NovelToon NovelToon
Lebih Dari Dia

Lebih Dari Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintapertama / cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kravei

Leo Evano mencintai Bianca Anulika di hari pertama dia menatapnya. Namun, Bianca memiliki pria yang dia cintai bernama Gavin.
Padahal Gavin tidak mencintai Bianca sebaik yang dia harapkan, tapi Bianca bersikeras ingin setia terhadapnya.
“Sampai dia membuatmu menangis, aku bersumpah aku akan merebutmu darinya. Saat itu, aku tidak akan takut kau benci. Aku akan melakukan apa pun untuk menyeretmu keluar dari rumahnya.” Itu adalah apa yang Leo tanamkan dalam hati dan hari itu pun datang. Leo memantapkan diri, membuktikan dia bisa memperlakukan Bianca lebih dari pria yang dia cintai. Berharap bahwa Bianca akan segera mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kravei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu Kesempatan

Bianca memasuki perkarangan rumah Leo, di saat bersamaan Leo meninggalkan pintu depan dengan sekantong plastik sampah. Kepanikan melanda di detik dia menyadari ada air mata memenuhi wajah Bianca. Kantong hitam dari tangannya terjatuh, buru-buru Leo menghampiri dan membantu Bianca menghapus air mata.

"Kau baik-baik saja? Apa yang terjadi, Bianca?" tanya Leo mencemaskan perempuan itu. Bianca menyingkirkan pelan tangan Leo dan menghapus air mata di pipi menggunakan tangannya sendiri.

"Maafkan aku, aku tak tahu harus ke mana selain kemari," katanya di sela-sela isakan. "Aku benar-benar marah pada Gavin," ucapnya. "Aku benar-benar marah mengapa dia tidak pernah berusaha memahami aku? Dia selalu membela temannya yang bahkan tidak minta dibela. Dia bahkan tidak mau tahu ke mana aku pergi padahal ini sudah jam sepuluh malam."

Semakin sakit hati Bianca mengingat suaminya itu. Ada secuil pemikiran, berbisik, 'seharusnya kau tidak meninggalkannya di tengah-tengah pertengkaran.' Bianca abaikan karena sudah tidak sanggup lagi mengalah. Dia tidak mau menjadi orang pertama yang meminta maaf dan berbaikan.

"Ayo masuk," ajak Leo. Dia merangkul pelan Bianca tapi Bianca menahan tubuhnya agar tidak bergerak.

Ragu-ragu Bianca bertanya, "kau sendirian di rumah?"

Bianca akan menolak masuk bila Leo menjawab iya, maka dari itu Leo berbohong, "Mamaku di dalam. Ayo masuk."

FLASHBACK END

Bianca duduk menyandari pintu. Dia memeluk kedua lutut dan menyandarkan dagu di atasnya. Bianca menunggu Gavin membuka pintu tapi masih tak pria itu lakukan. Pukul sebelas malam, ketika Bianca melirik melalui jendela di samping pintu. "Setiap kali Gavin berbuat salah, selalu aku yang akan menghampirinya dan menyudahi masalah, tapi ini hanya salah paham dan dia bahkan tidak mau mendengarkan aku." Bianca menggelap air mata yang menetes. Dia meniup nafas dan ekpresi wajahnya berubah dikala menyadari kedatangan Leo. Sorot matanya langsung menjadi tajam.

Leo menghampiri dan berjongkok di depan Bianca untuk menyamaratakan tinggi wajah. Setelah satu helaan nafas, berkata, "Gavin selalu mendiamkanmu di setiap pertengkaran. Selalu kau yang mengalah, mencari-cari alasan untuk membela dan memaafkannya, tapi apa kau tahu kalau kau tidak harus melakukannya? Kau bisa menjadi egois dan abaikan dia juga." Leo muak melihat Bianca yang selalu bersedih sementara Gavin hanya perlu tidur untuk melupakan masalah.

"Kau adalah orang yang ingin aku abaikan sekarang," balas Bianca tak ragu.

Tajam kata-katanya membuat Leo tersenyum pedih, memikirkan bagaimana Gavin bisa mendapatkan Bianca sangat mudah sementara dirinya harus terus mengemis dan itu pun tidak pernah berhasil. "Beri aku kesempatan," pinta Leo. "Aku tidak akan mengecewakanmu, aku bersumpah atas hidupku."

Bianca tidak mau menanggapi. Dia membuang wajah guna memutuskan kontak mata. Lagi-lagi Leo menghela nafas dibuatnya. "Kau bisa memaafkan Gavin setelah dipermalukan olehnya bukan hanya sekali tapi berkali-kali dan kau tidak bisa memaafkan aku?"

Bianca tidak menjawab, membuat Leo kian yakin bahwa berbicara baik-baik tidak akan pernah berhasil pada si keras kepala. "Sudahlah. Lagipula aku sudah siap kau benci. Aku tidak akan biarkan kau kembali padanya." Leo menyerah bicara. Dia mengangkat tubuh Bianca di pundak bak karung beras.

"Kyaaah! Lepaskan aku!" Bianca merontak, memukul-mukul punggung Leo tapi tidak mau dia lepaskan. "Aku bilang lepaskan aku!" Bianca mengoceh, "Aku pikir kau teman baik selama ini tapi ternyata kau hanya bersandiwara! Kau bersikap seolah peduli pada kami tapi kau menusuk kami dari belakang!"

Leo memasukkan paksa Bianca ke dalam mobil yang terparkir di depan pagar. Dia menulikan telinga, bodo amat dengan apa kata Bianca karena Leo sudah putus asa menghadapinya. Leo menarik Bianca untuk kembali duduk ketika dia mencoba membuka pintu mobil. "Aku akan mengikatmu jika kau terus merontak."

Bianca tak mendengarkan. Dia tak berhenti mencoba keluar hingga akhirnya Leo ikat menggunakan seatbelt. "Lepaskan aku!" Bianca berteriak di sepanjang perjalanan, Leo menghadapinya dengan cara menyalakan lagu di radio. "Leo! Aku bilang lepaskan aku!"

Lima belas menit kemudian, mobil merah Leo memasuki pagar yang terbuka automatic dan berhenti di depan teras. Dia menatap Bianca yang akhirnya sudah lelah menjerit-jerit dan sibuk meraup pasokan oksigen secara rakus.

"Kau akan baik-baik saja tanpa Gavin. Percaya padaku." Leo keluar terlebih dahulu sebelum melepaskan ikatan seatbelt pada tangan Bianca.

Lagi-lagi Bianca merontak, membuat Leo terpaksa mengangkatnya bak karung beras. Leo membawanya menuju lantai dua, tepatnya salah satu kamar yang sudah maidnya rapikan tadi pagi. Leo melempar pelan tubuh Bianca ke atas kasur dan menahan kedua tangannya di samping telinga untuk menghentikan rontakan.

Bola mata Bianca membulat ketika pria itu menatapnya dari jarak yang cukup dekat. Leo berkata, "kau akan ikut aku pergi besok pagi. Sampai kau mencoba kabur atau aku tidak melihatmu pagi-pagi sekali ketika keluar dari kamar, aku akan memasukkanmu ke dalam koper dan membawamu secara paksa."

Bianca mematung di tempat. Luar biasa syok dan tidak menyangka bagaimana bisa Leo yang dia kenal berubah secepat kilat. Apa itu ancaman? Leo rajanya membujuk tapi dia baru saja mengancam seolah-olah tidak terbantahkan. Bianca merasa terintimidasi sampai tidak bisa merespon dan suasana pun seketika berubah hening. Ekpresi bak bos dan anak buah tertindas saling beradu.

Ekpresi syok Bianca yang terkesan lucu membuat Leo menyunggingkan senyuman, hatinya bagai digelitik ribuan jari-jari munggil. Mereka begitu dekat, Leo ingin lebih dekat lagi tapi tidak mau Bianca membencinya lebih dari itu. Dengan berat hati Leo menyingkir, membuat Bianca buru-buru mendudukkan diri dan mengambil nafas.

"Selamat malam," ucap Leo, dia pergi setelahnya, meninggalkan Bianca sendirian di kamar.

Setelah pintu kembali tertutup, Bianca mengoceh, "dia pasti sudah gila berpikir aku akan diam dan menurutinya!" Bianca merapikan rambut yang sedikit berantakan dan berjalan menuju pintu kamar dengan menghentak-hentak kaki.

Bianca membukanya dalam satu tarikan dan ekpresi jengkelnya berubah dikala menyadari keberadaan Leo di sana. Pria itu duduk menyilangkan kaki, menghadap pintu. "Apa yang kau lakukan di sana?" tanya Bianca yang tidak menyangka pria itu akan berada di sana di saat dia mencoba untuk keluar.

Leo menopang pipi, dengan santai menjawab, "menjagamu agar tidak kabur, tentu saja."

Bianca melonggo, masih sukar mempercayai bahwa itu adalah sikap asli dari Leo yang tak pernah ditunjukkan selama ini. Lamunannya buyar saat sang pemilik rumah mengancam, "masuk kembali dan tidur atau aku akan ikut masuk bersamamu."

Tanpa dua kali berpikir, Bianca langsung membanting pintu hingga tertutup. Dia terlalu cemas hingga melewatkan senyuman iseng Leo.

Bianca berjalan mondar mandir, kemudian mengigit kuku jempol. Ekpresi wajahnya cemas. “Bagaimana cara kabur?" Leo bersikap sangat protektif dan itu mencemaskan. "Aku harus menemui Gavin." Bianca bermaksud meluruskan kesalahpahaman sebelum masalahnya melebar dan memburuk.

Namun, bagaimana? Leo bersikap bagaikan hantu penunggu di depan pintu. Bagaimana cara agar Bianca bisa melewatinya? “Aku tetap harus pergi!” Bianca membulatkan niat. Dia menyentuh knob pintu, tapi ancaman Leo melintasi benak membuatnya menarik tangannya kembali. Seketika saja nyalinya menciut.

“Tidak. Tidak, Bianca. Leo gila, jangan menantangnya sekarang.”

1
Jennifer Alexander
thorr semangat thorr aku di sini menunggu kelanjutan ceritanya /Drool//Smirk/
Kravei: Thank uuu🥰🥰🫶
total 1 replies
Masdi Masdi
sebenarnya AQ merasa Gavin GX cinta hanya merasa terbiasa aja jdi GX mau kehilangan. kalo Leo itu cinta Krn sebegitu terluka nya pun dia berusaha keras untuk tetap bertahan dgn hati tentunya tidak baik² saja untung nya GX sampai gila. di pertahankan pun selamanya Bianca tx akan pernah bahagia.
Kravei: Hihi wajib nantikan flashback di mana Leo galau parah karena Bianca mau persiapan nikah xixi
total 1 replies
Masdi Masdi
hai,,,salam kenal kak... rajin² update ya kak,agar kita GX lupa alur ceritanya.... sampai disini cerita nya bagus banget. AQ suka.🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Kravei: Siap, Kak … bakalan ditambah babnya kalau makin ramai
Makasih karena sudah meninggalkan komentar🥰<3
total 1 replies
Jennifer Alexander
thorr lanjutin ya ceritanya..ada aku di sini yg selalu menunggu kelanjutannya.. ceritamu bagus...kalo episode nya lebih banyak pasti lebih banyak yg baca /Smirk/
Kravei: Hihi makasih banyak, Kak🥰 nanti kalau makin rame, babnya ditambah juga yaaa <3
total 1 replies
Jennifer Alexander
lanjutkan thorr aku menunggu karyamu /Applaud//Kiss/
Jennifer Alexander
lanjut Thor aku sukaaa bangettt
Jannah Sakinah
Semangat Thor nulisnya. rajin update ya. hehehe
Bening Hijau
ikut event dong cerita ini bagus banget
Bening Hijau
sama q juga pecinta second lead
Bening Hijau
bagus banget alur nya
Bening Hijau
bagus banget
Kravei
Hi, salam kenal, Kak🥰
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
Mưa buồn
Jujur aja, ini cerita paling baik yang pernah aku baca.
Kravei: Awww thank you, Akak🥰
total 1 replies
Fatima Rubio
Wah, cerita yang luar biasa! Semangat terus author!
Kravei: Hi, Kak
Makasih ya🥰
Jangan lupa dilika dan follow supaya tidak ketinggalan!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!