NovelToon NovelToon
Istri Buangan Tuan Arkana

Istri Buangan Tuan Arkana

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Balas Dendam / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:126.9k
Nilai: 5
Nama Author: ayu andita

Kesalahan masa lalu membuat seorang Kaynara Flora terus di sakiti oleh suaminya sendiri. Wanita itu sama sekali tak di anggap oleh sang suami. Kehadiran anak tak mampu meluluhkan hati prianya.

Akankah Kaynara akan tetap bertahan dalam pernikahannya atau justru menyerah dan memilih mengakhiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayu andita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Pernyataan Kejam Arkana

"Sayang, kamu kangen sama daddy tidak?"tanya Flora pada putrinya.

"Tentu saja kangen mommy, tapi aku tidak mau bertemu daddy kalau tanpa mommy."jawab Keyra dengan polosnya.

"Apalagi ada tante Devina."

"Kenapa sih mommy, tante Devina lengket terus ke daddy seperti ulat bulu."ceplos nya.

Flora tentu saja bingung untuk menjelaskan pada putrinya.Dia berusaha memberikan pengertian pada sang anak.

Kali ini dia akan mengalah, akan mempertemukan Keyra dengan Arkana.

"Tunggu sebentar sayang, mommy ambil ponsel dulu."Keyra mengangguk,menatap kepergian sang mommy.

Dengan langkah ringan, Flora kembali ke ruang tamu setelah mengambil ponsel di kamarnya. Senyum tipis terukir di wajahnya saat melihat Keyra yang asyik bermain di tengah tumpukan mainan. Dengan lembut, ia duduk di samping putrinya yang bersemangat itu.

"Hey, sayang," sapanya dengan lembut sambil mengelus kepala Keyra.

"Apa yang sedang kamu mainkan?"

Keyra menoleh dengan cepat, wajahnya berbinar melihat ibunya kembali. "Mommy! Aku sedang membuat kota dengan balok kayu. Kamu mau ikut bermain?"

Flora tersenyum hangat."Tentu, sayang.Ayo,tunjukkan padaku apa yang sudah kamu buat."

Mereka berdua kemudian terlibat dalam permainan yang penuh imajinasi, menciptakan kota kecil dari balok-balok kayu yang berwarna-warni.

Suara tawa mereka mengisi ruangan, menciptakan momen kebersamaan yang penuh kebahagiaan. Flora merasa begitu bersyukur bisa kembali bersama Keyra, menikmati waktu bersama putrinya yang penuh cinta.

Dia segera mengetik nomor sang suami lalu menghubungi Arkana. Flora mengajak Arkana bertemu esok hari.Setelah membuat pertemuan dia mengakhiri obrolan mereka.

"Sayang, daddy kamu sudah setuju dengan ide mommy!"

"Yeay besok ketemu daddy." pekiknya dengan semangat.

Flora tampak bahagia melihat wajah sumringah putri kesayangan.Dia berusaha terus membuat sang anak bahagia apapun yang terjadi.

Flora duduk di sofa yang nyaman, matanya tertuju pada layar televisi yang berkilauan. Dia dengan santai mengambil remote dan menyalakan televisi, memilih acara gosip favoritnya. Suasana di ruangan itu seketika terisi dengan suara gemerincing bunga dan tawa-tawa dari layar.

Di sisi lain ruangan, Keyra duduk di lantai dengan satu-satunya teman setianya, boneka kesayangannya. Dia begitu asyik, bermain dengan penuh kegembiraan, menciptakan dunia imajinatifnya sendiri di sekitar boneka itu. Wajahnya berseri-seri, mata berbinar-binar dengan keceriaan.

Flora sejenak menoleh ke arah Keyra, melihat betapa bahagianya anak itu bersama bonekanya. Dia tersenyum tipis, mengingat betapa dia sendiri dahulu begitu terikat dengan imajinasinya ketika masih muda. Namun, panggilan gosip di televisi seolah menarik perhatiannya kembali, dan dia kembali tenggelam dalam dunia selebriti dan skandal.

Keyra tak terganggu dengan kegiatan Flora. Dia terus menikmati permainannya dengan boneka, membangun cerita-cerita baru yang tak terbatas.

Meskipun Flora tampak tenggelam dalam dunianya sendiri, Keyra tak merasa kesepian. Kehadiran bonekanya cukup untuk membuatnya bahagia.

Adengan ini mencerminkan kontras antara dunia anak-anak yang penuh dengan imajinasi dan keceriaan, dengan dunia dewasa yang sering kali terjebak dalam hiruk-pikuk kehidupan nyata.

Meski begitu, Flora tetap membiarkan Keyra menikmati masa kecilnya, sambil dia sendiri menikmati kesenangan dewasanya.

Sore itu sekitar pukul enam, cahaya senja merambat masuk melalui jendela rumah baru Flora, memberikan sentuhan hangat di dalam ruangan. Flora duduk di sofa, terpaku pada buku yang sedang dia baca, ketika tiba-tiba suara pintu terbuka. Dia mengangkat kepalanya, kaget melihat suaminya, Arkana, berdiri di ambang pintu.

"Arkana?" desis Flora, suaranya penuh dengan campuran kejutan dan ketegangan. Dia merasa dadanya berdebar keras, tidak siap untuk bertemu dengannya setelah semua yang terjadi.

Arkana melangkah masuk dengan langkah mantap, matanya tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Dia seolah-olah berada di dunianya sendiri, tidak terpengaruh oleh ketegangan yang terasa di udara. Flora merasa seolah-olah ada jarak yang tak terucapkan di antara mereka, bahkan ketika mereka berada dalam jarak yang sangat dekat.

Keyra, putri kecil mereka, muncul dari sudut ruangan dengan senyum ceria di wajahnya. Namun, ketika dia melihat Arkana, senyumnya memudar sedikit.

Flora melihat perubahan itu dengan hati yang berat. Keyra mendekati Arkana dengan ragu, seakan-akan merasa asing pada kehadirannya.

Arkana membungkuk untuk mencium pipi Keyra dengan dingin, tidak sepenuhnya mengabaikannya tapi juga tidak terlalu hangat.

Flora melihat interaksi itu dengan hati yang teriris, bertanya-tanya di dalam hatinya apa yang telah terjadi pada hubungan mereka sehingga mereka menjadi begitu canggung satu sama lain.

"Sudah lama sekali, bukan?" Arkana berkata dengan suara yang terdengar asing bagi telinga Flora.

Dia mencoba menahan keraguan dan kekecewaan yang menggelegak di dalam hatinya, berusaha keras untuk tetap tenang di depan putrinya.

Flora membalas dengan senyum yang dipaksakan. "Ya, sudah lama sekali."

Tetapi dalam keheningan yang menyiksa, Flora tahu bahwa ada banyak hal yang perlu mereka bicarakan. Hubungan mereka tampaknya telah berubah, dan kehadiran Arkana di rumah baru mereka hanya memperjelas betapa jauhnya mereka berdua terpisah.

"Silakan duduk dulu mas!" ucap Flora sambil berdehem.

Arkana langsung duduk di sofa setelah memanggil putrinya untuk mendekat.Keyra kini duduk di dekat sang daddy dan mengobrol banyak hal.

"Keyra,kamu masuk ke kamar dulu ya, princess.Daddy ingin berbicara dengan mommy."pinta Arkana.

"Yes Daddy!"Keyra mencium pipi orang tuanya lalu pergi ke kamarnya.Setelah kepergian putrinya, fokus Arkana kini tertuju pada sang istri.

Arkana duduk di ujung sofa, wajahnya tegang dengan ketegangan yang tidak terucapkan.

Flora duduk di seberangnya, tatapannya menusuk tajam ke arah suaminya. Suasana di ruangan itu tegang, hening dihiasi dengan ketegangan yang terasa di udara.

"Flora," Arkana mulai dengan suara yang penuh dengan kepastian, meskipun ada sentuhan ragu di dalamnya.

"Aku pikir kita harus membicarakan hal yang penting."

Flora menahan napasnya, merasa jantungnya berdebar lebih cepat. Dia bisa merasakan apa yang akan dikatakan oleh suaminya, dan dia tidak yakin apakah dia siap untuk mendengarnya.

"Keyra," Arkana melanjutkan, matanya bertemu dengan mata Flora dengan intensitas yang membuatnya hampir menoleh.

"Aku ingin membicarakan tentang hak asuh Keyra."

Flora menegangkan tubuhnya, merasa kejutan dan kemarahan merambat di dalam dirinya. "Apa yang kamu maksud?" ucapnya dengan suara yang bergetar, meskipun dia berusaha sekeras mungkin untuk tetap tenang.

"Kamu tahu sendiri," jawab Arkana, suaranya menjadi lebih keras, "bahwa hubungan kita tak lama lagi berakhir. Dan aku pikir akan lebih baik jika Keyra tinggal bersama aku."

Flora merasa seolah-olah dunia di sekitarnya runtuh. Dia tidak bisa percaya apa yang didengarnya. Bagaimana Arkana bisa begitu dingin, begitu tanpa belas kasihan? Keyra adalah putri mereka berdua, dan Flora tidak akan membiarkan dia direnggut begitu saja.

"Dia adalah putri kita, Arkana," Flora menyela dengan suara yang penuh dengan keputusasaan dan kemarahan, "dan aku tidak akan membiarkanmu membawa pergi!"

Arkana menatap Flora dengan tajam, tetapi Flora tidak mundur. Dia merasa semangat ibu melonjak di dalam dirinya, dan dia tahu bahwa dia akan melawan habis-habisan untuk menjaga putrinya di sisinya.

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi," Flora menambahkan, suaranya penuh dengan tekad, meskipun hatinya hancur dalam keputusasaan. "Keyra adalah anak kita, dan dia akan tetap bersama Aku."

"Kau bisa memiliki bayimu sendiri dengan Devina setelah kita bercerai lalu kalian menikah."tegas Flora.

Arkana menarik napas dalam-dalam, matanya tetap bertahan di Flora. Tidak ada kata yang diucapkannya, tetapi Flora bisa melihat getaran keputusasaan dan kesedihan di dalamnya.

Namun, dia tahu bahwa pertarungan ini belum berakhir, dan dia siap untuk melawan untuk melindungi hak asuhnya atas Keyra.

"Kau yakin bisa memberikan barang mewah untuk Keyra dan memenuhi kebutuhannya?"

"Apa kau lupa dulunya hanya perempuan miskin yang terpaksa aku pungut."ketusnya.

Deg

1
Sumar Sutinah
Luar biasa
Sumar Sutinah
bagus thor aq suka
Sumar Sutinah
hadeh pwlakor meeasa tersakiti, apa h ngaca y, padahal dia yg menyakiti
Sumar Sutinah
c arkana merasa jd orang yg tersakiti, pdhal dia yg menyakiti apa g nyadar yapa yg d lakukan dl mengabaikan istri, setelah pisah d kejar 😡😡
Miss Apple 🍎
wah
Miss Apple 🍎
lanjut
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
makasih banyak untuk karya yg sangat bagus ini
tetap terus berkarya kak 👍👍❤️❤️
she
good job thoor....
Miss Apple 🍎
jangan lupa komentarnya guys biar othor semangat
Miss Apple 🍎
lanjut
Miss Apple 🍎
Lanjut
Nora♡~
Yaa... benar tuu.. Arkana hidup perlu di teruskan... sebab... Mentari masih bersinar untuk esok dan jangan di sia2 kan... harta dan kekayaan tu memang penting tepi di sertai kebahagian yang hakiki itu yang utama gitu... lanjut...
Miss Apple 🍎
lanjut
Sunaryati
Lanjut
Miss Apple 🍎
lanjut
Miss Apple 🍎
Devina meninggal kenapa Thor?
Bivendra
nah lho ud 13 tahun aja
devina meninggal knp tu terkejut bacanya
Miss Apple 🍎: kita tunggu ya, aku juga kepo
total 1 replies
Miss Apple 🍎
seruuu
Miss Apple 🍎
lanjut
Ceu Markonah
typonya banyak bangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!