NovelToon NovelToon
Kehidupan Kedua

Kehidupan Kedua

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Bullying dan Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mapple_Aurora

Sena, gadis tujuh belas tahun yang di abaikan oleh keluarganya dan di kucilkan oleh semua orang. Dia bunuh diri karena sudah tidak tahan dengan bullying yang setiap hari merampas kewarasannya.

Alih-alih mati menjadi arwah gentayangan, jiwa Sena malah tersesat dalam raga wanita dewasa yang sudah menikah, Siena Ariana Calliope, istri Tiran bisnis di kotanya.

Suami yang tidak pernah menginginkan keberadaannya membuat Sena yang sudah menempati tubuhSiena bertekad untuk melepaskan pria itu, dengan begitu dia juga akan bebas dan bisa menikmati hidup keduanya.

Akankah perceraian menjadi akhir yang membahagiakan seperti yang selama ini Siena bayangkan atau justru Tiran bisnis itu tidak akan mau melepaskan nya?

*

Ig: aca0325

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Siena berdiri kaku tanpa berbalik, ia mendengar ketukan hills di lantai mendekat ke arahnya. Siena menarik rambut panjangnya ke depan, mengacak asal, dan menggunakan untuk menutupi wajahnya.

"Sepertinya kita pernah bertemu sebelumnya," Cindy berhenti di depannya, menatapnya intens mencoba mengenali wajah yang ditutupi rambut.

"Anda salah orang nona," kata Siena dengan suara yang sengaja di serak-serak an.

Erlan tidak mengatakan apa-apa, ia hanya mengamati, lalu sudut bibirnya sedikit terangkat. Apa sekarang Siena sedang menguntitnya? Lucu sekali, setelah Siena mengatakan tidak akan mencari masalah tetapi malah jadi penguntit.

"Ya, mungkin." Cindy meraih tangan Erlan lalu kembali melanjutkan kegiatan belanjanya yang sempat tertunda.

Siena buru-buru pergi, masuk ke dalam mobilnya lalu langsung pulang ke mansion. Erlan tidak boleh tiba di rumah sebelum dirinya.

Mobil mewah salah satu koleksi Harrison itu melaju dalam kecepatan tinggi. Beberapa kali juga terdengar umpatan dari pengendara lain. Tapi tentu saja Siena tidak peduli.

Tidak butuh waktu lama Siena sudah tiba di mansion. Setelah menyimpan mobil di garasi, Siena langsung pergi kamar.

"Darimana?"

Siena terlonjak kaget ketika baru saja membuka pintu, Erlan sudah menunggunya di dalam, matanya menatap tajam pada Siena.

"Aku baru pulang jalan-jalan," jawab Siena sambil memamerkan senyum ceria, sebisa mungkin ia memasang wajah senang.

" Jadi, seperti itu cara mainnya? Sekarang beralih jadi penguntit hm?" Erlan bangun dari duduknya, berjalan mendekat. Sebelah tangannya di gunakan untuk mengunci pintu di belakang Siena dan tangan lainnya menarik dagu Siena, memaksanya untuk menatap mata Erlan.

"A-apa maksudmu? Aku tidak menguntitmu." bantah Siena, dalam hati merutuk bagaimana bisa Erlan mengenalinya. Lagipula kenapa pria itu repot-repot memperhatikannya, padahal disana ada Cindy, kekasihnya yang jelas lebih menyenangkan untuk dia perhatikan.

"Butik madame Bevali."

Oh, jadi itu nama butiknya. Seru Siena dalam hati, namun badannya menegang kala Erlan masih menatapnya tajam menuntut penjelasan.

"Jawab Siena!" Kata Erlan penuh penekanan.

"Sebenarnya tadi aku ke kantormu untuk mengajak makan malam, tapi, sesampainya disana aku melihat kenyataan bahwa suamiku pergi dengan pacarnya. Jadi, daripada penasaran aku mengikuti kalian hehehe..." mau tidak mau Siena harus menjelaskan, tentu tidak lupa dengan cengiran konyol untuk menutupi kegugupannya.

"Bukankah kemarin kamu sudah meminta maaf dan tidak akan mengganggu Cindy?"

Siena menghela nafas panjang lalu mengubah ekspresi wajahnya menjadi sendu, "aku tidak mengganggu. Aku hanya penasaran, jadi kalau suatu saat aku punya pacar tidak akan bingung lagi."

Mendengar itu entah mengapa membuat Erlan tidak nyaman, hatinya menjadi gelisah dan tidak rela.

"Pacaran? Kamu ingin punya pacar?" Tanya Erlan, wajahnya mengeras dan tangannya tanpa sadar mengepal kuat.

"Ya, kalau masing-masing dari kita punya pacar kan seru." Ujar Siena yang tidak menyadari ada singa buas yang sedang menatapnya tidak senang, lebih tepatnya menatapnya marah.

"Tarik kata-katamu!"

"Apa?" Siena jelas tidak mengerti dengan jalan pikiran seorang Erlan. Kata-kata mana yang harus ia tarik? Dasar tidak jelas.

"Kamu tidak boleh dekat dengan pria manapun. Jangan mencoreng nama baik keluarga kita."

Siena melongo mendengarnya, Erlan dengan seenaknya menjalin hubungan dengan wanita lain sedangkan dirinya dilarang untuk dekat dengan pria lain. Ternyata selain kurang akhlak, Erlan juga kurang waras.

Ingin rasanya Siena mengumpat tepat di depan wajah Erlan, tapi mengingat betapa kejamnya pria itu Siena terpaksa menahannya.

"Kalau begitu putuskan hubunganmu dengan Cindy." Kata Siena sangat berani. Jika ia tidak boleh dekat dengan pria lain maka Erlan juga tidak boleh dekat dengan wanita lain. Bukan karena Siena mencintai Erlan tetapi karena Siena adalah seseorang yang menjunjung tinggi keadilan.

"Jangan mencampuri urusanku."

"KALAU BEGITU KAMU JUGA JANGAN MENCAMPURI URUSANKU!" Teriak Siena emosi, rasa takutnya sudah hilang entah kemana, digantikan dengan emosi yang memuncak.

"Kamu-"

"Berhentilah bersikap seolah kamu adalah suami yang baik. Kamu menolak pernikahan ini, lalu menghadirkan wanita lain di dalam rumah tangga kita dan sekarang melarangku bersama pria lain. Nampaknya otakmu memang sudah rusak."

Setelah mengatakan itu, Siena melewati Erlan begitu saja. Siena pergi ke kamar mandi tanpa melirik sedikitpun ke belakang.

Erlan yang ditinggalkan begitu saja tentu semakin membuatnya marah, ia mengepalkan tangan kemudian memukul keras tembok di samping pintu.

Sakit? Tentu saja. Tapi Erlan tidak terganggu sama sekali, dibiarkan saja tangannya berdarah, dan keluar dengan emosi yang memuncak.

Erlan butuh ketenangan untuk meredakan emosinya. Setelah menelpon beberapa teman dekatnya, Erlan dengan tangan yang masih berdarah masuk ke dalam mobil.

Mobil itu meninggalkan mansion Harrison dengan kecepatan tinggi menuju sebuah bar di pinggir kota Limerick. Bar milik salah satu temannya yang sudah menjadi langganan sejak dari dulu.

***

1
payiss
hi
Omah Tien
orang tua macam apa ko bs suruh orang buat mebunuh bukan anak nya kl
Omah Tien
crt nya g emak di st2 aja pusing
Omah Tien
pergi aja dr rmh sena bodoh jg blg pergi jauh
madinaputris
ceritanya bagus kok 👍
ラマSkuy
sebenarnya misteri apa yang dibawa Siena ini sampai disini masih menjadi misteri 😄
keira
haahhh lemot,,,
Shuttttttttttt
cerita gak jelas terlalu berbelit-belit terus pemeran nya bdoh"... thor bkn cerita tuh menarik dikit napa ini smpe akhirpun ceritanya zoom
cholifah 22: buat. sekuelnya y thor...buat erlan bucin ke siena
total 2 replies
Bunda Cica
Luar biasa
byzia
kasian banget si erlan cindy gak sungguhan cinta sama dia dan saina yang asli pun pun gak cinta sama dia ckckck
Syilvi Hesty
cerita sampah KLO menurutku GK berbobot SM sekali....
Soeryono Tangerang
arwah bodoh
Tika Yuliana Husnan
menggangtung ceritanya ,tolong ada klanjutannya pliss🙏
Tina Sulaiman Nata
yaaah tokoh nya lemah.. sama aja boong
Soeryono Tangerang
bodoh....bodoh budak cinta
Soeryono Tangerang
Shiena perempuan bodoh.....idiot
Lovely Shihab
lanjut thor
Nasihatul Hasanah
profil cewekx kurang cerdss
Hasbia n Hasbia nn
kurang suka Dee msa pemeran utama wanitanya lemah siii😒
Ita Rusman Ummu Dhira
kenapa ga nyuruh asistennya yg bantuin, kenapa ga minta bantuin artnya buat nungguin, kenapa hrs loe siena yg buka baju beresin erlan yg mabuk, kecuali emang loe yg mau tidur bareng erlan, krn org mabuk bisa melakukan apa saja, dan gak akan sadar dlm melakukan apapun itu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!