NovelToon NovelToon
SHE IS VERY DANGEROUS

SHE IS VERY DANGEROUS

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami / Fantasi Wanita
Popularitas:119.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: auroraserenity

Li yunna, seorang ahli racun di dunia kultivator. Tanpa sengaja menemukan sebuah lubang misterius yg membawa jiwa-nya masuk kedalam raga seorang istri yg akan diceraikan.

Sebagai balas budi karena telah mengizinkan yunna untuk tinggal di raganya, tentu saja wanita itu tidak akan membiarkan orang-orang yg telah menindas pemilik asli lepas begitu saja.

Namun di tengah misi balas dendamnya, sesosok pria yang begitu mirip dengan kekasihnya di masa lalu tiba-tiba saja datang menghampirinya.

Siapakah pria itu?

Kenapa wajahnya nampak mirip dengan pria yang ia cintai di kehidupan pertamanya?

Mungkinkah, pria tersebut merupaka reinkarnasi dari kekasihnya di masa lalu?

Dan mampukah, sang ahli racun tersebut menjalankan pembalasannya di tengah kegalauan yang melanda?

Tunggu dan saksikan saja aksi dari seorang "master of a poison" dalam menjalani kehidupan keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon auroraserenity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 35.

Malam ini, rembulan bersinar lebih terang dari pada biasanya. Di temani puluhan bintang-bintang yang berkelap-kelip di luasnya langit gelap.

Di sebuah gedung berlantai kan 25 tingkat, sebuah acara megah tengah di gelar.

DG Hotel, dimana pemimpin dari Dominic Group sedang mengadakan acara pesta ulang tahun perusahaan yang meriah di tempat itu.

Banyak kendaraan mewah saling silih bergantian untuk berhenti di depan pintu lobi, mengantarkan tuan, nyonya, beserta keluarganya.

Para penjaga pintu depan juga ikut sibuk dengan membukakan pintu mobil para tamu yang datang.

Para supir kendaraan tersebut pun tidak pergi, melainkan melaju ke basement, mensejajarkan mobil sang atasan dengan rapi di area parkir hotel tersebut. Kemudian menunggu sang majikan selesai dari acaranya.

.....

Tepat pada saat ini, sebuah mobil berhenti tepat di depan pintu masuk lobi. Sesosok pria tampan keluar terlebih dahulu, sebelum ia berbalik dan mengulurkan tangan kanannya untuk membantu wanita cantik yang menemaninya keluar dari mobil.

"Hati-hati dengan kepalamu." ucap pria itu, yang melindungi kepala wanita tersebut agar tidak terbentur atap mobil.

"Terima kasih." balas sang wanita tersenyum tipis.

"Ayo, masuk." ajak sang pria.

Wanita tersebut hanya mengangguk pelan, kemudian ia memeluk lengan sang pria sebelum melangkahkan kedua kakinya masuk kedalam gedung.

Mata wanita itu di penuhi kekaguman. Dia belum pernah melihat bangunan semegah juga setinggi ini, bahkan di dunianya yang dulu.

Tapi meski begitu, ia tidak terlihat seperti orang kampungan. Raut wajahnya hanya menunjukkan kekaguman, tidak lebih.

"Jadi ini DG hotel yang terkenal itu?" tanya Xiaofei sedikit terperangah.

"Ah, apakah kamu belum pernah kemari?" tanya Leon balik.

"Aku belum pernah menginap di sini. Paling-paling hanya melihatnya dari luar, itu pun ketika aku melewati jalan ini." jawab Xiaofei.

"Apa kamu sering menginap di sini? Aku dengar, harga menginap di hotel ini sangat mahal untuk per-malamnya." tanya Xiaofei sambil melirik pria di sampingnya.

Leon yang di tanya menjadi gugup sendiri. Tentu dia pernah beberapa kali menginap disini, bersama beberapa wanita bayaran untuk menghangatkan malamnya. Namun tidak mungkin dia mengatakan hal itu kepada Xiaofei bukan?

"Aku memang beberapa kali pernah menginap disini untuk keperluan bisnis, sedangkan untuk harga per-malamnya, memang cukup mahal tapi sebanding dengan fasilitas yang di dapat." jawab Leon kaku.

Wanita itu hanya tersenyum sebagai tanggapan. Bagaimana dirinya tidak tahu bahwa laki-laki di sebelahnya ini benar-benar seorang pemain wanita.

Namun Xiaofei juga tidak ingin membahasnya sekarang dan malah berujung pertengkaran.

"Ayo, masuk ke tempat acara. Sepertinya sudah banyak orang yang berdatangan kemari." Ajak Xiaofei.

Leon sedikit menghela napasnya. Ia tersenyum tipis, sambil mengangguk pelan sebagai tanda persetujuan.

"Syukurlah dia tidak curiga dan bertanya lebih banyak." batin Leon berucap.

Keduanya berjalan masuk ke dalam ballroom. Banyak tamu telah berdatangan, begitu pun dengan wartawan yang sudah siap dengan kameranya.

Tidak sembarang wartawan yang datang ke acara ini. Setiap wartawan yang hadir, haruslah mereka yang mendapatkan undangan dari pemilik acara.

Jika tidak! Mereka hanya akan di anggap penyusup yang harus segera di enyahkan.

Keduanya langsung berbaur dengan orang-orang di sekitar. Bahkan Xiaofei menjadi lebih aktif berbicara dari biasanya.

Dia menjawab dengan fasih setiap pertanyaan yang datang kepadanya, membuat Leon semakin terpikat pada sosok Xiaofei yang pandai membalas ucapan lawan bicara.

Di saat yang bersamaan, Damian juga telah tiba di gedung hotel. Dia bersama sang asisten melangkah masuk menuju ruang di selenggarakannya acara.

Ketika keduanya melenggang masuk, semua mata langsung mengarah kepada mereka, atau lebih tepatnya ke arah Damian. Membuat pria tersebut merasa tidak nyaman.

Semua orang memandang Damian dengan berbagai macam tatapan. Ada yang memandangnya rendah, jijik, dan biasa saja atau tidak peduli.

"Ekhem."

Berpura-pura batuk, Anton segera mengendurkan kecanggungan ini. Semua orang kembali mengalihkan pandangan mereka dan mengobrol dengan lawan bicaranya.

"Bos, sepertinya acara belum dimulai. Bahkan pemilik acara juga belum terlihat batang hidungnya. Bagaimana jika kita duduk saja, di sana." ucap Anton sambil menunjuk meja kosong.

Memang, dalam ballroom tersebut di sediakan banyak meja juga kursi yang di khususkan bagi para tamu yang merasa pegal karena harus berdiri secara terus menerus.

Damian hanya mengangguk, keduanya lalu berjalan ke arah meja yang ditunjuk sang asisten.

Tak berapa lama kemudian, pintu ballroom kembali terbuka. Sesosok wanita cantik nan anggun berjalan masuk kedalam ruangan pesta.

Kembali, semua mata mengarah pada satu orang. Semua terlihat penasaran dengan siapa identitas dari wanita tersebut. Terdengar suara jepretan foto silih berganti, men-shoot sosok wanita anggun itu.

Terkecuali 4 orang yang memang telah mengenal siapa dia. Damian, salah seorang yang mengenal sosok itu, terpana saat memandang wanita yang pernah menjadi pendamping hidupnya. Kedua mata mereka sempat bertemu, namun Auryn segera mengalihkan pandangannya.

Deg... Deg....

Mendadak detakan jantung pria itu semakin cepat, kala sang lawan jenis membalas tatapannya. Namun emosi kekecewaan tercetak jelas di wajahnya disaat ia malah memalingkan wajahnya.

"Apa ini? Kenapa sesak sekali rasanya saat wanita itu mengabaikan ku?" tanya Damian dalam hati sembari menekan dadanya.

"Dan lagi, mengapa jantungku berdebar lebih cepat ketika memandang matanya langsung? Apakah aku memiliki penyakit aneh lainnya, selain penyakit gatal ini?" lanjutnya bertanya dalam hati sembari memperhatikan Auryn yang duduk tidak jauh darinya.

"Bos?" panggil sang asisten.

Sedari awal perempuan itu masuk, Anton telah memperhatikan mimik muka atasannya. Ia juga melihat, bagaimana Damian bertingkah seperti orang linglung.

Anton mengakui, Semakin hari, Auryn memang terlihat semakin cantik dan menawan. Aura yang dipancarkannya pun semakin memikat banyak orang untuk memperhatikannya.

Tidak heran jika sang atasan yang dulunya sangat membenci, sekarang malah terlihat terpikat? Tapi, bahkan jika Auryn telah merubah penampilan, akankah Damian meninggalkan Adrianna, cinta pertamanya?

Itulah yang masih menjadi keraguan bagi Anton saat ini. Damian mungkin seperti tengah tertarik pada Auryn sebab penampilannya saat ini. Tapi jika ia berpenampilan seperti biasa?

Anton enggan untuk menebak hati orang lain, terutama perasaan sang bos. Lagi pun, itu bukan urusannya juga.

Leon di sisi lain, menaikan sebelah alisnya. Ia akui, Auryn ini bahkan lebih menarik dari pada Adrianna. Sebelumnya, ia tidak menyadari pesona seorang Auryn.

Terlebih, dengan sosoknya yang selalu berada di rumah dan jarang berdandan. Ia adalah keberadaan yang tidak terlihat, pendiam, juga jarang berinteraksi kecuali dengan sang mantan suami.

Tapi sekarang, sosoknya benar-benar bersinar terang.

Jika dirinya menjadi Damian, ia mungkin akan menyesali, mengapa dia lebih memilih mempertahankan hubungan terlarangnya dengan Adrianna dibanding hubungannya bersama Auryn.

Namun, secantik apapun Auryn di mata orang lain, Kedua mata Leon tidak bisa lepas dari wanita yang duduk di sebelahnya.

"Dia cantik dan menawan. Entah berapa banyak pria yang sudah terpikat pada pesona nona itu?" tanya Xiaofei sambil terkekeh pelan.

Ia terlihat tidak peduli dengan wanita yang baru saja datang. Seolah mereka hanya Dua orang asing yang tidak saling mengenal.

"Kau tidak cemburu?" tanya Leon seraya menaikan sebelah alisnya.

"Cemburu? Untuk siapa?" tanya Xiaofei sedikit terkejut.

Akan tetapi setelah melihat arah pandang pria itu yang melirik sekilas ke arah Auryn, Xiaofei akhirnya mengerti maksud dari Leon.

"Aku bukan orang yang suka menjadi pusat perhatian. Aku juga tidak peduli dengan omongan orang yang menghujat, bahkan membenci di saat mereka sendiri tidak saling mengenal." ujar Xiaofei santai.

"Aku tidak mengenal mereka, Jadi untuk apa aku mendengarkan semua omong kosong yang orang orang asing itu katakan?" lanjutnya menjawab.

Membuat Leon kembali membandingkan antara Xiaofei dan Adrianna.

...****************...

...****************...

Para pelayan mulai bermunculan, menyediakan minuman juga cemilan dan kue-kue. Meletakkannya diatas meja para tamu secara bergantian.

"Silahkan dinikmati." ucap beberapa pelayan kepada para tamu.

Auryn hanya tersenyum tipis, kemudian menerima minuman yang di sodorkan. Untungnya, minuman itu bukanlah minuman beralkohol.

Walau Auryn bisa saja meminumnya. Toh, dirinya telah menyiapkan pil anti-mabuk. Dia juga sudah memberikan beberapa kepada Xiaofei sebelum ia berangkat kemari. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan alkohol.

"Ekhem."

Terdengar suara batuk yang di sengaja, tepat di samping meja yang ditempati oleh Auryn. Perempuan itu mendongak, ia melihat sesosok pria muda ber-jas sedang tersenyum kepadanya.

Auryn tidak berbicara, dia kembali mengalihkan pandangannya ke arah gelas yang ada di tangannya. Mengabaikan laki-laki yang memerah malu karena di acuh kan oleh wanita tersebut.

"Permisi cantik, bolehkah saya duduk disini?" tanya pria tersebut.

Dia tidak menyerah meski sempat mendapat pengabaian dari pihak lawan bicara.

"Bebas." ucap Auryn acuh tak acuh.

"Lagian ini bukan meja milikku." lanjut Auryn berkata dalam hati.

Merasa mendapat persetujuan, pria itu segera mendaratkan bokongnya di kursi. Suasana sedikit canggung bagi pria tersebut, sebab Auryn yang bahkan tidak memandangnya.

"Perkenalkan nama saya James Maxwell, bolehkah saya mengetahui nama anda, nona?" ucap pria tersebut memperkenalkan diri sekaligus menanyakan nama sang wanita incarannya.

Tangan kanannya terulur, hendak berjabat tangan dengannya. Sementara Auryn tidak menjawab pertanyaan yang diajukan. Ia menoleh, menatap lekat-lekat pria di sebelahnya dari atas hingga bawah.

Ia akui, pemuda ini tampan. Sebanding dengan penampilan Damian juga Leon. Namun sayangnya, ia tidak tertarik.

Hatinya telah terpaut pada 1 orang pria, dan dirinya tidak akan beralih pada siapapun di dunia ini terkecuali 'dia'. Seseorang yang sangat ia rindukan.

Maka dari itu, alih-alih menjawab pertanyaan pria tersebut, Auryn malah balik bertanya.

"Boleh saya tahu maksud dan tujuan anda duduk disini?" tanya Auryn to the point disertai tatapan dinginnya.

James merasakan punggungnya mulai berkeringat dingin entah karena apa, namun tidak di perduli kan. Ia lebih memilih untuk menjawab pertanyaan wanita disebelahnya, meski dirinya sendiri tidak terlalu nyaman dengan tatapan tajam yang ia berikan.

"Hanya sekedar ingin berkenalan, dan juga ingin menemani anda. Lagipula, Agak sedikit aneh melihat wanita cantik duduk sendirian di sudut area ruangan ketika pesta berlangsung." jawab James mempertahankan imagenya sebagai seorang generasi kedua kaya raya.

"Terima kasih sebelumnya, tapi itu tidak di perlukan. Adapun soal berkenalan...."

Auryn menjeda ucapannya, kedua matanya melirik sekilas kepada Damian yang ternyata tengah mengamatinya dengan tatapan yang berapi-api.

Hal ini tentu mengejutkan bagi Auryn yang terbiasa di acuh kan oleh Damian.

"Woow apa yang baru saja kulihat ini? Kenapa pria itu memandang ku dengan tatapan seperti orang yang tengah cemburu? Tidak mungkinkan jika dia... benar-benar cemburu!" batin Auryn menduga-duga.

Wanita itu melebarkan matanya sedikit saat tebakannya ini melintas di benaknya. Tiba-tiba ia menundukkan kepalanya, kemudian menyeringai tipis.

"Oh, sepertinya permainan bagus akan segera di mulai." batin Auryn, mengabaikan pria yang sedari tadi menunggu kelanjutan jawabannya.

.

.

.

TO BE CONTINUE.

1
Noey Aprilia
Duuuhhh....
lg seru pdhl,udh abs aja....he...he...
Udh ada aroma2 posesif sm bucin y,scra mreka udh trikat dr msa lalu...
skrng kn cma tbuh yg brbeda....
Pst damian kn?????pdhl udh kna skandal,msh aja bkin rpot orng....mst d tndang kluar kya'ny....
Grey
keren
cYulia citra
Thor kurang panjang durasinya
perpanjang LG lah Thor ceritanya
Fransiska Husun
kurang thor 😭 up up lagiiiii
Fransiska Husun
up up lagiiiii semangat thor
Ayu Septiani
Leon menahan sakit di kakinya karena xiofei😄😄😄
yudi
❤️❤️❤️
Noey Aprilia
Spa sruh bkin xiaofei ksl,kaki jd krban kn leon????lmyan lh lcet.....
ga sbr bgt gmn nnti kl auryn bls dndam sm damian,d bntuian drax pula....alamt gulung tkar kli prshaannya....
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Nurhay Hayati
bagus
Grey
menurutku sih Leon itu sebenernya gentleman banget, but karna kebenciannya sama Damian ya jadinya begitu😂
Sribundanya Gifran
lanjut
Ayu Septiani
Leon memang pandai memprofokasi damian, hingga damian semakin cemburu pada auryn
Noey Aprilia
Mndingn mreka brdua duel aja lh....
cma cuap2 bkin esmosi aja,pdhl mreka b'dua sma2 jht....gs ush d ksih tau kli,tar jg auryn blas klian....apalgi skrng sm pjaan htinya....siap2 aja prshaan klian d hncurkan....
Kartika Lina
kamu sendiri juga harus hati hati leon, karna sedang jadi target untuk dihancurkan fufufufu 😏😏😏
Lina Sofi
hancur kan leon jg
Hana Agustina
orang jahat n kejam terkadang tercipta dari rasa sakit yg begitu mendalam
Ayu Septiani
lanjut up lagi kak author
Rina Setyowati
definisi ular melawan uler ini mah 🤣
Evi 11
aduhhhh bikin penasaran ajj sih minnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!