NovelToon NovelToon
MENAKLUKKAN HATI TUAN PEMARAH

MENAKLUKKAN HATI TUAN PEMARAH

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:53.1k
Nilai: 5
Nama Author: ratu_halu

‼️
Di harapkan membaca Novel Mengejar Cinta Suami ku terlebih dulu agar mengerti dan paham dengan alur cerita di novel ini...

Dewantara Putra Bima, seorang anak lelaki yang terlahir dari pasangan Luna dan Bima. Dialah penerus kerajaan bisnis keluarga Havidi.

Usianya kini sudah masuk ke angka 28 tahun, usia yang cukup matang untuk masuk ke jenjang pernikahan. Namun ada satu dan lain hal yang membuat dewa masih belum melepas status lajang nya itu....

🍂

Happy Reading di Novel otor ratu_halu yang ke-6..

Enjoy 💜💜💜

‼️
Menerima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan!!

Terimakasih 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26

Sepanjang malam mata dewa tak bisa terpejam sedetik pun. Pikiran lelaki itu di penuhi dengan Alicia. Saat dewa menyusul gadis itu ke kamar, ternyata pintu kamar nya di kunci cia dari dalam..

Sebenarnya bisa saja dewa membuka paksa pintu itu, namun dewa mengurungkan niat nya sebab takut malah akan semakin memperburuk keadaan..

Hingga pagi menjelang, dewa masih bertahan di posisi nya. Duduk bersandar di depan pintu kamar..

Semalaman dewa hanya diam disana sambil merenungi semua persoalan yang sedang di hadapi.

Abigail dan Tuan Maverick memang sudah jatuh sampai ke dasar laut paling dalam. Sebulan ini waktu nya telah dia habiskan untuk membalas dendam. Kedua manusia tak tau malu itu tak akan bisa bangkit lagi dari keterpurukan.

Dewa dengan segala Power yang di miliki nya telah berhasil menyabotase semua perusahaan yang bekerja sama dengan kedua orang itu, dan sampai kiamat pun tak akan ada lagi yang mau menggunakan jasa abigail sebagai model serta perusahaan tuan maverick yang sudah dipastikan gulung tikar tersebut...

Namun perasaan puas dan senang melihat kehancuran sang mantan dengan lelaki selingkuhan nya itu seketika lenyap dalam sekejap mata, saat dia melihat cia menangis seperti tadi, hati nya ikut sakit. Terlebih saat cia mengatakan tentang perpisahan, bukan cuma gadis itu saja yang akan merasa hancur, tapi dewa juga..

Ucapan nya pada cia pasti sangat melukai hati nya. Dewa sadar itu dan dia berjanji tak akan mengulangi..

"Besok aku harus minta maaf, aku tidak akan mengatakan sesuatu yang berlebihan lagi.."

Setiap luka memberikan pelajaran. Dan setiap pelajaran merubah seseorang.

Dewa menyadari tak seharusnya dia membuat luka di hati cia demi melindungi diri nya sendiri agar tak terluka lagi.

Namun kini yang jadi pertanyaan besar dibenak nya adalah, Masih adakah kesempatan untuk dewa menebus salah ?

🍂

Di dalam kamar, cia tiba tiba saja terbangun setelah tertidur cukup lama karena lelah menangis.

Cia turun dari ranjang nya menuju kamar mandi untuk membasuh wajah nya yang sembab.

Air mata nya kembali luruh ketika gadis itu memandang wajah menyedihkan di pantulan cermin kamar mandi.

"Eyang, apa eyang tau, apa yang paling menyakitkan bagiku sekarang ?"

"Kak dewa mengabaikan ku ? Atau kak dewa masih menginginkan wanita itu ?"

"Bukan, eyang. Bukan itu. Tapi karena kak dewa tak pernah memberikan aku kesempatan untuk mengenalnya lebih dekat. Dia sengaja membangun tembok yang begitu tinggi agar aku tak bisa memanjat kesana.."

Cia menggeleng dengan bibir yang bergetar, dia menjawab pertanyaan nya sendiri yang dia tujukan untuk mendiang sang eyang..

Perlahan cia menghela nafas panjang kemudian menyeka air mata yang selalu ingin berderai tanpa komando..

"Aku mundur, eyang. Maafkan aku yang tidak bisa bertahan terlalu lama. Aku mohon bantu aku untuk ikhlas dengan takdir yang telah di gariskan untuk ku..."

Merelakan bukan berarti menyerah, Tapi menyadari bahwa ada hal yang tak bisa di paksakan.

Titik terlelah mencintai itu adalah ketika seseorang memohon kepada Tuhan nya namun bukan lagi tentang ingin memiliki, melainkan meminta Tuhan melapangkan hati nya untuk mengikhlaskan.

Cia kembali membasuh wajah, namun itu menjadi percuma karena air mata nya malah keluar semakin deras. Di kamar mandi, cia kembali menumpahkan tangis nya.

🍂

Tok! Tok!

"Non Alicia.." Suara margaret memanggil nama nya dari balik pintu.

Pagi itu cia sudah bangun, sudah berpakaian rapi karena akan pergi untuk mendaftar kuliah. Cia memang sudah mendaftar melalui online, namun bagi nya tidak afdol jika tidak datang langsung ke tempat nya..

Cklek!

Cia membuka pintu kamar..

Beberapa minggu terakhir cia sudah meninggalkan kebiasaan sarapan pagi nya, karena sudah tak selera lagi menikmati makanan karena hanya sendirian di mansion yang begitu besar..

"Ada apa, margaret ?" tanya cia dengan lengkungan senyum di bibirnya..

"Sarapan nya sudah siap, non.." kata margaret membuat dahi cia berkerut.

Lupakah margaret bahwa nona nya itu sudah memperingatkan untuk tak lagi menyiapkan menu sarapan..

"Aku tidak lapar, kau berikan saja makanan itu pada para pelayan di mansion ini.."

"Tapi, non.. Saya sudah menyiapkan makanan kesukaan non alicia.."

"Margaret! Apa kau lupa apa yang pernah kukatakan pada mu waktu itu ?" Cia melipat tangan di depan dada, gadis itu memang tak pernah bicara dengan nada keras namun tatapan tajam nya mampu menjelaskan soal ketidaksukaan terhadap sesuatu. Dan margaret tau akan hal itu..

"Maaf, non.. Sebaiknya non alicia segera turun karena tuan dewa sudah menunggu di meja makan.."

Mendengar nama dewa di sebutkan membuat hati nya kembali mencelos. Padahal cia mengira setelah kejadian semalam dewa sudah pergi lagi, nyata nya pria itu bermalam di mansion..

"Saya permisi, non.." Melihat nona nya yang tak memberi respon apapun, margaret memilih untuk undur diri dan kembali melakukan pekerjaan nya..

Tak ada pilihan, sesungguh nya cia ingin menghindar, tapi rasanya tak mungkin sebab jika dia keluar pun harus melewati ruang makan dan tentu akan tetap berpapasan dengan lelaki itu.

Cia kembali masuk ke dalam kamar, gadis itu mematut diri di cermin dan sekali lagi memberi sentuhan terakhir di beberapa titik wajah nya agar tak terlihat sembab lagi...

Setelah di rasa cukup, gegas cia menyambar tas kemudian berjalan keluar menuju lantai satu..

"Kenapa gelap sekali...??" gumam Cia yang merasa aneh saat mulai menuruni beberapa anak tangga itu ruangan di lantai satu terlihat gelap.

"Kenapa tidak ada cahaya lampu ? Apa sedang mati listrik ?" Cia buru buru mengambil ponsel di tas nya kemudian menyalakan Flashlight nya..

"Margaret..." Cia berteriak memanggil nama kepala pelayan itu agar segera datang..

Namun aneh nya meski beberapa kali sudah di panggil, margaret maupun para pelayan yang lain tak ada yang menghampiri cia. Suasana pagi itu terasa hening seakan tak ada siapapun di mansion itu selain diri nya..

Cia kembali melanjutkan langkah sambil terus memegang ponsel agar ada sedikit cahaya untuk membantu nya agar tidak jatuh.

Yang pertama di lakukan setelah sampai di lantai itu adalah mencari saklar lampu, cia memang tidak tau dimana saklar lampu itu berada sebab memang bukan tugas nya untuk mencari tau hal remeh temeh seperti itu..

"Astaga! Dimana sih saklar lampu nya.." ujar Cia sambil mendengus kesal. Ya, tentu saja gadis itu kesal. Bukankah tadi margaret mengatakan dewa sudah menunggu nya di meja makan, tapi saat cia turun malah suasana gelap dan hening yang dia dapatkan...

Tiba tiba...

"SURPRISE!" 🥳

Berbarengan dengan menyala nya seluruh lampu di ruangan di lantai satu tersebut, terdengar suara riuh beberapa orang serta terompet yang di tiup membuat jantung cia hampir lompat dari tempat nya.

"M-Mom....??" Cia menutup mulut nya saking tak percaya, ketika melihat mommy chacha sudah ada di hadapan nya. Kedua mata cia mulai mengabsen satu per satu orang yang berdiri beberapa langkah di hadapan nya, ada dad diki serta kedua mertua nya. Namun gerakkan mata cia berhenti saat melihat dewa yang juga ada disana sedang berdiri menatap nya begitu dalam di barisan yang sama dengan orang orang yang cia rindukan...

Hanya memandang dewa saja mampu membuat dada cia bergemuruh hebat. Hati nya kembali tersayat perih.

Tak ingin terlalu lama dalam lamunan, cia segera memutus pandangan nya pada dewa, kemudian berjalan cepat menghampiri mom dan dad nya..

"Mom..." Cia berhambur ke pelukan mom chacha..

"Happy Birthday, my little angel..." ucap mom chacha sambil mengeratkan pelukan nya..

Dewa yang mendengar ucapan mom chacha jelas saja langsung terkejut..

"Cia ulang tahun! Tapi... kapan ? Kenapa aku tidak tau..."

Cia merenggangkan pelukan itu lalu tersenyum sambil menyeka air mata mom chacha yang jatuh membasahi wajah nya. "Terimakasih, mom.." Ucap cia lirih. Gadis itu berusaha untuk menahan air mata yang sudah mengaburkan pandangan nya. Walau tangisan ini sarat akan kerinduan terhadap kedua orang tua nya, namun tetap saja cia harus terlihat bahagia agar mom dan dad nya tak khawatir..

Setelah melepas pelukan mom chacha, cia beralih untuk memeluk dad diki..

"Selamat ulang tahun, sayang.. Dad merindukan mu.."

Hati dewa serasa tersentil kembali saat melihat bagaimana cia di cintai oleh mom dan dad nya namun malah di sakiti dan di sia siakan oleh pria br*ngsek seperti dia..

Cia mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Namun dalam pelukan dad diki cia merasa lemah, pertahanan yang coba dia bangun sedemikian kuat akhirnya jebol juga, cia menangis sesenggukan seraya mengeratkan lingkaran tangan nya di pinggang sang daddy..

Semua orang termasuk kedua mertua nya merasa janggal dengan tangisan cia. Suara tangis nya terdengar begitu pilu, namun tetap tak ada yang tau seberapa dalam luka yang cia rasakan saat ini...

"Sayang, are you okay ?" tanya dad diki memegang kedua bahu cia dan mendorong nya sedikit agar bisa melihat raut putri nya, namun cia malah semakin mengeratkan pelukan nya dan membenamkan wajah di dada bidang sang daddy..

Semua jadi panik, mami luna bahkan bertanya pada dewa dengan tatapan nya yang mengintimidasi..

"Dewa! Kamu apakan Alicia selama ini, huh ? Kenapa dia sampai menangis seperti itu ?" tanya mami luna membuat dewa tak sanggup untuk membuka mulut..

"Jawab pertanyaan mami mu! Apa kau berbuat kesalahan ? Kau pasti akan menyesali perbuatan mu, dewa, jika benar sudah menyakiti istri mu sampai begitu..." Papi bima ikut bicara, dia merasa tidak enak pada sang sahabat, dad diki, jika benar putra sulung nya sudah menyakiti sang menantu kesayangan..

Saat mendengar dewa terus terusan di interogasi oleh mami luna dan papi bima, cia pun menyudahi tangis nya..

"Mi, Pi, kak dewa nggak ngapa ngapain cia, ko.." Kata cia sambil menggenggam tangan mami luna dan melihat ke arah papi bima..

"Cia cuma kangen aja sama kalian, sebulan lebih kita nggak ketemu, kan.." ujar cia beralasan..

"Benar begitu, nak ?" tanya mami luna seraya menangkup wajah menantu kesayangan nya..

Cia mengangguk sebari tersenyum tipis,

"Aduh, mami kira dewa nyakitin kamu, sayang.." Mami luna langsung menarik cia ke dalam pelukan. "Katakan saja pada mami, ya, kalau dewa sampai menyakiti hati kamu, nak.." Seru mami luna dengan kedua tangan nya mengusap lembut punggung cia..

🍂

Setelah saling melepas rindu, mereka kembali melanjutkan perayaan ulang tahun cia yang memang sudah sangat terlambat..

"Mom, sudahlah, ulang tahun ku juga sudah lewat seminggu yang lalu.." kata cia saat mom chacha yang di bantu mami luna membawa kue ulang tahun yang sudah ada lilin di atas nya..

"Tidak, sayang.. Kita belum merayakan ulang tahun kalau belum tiup lilin dan potong kue.." kata mom chacha yang sangat antusias untuk merayakan ulang tahun sang putri bungsu..

Setelah margaret membantu memantik api ke atas lilin di kue ulang tahun itu, cia pun mulai memejamkan mata untuk membuat permintaan..

Jangan tanyakan bagaimana perasaan dewa sekarang setelah tau bahwa hari ulang tahun alicia sudah lewat satu minggu, dewa semakin yakin akan sulit meluluhkan hati gadis itu...

Dewa ingat satu minggu yang lalu cia sempat datang ke apartemen nya untuk mengajak makan malam. Dewa langsung menolak dengan alasan lelah karena pekerjaan, dan itu dewa katakan melalui orang suruhan nya alias bodyguard yang menjaga cia..

Dewa sama sekali tak membiarkan cia masuk ke apartemen walaupun dia tau cia sudah datang jauh jauh dari mansion hanya untuk menemui nya..

Fuhhh!

Cia kembali membuka mata kemudian meniup lilin itu hingga padam..

Ucapan selamat kembali dia dengar dari ke empat orang tua nya,

"Selamat ulang tahun nona alicia, semoga anda panjang umur dan selalu hidup dalam perlindungan Tuhan.." Tak ketinggalan Margaret yang tadi sempat membuat kesal ikut juga memberikan selamat pada nona nya..

"Terimakasih, margaret.. Maafkan aku karena tadi sedikit kesal pada mu.."

Margaret tersenyum sambil mengangguk, maklum...

🍂

"Dewa! Kenapa sejak tadi kau hanya diam saja ? Apa kau sudah mengucapkan selamat ulang tahun dan memberi hadiah pada istri mu ini ?" Mami luna kembali melayangkan pertanyaan yang membuat lidah dewa kelu..

"Sudah, mi.. Kak dewa sudah mengucapkan ulang tahun dan memberi cia kado.."

Cia mendadak bicara saat dewa dalam suasana tak enak hati...

Di detik berikutnya cia meraih tangan dewa, "Benarkan, kak ??" tanya cia dengan isyarat mata nya agar dewa mengiyakan pertanyaan nya itu.

Seperti tersihir dengan kelembutan yang cia berikan membuat dewa mengangguk pasrah. Namun saat kulit gadis itu menyentuh kulit nya, dewa merasa seperti ada aliran listrik bertegangan tinggi menjalari tubuh nya dari ujung kaki hingga kepala...

Setelah dewa merespon sesuai permintaan nya, cia kembali menarik tangan nya lagi..

"Sayang, ko kamu sudah rapih sepagi ini.. Mau kemana ?" tanya mami luna sambil memasukkan sepotong kue ke dalam mulutnya..

"Oh. Ini mi, cia mau ke kampus tempat cia kuliah nanti..."

"Kamu mau lanjutin S2 di sini, nak ?" tanya papi bima dan cia langsung mengangguk. "Wah bagus kalau begitu, kamu jadi ada kegiatan saat dewa bekerja. Papi tau, pasti kamu merasa bosan hanya diam di mansion menunggu suami mu pulang.."

Cia mengangguk lagi sambil memaksakan senyum nya.

"Bukan, pi.. Bukan itu alasan sesungguh nya..."

Setelah pesta singkat itu berakhir, para orang tua masuk ke kamar mereka masing masing untuk beristirahat meninggalkan cia dan dewa di ruang keluarga. Sebab memang mereka baru saja tiba beberapa jam lalu, belum sempat istirahat karena langsung mempersiapkan kejutan untuk Alicia..

"Maaf..." Kata cia memulai obrolan di suasana yang terasa canggung itu.. "Maaf tadi sudah lancang memegang tangan mu.." Sambung cia lagi tanpa melihat ke arah dewa.

"Aku permisi..."

🍂

🍂

🍂

1
rohani dewisartika
kenapa di bab ini aku cengeng ya 🥹🥹,
Nuni
Luar biasa
sum mia
aamiin aamiin aamiin ya rabbal alamiin , makasih do'anya kak , sebaliknya juga semoga kakak sekeluarga selalu sehat bahagia rejeki melimpah aman slamet lancar manfaat berkah barokah . aamiin 🤲
sum mia
Alhamdulillah... makasih kak udah mau menyelesaikan novel ini , meski mungkin kak othor gak dapat apa-apa dari karya kakak ini , tapi masih mau lanjut hingga selesai .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
belum up lagi kak....
sum mia
mungkinkah mereka bisa berlanjut tanpa gangguan dari putri kecilnya , kita tunggu saja bab selanjutnya .
sum mia
dan bisa dipastikan setelah buka puasa akan minta terus si Dewa nanti , pengen lagi dan lagi yang enak-enak . 🤭😂
sum mia
itu si Dewa kuat banget nahan sampai empat bulan , kalau yang lain mah udah diterjang dari kemarin-kemarin . awas Dewa pelan-pelan saja jangan grusa grusu biar semua aman dan terkendali .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
uuuuhhh.... seneng banget sekali baca langsung bertubi-tubi tiga bab . semalam pas baca malah ketiduran , baru bisa lanjut lagi .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia: aamiin 🤲... maksih juga doanya . love you full 😍😍😍🥰🥰🥰
bluesky: Sehat terus kak, semoga rezeki mu selalu lancar ya, makasih atas dukungan nya selama ini 💜💜💜💜💜💜
total 2 replies
sum mia
terima kasih kak udah doble up , tetap semangat semoga selalu sehat , rejeki melimpah aman slamet manfaat lancar berkah barokah . aamiin 🤲🙏
sum mia
selamat atas kelahiran putri cantiknya Dewa dan Cia , Alhamdulillah ibu dan bayinya sehat dan selamat .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
dan akhirnya Cia menyadari kesalahannya , bahwa Dewa gak semudah itu bisa percaya pada Al , bagaimana sikap Al selama ini pada Alicia tentu siapapun tak kan mudah percaya begitu saja dengan perubahan Al .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
seneng kalau ada masalah segera dibicarakan dan segera terselesaikan , jadi masalah gak sampai berlarut-larut .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
begitu posesifnya Dewa sama Alicia , membuktikan kalau Dewa begitu sangat mencintai Cia , tapi kadang juga ngeselin ya .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
dan lagi-lagi akhirnya kakak adik bisa akur ,. terimakasih kak Udah mau up lagi

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
pokoke aku selalu menunggumu untuk up lagi kak 😍😍🥰🥰🥰
sum mia
kebahagiaan dirasakan oleh Cia Dewa dan keluarga dengan hamilnya Alicia , saking kawatir dan posesifnya Dewa pada Cia bahkan Al Shiva pun tak boleh sekalipun bahkan sedetikpun bertemu dengan Cia . semua karena ulah dan sikap Al juga yang bikin Dewa gak percaya sama kakak iparnya itu .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
musim pancaroba kak ... musim pula orang sakit , dikampungku pun orang sakit silih berganti .
sakitnya sudah dialami semoga tingal sehatnya , pun rejeki melimpah lancar berkah barokah . aamiin 🤲🙏
sum mia
Alhamdulillah kabar kita baik kak , terimakasih karena masih mau up , kirain tadinya mau berhenti ditengah jalan . tapi Alhamdulillah masih lanjut meski jarang up , dan kita-kita akan selalu menunggu up selanjutnya .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍 😍 😍
sum mia
pokoke selalu ditunggu up selanjutnya kak . i love you full 😍😍😍🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!