Bukan hasil terjemahan ya.. Karya Original.
Dia seorang mafia dan pembunuh bayaran, di usianya yang ke empat puluh dia sudah memiliki dua anak dari almarhum suaminya.
Dalam misinya yang terakhir, dia di jebak oleh teman satu teamnya. Dia mati dengan tubuh yang hancur karena Bom.
Karena mengingat ke dua anaknya, dia tidak rela mati seperti ini.
Mungkin Dewa mendengar doanya, jiwanya malah masuk kedalam tubuh seorang Janda perawan yang baru saja menikah dengan Duda beranak satu, yang umurnya hampir setengah abad.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 9 Keterkejutan Randi
Setelah seminggu di luar kota, hari ini Randi kembali kerumah, dia bertingkah biasa saja, tidak ada hal yang membuat dia berbeda hari ini. Dia sudah melupakan hal- hal yang dia anggap tidak penting untuk di ingat.
"Selamat datang tuan." ucap mbok Asih kepada majikannya, dia mengambil tas dari tangan pria itu.
"Bagaimana keadaan rumah selama aku pergi?" dia menatap Mbok Asih ingin mendengar kabar yang belum dia ketahui.
"Keadaan rumah baik - baik saja tuan, hanya saja beberapa hari nyonya sakit."
"Sakit? Sakit apa?" Randi mengerutkan keningnya, seolah dia sudah dimensia akut.
"Tuan, apa tuan lupa ketika malam pengantin anda?" mbok Asih melebarkan matanya dan merasa serba salah untuk mejelaskan.
"Oh, perempuan - perempuan ini sangat merepotkan, mereka terlalu lemah. Begitu saja sudah tepar beberapa hari, Ck."
Dia melepaskan ikatan dasi dari lehernya, merasa sedikit kegerahan yang dia tidak tahu dari mana panas itu datang menerpa. Dia sangat meremehkan tentang kesakitan orang lain.
Dia melangkah keatas menuju kamarnya, "Bik, buatkan aku kopi dan bawa ke kamar." sebentar berhenti untuk memberi tugas ke mbok Asih.
"Baik tuan." mbok Asih mengangguk dan meletakkan tas tuannya di ruangan kerja di lantai dasar, kemudian berlari kedapur untuk membuat kopi sesuai pesanan tuannya.
Sementara itu Randi masuk kekamar dan melemparkan tali dasi itu ke atas tempat tidur. Dia mendudukan bokongnya di atas sofa yang berada di dekat jendela kamarnya. Seolah dia memikirkan sesuatu, dia berdiri lagi, berjalan menuju lemari.
Karena kebiasaannya dahulu, dia suka lupa apa yang terjadi saat dia bersama mantan - mantan istrinya. Kali ini dia meletakkan kamera di tempat tersembunyi dan merekamnya.
Di tangannya saat ini semua kamera dengan memory card, dia mengeluarkan memory card itu dan memasukkannya ke ke samping laptopnya.
Dia mulai mengklik data di dalam Card tersebut, ketika dia menonton vidio itu, dia membelalakan matanya karena terkejut. Dia sangat tidak menyangka laki- laki yang berbuat keji di vidio itu adalah dirinya sendiri.
Dia baru mengetahui kebejatannya dari rekaman itu, coba seandainya rekaman itu di berikan orang lain, mungkin dia merasa bahwa itu di edit atau semacamnya.
Tapi ini benar - benar dia yang merekamnya, dia menggosok wajahnya dengan kedua tangannya, sesekali dia menarik rambutnya agar dia bisa merasakan sakit dari pangkal rambutnya itu.
Tapi dia masih melanjutkan untuk menonton, dia tersentak saat melihat adegan yang lain.
"Tunggu" dia menghentikan vidio dan mengamati wajah istrinya, "Pingsan? Jadi malam itu dia sempat tidak sadarkan diri? Dan aku malah masih melanjutkannya." Wajahnya memerah menahan amarah yang dia lakukan sendiri.
Dia menarik rambutnya dengan kedua tanganya sambil menunduk di meja kamarnya, kedua sikunya bersandar pada pahanya.
"Aku, ternyata sebejat itu, pantasan ke dua mantan istriku tidak ada yang bisa bertahan ternyata seperti ini." kesedihan di wajahnya terlihat jelas. Tanpa dia sadari ternyata air matanya menetes, dia mengingat cinta pertamanya.
"Maafkan aku Sinta... Apakah kamu dulu sesakit itu, sungguh aku tidak sadar, aku tidak menyangka karena perbuatanku kamu meninggal, aku memang tidak layak menjadi suamimu." gumamnya pelan.
Sinta adalah istri pertamanya dan juga cinta pertamanya, dia tidak menyangka karena obat yang dia minum, dia menjadi berhalusinasi menjadi brutal begitu.
Dia hanya berfikir bahwa orang yang di depannya dia kira adalah ayahnya yang di kutuk menjadi binatang. Jadi dia ingin menyiksanya lebih sadis lagi.
Dia pernah berfikir, bahwa dia di kutuk dan tidak bisa memiliki istri seumur hidup, karena ke 2 istrinya semuanya meninggal di pagi hari saat dia terbangun.
Setelah melihat vidio ini, dia baru menyadari, ternyata kematian mereka akibat dirinya sendiri. Dia menangis membayangkan Cintanya yang sangat menderita saat bersamanya malam itu.
"Aaarrggh.. Ini semua karena ayah!" ucapnya dengan marah.
Tok tok tok..
"Masuk" dia melap air matanya yang tadi sempat keluar.
"Ini kopinya tuan." mbok Asih masuk.
"Ya, tarukan saja di meja ini" dia menunjuk meja yang di atasnya ada laptop yang tadi dia gunakan, saat ini vidio itu sudah dia hentikan, tanpa melihat sampai akhir.
Dalam dadanya berkecamuk perasaan marah, sedih dan frustasi. Dia membenci pil itu, tapi dia juga akan frustasi jika tidak mengkonsumsinya.
mrk harus mati tertembak dn slah satunya sepupu raymond..apa ini trik airin agar klan eagle bisa cepat tertangkap oleh raymond.
atau raymond sendiri adalah musuh jg bagi airin.