NovelToon NovelToon
Good Bad Princess

Good Bad Princess

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Keluarga / Fantasi Wanita / Menjadi bayi / Chicklit
Popularitas:285.3k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nilam Sari

Qianlu adalah putri dari sebuah keluarga jenderal terpandang. Namun sayangnya hidupnya tidak bahagia, akibat dia sendiri, datangnya seorang selir dan juga anak nya membuat ibu nya tersingkir dan mengakibatkan sikapnya menjadi arogan.

"Jika seandainya aku bisa memutar waktu kembali, maka aku tidak mau menjadi seperti ini...." ujarnya ditengah ambang kematian.

"Dimana aku...."

"Qian! Lihatlah ayahmu sudah kembali!"

"Aku menjadi kecil?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah Tempat

Sedangkan Qian terlihat senang sembari memainkan hiasan itu. Jun Hui terdiam dengan kepala yang berkecamuk. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa? Bagaimana bisa putrinya bisa melakukan hal itu? Qian belajar tentang adab, pengetahuan tentang sejarah dan seni. Tapi putrinya justru bisa memainkan senjata? Bahkan hanya menggunakan sumpit.

"Ayah, aku dapat. Sekarang aku bisa tulis namaku?" Ucap Qian menyadarkan ayahnya.

Jun Hui menatap ke depan, tempat keterampilan itu akan diperlihatkan. "Ayah....." Panggil Qian kembali. Dia tau ayahnya tidak akan ingkar janji.

"Darimana Qian belajar itu?" Jun Hui tampaknya belum puas dengan menduga-duga saja.

"Qian akan jawab, tapi Qian mau tampil dulu. Ayah tidak akan ingkar janji kan?" Jun Hui menghela napasnya.

"Tidak."

"Yey! Aku akan tampil!"

"Sekali saja, hmmm?" Qian terlihat berpikir maksud ayahnya.

"Qian nanti tampil sekali tahap saja."

"Kenapa?"

"Bagaimana kalau gagal? Itu sudah cukup kan?" Qian tau ayahnya tidak bisa percaya begitu saja, tidak apa. Dia akan mengangguk jadi anak yang baik.

"Bagus." Ucap Jun Hui mengelus rambut putrinya.

"Hore! Terimakasih ayah!" Qian menuliskan namanya dan pelayan itu berlalu dengan mengumpulkan nama-nama yang sudah ada.

Setelah makan, acara pertunjukkan bakat itu langsung dimulai. Para orang tua menunggu penampilan putra putri mereka. Siapa yang tau, nantinya ini akan berlanjut sampai dewasa, seperti.... Perjodohan? Kerajaan Xang memiliki tiga orang pangeran, tentu saja ini menjadi unjuk gigi untuk memperlihatkan kemampuan putri-putri yang anggun mereka.

"Baiklah, karena tidak perlu persiapan seperti pakaian untuk menari atau bermain musik, jadi kita mulai dengan pertunjukan memanah dulu." Ucap sang pembawa acara.

Jun Hui langsung terbatuk mendengar nya, dia tidak menyangka ini lebih awal. Dia menoleh padanya putrinya dengan harap-harap cemas, tapi sang putri justru tampak riang gembira.

"Ayah, aku akan kesana!" Qian segera berlalu meninggalkan ayahnya di meja. Jun Hui menatap kepergian putrinya yang langsung berbaris dengan rapi.

"Hei, kau salah baris ya?"

"Ya, ini tempat anak laki-laki." Ucap tuan muda kecil dengan rentang usia 6 sampai sebelas tahun itu.

Mereka menatap Qian yang berbaris di tempat mereka. "Aku tidak salah, aku berada di barisan yang tepat." Ucap Qian.

"Kau belum bisa membaca dengan benar? Kau keahlian apa? Biar kami bantu." Ucap anak lainnya.

"Tidak perlu, aku sudah benar." Jawab Qian.

"Apa......"

"Kita mulai saja, silakan para tuan muda kecil mengambil busur dan panah masing-masing." Pelayan membantu anak-anak keturunan biru itu.

Qian mengambil busur yang tertinggal. "Nona muda kecil, apa Nona salah tempat?" Tanya pelayan dengan ramah.

"Tidak, terimakasih paman. Aku akan ikut memanah!" Jawab Qian, pelayan itu melirik ke arah teman nya dan diberikan penjelasan dengan gerakan bibir dan tangan.

Langkah kaki itu langsung mengambil posisi. Tentu saja kehadiran Qian menjadi perhatian dan menghasilkan bisik-bisik.

"Apa anak itu salah?"

"Iya, dia berbaris di tempat panahan."

"Bukankah dia putri seorang jenderal?"

"Jun Hui, apakah putrimu salah?" Seorang menteri menepuk pundak Jun Hui yang sedang kalut sendiri.

"Ah, menteri.... Putriku dia tidak salah."

"Kau yakin? Putrimu memegang busur dan panah." Ucap Mentri itu kembali.

"Iya, sebenarnya putriku Qian...."

Melihat sang peserta siap, pembawa acara langsung memberikan aba-aba. "Baiklah, targetnya adalah memanah lingkaran di depan. Dalam tiga anak panah. Apa semuanya mengerti?"

"Kami mengerti!"

"Apa itu sebuah lelucon? Seorang anak perempuan memanah?"

"Aku rasa begitu....."

Hal itu tentunya tak luput dari perhatian dari sang Tuan rumah. "Siapa anak perempuan itu raja ku?" Tanya sang permaisuri pada suaminya.

"Dia dari kerajaan Xia permaisuri. Dia putri seorang jenderal, ayahnya bernama jendral Jun Hui. Dia putri bungsu dari keluarga itu." bukan sang raja yang menjawab, tapi sang penasehat istana.

"Apa ada kesalahan?" tanya sang raja

"Sepertinya tidak raja."

"Mungkin saja dia memang bisa." Ucap permaisuri.

"Kita lihat saja...."

"Satu!" Anak panah langsung melesat ketika angka 1 itu disebut. Tiga anak panah langsung saling melesat mendarat di papan sasaran dari kayu itu.

"Pasti dia kalah!" Ucap putri-putri yang menunggu giliran.

"Tentu saja! Dia itu hanya mencari perhatian saja! Menyebalkan sekali!" Balas Shiba, dia masih dendam pada Qian.

"Baiklah, kita lihat..... Dari Tuan muda....." Tapi sang juri tampak terdiam sejenak ketika ada bisikkan di telinga nya.

"Karena ada yang berbeda, mari kita lihat dari Nona kecil nan manis di ujung dulu." Lanjut pembawa acara.

Jun Hui tidak melanjutkan ucapannya, dia tidak masalah jika putrinya tidak berhasil dan orang-orang akan berpikir dia salah mengambil tindakan pada anak perempuan. Dan terlebih, akan ada cemoohan dari itu, tapi Jun Hui tidak peduli. Setidaknya dia memberikan kepercayaan para putri nya.

"Ayah tidak marah dan tidak kecewa pada Qian jika gagal...." Ucap Jun Hui sembari menatap ke arah putrinya.

"Bagaimana hasilnya!" Tanya yang lainnya dengan tidak sabar.

"Ya, dari ketiga anak panah nya...... Wah! Itu tepat sasaran! Semuanya berkumpul di titik yang terkecil! Semuanya berkumpul di titik yang terkecil!" Ucapnya pembawa acara yang membuat semua orang tak percaya. Papan sasaran itu diseret ke tengah agar semuanya dan melihat.

"Dia melakukannya!"

"Apa ini! Sungguh tidak bisa dipercaya!"

"Jun Hui, putrimu menuruni kemampuan mu!" Jun Hui langsung menoleh, dan terlihat senyuman manis dari putrinya.

Bersambung......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak 🥰 🙏 🙏

1
Ajusani Dei Yanti
lanjut thorrrr kuh semangat berkarya sukses selalu buat kamu Authorrr kuh /Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Ajusani Dei Yanti
wiihhh udah mulai pdkt qja nih komandan sat set set garcep bener/Determined//Determined//Determined/
Nia Kurnia
aku membayangkan ya thorrr.... /Slight/,
Ajusani Dei Yanti
makasih up nya thorrrrr kuh semangat berkarya sukses selalu buat kamu Authorrr kuh makasih up nya /Determined//Determined//Determined//Determined//Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Ajusani Dei Yanti
dasar kang modus ada aja akal nya haa🤭🤭🤭
Siti Nurjanah
lanjut thor...
Noveni Lawasti Munte
ada2 ja si Feng...selalu menfaatkan kesempatan
Kastini
lanjuttt
nacho
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
Lyvia
semangat thor
Santy Susanti
Hahahaha sgitu niatnya sparing sm Qian sampe pake topeng segala🤣🤣🤣🤣🤣
Regina Feot Mese
lanjut
ceritanya menarik ❤️❤️❤️❤️❤️
Regina Feot Mese
sangat Bagus dan aku menyukainya
❤️❤️❤️❤️❤️❤️
It's me: terimakasih kakak
total 1 replies
X'tine
semakin seru thor... sampe bergadang baca'nya...
As Tini
aq pingin ngracunin nenek peot itu deh gregetan aq
X'tine
jodohnya Qian sudah datang 😍
sahabat pena
jodoh nya qian siapa nih? pangeran atau jendral?
X'tine
mampus loe nenek lampir... rasakan akibatnya.. wkwkwk
X'tine
campur tangan nenek lampir nich.. ha.. 😤 ayo thor.. semangat... kami selalu mendukung mu...
X'tine
nenek lampir ya begitu, mamaknya jun Hui ni kog tega ya sama anak sendiri..,,, semangat ya thor cerita nya bagus, semakin greget...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!