar apapun," kilah Nickolas.
"Ada suara tadi di bawah mejamu, coba aku periksa," putus Herli.