NovelToon NovelToon
Married With Mr. Idiot

Married With Mr. Idiot

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Naaila Qaireen

Niat hati mencari suami kaya agar terbebas dari belenggu ibu tiri, membawa seorang Lilyana nekat mengait pria kaya yang ditemuinya di taman. Namun, apa jadinya jika pria itu mengalami keterbelakangan mental alias idiot.

"Ya, ayo menikah ...!" pria berpenampilan tuan muda bertepuk tangan dengan gaya khasnya yang seperti bocah.

"Oh, no!"

Bagaimana kelanjutannya? Yuk, simak ceritanya.

***

Jangan lupa juga baca novel author yang lainnya: (My Son Is My Strength, Sang Antagonis & Membalaskan Dendam Janda)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naaila Qaireen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Kirana

"Permisi, Nona. Anda dan Tuan Vian dipanggil oleh Nyonya Kirana." Ucap orang itu yang tak lain adalah pelayan di kediaman Adhitama.

"Kami tidak mau, pergi! Ganggu aja," runtuk Vian bersiap menutup pintu, namun dengan cepat di tahan oleh Lily. Walaupun sebenarnya ia juga tidak menginginkan hal tersebut. Tapi kesempatan ini akan ia gunakan untuk menghindar dari Vian.

"Tidak, kami akan menghadap." Kata Lily cepat dan langsung mendapatkan protes keras dari Vian.

"L-lily!!!" Vian menghentakkan kakinya berulang kali, dengan tubuhnya yang mengikuti gerakan kakinya. “Aku tidak mau bertemu dengan nenek sihir itu,” katanya memberengut dengan bibir mencebik sana sini. Sikapnya berbanding terbalik sekali dengan postur tubuhnya yang tinggi dan besar.

"Bentar aja, Bwang. Ikut, yah. Kalau Abang nggak mau, aku aja deh," Lily pun berhasil lolos keluar dari kamar Vian yang kini terlihat menakutkan menurutnya. Maklum dia gadis perawan, takut di apa-apa kan.

"Ayo, Mbak." Ajak Lily pada pelayan perempuan itu.

"Tunggu, aku ikuuuut." Vian setengah berteriak, mengikuti langkah Lily.

***

Samar-samar saat menuruni tangga menuju lantai satu, Lily dan Vian mendengar perdebatan kecil antara Kirana dan Arthur.

"Ayolah, Mas. Kali ini aja, aku sudah terlanjur janji dengan temanku untuk mempertemukan mereka." Kata Kirana dengan penuh permohonan. "Tidak lebih, hanya pertemuan saja. Vian kalau mau ajak gadis itu juga boleh," ujar Kirana lagi melihat kedatangan keduanya.

"Aku serahkan pada Vian," kata Arthur, karena yang berhak memutuskan keputusan tersebut adalah Vian.

"Apa? Aku tidak mau!" belum apa-apa Vian langsung sudah menolak, Kirana mendelik padanya lalu tergantikan pandangan jijik ketika Vian mengusap liurnya yang merembes.

'Iyuuuh,' batin Kirana amat jijik, namun ketikan matanya tak sengaja bertemu dengan sang suami pandangannya pada Vian langsung melembut penuh kasih sayang.

"Mama mohon, Sayang. Ini hanya pertemuan biasa saja, hanya saling bicara dan berkenalan. Mama juga ingin kamu punya teman baru, tidak hanya gadis ini." Suara lembut Kirana mengalun memberikan pengertian.

Vian menggeleng kuat tetap tidak mau. "Ogah, ah, Lily aja udah cukup buat aku." Kata Vian menentang, lalu menarik lengan Lily untuk dipeluknya.

Lily tidak bisa berbuat apa-apa selain menjadi penonton, dan membiarkan Vian melakukan apa saja pada tubuhnya. Memeluk, mencubit, usap rambut, semua itu pria itu lakukan.

'Dasar mesum!' Maki Lily. 'Awas aja nanti,' katanya masih merutuk dalam hati.

Tangan Vian turun memeluk pinggang, Lily tidak lagi membiarkannya kali ini. Ia ikut-ikutan memeluk pinggang Vian dan meloloskan cubitan-cubitan maut di sana. Kelakuannya persis seorang ibu yang tengah memberikan peringatan satu pada sang anak yang ingin membeli barang mahal ketika di ajak ke pasar. Matanya juga ikut mendelik-delik judes.

"Awwwu!" Vian sontak saja merasakan sakit.

"Ada apa Vian?" tanya ayahnya.

"Tidak apa-apa, Paman. Vian hanya ingin mengatakan akan pergi menemui teman, Tante." Lily yang menjawab dengan mata masih mendelik pada Vian.

"Siap—"

"Bagus, aku juga akan ikut, kok." potong Lily cepat. Padahal Vian ingin mengatakan siapa yang ingin pergi?!

"Oh, baguslah. Terima kasih, Sayang. Kamu menyelamatkan pertemanan tante." Kata Kirana penuh haru, namun terlihat sekali dibuat-buat.

"Mmm," sebelum Vian protes, Lily langsung menariknya untuk kembali ke lantai atas. Tapi, kali ini ia masuk di kamar yang di khususkan untuk dirinya.

***

Dua wanita berbeda usia tengah duduk nyaman di sebuah restoran mahal dan sangat mewah. Keduanya terlihat sangat mencolok dengan dandanannya yang heboh serta make up yang full face. Merona sana sini terlihat seperti habis ditabok.

Namun orang-orang tentu tidak mempermasalahkan, hanya melihat sekilas lalu kembali pada kegiatan mereka.

"Gila! Ibu tiri pria itu saja memesan restoran semewah ini, seberapa kaya pria itu?"

"Mama tidak tahu, pastinya sangat kaya. Makanya, kamu harus berhasil mengambil hati pria itu nanti. Si Lily itu, biar mama urus."

Kedua wanita itu tak lain adalah Davina dan anaknya Naura, ibu dan saudara tiri Lily yang ditemui Kirana beberapa tempo lalu.

Kirana menemui mereka, tentu saja untuk memisahkan Lily dan Vian dengan imbalan yang sangat besar ia berikan pada dua wanita itu. Namun, ibu dan anak itu sangat tamak. Awalnya mereka menyetujui permintaan Kirana, namun sekarang keduanya malah ingin mendapatkan Alvian sebagai ladang uangnya.

"Dasar si Babu, dia enak-enakkan hidup mewah di sana dan meninggalkan pekerjaan di rumah." Runtuk Naura, kandung kesal dengan Lily.

Beberapa hari kepergian Lily, pekerjaan rumah semuanya berpindah pada dirinya dan sang ibu. Tangan cantiknya kini tak lagi cantik, kulitnya yang halus berubah kasar. Sungguh mengesalkan!

"Tunggu saja! Ibu akan memberinya pelajaran berharga sampai rumah. Makanya, sebisa mungkin kamu harus bisa menarik perhatian pria itu dan menggantikan posisi Lily. Biar gadis itu ibu langsung seret ke rumah dan kamu pergi bersama pria kaya itu." Pinta Davina serius dan menggebu-gebu.

"Siap, Mah." Jawab Naura mantap, penuh yakin.

Beberapa saat kemudian, Vian dan Lily memasuki restoran tersebut diikuti beberapa bodyguard yang tak terlalu mencolok. Mereka memakai baju biasa agar bisa berbaur dengan yang lain. Tentu itu permintaan Lily semata yang tidak ingin menjadi pusat perhatian, karena Vian akan selalu bersama bodyguardnya.

Tapi sayangnya, seberapa pun usaha Lily untuk tak menjadi pusat perhatian selama ada Vian di sisinya itu akan sia-sia saja.

Alvian selalu menjadi pusat perhatian walaupun ia diam sekali pun, apalagi ketika sudah berbicara. Bedanya ketika ia diam, tatapan kagum menerpanya dengan pujian. Dan ketika dia berbicara, kekaguman itu digantikan tatapan mengejek yang terkesan merendahkan.

Pun begitu dengan Naura dan ibunya yang sejenak kagum akan ketampanan dan kegagahan seorang Alvian keturunan Adhitama itu.

"Mari, tempatnya di sana." Orang suruhan Kirana menuntun Lily dan Vian menuju meja tempat Davina dan Naura berada.

Lily melabuhkan pandangan ke arah yang di tunjuk pria yang menuntun mereka, dan matanya tak bisa tidak melebar tak kalah pandangannya berserobok dengan sang ibu tiri kejam. Tubuh Lily terperanjat kaget dibuatnya, apalagi tatapan tajam Davina mengarah langsung padanya. Lily merasa di cabik-cabik oleh tangan tak kasa mata.

Ia meringis, kembali merasakan bagaimana rasanya dipukul, ditampar, dan dicambuk serta siksaan lainnya yang diberikan oleh ibu tirinya itu. Semuanya meninggalkan bekas dengan begitu nyata!

"Kenapa Lily?" tanya Vian menunjukkan kekhawatirannya.

"M-mereka—" mata Lily mengarah pada Davina dan Naura yang kini menatap tidak suka padanya secara terang-terangan. Inginnya sih Naura langsung menjambak rambut gadis itu yang kini terlihat lebih cantik dari terakhir yang dia lihat. Apalagi segala pakaian mewah yang melekat pada tubuhnya membuat Naura sangat iri. Ia ingin merampas semuanya, termasuk lelaki yang bersamanya yang adalah Vian.

"Mereka orang jahat?" tanya Vian. Pria itu sangat peka akan keadaan. Walaupun ia mengalami keterbelakangan mental, tetapi buka berarti ia tidak bisa menilai keadaan. Tubuhnya langsung menyuruhnya bersiaga, tanda ada bahaya. "Kalau begitu ayo, kita beri pelajaran pada mereka!" pintanya menggebu seperti anak kecil yang mengajak bermain perang-perangan pada teman-temannya.

***

1
Tantri Tantri
mana ni update yg baru
Lisa Kusmiran07
lanjut
R4Z1
up lagi Thor
Lisa Kusmiran07
Kirana penuh siasat
Lisa Kusmiran07
semangat up
Lisa Kusmiran07
Lily jangan terpengaruh sama nenek lampir,
Lovely_88
Hahahaha lucu 2 org yg sama2 polos ternyata 😅😅 lily otw unboxing nih
Lisa Kusmiran07
semangat kak up nya
Nurwana
keren...
Lovely_88
Bertindaklah lbh cerdas lili licik dibalas ama licik li kerjain jg tuh emak tiri'y Vian biar kapok loe kan cerdas li 😅😅klo perlu bikin kyk vian jg tu emaknya biar idiot.
Nur Afifah
😁😁😅
Lisa Kusmiran07
lanjut kak,,lucu menghibur
Naaila Qaireen: Siap Kak, makasih dukungannya❤
total 1 replies
Nurwana
Lily mo dikadalin....
Nurwana
dasar Nenek lampir Thu Kirana... gara gara obat itu Vian berubah total.
Nurwana
hahahaha 😂😂😂😂😂
Nurwana
jgan sampai nhe Vian pura pura idiot deh....
Lovely_88
kapan up'y kakak 😊g sabar nih
Lovely_88
aduh jgn2 yg ngebuat vian kecelakaan tuh semoga lili bisa nolongin Vian syukur2 bisa ngebuka deh y busuk'y paman'y 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!